Share

Penyergapan Dua Pendekar Kembar

Purnama menerangi pantai selatan bersama para bintang disisinya. Arya Santanu mencoba untuk terlelap di perut empuk Asura yang berwujud seekor harimau. Keduanya terlihat tertidur pulas ditemani oleh satu api unggun hangat. Ki Janggan Nayantaka dan Dewi Sari Kencana memilih untuk tetap terjaga untuk mengantisipasi bila ada penyergapan.

"Akan sangat berbahaya bagi kita untuk berjalan di muka umum, seperti melewati desa-desa besar. Kita harus menyamar dan menghindari pusat keramaian." Ki Janggan Nayantaka memiliki firasat buruk setelah diumumkannya sayembara itu.

"Bagaimana pun juga kita harus mengakhiri dominasi iblis atas tanah Yawadwipa. Meski pun harus melawan seluruh pendekar kuat di seluruh penjuru Yawadwipa, aku tidak akan mundur." Dewi Sari Kencana menambah kayu bakar yang kian termakan oleh api.

"Aku harap alasan dibalik rasa semangatmu itu sebanding dengan perjuangan kita ke depannya. Karena bila tidak, maka kau sendiri yang akan mengalami kerugian." Ki Janggan Nayantaka meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status