Home / Romansa / Pengacara Cantik Pencuri Hatiku / 4. Luka Yang Tertinggal

Share

4. Luka Yang Tertinggal

Author: Ncheet Nca
last update Last Updated: 2024-01-23 16:56:01

“Kamu benar-benar harus memimpin perusahaan, Raja. Usiamu sudah sangat cukup dan om yakin kamu sudah lebih dari mampu untuk memimpin perusahaan peninggalan kakekmu. Berada di belakang layar saja, kamu bisa membuat perusahaan semakin maju. Akan lebih baik lagi kalau kamu terjun langsung.”

“Sudah cukup usia juga untuk menikah. Tahun depan usiamu sudah tiga puluh tahun. Kapan kamu mau kasih ibu cucu?”

Raja terkekeh geli saat sang ibu ikut-ikutan bicara padanya. “Om Ridwan sedang membahas perusahaan, Bu, bukan jodoh untuk Raja. Tidak nyambung.” Raja menggeleng.

“Apanya yang ‘tidak nyambung’?! Justru nyambung-nyambung saja. Nanti yang jadi penerus perusahaan setelah kamu tua siapa lagi kalau bukan cucu ibu? Kamu mau, perusahaan peninggalan kakekmu itu direbut sama anak wanita itu?”

Senyum Raja perlahan luntur. ‘Wanita itu’ yang ibunya maksud pasti istri siri mendiang ayahnya. Wanita yang baru diketahui keberadaannya setelah sang ayah meninggal. Membuat Magani dan seluruh keluarga Jagapati nyaris jantungan. Kemunculan wanita itu meninggalkan luka bagi Magani dan Raja.

Sang ayah memiliki satu orang putra dari ‘wanita itu’. Sudah pasti statusnya dan Raja adalah saudara seayah. Apakah anak itu satu-satunya saudara yang Raja miliki dari Herjuno?

Raja sangsi. Pasalnya, ayahnya itu doyan selingkuh dan menebar benih. Bisa saja yang ketahuan hanya anak dari wanita itu, karena wanita itu dinikahi sang ayah walaupun secara siri. Wanita bernama Weni Amanda, si wanita yang saat ini sedang mencari masalah dengan keluarga Jagapati.

“Wanita itu menuntut harta warisan yang diberikan ayahmu. Pria itu benar-benar!” Sang ibu kembali bersuara dengan geram.

Raja menatap ibunya, Magani Sari. Garis-garis tipis di sekitar mata sudah menghiasi wajah ayu itu. Menandakan kalau usianya sudah tak muda lagi.

“Apa yang ada di otak Herjuno saat memalsukan surat perjanjian pemegang saham dan memberikannya pada wanita itu untuk dijadikan warisan?! Sudah mati saja masih buat masalah.”

Senyum Raja kembali terbit. Kali ini senyum kecut.

Herjuno Jagapati. Pria itu adalah ayahnya, dan baru meninggal belum genap satu tahun. Sejak Raja kecil, Raja sudah kenyang disuguhkan semua masalah yang disebabkan sang ayah. Herjuno kerap kali membuat masalah, terlebih soal wanita. Kakek Raja dan Magani selalu menjadi pihak yang membereskan masalah yang dibuat pria itu.

Nama besar keluarga Jagapati bisa rusak sejak dulu jika saja kakek Raja dan Magani abai, dan perusahaan advertising yang sudah dibangun keluarga Jagapati puluhan tahun, bisa benar-benar hancur karena image anak sulung dari keluarga Jagapati yang doyan selingkuh dan gonta ganti pasangan. Entah sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan Jaya Jagapati – Kakek Raja – untuk menghilangkan pemberitaan tentang kabar perselingkuhan Herjuno, anak laki-laki satu-satunya yang malah jadi beban alih-alih jadi pelindung keluarga.

“Bu, orang yang ibu bilang buat masalah adalah orang yang ibu cintai,” ucap Raja sedikit menyindir.

Raja sudah berkali-kali meminta Magani untuk melepaskan Herjuno. Apa pun sebutan untuk anak korban perceraian, Raja ikhlas menyandangnya daripada melihat Magani menderita hampir setiap malam menangisi kelakuan bejat Herjuno.

Namun selalu saja atas dasar cinta yang menjadi alasan ibunya mempertahankan Herjuno. Bisa dikatakan Magani terjebak cinta buta. Rela menderita asalkan dia tetap menjadi istri Herjuno. Magani selalu mengatakan pada Raja kalau Herjuno pasti bisa berubah.

Alhasil, Raja tidak dapat berbuat apa pun atas keputusan yang dipilih Magani. Maka dari itu, sejak lulus SMA Raja memutuskan memilih berkuliah ke luar negeri agar tak melihat dengan langsung penderitaan sang ibu. Setidaknya, selama ini Herjuno tidak pernah menggunakan kekerasan. Herjuno cenderung jarang berada di rumah. Mungkin sibuk menebar benih daripada bekerja. Perusahaan JCA ( Jagapati Creative Advertising ) memiliki CEO, tapi seperti tidak memiliki. Sebelum meninggal, kakek Raja lah yang masih memimpin dan menggerakkan perusahaan. Dibantu dua menantunya dari kedua anak perempuan pria tersebut. Salah satunya adalah Ridwan yang saat ini menjabat sebagai CEO.

Raja pernah mendengar cerita kalau Herjuno adalah cinta pertama Magani. Ibunya adalah gadis desa polos yang memiliki harta melimpah dari perkebunan orang tuanya. Ayah Magani dan Jaya Jagapati bersahabat sejak kecil. Namun mereka terpisah setelah ayah Magani menikah dan pindah ke sebuah desa. Menjalani kebun buah dan sayur milik keluarga dari ibu Magani.

Setelah anak-anak mereka sama-sama dewasa, Jaya dan ayah Magani dipertemukan kembali. Kebetulan saat mereka bertemu, Jaya bersama dengan Herjuno, sementara ayah Magani bersama anak satu-satunya, yaitu Magani Sari.

Saat itu perusahaan keluarga Jagapati nyaris bangkrut. Namun karena bantuan dana dari ayah Magani yang menanam modal di perusahaan itu, Perusahaan keluarga Jagapati terselamatkan. Perusahaan yang tadinya adalah perusahaan keluarga, berubah jadi perusahaan milik dua keluarga karena penanaman modal yang diberikan keluarga Magani.

Herjuno dan Magani dinikahkan setelah orang tua mereka melihat ketertarikan di antara keduanya sejak saat pertemuan pertama mereka. Kebetulan saat itu Magani baru lulus SMA dan sudah cukup usia. Jaya bersyukur karena sahabatnya tersebut mau menerima Herjuno sebagai menantu. Jaya berharap jika anak sulungnya yang sejak remaja sudah doyan buat masalah itu, bisa berubah menjadi lebih baik setelah menikah dengan Magani yang terkenal lembut dan santun. Mungkin karena keteledorannya yang tidak mendidik Herjuno dengan baik sejak sang istri meninggal, membuat kelakuan Herjuno menjadi tak terkendali saat remaja.

Beberapa tahun berlalu setelah pernikahan Herjuno. Ayah dan ibu Magani meninggal dalam sebuah kecelakaan. Perkebunan keluarga ibu Magani otomatis menjadi milik Magani, karena ia satu-satunya keluarga yang tersisa. 

Hal itu dimanfaatkan Herjuno meminta sejumlah uang pada sang istri dengan alasan agar perusahaan Jagapati semakin maju. Magani yang pada dasarnya memiliki hati yang murni dan pendidikan yang tidak setinggi Herjuno, tidak curiga sedikitpun dan mengikuti apa yang diinginkan sang suami. Setiap uang hasil panen perkebunan, selalu sebagian ia berikan pada Herjuno. Namun Magani tidak tahu saja, jika Herjuno menggunakan uang tersebut untuk pergi ke kelab malam dan berselingkuh. Herjuno terpaksa membohongi sang istri karena Jaya Jagapati selalu mengawasinya. Herjuno tidak bisa lagi diam-diam mengambil uang perusahaan.

Jaya ternyata tahu Herjuno tidak pernah berubah dan selama ini pura-pura setia pada Magani. Namun karena Jaya sangat menyayangi menantu dan cucunya yang saat itu sudah berusia empat tahun, ia tidak ingin Magani memutuskan meninggalkan Herjuno dan membawa Raja, cucu kesayangan Jaya.

Setelah tahu bagaimana piciknya sang putra, Jaya mulai memiliki rencana untuk melibatkan Magani secara langsung ke dalam perusahaan. Meminta Magani masuk perguruan tinggi agar suatu saat dapat masuk ke dalam perusahaan dengan posisi penting. Karena sebenarnya Magani mempunyai saham yang besar dari tanam modal mendiang ayahnya dulu.

Magani Sari menghela napas panjang. “Ibu tidak bisa mengelak.”

Raja memperhatikan sang ibu yang saat ini tatapannya kosong. Raja menelan saliva susah payah. Ia jadi tidak enak sendiri setelah mengatakan itu.

“Maaf, Raja tidak bermaksud membuat Ibu menyesal menikah dengan—” Raja menghentikan ucapannya saat melihat gelengan kepala Magani.

“Ibu tidak menyesal menikah dengan Herjuno. Percayalah. Karena kalau ibu menyesal, itu berarti ibu menyesal punya anak seperti kamu. Bagi ibu kamu segalanya, Raja.”

Mata Raja berkaca-kaca mendengar ucapan Magani. Ditambah dengan usapan lembut di punggung tangannya. Tak ada bedanya dengan mata Magani yang saat ini menatap putra anak penuh rasa sayang. Mereka duduk berdampingan di sofa ruang keluarga rumah Jagapati yang sudah menjadi tempat tinggal Magani selama bertahun-tahun setelah menikah dengan Herjuno.

“Ehm… suasananya jadi mendung. Buat saya jadi mau meneteskan air mata, Mbak Gani. Apakah di sini ada yang mengiris bawang bombay?”

Magani dan Raja terkekeh geli setelah mendengar suara Ridwan yang mencoba membangun candaan.

“Mas Ridwan, apa ada lagi yang mau dikenalkan buat jadi calon menantu saya?”

“Bu…” Raja merengek pada sang ibu. Meng-kode Magani untuk tidak membicarakan masalah itu lagi-itu lagi. Lelah sekali rasanya disinggung perkara jodoh yang sampai saat ini belum kelihatan hilalnya.

Related chapters

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   5. Desakan Jodoh

    “Sebenarnya kemarin ada yang mau saya kenalkan, tapi belum apa-apa, Raja sudah menolak lebih dulu, Mbak.”Magani mendelik kesal ke arah sang putra. “Raja!”“Om, kenapa dikasih tahu ke Ibu?!” protes Raja.“Om tidak bisa berbohong sama Ibu kamu, Raja.” Ridwan mengedikkan bahu dengan binar geli pada sang keponakan yang kalau tidak didesak untuk mendekati wanita, bisa jadi bujangan tua.Padahal keponakannya ini tidak kira-kira tampannya. Setiap pertemuan keluarga yang diadakan satu bulan sekali di restoran tertentu, banyak sekali wanita yang melirik Raja. Tapi sejauh Ridwan mengenal Raja, Ridwan tidak pernah mendapati Raja memiliki hubungan romantis. Keponakannya ini punya pemikiran yang lempeng-lempeng saja seperti jalan tol.Apakah Raja memutuskan untuk hidup selibat?“Mas, tolong atur pertemuan Raja dan wanita itu—”“Bu~ —”“Tidak ada bantahan, Raja!”Raja mengerang frustrasi. Ia menyugar rambut kesal.“Bertemu saja dulu seperti biasa, kalau tidak cocok, ibu tidak akan memaksa kamu unt

    Last Updated : 2024-01-23
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   6. Kejutan Takdir

    “Ibu Magani dan Mas Raja tidak perlu khawatir dengan semua kasus ini. Kita hanya perlu mengumpulkan bukti untuk menyerang balik Nyonya Weni Amanda. Anak saya akan membereskan semuanya. Anak ini saya sangat hebat dalam berbagai permasalahan hukum.” Setiadi Handoyo, pria paruh baya yang duduk di depan Magani dan Raja menepuk bahu seorang wanita cantik berusia lebih dari dua puluh tujuh tahun yang duduk dengan tegap di sampingnya.Setiadi telah menjadi pengacara bagi keluarga Jagapati sekaligus pengacara perusahaan JCA selama bertahun-tahun. Perusahaan JCA adalah klien pertamanya sejak ia membangun Firma hukumnya sendiri lima belas tahun yang lalu. Perusahaan tersebut masih selalu percaya pada firma hukumnya sampai sekarang. Hal itu membuat Setiadi Handoyo memiliki keterikatan batin yang kuat dengan keluarga ini. Namun, karena kesehatannya sedang kurang baik, untuk kasus yang satu ini, ia akan menyerahkan pada salah satu pengacara terbaik yang ia miliki. Setiadi sangat mengetahui keahlia

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   7. Strategi Magani

    “Terima kasih hidangannya, Ibu Magani dan Mas Raja. Semuanya sangat lezat dan membuat perut saya hampir meledak.”“Ternyata Mbak Elin makan tidak sebanyak yang Mbak Elin katakan tadi.”Elin tertawa renyah mendengar sindiran sarat candaan dari Magani. “Saya takut Ibu Magani dan Mas Raja tidak kebagian.”Kali ini Magani yang tertawa. Entah untuk ke berapa kalinya ia tertawa karena pengacara barunya ini.“Mbak Elin punya banyak bakat ya.”“Bakat?” tanya Elin bingung.“Ya, selain jadi pengacara, Mbak Elin juga sangat cocok menghibur orang sampai buat orang tidak berhenti tertawa.”“Maksudnya saya cocok jadi pelawak?”Magani mengangguk dengan tawa yang belum reda.“Sepertinya profesi itu boleh saya coba.”“Jadi pengacara saja. Kasihan nanti yang lain kalau semua profesi Mbak Elin borong.”“Ibu Magani membuat rencana saya pupus sebelum saya mulai. Saya jadi merasa bersalah sama yang lain.”Candaan antara Magani dan Elin terus berlanjut sepanjang jalan mereka menuju pintu utama. Sementara Ra

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   8. Nomor Tidak Dikenal

    //0893xxxxxDASAR WANITA TIDAK TAHU DIRI!KENAPA KAMU TIDAK MENJAWAB TELEPON SAYA?!TAKUT?Elin menghela napas panjang setelah membaca sebuah pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Beberapa panggilan tak terjawab menghiasi notifikasi. Elin memang sengaja tak menjawab panggilan tersebut.Nomor baru lagi?Entah sudah berapa kali Elin memblokir nomor-nomor baru yang selalu mengirimkan pesan ancaman padanya.Apakah orang tersebut tidak bosan menerornya terus menerus?Elin bisa saja mengganti nomor ponselnya, tapi orang itu pasti akan mengetahui, karena nomor yang diteror ini adalah nomor ponsel yang disematkan Elin di kartu nama pengacara yang ia miliki. Jadi kalaupun Elin mengganti nomor ponsel, sudah pasti sia-sia. Untung saja orang itu tidak tahu nomor ponsel pribadi Elin.Elin kembali memblokir nomor asing tersebut. Keluarganya tidak boleh tahu hal ini. Terlebih sang papi, Daniel Gunawan. Elin yakin papinya akan langsung mencari tahu siapa yang meneror Elin. Pria itu sangat protektif pa

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   9. Chat Konyol

    To : 0839xxxxxSudah saya cek.Maaf baru balas, Mas Raja.Elin menggigit bibir, lalu tersenyum tak jelas setelah mengirim pesan tersebut. Ia memutar-mutar ponselnya seraya berjalan ke arah pintu. Belum sampai di ambang pintu, ponselnya kembali bergetar, menandakan ada pesan masuk. Elin segera membukanya setelah tahu yang mengirim adalah Raja.//0839xxxxxMbak Velindira belum tidur?Atau bangun karena pesan dari saya?Maaf ya. Tidak seharusnya saya mengganggu malam-malam.Kali ini, Elin menggigit bibir gemas. Pria itu benar-benar terlalu sopan dan… menggemaskan. Eh?Elin segera menggeleng. Tangannya langsung sibuk mengetuk-ngetuk kepala. Entah sudah berapa kali ia mengetuk kepalanya sendiri karena kesal dengan pikiran yang muncul di otaknya. Dan itu terjadi sejak bertemu Raja.To : 0839xxxxxSaya belum tidur.Ini belum terlalu malam.Mas Raja tidak perlumeminta maaf begitu.Ini belum lebaran,tapi Mas Raja sudahminta maaf berkali-kaliHehehe…Elin tetap berdiri di depan pintu. Matany

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   10. Hak Yang Salah

    “Silakan Anda baca surat perjanjian kepemilikan saham yang ada pada Ibu Magani.”Weni Amanda, wanita cantik bertubuh kurus yang duduk di depan Raja dan Elin ini mengambil kertas yang disodorkan Elin. Wanita itu berusia tiga puluh delapan tahun. Usia yang cukup muda untuk menjadi ibu tiri Raja.Mata wanita itu serius membaca isi kertas yang sudah ada di tangannya. Kedua alisnya menukik tajam dengan mulut sudah merengut kesal. Ia kembali menatap Elin.“Lima belas persen? Saham Mas Juno hanya lima belas persen?! Saya tidak bisa terima ini! Di surat wasiat yang Mas Juno tinggalkan, semua saham miliknya akan menjadi milik putra saya dan jelas-jelas di surat perjanjian kepemilikan saham yang diberikan Mas Juno pada saya, adalah empat puluh persen! Kenapa di surat milik wanita itu hanya lima belas persen? Mau menipu ya?! Saya benar-benar akan menuntut keluarga Jagapati jika seperti ini! Tidak perlu jalan damai!”“Surat wasiat yang dibuat Tuan Herjuno Jagapati tidak melalui notaris. Akan sang

    Last Updated : 2024-02-15
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   11. Kalah Telak

    “Ibu Weni, tolong beri kesempatan untuk Pengacara Velindira menjelaskan semuanya, agar kita dapat mengetahui apa yang bisa Ibu lakukan selanjutnya. Bukankah kita sudah sepakat untuk membicarakan ini secara baik-baik?”Weni menarik dan membuang napas kasar setelah mendengar ucapan pengacaranya. Wanita itu membuang muka ke arah lain, tanda setuju dengan sang pengacara meski enggan.“Silakan dilanjutkan, Pengacara Velindira.”“Terima Kasih, Pengacara Idris.” Elin tersenyum kecil pada pengacara Weni, lalu kembali membuka suara dan menatap Weni walaupun wanita itu masih betah membuang muka. “Begini, Nyonya Weni. Pertama, Tuan Raja memiliki saham sebesar empat puluh persen, karena saham tersebut adalah milik Ibu Magani. Perlu Anda ketahui, sejak sebelum menikah dengan Tuan Herjuno, orang tua Ibu Magani sudah lebih dulu memiliki saham di perusahaan JCA sebesar yang tersebut di dalam surat perjanjian. Sejak awal, Ibu Magani dan Tuan Herjuno telah melakukan perjanjian pisah harta.” Elin menunj

    Last Updated : 2024-02-16
  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   12. Memandang Cermin

    “Jangan kembali mengusik kehidupan ibu saya setelah ini. Ke depannya, semua urusan yang menyangkut apa pun mengenai Anda dan anak Anda, silakan hubungi saya saja. Pikirkan dengan baik. Jangan terlalu egois, Nyonya. Jika ibu saya mau, Beliau akan membiarkan Anda melapor pada pihak berwajib dan tentu saja Anda sudah dapat menebak bagaimana akhirnya. Semua terbongkar tidak masalah bagi Ibu saya. Bukankah justru Ibu saya akan mendapat dukungan dari khalayak yang lebih luas? Tapi bagaimana dengan anak Anda? Apakah Anda sanggup menerima kebencian dari banyak orang? Jika Anda masih merasa ini tidak adil dan Anda terluka, ibu saya adalah orang yang paling terluka saat mendapati suaminya ternyata sudah menikah lagi selama bertahun-tahun. Kedatangan Anda sangat mengejutkan. Kenyataan yang Anda bawa, membuat luka dalam bagi Ibu saya disaat Beliau masih berduka karena kehilangan suaminya.” Raja menutup ucapannya dengan wajah datar.Weni mengalihkan pandangan ke arah lain. Air

    Last Updated : 2024-02-17

Latest chapter

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   150. Curut

    “Mau apa si Curut itu menghubungimu??” Percayalah, meski Raja sudah tidak secemburu dulu pada Bima, bukan berarti dia membebaskan Bima menghubungi Elin sesuka hati ya. Tampaknya Raja mulai menyadari kalau dia mungkin saja salah satu dari pria-pria posesif di dunia. Tak ada beda dengan sang calon mertua.“Tidak tahu, Mas Sayang. Aku kan belum mengangkatnya. Tunggu—Mas bilang apa tadi? Curut? Maksudnya Bima?”Raja hanya bergumam meng-iyakan.“Kok curut?”“Soalnya dia mengganggu dan berisik seperti curut.”Elin tergelak sambil menggelengkan kepala. Ia mengangkat panggilan Bima. Sengaja me-loudspeaker. Meminimalisir salah paham yang mungkin saja bisa terjadi lagi. Bukankah mereka sepakat saling terbuka? Toh Raja juga telah mengetahui rahasia terbesar Bima. Secara lengkap. Entah sejak kapan dua pria ini dekat sampai tahu rahasia satu sama lain.“Ada apa, Bim—”>> “Sayang, aku jemput ya!”Ciitttt!Raja langsung menghentikan mobilnya secara mendadak. Terlalu terkejut dengan suara Bima yang b

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   149. Like A Queen

    “Mas Raja!”Elin tersenyum lebar melihat keberadaan sang kekasih yang setia menunggunya sejak beberapa jam lalu. Masih dengan menggunakan pakaian sidang, ia berlari ke arah Raja.Melihat hal itu, segera Raja merentangkan tangan, lalu menangkap tubuh Elin yang menerjangnya. Raja memeluk erat tubuh sang kekasih yang sudah menangis.“K-kami berhasil, Mas! Kami berhasil! Hiks! Bagus dan anak-anak lainnya mendapat keadilan!” bisik Elin bergetar.“Selamat ya, Sayang… Calon istriku hebat sekali. Kalian semua hebat.” Raja mengusap rambut sang calon istri yang dua minggu lagi akan ia nikahi ini. Beberapa kali puncak kepala Elin ia kecup penuh kasih sayang dan penghormatan.Raja ikut merasa bangga dengan keberhasilan kasus yang ditangani Elin dan tim. Akhirnya, setelah drama panjang persidangan, paman dari Bagus yakni si ped0fil itu mendapat hukuman setimpal. Tentu dengan bukti kuat yang berhasil dikumpulkan. Sidang terakhir seharusnya sudah terjadi lebih dari satu bulan lalu. Namun mengalami p

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   148. Gara-gara MaYang

    Melihat hal itu, Raja ikut berdiri dengan panik. “Ha? Selingkuh? Wanita lain? Tidak ada wanita lain, Sayang. Hanya kamu!”“Terus siapa itu Mayang? Jawab jujur saja kalau itu selingkuhan Mas kan?!” tuduh Elin lagi.Raja mengernyit. Tak lama, ia menepuk dahinya sendiri. “Maksud aku tuh Maaf Sayang. Sumpah! ‘MaYang’ yang aku maksud cuma singkatan dari ‘Maaf Sayang’, bukan nama orang, Yang.”“Alasan!”“Sumpah, Sayang~! Tidak ada wanita lain. Itu benar-benar cuma singkatan.”“Ish! Kenapa disingkat sih! Random sekali Mas Raja.”“Keluar tiba-tiba, Yang. Mungkin karena aku terlanjur malu sampai salah tingkah, jadinya tidak sengaja lidah ini jadi pendek makanya tersingkat sendiri.”Elin masih memandang Raja curiga.“Sayang, tidak ada wanita namanya Mayang yang aku kenal. Sumpah!” Raja mengangkat jari telunjuk dan tenga

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   147. Daster Resepsi

    “Sayang, jangan yang ini ya. Ini juga jangan. Ini apa lagi! Oh tidak-tidak! Tidak boleh!”“Bagaimana kalau aku pakai daster saja, Mas?” sindir Elin. Entah sudah berapa kali kata ‘jangan’ keluar dari mulut Raja sejak setengah jam lalu mereka melihat katalog gaun pengantin, yang salah satunya mungkin akan dipilih Elin untuk resepsi mereka. Gaun-gaun itu mungkin terlihat indah bagi sebagian besar orang. Namun bagi Raja, amat sangat membuatnya gerah. Gerah karena g*irah juga hati. Raja tidak bisa membayangkan sang kekasih memakai salah satu gaun yang sebagian besar s*ksi itu. Ia tidak rela tubuh indah Elin dilihat orang. Posesif memang, tapi ini yang dia rasakan.“Pakai daster ya? Hm…” Raja berpikir. Ia mengusap-usap dagunya dengan sebelah tangan. Sementara sebelah tangan lagi masih memegang katalog. Tak lama, katalog itu ia letakkan di atas meja di depannya lalu meraih ponsel yang sejak tadi ia angguri.“

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   146. Dewa Kematian

    “Kenalin, Ja, ini Pakdenya Elin. Kakak tertua istri saya.”Raja membelalak terkejut melihat pria paruh baya yang sudah bertahun-tahun tidak ia lihat. Pria itu semakin memiliki aura yang kuat dan tampan. Meski usianya jauh di atas Raja, tapi sebagai seorang pria, jujur Raja iri pada pria di depannya ini. Dan apa tadi Daniel bilang? Kakak tertua Kristal? Jadi Kristal punya kakak lagi selain Raflint? Tadi saat acara akan berlangsung, Raja berkenalan dengan Raflint.Pria yang saat ini berdiri di samping pria yang Daniel sebut kakak tertua Kristal. Sementara Daniel ada di samping Raja. Mereka saling berhadapan.“Apa kabar, Raja? Maaf baru bisa hadir dikarekan saya baru tiba di kota ini.”Daniel dan Raflint mengernyit dan saling tatap. Di dalam hati keduanya bertanya-tanya mengapa kakak mereka bisa mengenal Raja. Bukankah ini pertemuan pertama mereka?"M-Mister Donn—A-ah, maksud saya, Mister John Azrael?"Lagi-lagi Daniel dan

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   145. Impulsif

    “Jadi begini, Bapak Daniel Gunawan beserta keluarga, kami dari pihak keluarga Raja Jagapati meminta kesediaan—"“Velindira Aeera Gunawan to be Velin Jagapati, kita menikah hari ini ya…”Plak!“Awwshhh! Bu~” bisik Raja terkejut. Ia meringis nyeri seraya mengusap lengan kokohnya yang baru saja kena tepukan kencang Magani. Dapat Raja lihat Magani melotot kesal bercampur malu.“Kamu jangan malu-maluin ibu, Ja! Om Ridwan belum selesai bicara, Raja! Seharusnya kamu tunggu Om Ridwan meminta kesediaan Nak Elin untuk menjadi istrimu. Lalu setelah itu, berikan waktu untuk Nak Elin menjawab. Begitu urutannya. Bukan tahu-tahu menentukan waktu pernikahan!” Magani balas berbisik gemas. Matanya setia memelototi anak semata wayangnya itu. Malu sekali dia pada keluarga besar Gunawan dan Kristal. Ya, dua keluarga itu berkumpul di acara lamaran resmi Raja dan Elin tepat hari ini, dua hari setelah Raja pulih. Bu

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   144. RAJA Posesif Yang Sesungguhnya

    Setelah Bima keluar, Daniel mendudukkan diri di kursi yang berada di samping ranjang Raja. Pria muda yang kemungkinan besar akan menjadi menantunya ini. “Kamu tidak perlu membuat perjanjian seperti ini, Ja. Yang namanya keluarga itu harus saling percaya, dan saya, percaya kamu tidak akan melanggar janji yang kamu katakan pada saya.”Dada Raja serasa mau meledak mendengar pernyataan Daniel. Terlebih dengan tatapan lembut Daniel di balik wajah datarnya.Keluarga? Daniel sudah menganggapnya bagian dari keluarga kah? Mengapa terdengar indah??“K-keluarga, Om?” lirih Raja bergetar.“Ada yang salah? Memang kamu tidak mau nikah sama Elin?”“Mau, Om, mau!” jawab Raja penuh semangat sampai tangannya yang terdapat jarum infus bergerak heboh. Sampai-sampai, tiang infusnya bergeser nyaris jatuh.“Jangan banyak tingkah! Tidak lupa kan kalau tangan kamu sedang diinfus?!” pekik Daniel galak penuh khawatir. Pria paruh baya ini bahkan sudah membenahi letak tangan Raja dan tiang infus itu.Bukannya mer

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   143. Proposal

    “Pi, masa calon menantu seorang Daniel Gunawan ngelamar pakai kancing baju, bukannya cincin.” Bima tertawa ngakak setelah mengatakan hal itu. Kepalanya terus mengingat kejadian kemarin di dalam mobil yang menurutnya menggelikan.Raja melotot garang. “Kamu—”“Bicara apa kamu, Bim?”Bima menceritakan secara singkat tingkah calon mantu idaman Kristal itu diiringi tawa yang semakin menjadi. Tanpa peduli tatapan Raja yang semakin tajam. Bukannya mengerikan, malah terlihat lucu. “Enggak modal banget kan, Pi? Hahaha!” kata Bima mempengaruhi Daniel.“Pria gila—” Raja langsung menghentikan perkataannya saat melihat mata Daniel yang melotot tajam ke arahnya. Raja yakin bukan karena mengatai Bima, tapi karena apa yang Bima sampaikan. Raja yakin itu.“Yang benar saja kamu, Ja!” pekik Daniel.“Rugi dong~! Selama ini Elin enggak kekurangan apa pun, eh malah dilamar pakai kancing. Cowok modal nekat doang ya, Pi, ya—"“Sorry ya!” sela Raja segera pada Bima. “Kamu yang paling tahu situasi nyatanya kem

  • Pengacara Cantik Pencuri Hatiku   142. Sederhana Yang Mewah

    “Kamu tahu dari mana aku mau melamarmu di malam itu, Sayang?” Raja kembali bersuara tanpa menanti Elin menjawab apa yang Bima katakan. Sampai si pengacara cantik kembali mengalihkan pandangan ke arahnya.“K-Kak Jihan.” Lalu setelah mengatakan itu, Elin menceritakan saat Jihan sempat menghubunginya. Elin dapat melihat raut terkejut dari wajah Raja. “Maaf, aku benar-benar tidak tahu kalau Mas ingin melamarku di malam itu…” kata Elin lesu. Kembali menyalahkan diri. Memaki diri tampaknya masih belum sebanding dengan kekecewaan yang Raja rasakan di malam itu.“Sudah ya maaf-maafannya… Kita sudah tahu situasinya seperti apa. Sekarang, meski tempatnya kurang mendukung, aku… Izinkan aku mengatakan apa yang ingin aku sampaikan di malam itu.”Jantung Elin berdetak amat sangat kencang. Menanti apa yang akan dikatakan pria yang saat ini sedang menarik napas dalam dan membuangnya perlahan. Tampaknya Raja sedang gugup. Pria itu masih setia menggenggam jemarinya yang sudah mulai dingin karena ia pun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status