Share

Bab 13 Siapa Amanda?

Penulis: Oase-biru
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 15:30:35
"Bagaimana kabar bisnis Yudhatama, pa?" tanya Om Pras membuka percakapan.

"Sepertinya papa tidak bisa bertahan. Papa harus mengalah dengan pebisnis muda," keluhnya menjawab pertanyaan Om Pras.

Om Pras mengangguk-angguk. Kemudian meminta maaf. " Maaf telah membuat dua kontrak di batalkan," senyum Om Pras terlihat saat melirik ke arah Khansa kemudian melanjutkan ucapannya.

"Khansa memintaku untuk membantu di Yudhatama karena dua proyek yang kemarin dibatalkan disebabkan olehnya. Jadi kami bermaksud mengembalikan nilai kontrak yang sama pada perusahaan papa," jelasnya.

Papa menatap Khansa seakan memastikan apa yang dikatakan Om Pras adalah benar. Khansa hanya mengangguk setelah menatap Om Pras sesaat. Om Pras melanjutkan ucapannya, "Papa bisa menghubungi Rama untuk memilih dua kontrak yang senilai. Aku sudah menyiapkannya."

"Wah, papa senang sekali mendengarnya. Papa jadi bersemangat kembali untuk melanjutkan bisnis ini," ucap papa sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Oh ya Pa. Kami akan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 14 Satu Rahasia Terungkap

    Khansa menunggu Om Pras menjawab pertanyaannya, dilangkahkan kakinya menuju sofa. Om Pras mengikuti Khansa sedangkan Rama melanjutkan kembali pekerjaannya. Mereka kini duduk di sofa, masih dengan keheningan yang mereka ciptakan. Khansa masih menunggu jawaban. "Jika aku mengatakan yang sebenarnya, apakah akan mempengaruhi hubungn kita. Surat perjanjian sudah ditandatangani tidak ada yang memaksamu saat menandatanganinya bukan?" tegas Om Pras sambil menatap tajam. "Minimal aku tahu dengan siapa aku bertarung untuk mendapatkan Mas Pras. Jika memang dia bukan lawanku aku akan mundur perlahan. Apalagi jika aku tahu mas lebih memilihnya, aku akan mengalah untuk kebahagiaan Om Pras," ucapnya pelan sambil menunduk. Om Pras tersenyum melihat Khansa yang sudah menjadi istrinya tertunduk di sampingnya. Diangkat dagunya pelan agar dia bisa menatap wajahnya, diciumnya pelan bibir yang selalu membuatnya ingin menikmatinya lagi. Awalnya Khansa membalas ciumannya, tak lama ditariknya wajahnya dan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 15 Khansa Meminta Bantuan

    Om Pras mengangkat tubuh mungil Khansa ke tempat tidur, dihubunginya Rama agar membawa dokter ke apartemennya. Tidak mungkin dia membawa Khansa ke rumah sakit. Dilonggarkannya pakaian yang dikenakan Khansa agar dapat bernapas lega. Sepertinya Khansa kelelahan. Di panggil nama Khansa beberapa kali agar membuka matanya. Namun Khansa seakan tak mendengar suaranya. Saat pintu dibuka dia tahu jika yang datang adalah Rama dan dokter. Bergegas dijemputnya mereka ke depan, memintanya agar lekas memeriksa Khansa. Setelah dokter memeriksa kondisi Khansa yang masih memejamkan matanya, dokter meminta agar Pras mengikutinya. Rama juga keluar dari kamar dan menuju ruang tamu. Dokter dan Pras sudah duduk di sana, belum ada yang memulai pembicaraan hingga Pras akhirnya menanyakan kondisi Khansa. "Dokter, bagaimana kondisinya. Mengapa dari siang tadi muntah-muntah? Jangan bilang dia hamil karena itu tidak mungkin," ucapnya menjelaskan. Dokter tersenyum mendengar pertanyaan. "Sepertinya tekanan yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 16 Memahami Khansa

    Khansa terdiam mendengar ucapan Om Pras. Diurungkan niatnya untuk beranjak meninggalkannya. Dibalikkan badannya sambil bertanya, " Apakah om bisa menjamin kebahagiaanku di masa depan jika nanti Kak Amanda ada di hadapan om nanti?"Ditatapnya mata sendu yang ada di hadapannya. Kenapa jika melihat matanya yang sendu dia menjadi tak tega. Om Pras bangun dan menghampiri Khansa. "Rama membawakan minuman hangat juga obat untukmu. Kita ke depan," ucapnya sambil menarik tangan Khansa untuk mengikutinya. Khansa mengikuti Om Pras dengan enggan. Dia sudah tak peduli dengan kehidupannya kini. Semua masa depannya sudah hancur. Keluarga yang menjadi sandarannya seakan menghilang ditelan bumi, pernikahannya dengan orang yang tidak mencintainya kini tak lagi dimasukkan ke dalam hatinya. Sesampainya di ruang tamu Om Pras membiarkan Khansa duduk, diambilnya segelas air untuk minum obat. Minuman hangat yang dibawakan Rama diminummya separuh. "Minum obatnya dahulu," ucapnya sambil menyerahkan obat da

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 17 Khansa Meradang

    Khansa berhasil ditarik Om Pras ke dalam apartemen, dikuncinya dari agar tak ada yang bisa keluar tanpa seizinnya. Tak ada yang bisa membuka pintu kecuali dia yang membukakannya. Khansa yang mengetahuinya beranjak meninggalkan Om Pras di ruang tamu. Dihentakkan kakinya dengan kesal dan masuk ke dalam kamar. Om Pras hanya memperhatikan kekesalan Khansa sambil menatap lekat pada amplop coklat yang menyebabkannya. Agak ragu untuk membuka isinya, dia juga kesal karena amplop ini membuat hubungan mereka berdua semakin memburuk. Baru saja melihat Khansa bisa tersenyum saat menuruti keinginannya kini dia harus menghadapi kemarannya kembali. Dilangkahkannya menuju kamar saat didengar dari dalam Khansa muntah-muntah dipercepat langkahnya. Amplop yang dibawanya diletakkan sembarang di atas meja. Diambilnya aroma terapi di atas nakas, dan masuk dalam kamar mandi. Khansa sudah terduduk dipinggir kloset dengan lemas. Sepertinya isi perutnya sudah habis dikeluarkannya, Diangkat tubuh Khansa yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 18 Menemui Amanda

    Khansa kembali duduk dan memperhatikan apa yang dilakukan Om Pras. Kini mereka makan bersama, Khansa melanjutkan menghabiskan makanan yang sudah ada di piringnya, sedangkan Om Pras mengambil sedikit dari makanan yang ada. Om Pras khawatir jika dia memakannya seperti biasa, Khansa akan kekurangan lauk dan membuatnya kembali kesal. Ternyata benar yang ada di berkas hasil penyelidikannya, porsi makan Khansa sangat banyak. Tak disadarinya sebuah senyum terbentuk di bibirnya. Saat Khansa melihatnya, dia kembali dia meradang, "Om mau membuat aku susah apa lagi sekarang? Om selalu jahat pada Khansa, tidak bisakah om punya sedikit perasaan sayang pada Khansa!" Om Pras kaget dengan bentakan Khansa. Piring yang yang sudah kosong namun masih ditangannya diletakkan perlahan di atas meja. Membalas tatapan marah Khansa, sesaat kemudian matanya berkaca-kaca. Sebutir air mulai mengalir dari sudut matanya. Huft... lagi dan lagi. Setiap hari selalu ada drama dari Khansa, Bagaimana mungkin aku har

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 19 Bertemu Dimas Kembali

    Saat ini mereka berada dalam mobil yang dikendarai Rama. Om Pras duduk di samping Khansa di kursi penumpang. Menurut Om Pras tadi mereka akan menemui kakaknya Amanda. Seperti apa wajahnya, apakah mirip denganku? Khansa hanya memandangi jalanan dari jendela di sampingnya, hatinya sakit mengetahui tujuannya saat ini. Kak Amanda adalah kakak kandungnya, bukan Kak Yasmine yang telah menghabiskan separuh waktu mereka bersama. Om Pras hanya memperhatikan yang di lakukan Khansa. Sesekali didengarnya suara Khansa menarik napas dalam. Om Pras tersenyum melihat kegalauan Khansa. Padahal saat ini mereka akan ke Kampus Dwi Aksara, menemui sahabatnya Riska. Rama sudah memarkirkan mobil dan berjalan meninggalkan mereka berdua. Om Pras beberapa kali memanggil Khansa, "Hanny." Namun tak didengarnya hingga panggilan ketiga Om Pras mengencangkan panggilannya, "Hanniy!" Khansa menoleh ke arah Om Pras. Saat dilihatnya Pak Rama sudah tidak ada di kursi depan, barulah Khansa menoleh ke kanan dan ke ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 20 Pertemuan dengan Amanda

    Dimas hanya membalas tatapan mata Pras, namun tak bergerak sama sekali. Dia tahu jika Pras adalah pemilik kampus tempatnya kuliah. Jika dia salah bertindak maka resiko yang akan ditanggungnya pasti berat. Gilang dan Handy yang memperhatikan dari jauh menerka-nerka apa yang terjadi. Om Pras sudah membawa Khansa menuju mobil. Di dekat mobil Riska berdiri di samping Pak Rama. Riska hanya menunduk melihat Khansa yang datang ditarik oleh Om Pras. Khansa mendengus kesal dan berujar, "Aku akan mempertimbangkan lagi persahabatan kita. Semua karena kamu sudah memihak Om Pras." Riska yang mendengar ucapan Khansa kaget. Ditatapnya mata Khansa untuk memastikan apakah ucapannya serius atau hanya candaan. Ditatapnya Om Pras bergantian untuk memastikannya. "Jika karena aku persahabatan kalian putus, jangan salahkan jika aku akan membatalkan kelulusan Riska untuk kuliah di Dwi Aksara. Rama tunggu kabar dariku terkait kelulusan Riska," ucap Om Pras menekan Khansa dan Riska bersamaan. Khansa membela

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 21 Rahasia Masa Lalu

    "Ingin makan sesuatu?" tanya Om Pras saat dilihatnya Khansa yang membuang tatapannya ke jendela. Khansa tak menjawabnya. Pikirannya kalut saat ini, perasaannya pada Om Pras sudah mengalahkan perasaannya pada Dimas. Namun dengan kembalinya Kak Amanda berarti dia harus mengalah. Bagaimanapun Kak Amanda adalah kakak kandungnya dan lebih dahulu mengenal Om Pras. "Khansa!" teriak Om Pras marah. Dibalikannya tubuhnya hingga matanya menatap lekat Om Pras yang marah. Sesaat kemarahan Om Pras mencair, apalagi saat dilihatnya wajah Khansa sedikit pucat. Om Pras memperhatikan bagian perut Khansa, di mana ada calon putranya di dalam sana. Om Pras tersenyum saat membayangkan putranya nanti. Jika memliki sikap seperti Khansa tak dibayangkan menghadapi keduanya. "Om! Kenapa sekarang sering senyum-senyum sendiri? Om ingin menghancurkan Khansa ya? Om ingin meledek jika Khansa kalah, begitu?" tanyanya lantang hingga menghapus senyum di wajah Om Pras. "Apa maksudnya Hanny?" tanya Om Pras balik. "O

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 114 Akankah Berakhir Di Sini?

    "Apakah perhitungan keuntungan tidak sesuai dengan kontrak sebelumnya?" tanya Om Pras penasaran melihat ekspresi Brian."Bukan... bukan. Aku kira aku harus membayarkan finalti karena kesalahan yang kulakukan. Tapi...," ucapan Brian dipotong Om Pras."Brian sudah kukatakan sejak awal. Bagaimanapun kamu adalah bagian dari keluarga besar kami. Apalagi kamu sudah menyelamatkan Daniar. Anggap saja sebagian merupakan kompensasi ucapan terima kasih kami padamu. Kami harap kehidupanmu selanjutnya bisa lebih," ucap Om Pras menjelaskan."Terima kasih banyak Pak Pras, aku berjanji tak akan melakukan kesalahan lagi," ucap Brian pelan.Brian kamu akan mengeluarkan biaya pengobatan yang besar untuk Hary, Diana sudah menghubungiku untuk meminta bantuan tanpa sepengetahuanmu, Batin Prasetya sambil tersenyum pada Brian. Aku sudah berjanji pada Diana tidak akan memberitahukanmu. Selamanya ini akan kusipan baik-baik.***"Mama... Papa...!"

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 113 Saling Memaafkan

    Khansa menyeruak kerumunan orang, tadi dia yakin elihat Kak Yasmine dan Amran. Semoga apa yang dilihatnya memang benar, batinnya meragu. Khansa tersenyum sekilas saat melihat mereka berdua memang ada di sana. Yansmin dan Daniar berjongkok di samping Brian yang terluka. Amran sedang melakukan panggilan telepon. Khansa menghampiri Kak Yasmine dan Daniar."Kak... Bagaimana?" tanyanya gugup."Khansa! Sedang apa...?" kaget suara Yasmine melihat adiknya di sini."Aku menjemput Asha dan melihat kecelakaan. Daniar...?" tanyanya kini pandangannya beralih pada Daniar yang masih menangis.Daniar menggeleng pelan sambil berucap, "Ayah... tante."Suara ambulan membelah kerumunan hingga petugas mengangkat tubuh Brian. Daniar dipeluk Kak Yasmine sambil menenangkan tangisnya yang mengeras. Amran terlihat berbincang sejenak dengan petugas ambulan, kemudian memberikan perintah pada sopirnya."Kita ke rumah sakit. Khansa sud

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 112 Penolakan Daniar

    Khansa mendengar suara lain yang meneriakkan nama 'Daniar'. Sesaat kemudian Khansa menghentikan langkahnya setelah lebih dahulu memastikan yang dilihatnya. Sejenak Khansa memastikan sekali lagi sebelum berbalik kembali ke mobil yang membawa mereka tadi."Asha, mama bisa minta tolong?" tanya Khansa pelan.Asha yang masih shok dengan apa yang dilihatnya tadi hanya mengangguk kecil tanpa menjawab. Khansa memahami kekhawatiran Asha pada Daniar."Sayang yang tertabrak bukan Kak Daniar. Namun mama ingin memastikan kondisi kakak. Asha pulang dengan sopir ya. Mama titip Shasha. Tadi minta dibelikan es krim," ucap Khansa cepat.Tanpa menunggu anggukan kepala Asha, Khansa kini berpesan pada sopir, "Pak bawa Asha pulang dahulu, sekalian kabari Pak Prasetya. Saya menunggu di rumah sakit."Sopir yang mengerti maksud Khansa langsung menyalakan kembali mesin mobilnya dan mulai bergerak meninggalkan Khansa yang kembali menuju lokasi kecelakaan. K

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 111 Menjadi Saksi

    "Iya mama, Daniar sudah siap bertemu ayah," jawab Daniar memastikan permintaannya. Yasmine memahami rasa sakit yang dirasakan Daniar oleh penolakan yang dilakukan Brian. Sama sakitnya karena hal itu berarti tuduhan padanya melakukan perselingkuhan dahulu. Yasmine menarik napas dalam setelah memastikannya. "Daniar, mama akan menghubungi ayah dahulu. Jika waktunya sudah disepakati, sepulang sekolah kita akan menemuinya?" ucap Yasmine dengan suara pelan. "Iya ma boleh," jawab Daniar singkat. "Baiklah, aku akan menemani kalian bertemu Brian. Aku akan menjaga jarak agar Brian nyaman bertemu Daniar, Bagaimana?" tanya Amran sekaligus permintaan untuk menemani mereka. "Sudah seharusnya. Aku juga tak akan membiarkan Daniar tanpa pengawasan. Terima kasih Amran," ucap Om Pras menyetujui permintaan Amran. Yasmine mengangguk setuju. Daniar mengucapkan terima kasih pada Papa Amran dan pamit untuk bermain kembali dengan Asha dan Shasha. *** "Pa, Rama masih cuti. Apa harus hari in

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 110 Untuk Kebaikan Bersama

    Daniar terdiam sesaat mendengar ucapan mamanya, satu hal yang ingin dilupakannya namun diucapkan dengan jelas oleh mamanya. Sesaat diingatnya saat Ayah Brian menolak mengakuinya sebagai putrinya. Mama menangis dan memohon untuk melakukan pengecakan kembali, namun ayahnya menolak. "Mama..., apakah ayah sudah mengakui Daniar sebagai putrinya?" tanyanya polos menatap Yasmine ragu. "Daniar, kamu memang putri dari Ayah Brian. Apakah mama masih belum cukup membuktikannya pada Daniar?" tanya mama menekankan."Ma, Daniar percaya pada mama, tapi ayah....?" ucapnya pelan. Daniar tak melanjutkan ucapannya. Luka yang digoreskan ayah kandungnya perlahan kembali terbuka. Penolakan yang dilakukan hingga tuduhan yang membuat mamanya menangis dahulu kembali terbersit dalam ingatannya. "Daniar, Papa Amran rasa kali ini Ayah Brian sudah mengetahui kebenarannya. Daniar mau memaafkannya bukan?" ucapan Amran membuat Daniar menoleh padanya dan menatap tak percaya. "Ayah Brian ingin bertemu dengan Daniar

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 109 Keputusan Daniar

    "Jika kamu adalah laki-laki sejati, selesaikanlah permasalahan yang seharusnya sudah selesai. Jangan membuat orang lain menderita karena kamu tidak bertanggung jawab," ucap Om Pras menatap tajam Brian dan langsung membalikkan badannya untuk melanjutkan langkah yang tertunda.Brian terdiam mendengarnya. Sudah lama dia tak menanyakan kabar putrinya yang sempat ditolak keberadaannya. Setelah Papa Hary meminta dikirim ke luar negeri untuk proses kesembuhan ditemani Mama Pratiwi dan Diana, Brian mendapatkan informasi jika Daniar memang putri kandungnya. Yasmine sudah tak pernah mencarinya. Brian mendengar jika saat ini Yasmine bekerja di sebuah perusahaan asing dan sudah memiliki posisi yang cukup tinggi, "Apakah ini sebabnya mereka tak mencari keberadaanku?" tanya Brian dalam hati.Seketika rasa rindu menyeruak. Aku akan mencoba menemui Daniar. Pasti Daniar senang jika aku menemuinya, batin Brian dengan senyum tersungging di bibirnya. ***"Bagaimana menurutmu AMran? Apakah aku harus men

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 108 Akhir yang Indah

    "Pras! Apa maksudmu?" seru Rama kesal mendengar ucapan Om Pras. "Pras, apa yang membuat kamu tidak menyetujuinya. Bukannya kamu selalu meminta mama merestui hubungan Nadin dan Rama?" tanya mama heran. Om Pras menatap tajam sesaat. Lama kelamaan wajahnya mengendur dan menarik napas panjang. "Aku tidak setuju jika pernikahan mereka ditunda-tunda. Seluruh persiapan dan acara pernikahan aku yang mengaturnya. Bulan depan ijab qobul dan resepsi langsung digelar!" ujar Om Pras memerintah dengan tegas.Nadin dan Rama yang mendengar berbarengan melakukan protesnya, "Bulan depan??!"Mama yang mendengar ucapan Om Pras tersenyum senang, namun akhirnya tak dapat menahan tawa melihat ekspresi Rama dan Nadin.***"Pras, bagaimana dengan proyek Brian. Hasil analisaku tidak semua yang diambil Brian merugikan. Sepertinya kita harus memilah dan memilih dengan cermat. Minimal tidak menanggung banyak kerugian," ucap Rama saat Om Pras memintanya menganalisa beberapa solusi yang akan diambil. Om Pras ha

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 107 Kembalinya Prasetya

    Beberapa orang langsung bangun dari kursinya memberikan penghormatan atas kedatangan kembali Prasetya. Om Pras membalas dengan anggukan kepalanya Om Pras melangkah tegap didampingi Rama. Siapa yang tak tahu sepak terjang dua sahabat ini. Mereka langsung menduduki kursi yang kosong. "Pak Pras, akhirnya. Kami sudah lama menantikan nya," seru sebuah suara yang terdengar sangat senang. Brian menatap tak percaya. Sesekali dilirikkan matanya pada Pak Burhan. Dia ingin memastikan apakah Prasetya dan Burhan bekerja sana. Tak ada kekagetan dari wajah Burhan. Terdengar hembusan napas dalam dari Burhan hingga akhirnya mengeluarkan suara. "Siapa yang mengundangnya untuk datang? Bukankah dia bukan pemilik saham lagi?" tanya Brian geram melihat ke arah Prasetya dan Rama. Tak ada yang menjawab. Sebagian besar yang hadir di dalam ruangan sangat mengharapkan Pak Prasetya kembali memimpin Narendra. "Saya yang mengundangnya," jawab Pak Burhan berusaha tenang. "Dalam kapasitas apa mereka

  • Pengantin Pengganti: Menikahi Om Tampan   Bab 106 Cukup Brian!

    Pagi ini seluruh Dewan Direksi sudah menempati kursinya, tersisa empat kursi yang kosong di bagian depan. Beberapa saling menyapa kabar masing-masing, namun juga bertanya dengan pertemuan mendadak pagi ini. "Apakah kelakuan Brian sudah diketahui Pak Burhan?" bisik seorang pada rekan di sebelahnya. "Pak Burhan dan Brian bukannya saling mendukung. Ini berarti dia akan membiarkan atau malah membuat Brian merajalela di perusahaan," bisik lainnya. "Tak ada yang mengalahkan Prasetya dalam memimpin Narendra. Dia mewarisi papanya yang bertangan besi," bisik lainnya. "Tapi sikapnya itu yang membuat Narendra maju pesat. Siapa yang tak sejalan langsung disingkirkan," kenang mereka mengenai masa lalu. "Ya..., ya. Tapi itu juga yang menghancurkannya. Kelicikan Hary mengawali semuanya...," ucapan yang tak diselesaikan namun yang mendengar mengangguk-angguk setuju. Hary yang tak puas dan iri saat itu, memecah belah dua sahabat hingga berujung perselisihan panjang. Jika saja saat itu k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status