Share

Bab 122 - Trauma

"Aku tidak perduli meski ia putramu, jika ia melewati batas, jangan salahkan aku mengambil tindakan tegas untuknya!"

Alexander terdiam. Tentu siapa pun akan marah jika anaknya di sebut anak haram. Begitu juga dirinya, ia akan mengambil tindakan.

Wajah Xavier masih terlihat menyeramkan. Rahang tegas itu masih terlihat tegang, bahkan suara giginya bergemelutuk. Pertanda jika pria itu tengah menahan amarahnya.

"Maafkan aku. Aku berjanji akan memberi pelajaran pada Rain, karena ia sudah lancang berbicara seperti itu. Aku berjanji, jika ini pertama dan terakhir kalinya putraku berbuat hal itu."

Xavier mengangguk, ia mencoba menetralkan rasa di dalam dadanya. Rasa marah dan juga kesal membuncah menjadi satu.

"Hmm, aku mengerti jika mereka masih kanak-kanak. Hanya saja, jika anak kita melakukan kesalahan, bukankah sebagai orang tua, kita wajib menegur mereka. Jika pun posisi kita terbalik, aku pun akan melakukan hal yang sama. Menegur putriku untuk t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status