Share

Bab 39

Penulis: Dewi Mutia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sampai di rumah, Nyonya Sukma melampiaskan amarahnya dengan melempar semua barang-barang di rumahnya itu. “Brengsek kau Reno! Beraninya kau membuangku setelah semua yang sudah kulakukan padamu. Aaaaa, dasar brengsek!”

Bahkan saking marahnya pada Reno, Nyonya Sukma berteriak, mengutuk Reno yang sudah mengkhianatinya. “Kau tidak akan bisa bahagia karena memperlakukanku dengan kasar, Reno. Lihat saja, kau akan menderita selamanya!”

Disaat yang sama, Naomi datang dan terkejut melihat dalam rumah itu berantakan dengan barang-barang berserakan di lantai, bahkan ada beberapa pecahan vas bunga dan gelas di lantai.

“Apa yang terjadi Ma?” tanya Naomi pada ibunya, ia mendekati ibunya dengan berjalan jinjit menghindari pecahan kaca di lantai.

Nyonya Sukma menoleh ke arah Naomi. Karena terlalu marah sampai ia tidak menyadari kedatangan anaknya. “Sejak kapan kau ada di sini Naomi?”

“Aku baru datang. Langsung masuk saat dengar suara ribut dari dalam. Aku pikir, mama bertengkar dengan seseorang tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 40

    Ivy dan Jonathan kini berada dalam perjalanan pulang setelah menikmati makan berdua di restoran itu. Jonathan menyetir sendiri mobilnya, sementara Ivy hanya duduk diam di sebelah Jonathan. “Bagaimana dengan urusan ibumu? Apa kau sudah puas balas dendam padanya? Atau kau masih ingin melakukan sesuatu untuk balas perbuatannya?” Jonathan bertanya karena merasa canggung hanya diam saja di sana. Setidaknya, ia mencairkan suasana canggungnya itu, dengan menanyakan masalah ibu tirinya Ivy. Apalagi Jonathan memang masih penasaran dengan masalah ibu tiri Ivy. Dia akan membantu Ivy lagi jika Ivy masih belum puas membalaskan dendamnya pada ibu tirinya. Ivy yang tadinya menikmati pemandangan di depannya, menoleh melihat Jonathan. “Aku sudah mengambil rumah ayahku dan mengusirnya dari rumahku. Itu sudah membuatku puas. Makanya aku sangat berterima kasih padamu karena sudah membantuku sampai berhasil.” “Tapi ibumu melakukan hal jahat padamu. Dia menipumu lalu selingkuh dengan tunanganmu sampai k

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 41

    Jonathan tidak sadar dengan dirinya yang terus menarik istrinya, sampai masuk ke kamar ganti. Bahkan dia terlihat santai. Berbeda dengan Ivy yang malah kebingungan melihat sikap Jonathan.“Sekarang kita sudah ada di kamar, jadi kamu sudah bisa lepas tanganku kan?” Ivy menyahut ketika Jonathan berhenti berjalan di depan lemari pakaiannya.Jonathan menoleh melihat Ivy yang menatapnya kebingungan, kemudian detik berikutnya, dia menurunkan bola matanya melihat tangannya yang memegang tangan Ivy. Dia baru sadar bahwa sejak tadi, dia terus memegang tangan perempuan itu sampai ke dalam kamar gantinya. Dengan cepat, Jonathan melepaskan tangan Ivy.“Aku memikirkan hal lain sampai tidak sadar kalau aku masih pegang tanganmu. Aku harap kamu tidak salah paham.” Jonathan malu sendiri dengan sikapnya tadi sampai dia memalingkan wajahnya saat berbicara.“Tenang saja. Aku tidak akan salah paham. Bahkan kalau kamu nyatakan cinta di depanku, aku tidak akan percaya.” Ivy memutar tubuhnya ketika selesai

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 42

    Aneska berjalan mendekati Ivy. Dia berdiri dengan jarak begitu dekat di depan Ivy. Tatapannya pun semakin tajam. “Kau orang yang begitu sombong Ivy. Aku makin tidak suka denganmu. Dan kau tahu, apa yang akan kulakukan pada orang yang kubenci? Aku akan membuatnya menderita sampai tidak ingin hidup lagi di dunia ini.”“Jadi karena kau membenciku, kau ingin membuatku menderita, begitu?” tanya Ivy memastikan tapi Ivy masih menunjukkan ketenangan dalam ekspresinya, tidak ada rasa takut sama sekali karena dia sudah terbiasa menghadapi orang yang membencinya seperti Aneska.“Benar. Kalau kau takut, sebaiknya kau pergi dari sini. Tinggalkan Kak Jonathan karena dia tidak pantas untukmu. Mau bagaimanapun cantiknya penampilanmu, kau tetap tidak cocok dengan status Kak Jonathan?” Aneska mengakui kecantikan Ivy. Dari wajah Ivy yang cantik serta bodynya yang sempurna untuk seorang perempuan tapi bagi Aneska, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan status keluarganya yang terhormat. Tidak seperti Ivy

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 43

    Jonathan merangkul bahu Ivy dengan tatapan mesra, bahkan dengan senyuman manisnya. Itu membuat Ivy semakin merinding melihat Jonathan. ‘Astaga, orang ini! Dia membuatku kehilangan kata-kata.’ Kemudian Jonathan menoleh ke arah Cakra. Ekspresi lembutnya seketika berubah dingin, bahkan tatapan matanya yang lembut berubah tajam ketika mata itu memandang Cakra. “Kau baru kembali dan tidak datang menyapa nenek. Malah datang mengganggu kakak iparmu. Di mana sopan santunmu sama tetua di rumah ini, Cakra?” Wajah Cakra yang santai dan penuh senyum menggoda, seketika berubah serius. Wjaahnya pun tampak kesal. Dimatanya hanya ada kebencian dan dendam ketika mata itu memandang Jonathan tapi Cakra tetap menuruti Jonathan dengan sikapnya yang menghormati Jonathan. “Aku berencana menemui nenek dan menyapa beliau tapi aku tidak sengaja lihat kakak ipar di sini. Jadi karena ingin menjaga sopan santunku pada kakak ipar, aku menyapanya lebih dulu. Sebagai adik, aku tidak mungkin mengabaikan kakak ipar,

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 44

    Nyonya Rukmana lelah mendengar menantunya keberatan dengan keputusan hingga dia tidak langsung menanggapi ucapan menantunya itu, malah menoleh ke arah Ivy. "Ivy, nenek tanya padamu. Apa menjadi istri Jonathan sangat penting untukmu?" Ivy terkejut mendengar pertanyaan Nyonya Rukmana. Pertanyaan itu membuatnya bingung harus menjawab apa sampai dia menoleh ke Jonathan yang duduk di sebelahnya, dan pria itu pun menoleh ke arahnya. Mereka saling melihat dengan ekspresi serius tapi tidak mengatakan apapun. Ivy sadar bahwa Jonathan tidak akan membantunya hingga detik berikutnya, Ivy kembali menoleh ke arah Nyonya Rukmana yang duduk di depannya. "Kalau dibilang penting, itu sangat penting Nek." "Dengarkan Bu. Dia mengatakan tujuan sebenarnya menikah dengan Jonathan. Itu karena dia sudah lama menginginkan status istri konglomerat. Dia menjadi istrinya Jonathan karena uang dan status kelas atas keluarga kita Bu." Nyonya Selfia kembali menyahut saat Ivy masih ingin berbicara. Hal itu membuat

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 45

    Jonathan saat ini berada di ruang kerjanya. Satu jam lalu, dia meninggalkan Ivy di taman bersama Nyonya Rukmana. Selama satu jam itu, Jonathan hanya berada di ruang kerjanya, sementara Ivy menemani Nyonya Rukmana di kamarnya setelah puas bersantai di taman. Di kamar itu, Ivy memijat kaki Nyonya Rukmana untuk pertama kalinya, dan karena tindakannya itu juga lah, dia menjadi lebih dekat dengan Nyonya Rukmana. Ivy pun keluar dari kamar Nyonya Rukmana dan dia langsung menghela nafas lelahnya ketika pintu dia tutup, karena akhirnya selesai menemani Nyonya Rukmana di dalam. “Lelah sekali!” keluh Ivy sembari meremas bahunya yang kesakitan karena menunduk terlalu lama ketika memijat kaki Nyonya Rukmana. Namun meski dia mengeluh tapi dia tidak kesal sama sekali dengan Nyonya Rukmana yang minta ditemani. Malah Ivy senang jika bisa menemani Nyonya Rukmana, karena kasih sayang Nyonya Rukmana membuat rasa rindunya pada kasih sayang orang tuanya, terobati. Ivy melangkah pergi dari kamar Nyonya R

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 46

    Dalam semalam, berita tentang Ivy yang menjadi simpanan Sutradara Wong, muncul diberbagai media dan majalah hiburan. Namun Ivy belum mengetahui tentang hal itu. Sebab, beberapa media yang tengah memburunya, tidak mengetahui tempat tinggal Ivy saat ini. Mereka malah berkumpul di rumah orang tua Ivy tanpa tahu bahwa Ivy tidak menempati rumah tersebut. Sebagian reporter juga berkumpul di lokasi syuting karena tahu bahwa Ivy masih sedang syuting di sana. Mereka yang ingin mewawancarai Ivy secara langsung terkait masalah perselingkuhannya dengan Sutradara Wong, yakin bahwa Ivy akan datang ke tempat itu. Dengan ketidaktahuannya itu, Ivy meninggalkan Kediaman Graham. Dia menuju ke lokasi syuting bersama Edy yang setia mendampinginya.Sampai di lokasi syuting, Ivy terkejut melihat banyak reporter berkumpul di depan. Namun dia tidak curiga sama sekali, dan tetap turun dari mobil dengan santai.Seketika, para repoter itu menoleh ke arah mobil Ivy. Mereka semua berlari menghampiri Ivy yang baru

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 47

    Jonathan terkejut. Bahkan seketika dipenuhi kekhawatiran saat Edy menghubunginya dan mengatakan tentang masalah yang terjadi pada Ivy. Dia buru-buru meninggalkan ruang rapat bersama Danny yang mendampinginya.Kekhawatiran diwajahnya bahkan tidak bisa dia sembunyikan. Terlihat jelas dari ekspresi dan sikapnya yang terburu-buru. Beberapa karyawan pun, yang berpapasan dengan Jonathan, merasakan hal itu. Bukan hanya itu saja. Jonathan mengabaikan rapatnya, bahkan tak pamit dan pergi begitu saja.“Tuan!” Edy yang menunggu di depan perusahaan, membungkuk hormat ketika Jonathan berjalan menghampirinya.Jonathan tampak marah melihat Edy yang hanya sendiri di sana. “Kenapa kau tidak bersama dengan Ivy?”“Nyonya sudah pergi lebih dulu, Tuan!”“Edy, saya bayar kamu untuk menjaga keselamatan Ivy tapi kau malah meninggalkannya. Kau ini bagaimana sih?” Jonathan begitu kesal karena tindakan Edy yang malah meninggalkan Ivy. Dia sampai menunjuk-nunjuk Edy.“Maafkan saya Tuan! Saya diikuti beberapa rep

Bab terbaru

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 100

    “Selamat untuk Nona Ivy! Penerima penghargaan pemeran utama terbaik di drama Putri Terakhir dan penghargaan untuk artis pendatang baru.”Sudah dua tahun berlalu sejak kejadian mengerikan menimpa Ivy. Dia koma selama setahun dan baru pulih setahun belakangan ini. Dia kembali ke dunia hiburan enam bulan lalu untuk menyelesaikan drama yang tertunda karena dirinya.Dua tahun lalu ketika dia berbaring koma, Jonathan melakukan konfrensi pers dan menjelaskan pada semua orang bahwa Ivy adalah istrinya. Jadi semua orang yang dulu menghujatnya, kembali memujanya seperti dewi. Oleh sebab itu, Ivy tidak merasa tertekan ketika kembali ke dunia hiburan. Dia langsung mendapat dukungan dari banyak orang.Hari ini, Ivy mendapat penghargaan karena kerja kerasnya selama ini. Ada Jonathan yang menemaninya datang ke acara penghargaan itu. Namun Ivy merasa sedikit sedih karena saudari tirinya, Naomi tidak hadir dalam acara ini. Padahal Naomi sangat mendambakannya. Meski tidak akur dengan Naomi tapi Ivy tet

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 99

    Jonathan sedang duduk di samping ranjang rumah sakit di mana Ivy berbaring koma. Sudah dua hari sejak Ivy masuk rumah sakit. Tidak ada tanda-tanda bahwa Ivy akan sadar kembali. Bahkan masker oksigen masih menempel menutupi hidung dan mulut Ivy. Serta ada monitor tanda vital untuk memantau perkembangan Ivy di Ruang ICU. Kondisinya memang kritis hingga membutuhkan perawatan mendalam.Selama dua hari ini, Jonathan dan keluarganya bergantian menjaga Ivy. Termasuk Nyonya Selfia yang merasa kasihan melihat kondisi Ivy. Wanita paruh baya itu sering menemani ibu mertuanya yang bergantian dengan Jonathan untuk menjaga Ivy. Jonathan tidak bisa menemani Ivy selama dua puluh empat jam meski dia ingin terus berada di sisi Ivy untuk bisa melihat langsung Ivy sadar. Dia disibukkan dengan penyelidikan kecelakaan yang dialami Ivy karena dia yakin bahwa ada orang yang sengaja membunuh Ivy meski mobil yang ditemukan di tempat kejadian, dibeli atas nama Ivy.“Ivy, kau harus bangun dan menatapku langsung.

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 98

    Ivy sedang istirahat di kamarnya dan tiba-tiba ponselnya berdering. Panggilan itu dari Tavisa. Ivy segera mengangkatnya karena penasaran pada Tavisa yang tiba-tiba menghubunginya. Padahal, mereka belum pernah saling menyapa dengan benar. "Hal penting apa yang ingin dikatakan Tavisa sampai mengajakku bertemu? Apa dia berpikir aku akan menggagalkan pernikahan nya dengan Jonathan?" Ivy bicara sendiri dengan penuh rasa penasaran setelah dia dan Tavisa baru selesai bicara. Tavisa tak banyak basa-basi ketika bicara dengan Ivy. Dia langsung meminta Ivy ke sebuah cafe yang dekat dari Kediaman Graham untuk bertemu dengan alasan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting."Sepertinya aku memang harus bicara berdua dengan Tavisa untuk menjelaskan padanya bahwa aku tidak punya niat jahat padanya. Perceraianku dengan Jonathan tetap dilakukan meski aku mengandung anaknya." Ivy merasa iba pada Tavisa yang pasti sedih dan sakit hati gara-gara kekasihnya malah menghamili wanita lain. Dia

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 97

    Tavisa marah ketika tahu bahwa Ivy sudah kembali lagi ke Kediaman Graham. Dia mendatangi Jonathan di kantor untuk mengatakan langsung pada Jonathan tentang masalah itu.Perempuan itu berjalan masuk melewati meja resepsionis dengan angkuhnya. Dia tak menoleh sekalipun dan hanya menatap lurus ke depan dengan raut wajah angkuhnya itu."Nona, Nona! Tunggu sebentar!" seru seorang pegawai resepsionis yang berusaha menghentikan Tavisa. Bahkan dia keluar dari meja resepsionis dan berlari menghampiri Tavisa yang kini berdiri di depan lift khusus untuk para atasan tertinggi di perusahaan itu.Tavisa yang sudah menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang melihat sang pegawai itu. "Ada apa?" tanyanya kemudian."Anda ingin ke mana?" tanya si pegawai resepsionis dengan sikapnya yang tetap sopan."Saya mau bertemu dengan tunangan saya." Ekspresi Tavisa tampak tidak senang karena pegawai itu menghalangi jalannya, bahkan bertanya padanya seolah pegawai itu tidak tahu siapa dirinya. Padahal dulu dia s

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 96

    Ivy terpaksa ikut pulang bersama Nyonya Rukmana meski dia merasa malu pada semua orang di rumah itu. Terutama pada Jonathan dan kekasihnya karena kembali lagi tinggal di Kediaman Graham, padahal dia bukan siapa-siapa selain wanita bayaran.Keduanya kini berada di mobil yang dikendarai supir pribadi Nyonya Rukmana. Ivy hanya diam menatap jalanan di depan. Nyonya Rukmana menoleh dan penasaran dengan diamnya Ivy. Itu bukanlah sifat cucu menantunya jika sedang bersama dengannya. Ivy akan selalu mencari topik pembicaraan jika bersamanya dan suasananya pun akan langsung berubah ceria. Tidak seperti sekarang ini. Sepi dan Ivy tak mengatakan apapun sejak naik ke mobil atau memang itu adalah sifat asli cucu menantunya dan selama ini, Ivy hanya menunjukkan kepura-puraan. Namun, Nyonya Rukmana tidak melihat dimata Ivy yang pura-pura padanya. Tidak seperti ketika berhadapan dengan Aneska dan Tavisa. Keduanya tersenyum serta lembut jika bicara padanya tapi dia bisa merasakan bahwa mereka hanya pur

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 95

    Meski Ivy menerima kehamilannya itu tapi dia tetap merasa sedih karena karir artis yang menjadi impiannya sejak dulu, terancam hancur. Orang-orang menganggapnya wanita simpanan yang hamil di luar nikah. Beberapa iklan yang bekerja sama dengannya, membatalkan kerja sama mereka. Jika saja drama Putri Terakhir yang dibintanginya saat ini, bukan dari perusahaan agensi milik Jonathan, mungkin pihak agensi sudah memutus kerja sama dengannya. Dia masih tetap menjadi artis dari SN Entertainment namun drama yang dibintanginya itu, ikut berdampak buruk karena berita kehamilannya. Banyak yang memintanya untuk berhenti. Ivy pun tidak bisa melakukan apapun selain pasrah menerima nasibnya itu.“Edy, berapa banyak kerugian perusahaan karena berita ini?” tanya Ivy yang duduk di sofa ruang tengah.Edy berdiri di depan Ivy. Pria itu baru saja tiba dan mengatakan pada Ivy bahwa adegan Putri Terakhir sementara dihentikan. Akan dilanjutkan jika situasi sudah membaik. Berita kehamilan Ivy sungguh mengheboh

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 94

    Nenek Rukmana baru saja diberitahu oleh asistennya tentang berita kehamilan Ivy. Dia tentu saja menganggap anak dalam kandungan Ivy adalah anak Jonathan. Karena itu, Nyonya Rukmana berencana untuk membawa Ivy meski dia masih benci dan kecewa pada Ivy. Dia harus mengabaikan kekecewaannya pada Ivy demi keturunan Graham."Aku harus membawa Ivy kembali ke rumah ini. Dia sedang mengandung keturunan keluarga ini. Jadi, dia wajib berada di rumah ini dan berhak mendapat sebagian harta warisanku." Nyonya Rukmana berbicara dengan asistennya yang diam di depannya tapi asisten itu tahu jelas keinginan Nyonya Rukmana saat ini."Apa saya bicara dengan pengacara keluarga untuk mengubah surat wasiat Anda, Nyonya?" tanya sang asisten memastikan."Kita bawa Ivy dulu ke rumah.""Baik." Asisten itu mengangguk kemudian mengikuti Nyonya Rukmana yang berjalan keluar dari kamarnya. Nyonya Rukmana dan asistennya kini menuruni tangga. Wanita berusia 69 tahun itu, melihat Tavisa dan Nyonya Selfia mengobrol di

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 93

    "Aku tidak butuh perhatianmu. Jadi singkirkan tanganmu dariku." Ivy bicara dengan nada suara yang begitu tegas. Bahkan lirikan matanya pada Jonathan, tajam seolah pria yang duduk di sampingnya itu adalah musuhnya.Jonathan sama sekali tak tersinggung dengan ucapan Ivy tapi dia tetap menyingkirkan tangannya yang menyentuh kepala Ivy. "Ivy, aku sudah mendengar dari Danny tentang kehamilanmu …,""Aku tidak akan menggugurkan bayi ini dan juga tidak akan minta kamu untuk bertanggungjawab. Perceraian tetap kita lakukan sesuai rencana kita." Ivy mengira Jonathan memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Karena itu, dia memotong ucapan Jonathan dengan keinginan kerasnya untuk mempertahankan janinnya."Aku tidak berencana untuk menyuruhmu mengugurkan bayi itu. Aku malah ingin kamu mempertahankannya karena anak itu tidak berdosa. Lagipula kita menikah sah, Ivy. Jadi tidak ada alasan untuk mengugurkan nya," jelas Jonathan dengan tegas."Lalu kenapa kau datang kemari?" tanya Ivy yang penasaran

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 92

    Jonathan kini sampai di rumah Ivy. Namun di depan rumah istrinya itu, banyak wartawan hingga Jonathan hanya duduk di dalam mobil."Kita tidak bisa masuk karena banyak wartawan. Kalau kita turun dan menunjukkan diri, mereka pasti akan mencari tahu tentang hubungan Anda dengan Nyonya Ivy. Jadi apa yang harus kita lakukan Tuan?" sahut Danny dengan serius.Jonathan tidak segera menjawab Danny. Dia diam menatap semua wartawan itu. Danny menoleh ke belakang dan khawatir melihat tatapan tajam tuannya yang mengarah ke para wartawan itu."Apa sebaiknya kita kembali saja tuan? Kalau tuan ingin tahu mengenai kehamilan nyonya, sebaiknya kita utusa orang lain saja, tuan." Danny kembali menyahut untuk memberikan solusi pada Jonathan karena mengira tuannya itu bingung harus berbuat apa."Tidak. Aku tidak akan kembali. Kita sudah di sini. Jadi aku harus bertemu langsung dengan Ivy. Itu akan membuatku tenang.""Sekarang berita Nyonya Ivy hamil, diketahui banyak orang. Nama baik nyonya mungkin akan han

DMCA.com Protection Status