Beranda / Rumah Tangga / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 58 ( Kau Tidak Akan Mampu Menebus Dosaa)

Share

Bab 58 ( Kau Tidak Akan Mampu Menebus Dosaa)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-29 21:06:09

Ruang rawat inap yang tenang dan nyaman, dengan cahaya lembut yang masuk dari jendela.

Saras perlahan membuka mata, pandangannya kabur. Ia menarik napas dalam-dalam, merasakan sakit yang tertahan. Ia mencoba menggerakkan tubuh, tapi rasa lelah dan nyeri menghentikannya.

Liam duduk di samping tempat tidur, memegang tangan Saras dengan lembut. Wajahnya penuh kekhawatiran dan kasih sayang. Ia memandang Saras dengan mata yang berbinar, saat menyadari bahwa Saras telah siuman.

Saras perlahan mengangkat kepala, memandang sekitar. Matanya bertemu dengan Liam, dan ekspresi kejutan muncul.

"Liam... kau... di sini?"

Liam tersenyum tipis, seraya mengangguk mengiyakan.

Saras tersenyum lemah, matahari muncul di wajahnya.ia mencoba mengangkat tangan, tapi Liam menghentikannya.

“Jangan terlalu banyak bergerak Saras, kondisimu belum pulih sepenuhnya.” Kata Liam dengan mimik wajah yang khawatir.

Dokter Amanda masuk ke ruangan dengan senyum ramah, diikuti oleh perawat. Ia membawa rekam medis dan alat
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 59 ( Sebuah Pertemuan)

    Viktor tengah berada di sebuah Tempat kumuh dengan bangunan tua dan rusak, jalan berlubang, dan lampu jalanan yang redup. Suara-suara gaduh dan derak mobil tua mengisi udara. Bau asap rokok dan minyak tanah menguar di sekitar.Viktor, asisten Liam yang rapi dan berwibawa, berjalan hati-hati melalui gang sempit. Ia tidak sengaja bertemu dengan Vison, orang kepercayaan Bagas yang berpenampilan kasual dan berwajah keras. Mereka berdua saling menatap dengan rasa curiga.Wajah Viktor menunjukkan kehati-hatian dan waspada. Vison memandangnya dengan mata tajam, siap menghadapi konfrontasi. Viktor hanya diam tanpa berniat untuk mengatakan sesuatu.matanya menangkap Bangunan sekitar yang dipenuhi grafiti dan poster-poster usang. Suara-suara perjudian dan pertengkaran terdengar dari dalam bangunan membuat suasana kian mencekam.Keduanya hanya berdiri di bawah lampu jalanan yang redup.Mereka berdua saling menatap dengan rasa tidak percaya. Viktor tidak tahu, apa yang sebenarnya dicari oleh pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 60 ( Vison dan Viktor )

    Suasana tegang dan gelap dalam mobil yang sedang berhenti. Vinso dan Viktor terjebak dalam kesunyian, hanya terdengar suara napas berat.Wajah Vinso merah padam karena marah dan frustasi, mata tajam menatap Viktor. walaupun dalam keadaan tertekan, namun wajah Viktor terlihat damai. kedua matanya terus saja fokus memandang wajah pria yang berada di hadapannya ini.Vinso yang mengacungkan senjata ke arah Viktor, jari telunjuknya siap menekan pelatuk. namun hal itu tidak berlangsung lama karena Vinso tiba-tiba saja menghentikan gerakannya dan menempelkan senjata di kepalanya sendiri. Viktor masih terlihat begitu tenang dan tidak berekspresi.“Walaupun kau mati, itu tidak merubah keadaan.” Suara Viktor terdengar begitu berat, matanya terpejam sesaat kemudian kembali menatap pada wajah berkeringat Vinso.“Dia sudah berharap kedatangan mu, suatu pengharapan yang begitu mustahil karena kau sendiri tidak yakin,” lanjutnya, kali ini Viktor mengubah posisi duduknya yang tadinya fokus pada Vins

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 61 ( Kenyataan yang Berbanding Terbalik)

    "Jangan terlalu keras, pada ibu.” Kata Saras saat Liam sudah kembali masuk ke dalam ruangannya.“Disaat seperti ini, kau masih membelanya?” alis Liam terangkat satu, menambah kesan bingung pada wajahnya. Tentu saja ia tidak menyangka jika Saras masih bisa mengatakan hal-hal baik tentang Rosa. “Bukan membela Liam, hanya saja ini soal penghormatan anak pada ibunya. selebihnya, aku tidak pernah membenarkan tindakan atau sikap ibu, jika yang kau maksud adalah sikapnya terhadapku,” Saras mengganti posisi berbaring menjadi duduk. walaupun masih terasa nyeri di bagian tubuhnya yang tertembak, Saras tetap berusaha untuk meyakinkan dirinya dan tidak ingin terlihat lemah dihadapan Liam. Liam mendesah pelan saat mendapati Saras memaksakan diri untuk duduk bersandar, terasa sekali keras kepalanya gadis itu.“Satu jam lagi aku akan pergi ke kantor. apakah tidak masalah jika aku pergi sebentar?”Saras menggeleng cepat, senyumnya mengembang dan berkata, “ Liam, sudah banyak pengawal yang kau tugas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 62 ( Pion Dalam Sangkar)

    Saras terbaring lemah di tempat tidur, luka tembaknya masih terasa sakit. Liam berdiri di sampingnya, wajahnya tidak menunjukkan emosi. ia memandang Saras dengan tatapan dingin, namun matanya terlihat peduli."Kau harus istirahat," kata Liam, suaranya datar.Saras mengangguk lemah. "Aku tahu."Liam mulai membersihkan luka Saras dengan lembut. Ia tidak menunjukkan kelemahan atau kecemasan, namun gerakannya penuh perhatian. Saras memandangnya dengan rasa heran."Kenapa kau melakukan ini?" tanya Saras.Liam tidak menjawab. ia terus membersihkan luka, kemudian membalutnya dengan perban. Liam memutuskan untuk merawat Saras di rumah karena ia tidak ingin sampai Ricard kembali datang menemui Saras.Rosa, ibu Liam, masuk ke kamar dengan wajah tidak senang. "Liam, apa yang kau lakukan? Kau tidak seharusnya merawatnya di rumah."Liam berdiri, menatap ibunya dengan tenang. "Aku bertanggung jawab atas keselamatannya."Rosa menggelengkan kepala. "Dia tidak layak mendapatkan perawatanmu. apa kau lu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 63 ( Berdebat dengan Mertua)

    Ricard, adik Liam, duduk di ruang tamu rumahnya, wajahnya penuh kebencian. Ia memandang Viktoria, wanita pemberani yang duduk di seberangnya."Kita harus menghancurkan Liam," kata Ricard, suaranya penuh dendam.Viktoria tersenyum. "Aku sudah siap membantumu."Ricard mengambil napas dalam-dalam. "Rencana kita harus sempurna. Kita tidak bisa gagal."Viktoria mengangguk. "Aku sudah mempersiapkan segalanya."“Jangan salah sasaran, aku tidak ingin sampai Saras-”“Saya tidak bodoh Tuan, anda tenang saja.” Senyum licik terpancar jelas dari wajahnya.***Di kamar Liam, suasananya begitu hening. Liam dan Saras berada di dalam satu kamar, tapi saling diam. Tidak ada kata-kata yang terucapkan.Liam duduk di samping jendela, memandang ke luar. Wajahnya tidak menunjukkan emosi. Saras terbaring di tempat tidur, memandang langit-langit.Suasana diam itu terasa menyakitkan. Saras ingin berbicara, tapi tidak tahu apa yang harus dikatakan. Liam juga tidak berbicara, seperti tidak peduli dengan keberada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 64 ( Apakah Ricard, Pelakunya? )

    Karena merasa suasana rumah yang begitu kacau, Liam memutuskan untuk mengajak Saras ke Mall Grand City, pusat perbelanjaan mewah di jantung kota, yang dipenuhi pengunjung pada hari Sabtu sore. Liam dan Saras berjalan-jalan di antara toko-toko, menikmati suasana santai. walaupun luka tembak Saras belum sepenuhnya sembuh, tapi Saras sudah merasa cukup baik untuk menikmati udara luar. lagi pula, jika terus berada di rumah Saras tidak yakin jika ia akan mampu menahan lebih lama lagi rasa sabarnya untuk tidak beradu argumentasi dengan Rosa. Saat Liam akan mengajak Saras ke lantai atas, Tiba-tiba, suara tembakan keras terdengar dari lantai atas. mendengar suara itu, Liam mengurungkan niatnya.Suara tembakan kedua terdengar, disusul teriakan panik pengunjung.Saras begitu terkejut, memandang sekitar mencari sumber suara. Liam tetap berusaha untuk tenang sampai pandangannya tertuju pada Seorang pria berjas hitam, wajahnya tertutup topeng, muncul di atas eskalator, memegang senjata api.Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 65 ( Saling Tuduh)

    Sore harinya, Saras meminta izin pada Liam untuk menikmati suasana sore hari setelah mendapatkan insiden di Mall tadi siang. Udara sore yang sejuk membelai wajahnya saat Viktor membuka pintu mobil dan membantu Saras keluar."Terima kasih, Viktor," kata Saras dengan senyum.Viktor tersenyum. "Saya hanya melakukan tugas, Nyonya. saya akan menunggu anda di luar,”Di dalam restoran, Saras memilih meja di sudut, memandang menu yang ditawarkan. Tiba-tiba, suara yang familiar terdengar. "Saras, apa kabar?"Saras menoleh, melihat Ricard berdiri di sebelahnya dengan senyum licik. "Ricard, apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan curiga.Ricard duduk di seberang Saras. "Aku hanya ingin berbicara. Bagaimana kabar Liam?"Saras memandang Ricard tajam. "Jangan berpura-pura peduli. Aku tahu apa yang kau inginkan dan lakukan pada kami.”Ricard tersenyum. "Aku hanya ingin membantu. Aku tahu siapa yang melakukan penembakan itu."Saras terkejut. "Siapa?"Ricard memandang sekitar sebelum menjawab, "Aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 66 ( Kau... Dalangnya?)

    Suasana dalam mobil terasa hangat dan tegang. Cahaya matahari sore memancar melalui kaca, menciptakan bayangan-bayangan yang lembut di wajah Liam dan Saras.Liam mengemudi dengan mata fokus pada jalan, wajahnya serius. Saras duduk di sebelahnya, memandang ke luar jendela dengan mata yang kosong.Udara dalam mobil terasa kaku, dipenuhi kesunyian yang tidak terputus. Suara mesin mobil terdengar monoton, seperti detak jantung yang berdegup kencang.Liam tidak berbicara, hanya memandang jalan. Saras juga diam, membiarkan kesunyian memisahkan mereka. Tapi, di balik kesunyian itu, terdapat kecemasan dan ketakutan yang tidak terucapkan.Tiba-tiba, Liam memperlambatkan mobil, memandang Saras dengan mata yang tajam. "Apa yang Ricard katakan padamu dan apa maksud Video yang kau ucapkan?" tanyanya dengan suara yang rendah.Saras menoleh, mata cokelatnya bertemu dengan mata hitam Liam. Ia melihat kekhawatiran dan kemarahan di mata itu. "Entahlah Liam, aku juga bingung dengan semua ini." jawabnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 123 ( Siapa? )

    Viktor sudah tiba di rumah sakit, dan Liam bergegas untuk masuk ke dalam mobil. ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya dengan cepat, tanpa menunggu lama. Viktor memandang Liam dengan mata yang terlihat sedikit penasaran tapi ia tidak bertanya apa-apa.Liam duduk di dalam mobil, dan Viktor memulai menyalakan mesin mobil. Mereka berdua berangkat dari rumah sakit, meninggalkan Luna yang masih berada di dalam rumah sakit.Dari dalam rumah sakit, Luna terlihat mengawasi Liam dan Viktor. ia berdiri di dekat jendela, memandang ke luar dengan mata yang terlihat sedikit curiga. ia melihat Liam masuk ke dalam mobil, dan mobilnya sudah pergi.Luna memutuskan untuk keluar dari rumah sakit. ia berjalan keluar dari ruangan, dan memasuki koridor yang panjang dan sunyi. ia berjalan dengan cepat, tidak menunggu lama, dan akhirnya keluar dari rumah sakit.Luna berdiri di depan rumah sakit, memandang ke sekelilingnya dan Luna memutuskan untuk mengikuti Liam dan Viktor. ia berjalan dengan cepat, ti

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 122 ( Sosok Pria Misterius )

    Saras masih berbicara di depan makam ayahnya, tidak menyadari bahwa dirinya tengah diawasi oleh seorang pria yang berada di balik pohon besar yang berada sedikit jauh dari makam ayahnya. Pria tersebut berdiri dengan tenang, memandang Saras dengan mata yang tajam dan waspada.Saras tidak menyadari bahwa dirinya tengah diawasi, karena iia terlalu fokus pada percakapannya dengan ayahnya. ia berbicara tentang hal-hal yang terjadi dalam hidupnya, tentang Liam dan Luna, tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.Pria yang berada di balik pohon besar tersebut terus memandang Saras dengan tatapan mata yang tidak dapat diartikan.ia tidak bergerak, tidak membuat suara, hanya memandang Saras dengan mata yang tajam.Tiba-tiba, Saras berhenti berbicara. ia memandang ke atas, melihat langit yang tadinya cerah terlihat berubah menjadi sangat gelap dan mendung. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia tidak tahu apa itu.Tiba-tiba, angin yang tadinya berhembus dengan lembut terlihat be

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 121 ( Maafkan Aku, Ayahh)

    Mobil yang ditumpangi Saras sudah sampai ke pemakaman umum. Saras memandang keluar jendela mobil, melihat barisan makam yang terbentang di depannya. ia merasa sedikit sedih, karena ia tahu bahwa ayahnya terbaring di salah satu makam itu.Sopir mobil tersebut memandang Saras "Kita sudah sampai, nyonya" ia berkata. "Apa yang ingin nyonya lakukan sekarang?"Saras memandang sopir tersebut dengan mata yang terlihat sedikit serius. "Tolong tunggu aku di sini," ia berkata. "Aku ingin pergi ke makam ayahku."Sopir tersebut mengangguk. "Baik, nyonya," ia berkata. "saya akan menunggu anda di sini."Saras mengangguk, dan ia membuka pintu mobil. ia turun dari mobil, dan memandang sekelilingnya. Pemakaman umum itu terlihat sangat sunyi, dengan hanya beberapa orang yang berjalan-jalan di sekitar makam.Saras mengambil napas dalam-dalam, dan ia memulai perjalanannya menuju makam ayahnya. ia berjalan melewati barisan makam, melihat nama-nama yang terukir diatas batu nisan. ia merasa sedikit sedih, ka

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 120 ( Tidak Sesuai Harapan)

    Mobil tersebut melanjutkan perjalanannya, dengan Saras, Liam, dan Luna berada di dalamnya. Tapi, suasana di dalam mobil tersebut sangat tidak nyaman. Saras, Liam, dan Luna hanya diam, tidak ada yang berbicara.Saras merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran Luna di dalam mobil tersebut. ia merasa seperti ada orang lain yang mengganggu hubungannya dengan Liam. ia tidak bisa tidak merasa sedikit cemburu dengan cara Luna yang kadang kala mencuri perhatian Liam dengan cara mengajak Liam bicara tentang masa lalu mereka.Setelah berbicara dengan Liam, Luna terlihat sangat santai dan percaya diri. ia tidak peduli dengan suasana di dalam mobil tersebut, dan ia hanya bisa tersenyum dan memandang ke arah Saras dan Liam bergantian.Mobil yang membawa Saras, Liam, dan Luna akhirnya sampai di halaman rumah sakit. Luna dan Liam langsung turun dari mobil, tapi Saras tidak bergerak. ia tetap duduk di dalam mobil, dengan wajah yang terlihat sedikit serius.Liam melihat bahwa Saras tidak turun dari

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 119 ( Ada Kucing Lewat)

    Liam, Saras, dan Luna berdiri di depan rumah, menunggu mobil yang akan membawa mereka ke tujuan mereka. Saras terlihat sedikit tidak nyaman, karena ia tidak ingin berada di dekat Luna.Tapi, Luna tidak peduli dengan perasaan mereka berdua. ia tersenyum dan berjalan menuju mobil, yang sudah keluar dari garasi tanpa menunggu Liam dan Saras."Kita harus pergi sekarang," Luna berkata, dengan suara yang terdengar sedikit manis. "Kalian pasti tidak ingin kita terlambat, kan?”Liam dan Saras terlihat sedikit tidak nyaman, tapi mereka berdua tidak ingin menunjukkan perasaan tidak nyaman itu. Mereka berdua berjalan menuju mobil, dengan Liam yang membuka pintu mobil untuk Saras.Tapi, sebelum Saras bisa masuk ke dalam mobil, Luna menerobos masuk kedalam mobil dan memilih duduk di belakang, bersama dengan Liam. Saras terlihat sedikit terkejut dan tidak nyaman, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Dengan terpaksa, Saras harus mengalah dan duduk di bangku depan bersama sopir. ia terlihat sediki

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 118 ( Kedatangan Orang tak di undang)

    Liam terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung dan tidak tahu dimana dirinya berada. ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa ia tertidur di ruang tamu. TV masih dalam keadaan menyala, menampilkan acara pagi yang sedang berlangsung.Liam menggelengkan kepala, merasa sedikit malu karena telah tertidur di ruang tamu. ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk melihat Saras, berharap bahwa dia tidak terlalu marah padanya karena telah membuatnya merasa tidak nyaman semalam karena ucapannya yang menyinggung soal Danuarta dan Vinso.Saat Liam berjalan menuju kamar, ia melewati ruang dapur. ia mendengar seseorang sedang memasak, dan karena penasaran ingin melihat siapa yang berada di dapur, Liam akhirnya melangkahkan kakinya ke dapur.Saat ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Saras yang terlihat sedang sibuk menggoreng sesuatu. Saras tidak menyadari kehadiran Liam, gadis cantik itu terus menggoreng dan tidak memperhatikan sekitar.Liam tersenyum, merasa senang melihat Saras yang ter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 117 ( Disinggung Soal Ayah dan Vinso)

    Saras dan Liam masih berada di meja makan, dengan makanan yang dimasak Saras terlihat lezat di depan mereka. Namun, belum satupun yang disentuh oleh keduanya. Mereka terlalu sibuk membahas tentang Vinso, dengan Liam yang menyinggung soal Vinso yang memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayah Saras, Danuarta."Saras, kamu tau bahwa Vinso memiliki musuh banyak, bukan?" Liam bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit serius.Saras mengangguk, dengan mata yang terlihat sedikit khawatir. "Ya, sebenarnya aku kurang tahu," dia berkata. "Tapi aku juga tidak yakin apa yang membuatnya memiliki musuh banyak."Liam tersenyum, "Vinso memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayahmu, Danuarta," Liam berkata. "Ia tidak pernah ragu untuk membela ayahmu, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya."Saras terkejut, dengan mata yang terlihat sedikit lebar. "Apa yang kau maksud, Liam?" ia bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit ragu.Liam mengambil napas dalam-dalam

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 116 ( Ayo, Kita Kunjungi Makam Ayahmu)

    Sore harinya, Saras sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Liam, suaminya. ia telah memasak beberapa hidangan favorit Liam, termasuk nasi goreng, ayam bakar, dan sayur-sayuran segar.Saras berdiri di depan meja makan, memeriksa kembali semua hidangan yang telah ia siapkan. Dia ingin pastikan bahwa semuanya sudah siap dan lezat untuk Liam.Saat ia memeriksa hidangan terakhir, ia mendengar suara pintu depan terbuka. Saras tersenyum dan berpaling ke arah pintu, menunggu Liam masuk ke dalam rumah.Liam masuk ke dalam rumah, dengan wajah yang terlihat sedikit lelah. ia telah memiliki hari yang sibuk di kantor, tapi semuanya itu menghilang melihat Saras berdiri di depan meja makan dengan hidangan yang lezat."Selamat datang, Liam," Saras berkata, dengan suara yang lembut. "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu."Liam tersenyum dan berjalan ke arah Saras, memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Saras," ia berkata. "Aku sangat lapar dan aku tidak sabar untuk mencoba

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 115 ( Bicaranya Terlalu Jujur)

    Saras terkejut saat melihat Liam masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih. ia tidak menyangka bahwa Liam akan datang ke kamarnya, apalagi membawa makanan.Liam meletakkan nampan itu di atas Nakas dan duduk di kursi samping tempat tidur Saras. ia memandang ke arah Saras dengan mata yang terlihat sedikit lemah."Saras, aku minta maaf," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku salah mempercayai ucapan Ayah tentang dirimu. Aku tahu sekarang bahwa itu semua tidak benar."Saras terkejut dengan permintaan maaf Liam. ia tidak menyangka bahwa Liam akan meminta maaf padanya. ia merasa sedikit lega, tapi juga merasa sedikit sakit karena Liam telah mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya.Saras menangis, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Liam berdiri dan berjalan ke arah Saras. ia memeluk Saras erat. Saras merasa sedikit lega, karena Liam telah meminta maaf dan memeluknya."Aku minta maaf, Saras," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status