Home / Rumah Tangga / Pengantin Pengganti CEO Cacat / Bab 18 - Putus Asa, Menyerah?

Share

Bab 18 - Putus Asa, Menyerah?

Author: PenulisAksara
last update Last Updated: 2024-01-30 18:28:20

"Malang sekali nasibmu, Nak. Di saat orang lain bahagia di dalam pernikahan nya. Namun, nasibmu malah sebaliknya," monolog pria paruh baya itu.

Arancia masih betah memainkan air kolam dengan kedua kaki mungilnya. Sudah dua bulan ini, ia tidak mengajar.

Arancia merindukan anak didiknya, ia merindukan masa ketika dirinya masih bisa bekerja. Arancia juga merindukan sang ayah, meskipun terhadap ayahnya berlaku tidak adil.

Arancia melirik lelaki paruh baya yang masih setia berdiri di sampingnya, "Paman, aku merindukan pekerjaanku! Apakah jika aku meminta izin pada tuan, ia akan memberikan aku izin? Aku rindu dengan anak didikku, sudah dua bulan tidak bertemu mereka. Aku terakhir bertemu dengan mereka ketika tuan tidak ada di mansion ini."

Lelaki paruh baya itu tidak bisa menjawab pertanyaan nona mudanya. Ia pun sebenarnya kasihan, Arancia bak seekor burung yang terkurung di sangkarnya.

"Kira-kira tuan bakalan marah nggak ya Paman, aku takut. Mes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 19 - Tuhan, Ambil Saja Nyawaku!

    Arancia tampak memakan makanan yang di bawakan lelaki paruh baya itu dengan sangat lahap. Perutnya yang tidak terisi sejak hari kemarin, membuatnya kalap. Kevan tampak masih menatap bagaimana wajah polos Arancia. "Alhamdulillah, kenyang, Paman. Terima kasih sekali," ucapnya ceria. Lelaki paruh baya itu tersenyum, ia memilih menemani nona mudanya. Duduk berselonjor di sampingnya. "Makanannya enak sekali, Paman. Baru kali ini aku merasakan makanan yang begitu lezat," seru Arancia. "Memangnya, selama ini nona selalu memakan apa?" tanyanya heran. Arancia menatap lelaki tersebut. Dan tersenyum kecil. "Dulu ... terkadang aku hanya memakan makanan sisa dari ayah, ibu dan juga adik tiriku. Aku tidak pernah di izinkan duduk makan bersama di meja makan. Karena ibu tidak suka, dan ayah ... dia hanya diam saja. Ayah pernah berkata, jika ia tidak bisa melihat ibu bersedih," lirih Arancia. "Tapi ... meskipun sikap ayah seper

    Last Updated : 2024-01-31
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 20 - Rumah Sakit

    "Tuhan, ambil saja nyawaku!" Brak Suara barang terjatuh begitu keras sekali. Membuat Kevan yang hendak melangkahkan kakinya seketika berhenti. Ia pun memutar badannya, menatap pintu perpustakaan yang sengaja ia kunci dari luar. Suara itu kembali terdengar, membuat lelaki tampan yang masih memakai topengnya pun penasaran. Kevan berjalan, mendekati pintu. Dan memutar knopnya. Ceklek Pintu pun terbuka, mata Kevan sontak terbelalak kaget, kala melihat keadaan perpustakaan yang sudah sangat berantakan. "Ya Tuhan, ada apa ini?" seru Kevan kaget. "Paman Ibrahim," teriak Kevan memanggil pria paruh baya yang menjadi kepala pelayan. Kevan masuk, mencoba mengedarkan pandangan, menatap seisi perpustakaan yang sudah kacau balau. Pria yang di ketahuilah bernama Ibrahim itu berlari tergopoh-gopoh kala mendengar teriakan tuannya. "Tuan, ada apa ...." Ibrahim begitu kaget, kala melihat keadaan perpustakaan. Lantas ia menatap tu

    Last Updated : 2024-02-01
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 21 - Rumah Sakit 2

    "Kau, bagaimana bisa?!" Arga shock menatap wajah Kevan yang ternyata sudah berubah. Arga tidak menyangka, jika wajah Kevan tidak hancur lagi. Entah kapan ia mengoperasi wajahnya. Kecewa, Kevan sama sekali tidak mengajarinya. Kevan bangun, ia meringis merasakan sakit di pipinya. Pukulan yang di lakukan oleh Arga, lumayan membuat rahangnya sakit. "Kenapa? Kaget hah!" sentak Kevan. Arga masih diam. "Kenapa kau sama sekali tidak mengabariku. Kau tega Kevan, bagaimana bisa?" "Jangan kau memberi tahu siapapun, tentang wajahku! Aku ingin melihat mereka hancur, orang-orang yang sudah membuatku seperti ini!" Baru saja, Arga ingin membuka suaranya. Suara ketukan pintu membuatnya mengurungkan niatnya. Tok tok tok "Masuk," ucap Arga. "Dok, maaf operasi akan segera di laksanakan. Semua sudah siap, hanya tinggal menunggu kedatangan anda." Arga mengangguk. Lalu ia memilih untuk keluar, mengikuti langkah kaki p

    Last Updated : 2024-02-02
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 22 - Koma

    Arga menggeleng, ia tidak percaya. "Tidak mungkin." Kevan yang melihat kekhawatiran Arga, langsung menghampiri sahabatnya itu. Regel pun mengikuti Kevan. Arga masih mencoba memastikan dugaannya. Sudah seharusnya sedari tadi Arancia sadar, namun sampai saat ini ia belum juga siuman. "Ada apa, Ga? Mengapa kau begitu khawatir dan panik?" tanya Regel heran. Arga menatap kedua sahabatnya bergantian, raut khawatir dari wajahnya tidak dapat ia sembunyikan. "Arancia, dia ... Koma!" Deg Kevan langsung mematung di tempatnya. Menatap wajah pucat yang masih senantiasa setia menutup kedua matanya. "Seharusnya ia sudah sadar sedari beberapa menit yang lalu, tetapi entah kenapa sepertinya ia tidak berniat untuk bangun. Sepertinya ia betah berada di alam sana, dia ... seolah-olah tidak mempunyai semangat untuk melanjutkan hidupnya," jelas Arga. Kevan menatap tidak percaya pada penjelas Arga. Arga pun menatap balik pada Kevan. "K

    Last Updated : 2024-02-03
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 23 - Mati Suri

    Tut tut tut Kevan sesekali memerhatikan detak jantung Arancia. Entah perasaannya atau memang detak jantung itu semakin lama semakin lemah. Hari sudah menunjukkan tengah malam, lelaki itu sama sekali tidak memejamkan matanya. Regel dan Arga, mereka sudah tertidur semenjak satu jam yang lalu. "Arancia, apakah kamu mendengarkan aku? Bangunlah, jangan seperti ini," lirih Kevan. Kevan memberanikan diri untuk menggenggam tangan Arancia. "Dingin," gumam Kevan. Lantas lelaki itu menatap wajah Arancia yang semakin memucat. Atensi lelaki tampan itu teralihkan ke arah detak jantung Arancia yang semakin melemah. Risau, akhirnya Kevan hendak membangunkan Arga. Namun, baru saja lelaki itu akan melangkah, bunyi detak jantung Arancia terdengar memekakan telinga. Tuuuuuttt Kevan mematung, detak jantung itu tidak lagi berbunyi. Arga yang tengah tertidur sontak langsung terbangun. "Ya Tuhan," pekik Arga. Dokte

    Last Updated : 2024-02-04
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 24 - Kembali

    "Tuan, tuan. Nona ...." Seorang perawat wanita berlari menghampiri ketiga pria tampan yang masih berada di ruang perawatan Arancia. Terlihat dari nafas wanita itu yang memburu, sepertinya ia berlari. "Maafkan saya, Tuan, Dok. Jika saya mengganggu waktu kalian. Saya hanya ingin menyampaikan soal nona yang ...," ucapan wanita itu terjeda, ia masih berusaha menetralkan nafasnya yang masih terengah-engah. Setelah di rasa tenang, wanita itu kemudian melanjutkan ucapannya. "Tuan, nona masih hidup! Tadi, ketika kami akan memandikan nona, jari-jarinya sempat bergerak meskipun lemah. Lalu mata yang beberapa waktu lalu betah menutup, perlahan terbuka. Saat ini, nona tengah di mandikan dan di gantikan bajunya oleh para perawat lainnya. Dan setelah selesai, kami akan kembali membawanya kemari," ujarnya. Kevan langsung berdiri, ia menatap tidak percaya. Lantas lelaki itu memilih untuk melihat langsung. Arga sendiri sudah tersenyum senang. Ternyat

    Last Updated : 2024-02-06
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 25 - Rasa Sakit

    "Entah kenapa, setiap menatap wajah lelaki itu ... hatiku merasa sakit," monolog Arancia. Kevan memilih untuk duduk di atas sofa yang berada di ruang rawat. Ibrahim tampak memasuki tempat Arancia di rawat. Pria paruh baya itu membawa beberapa paper bag, yang entah apa isinya. Arancia menatap wajah teduh Ibrahim. Meskipun terkadang wajah itu terlihat datar dan dingin. Namun, Arancia dapat melihat ketulusan di balik wajah itu. "Apa kabar, Nona?" tanya Ibrahim. Arancia tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap wajah pria paruh baya itu. Sekelebat bayangan muncul di dalam kepalanya, membuat gadis cantik itu memekik kesakitan. "Arggh! Sakit!" Kevan langsung bangun mendekati Arancia. Sementara Ibrahim ia langsung berlari keluar, meminta dokter untuk datang ke ruangan nona mudanya. "Ara, are you ok?" tanya Kevan yang ikut khawatir. Arancia tidak menjawab ucapan Kevan. Ia masih memeluk kepalanya, kilasan kejadian demi kejadia

    Last Updated : 2024-02-08
  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 26 - Kemarahan Zahra

    "Ibu anda menjual rumah ini dan ayah anda ... dia meninggal." Deg Zahra mematung di tempatnya. Ia tidak percaya mendengar kabar yang di ucapkan oleh pria paruh baya itu. "Tidak! Bagaimana bisa, ibu menjual rumah dan ayah, dia sudah ... meninggal!" monolog Zahra. Ia masih terpaku di tempatnya berdiri. Sesak karena ia tidak sempat mengucapkan perpisahan dengan sang ayah. Meskipun terkadang ia selalu melawan Wijaya, namun jauh di lubuk hatinya Zahra begitu menyayangi Wijaya. Sebab Zahra masih ingat, kala Wijaya meminta sang ibu untuk menggantikan posisi ibunya Arancia. Ketika itu, hidup Zahra dan Sekar sangat prihatin. Kesusahan dan terlunta-lunta. Lantas, apa yang terjadi. Yang membuat sang ayah sampai meninggal. Zahra harus bertanya pada siapa? Sedangkan ibunya tidak tahu di mana. Tanpa berkata apapun, wanita berpakaian sexy itu pun berlalu begitu saja. Pria paruh baya itu hanya menatap, tanpa mencegah. "Kita cari hotel saja

    Last Updated : 2024-02-09

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 54 - Pelukan

    Bab 54 - Pelukan Deg Kevan mematung, rasanya sakit kala mendengar jika Arancia tidak pernah merasakan sebuah pelukan. Sejahat itukah perempuan yang bergelar ibu itu, dia membedakan perlakuan yang ia berikan kepada kedua anaknya. Kevan lupa, jika Arancia memang di perlakukan berbeda dengan saudaranya yang lain. Perempuan paruh baya itu menoleh menatap sang tuan besar. Kevan pun mengangguk. Melihat jawaban sang tuan, lantas perempuan paruh baya itu membuka kedua tangannya dan Arancia langsung memeluknya. “Bibi, terimakasih,” lirih Arancia. Bahunya bergetar, Kevan tahu jika Arancia pasti menangis. Kevan membiarkan Arancia menyalurkan rasa sedih yang selama ini ia tahan. Setelah di rasa tenang, Kevan pun menghampirinya. Ia mengusap lembut air mata yang terjatuh di mata indahnya. Senyuman terukir di bibirnya yang jarang tersenyum itu. “Jangan menangis apalagi bersedih, kasian calon bayi kita dia akan ikut bersedih. Mulai saat ini,

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 53 - Kabar Menggembirakan

    Bab 53 - Kabar Menggembirakan “Saran saya, sebaiknya tuan membawa nyonya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Serta memastikan umur dari kandungan Nyonya. Lebih tepatnya supaya lebih akurat, Tuan.” Kevan mematung di tempatnya seraya memandang wajah cantik Arancia, dadanya berdegup kencang merasakan sebuah eforia besar. Kabar menggembirakan datang dari sang istri. Seulas senyum terbit di bibir Arancia, tangannya sontak mengelus perutnya yang masih terlihat rata. Begitu juga Kevan, ia meraih tangan sang istri dan mengikuti apa yang di lakukan olehnya. Kevan bahkan menundukkan kepalanya dan mengecup lembut perut yang berisikan calon janinnya. “Kamu hamil, Sayang. Kamu dengar itu?” Ucapnya dengan suara yang terdengar bergetar. Arancia mengangguk dengan antusias dan semangat. Rasanya ia sudah tidak sabar untuk memeriksakan kandungannya. Pantas saja ia mual dan muntah akhir-akhir ini, rupanya ada kehidupan lain yang tengah tumbuh di dalam rahimny

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 52 - Garis Dua

    Bab 52 - Garis Dua Tidak terasa pernikahan Arancia dan Kevan sudah berjalan hampir empat bulan. Kevan yang awalnya menolak kehadiran Arancia, nyatanya di akhir perjuangan gadis itu. Kevan justru menerimanya dan jatuh cinta padanya. Kevan yang sedari awal menolak Arancia, nyatanya ia justru jatuh kedalam pesona sang istri. Sejak saat itu, Kevan enggan melepaskan Arancia. “Sayang,” ucap Kevan, ia meraba-raba samping ranjangnya, dingin. Lantas lelaki tampan itu pun membuka kedua matanya, dan mencari keberadaan sang istri. Namun, ia tidak menemukan keberadaan Arancia, padahal hari masih sangat pagi. “Kemana dia,” gumam Kevan lalu beranjak dari tidurnya. Baru saja ia akan menapakkan kakinya di lantai, suara dari kamar mandi menarik perhatiannya. “Sayang,” panggil Kevan untuk yang kedua kalinya. Tidak ada sahutan, hanya terdengar suara orang yang tengah muntah di dalam kamar mandi. Kevan langsung terbangun, dan berjalan dengan c

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 51 - Akhirnya

    “Will you marry me?” pinta Reygan kepada Reina. Reina mematung di tempatnya kala mendengar ajakan Reygan yang begitu tiba-tiba. Bagaimana bisa, Reina kira Reygan cuek selama ini karena memang ia tidak menginginkannya. “Apa kamu serius?” tanya Reina penuh harap. Reygan mengangguk yakin, ia menatap Reina dengan tatapan penuh cinta. Berbeda sekali ketika dulu ia mengejar-ngejar lelaki itu. Kenapa di saat ia ingin menjauh, Reygan malah mendekat dan memintanya menikah. “Aku sangat yakin, Rei. Maafkan aku jika sikapku dulu padamu menyakitimu, membuatmu bersedih ataupun selalu menangis akibat perbuatanku. Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu, tetapi aku bingung mengekspresikan perasaanku ini,” ucap Reygan tulus. Reina menatap kedua bola mata Reygan, mencoba mencari kebohongan dari sorot mata lelaki itu. Namun, Reina sama sekali tidak menemukan itu, ia hanya menemukan sebuah kejujuran juga binar cinta di mata tajam Reygan. R

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 50 - Keresahan Reygan

    Deg Reygan mematung di tempatnya mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Reina. Bagaimana bisa gadis itu berkata seperti itu. Hei, ini tidak bisa di biarkan, Reygan tidak mau jika harus kehilangan gadis yang selalu mengejarnya dengan tatapan memuja. Tapi, bukankah seseorang akan terasa sangat berarti ketika ia tidak ada di sisi kita?! Setelah dia pergi dan lelah berada di sisi, barulah kita sadar betapa berartinya dia untuk kita. Lalu hanya penyesalanlah yang akan menemani kita kelak. “Kau,” geram Reygan. “Tidak ada yang boleh memilikimu selain ….” “Selain siapa?!” potong Reina. “Siapa yang berhak memiliki saya tuan Reygan yang terhormat. Dengan siapa pasangan saya kelak, bukan urusan anda! Uruslah hidup anda sendiri, tidak perlu mencampuri urusan hidup saya. Mungkin sebaiknya kita kembali menjadi orang asing, yang tidak saling mengenal. Mungkin dengan seperti itu, tidak akan ada hati yang akan terluka.” “Tidak bisa!” tegas Reygan

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 49 - Reygan, Reina

    “Sayang,” seru Kevan begitu ia tiba di mansionnya. Arancia yang tengah duduk di ruang tengah pun langsung berdiri, menyambut kedatangan sang suami. Kevan tersenyum lembut menatap wajah cantik sang istri, senyum yang tentu saja baru pertama kali Arancia lihat. Sebab, selama menikah baru kali ini Kevan memberikannya sikap yang begitu lembut. Berbeda dengan beberapa bulan yang lalu, dingin, datar dan ketus. “Eum, sudah pulang, Tuan,” sambut Arancia yang membuat Kevan menaikkan alisnya, menatap sang istri. “Mengapa kau memanggilku seperti itu? Apa kau lupa!?” Glek Arancia menelan ludahnya kasar, ia lupa jika semalam Kevan memintanya untuk memanggilnya ‘SAYANG’. Arancia tersenyum kikuk, seraya menggosok pangkal hidungnya yang tak gatal. “Eumh, maafkan aku tu … maksud aku, Hubby,” cicitnya. Kevan tersenyum tipis lantas merangkul pinggang Arancia dan mengajaknya masuk ke dalam kamar. Arancia meski

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 48 - Bulan Madu

    Saat ini, Kevan tengah berkutat dengan beberapa berkas. Ia bekerja dengan semangat, sebab Kevan berniat akan membawa Arancia berbulan madu. Kevan ingin membuat istrinya itu selalu bahagia, meskipun dengan hal kecil sekalipun. Bukankah membuat istri bahagia itu adalah tugas seorang suami? Tidak ada salahnya jika kita sedikit mengeluarkan uang demi kebahagiaan istri. Menjaga mentalnya agar tetap sehat dan selalu memberi dukungan tentu adalah tugas seorang suami. Kevan pun ingin membuat istrinya selalu bahagia bila bersama dirinya. Sudah cukup airmata dan kesedihan yang ia rasakan. Kevan akan menjadi penebus untuk semua kesakitan Arancia. “Van,” panggil Reygan. Kevan mendongak menatap sahabatnya heran. Reygan seperti di kejar-kejar oleh hantu saja, wajahnya juga pucat. “Ada apa?” “Tolong gue, Van. Elah tuh cewek kejar-kejar gue terus, tolong gue,” lirih Reygan yang kini sudah berjongkok, sembunyi di dekat meja Kevan. Tak berselang lama,

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 47 - Kebahagiaan Arancia

    Kevan menatap Arancia penuh cinta, hatinya berdebar kala ia berhadapan dengan istri kecilnya. Sesuatu yang tak pernah kurasakan sebelumnya, bahkan ketika ia berhadapan dengan Angelina ataupun Zahra. Tapi istrinya, seseorang yang baru saja memasuki hidupnya mampu mengobrak-abrik isi hatinya. Arancia masih setia menutup matanya, setelah di gempur habis-habisan oleh Kevan, membuat wanita itu kelelahan. Padahal ia baru saja mengisi tenaganya, tetapi harus kembali terkuras akibat ulah Kevan. Kevan mengecup lembut puncak kepala Arancia, lalu meraih tubuh itu menenggelamkannya ke dalam pelukan. Arancia sedikit menggeliat, namun mata itu enggan terbuka. “Tidurlah, istirahat,” bisik Kevan tepat di telinga Arancia. Arancia pun kembali menutup matanya, menjemput mimpi indahnya. Tak berselang lama, Kevan pun ikut menutup matanya. Menyusul sang istri menuju ke alam mimpi. * * Pagi menjelang, Kevan sudah terjaga sedari tadi, ia pun kini tengah berada di

  • Pengantin Pengganti CEO Cacat   Bab 46 - Salah Paham

    Kevan mematung di pintu yang tidak tertutup rapat itu. Istrinya tengah menangis, Kevan masih bertahan. Ia tidak masuk, karena ingin mendengar curahan hati sang istri . Tangis Arancia begitu lirih dan pilu. Lelaki yang tengah memegang nampan itu tampak mengepalkan tangannya. Kevan memutuskan untuk masuk, Arancia masih belum menyadari keberadaan Kevan. "Ternyata dia tidak sadar jika aku sudah berada di kamar," ucap Kevan pelan. Kevan pun memutuskan menghampiri Arancia yang tengah berdiri membelakangi dirinya. Kevan menelusupkan tangannya di antara perut sang istri. Arancia sempat kaget, tetapi ketika ia merasakan harum tubuh Kevan, Arancia pun diam. "Sedang apa?" tanya Kevan pura-pura tidak tahu jika Arancia menangis. Arancia tidak langsung menjawab. Ia mencoba menetralkan perasaannya. Jangan sampai Kevan tahu jika ia tengah menangis. Kevan pun menyandarkan dagunya di bahu Arancia, dan mengeratkan pelukannya. Merasai harum tubuh Arancia ya

DMCA.com Protection Status