Share

Bab 39

Bab 39

Di bawah gundukan tanah yang masih merah, almarhum terbujur kaku menghadap Sang Kuasa untuk mempertanggungjawabkan segala tindak-tanduknya ketika di dunia.

Aku berdoa semoga Allah mengampuni dosa-dosa Mas Frans dan menempatkannya di tempat terindah di sisiNya bersama dengan umatnya yang sholeh. Sesungguhnya dia adalah pria yang baik.

Puas berdoa dan melepas segala keluh kesah, aku membawa anak-anak pergi. Pak sopir masih duduk dibalik kemudi, menunggu dengan setia hingga akhirnya kendaraan kembali membelah jalanan yang siang itu diiringi gerimis kecil.

Tak langsung pulang ke rumah, kami melipir ke rumah sakit untuk menengok Pak Ujang. Dia saksi kunci kejadian yang menimpa suami.

"Kata dokter, bapak masih belum stabil. Kadang dia menangis sendiri memikirkan apa yang dialami oleh Pak Frans."

Putra, anak sulung Pak Ujang menjelaskan setelah kami mengobrol di koridor. Aku cukup puas dengan hasilnya. Tak sia-sia mengeluar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status