Share

Bab 26 Menjadi Bumerang

Bosan dengan Amanda dan dramanya, Anisa berkata dengan dingin, “Saya pikir kalian berdua berhutang maaf kepada saya. Dan berhentilah dengan air mata buaya itu!”

Amanda merasa malu di hadapan Alexander, wajah memerah dan pandangannya tertunduk. Sekarang dia tidak bisa menyangkal setelah bukti rekaman CCTV yang sangat jelas. Alexander bersama Ibrahim memandang Amanda dan Sumiati dengan tatapan yang jijik, kedua pria tampan itu siap bersaksi bahwa Anisa berkata benar.

“Setuju, sebaiknya kalian berdua meminta maaf kepada Anisa,” tambah Alexander. “Saya dan Ibrahim bisa bersaksi tentang hal itu.”

Sumiati merasakan sakit yang menusuk hatinya saat melihat pria yang disayanginya membantu wanita lain mengancamnya. Ketika dia tidak bergerak, Ibrahim menyesuaikan kacamata berbingkai hitamnya dan berkata, “Sebaiknya kamu harus meminta maaf setelah melakukan kesalahan, Sumiati.”

“Aku bisa dibilang adik perempuanmu, bukan?” Sumiati berteriak dengan ekspresinya yang sangat marah.

“Bagai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status