Share

CHAPTER 93 (Tak Sabar)

"Jadi tujuanmu ke sini hanya untuk menghakimi saya?" Bart mengucapkan kalimat yang sudah tentu tidak menciptakan berbagai dugaan. Bisa saja Isabelle menyimpulkan bahwa Bart memang mengakui apa yang sudah dia tuduhkan. Namun, Bart seolah mengabaikan kemungkinan itu. Yang dia mau hanyalah Hanna, tak peduli seperti apa orang lain memandangnya. Cukup dirinya sendiri yang tahu keadaan apa yang sedang dia hadapi.

"Tuan Bart yang terhormat, jika kamu ingin menikah, setidaknya lepaskan status Hanna. Dia berhak bahagia."

"Dia bahagia bersama saya." Bart tak kalah sengitnya menghadapi Isabelle yang meninggikan suara.

Isabelle menggelengkan kepala, "Masalah jika memang dia bahagia, mana mungkin dia menjatuhkan pilihannya untuk pergi sejauh itu. Bahkan aku harus menunggunya bangun pagi untuk sekedar berbincang di telepon."

Bart justru tersenyum mendengarkan penuturan Isabelle. Secara tidak langsung, wanita berponi itu semakin menegaskan dugaan Bart bahwa Hanna memang berada di Indonesia. Wala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status