Beranda / Fantasi / Pendekar Tangan Iblis / Asura Vs Hiranyaksipu

Share

Asura Vs Hiranyaksipu

Penulis: Mangata
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-15 10:00:42

Arya Santanu yang melihat kedatangan Hiranyaksipu langsung menghentikan bola api miliknya. Ia menapak di udara dan memusatkan energi miliknya. Tinju kanannya menyala-nyala bagaikan kobaran api merah. Tinju Braja Agni api merah segera dilayangkan ke arah bawah.

Keduanya saling beradu senjata dan menyebabkan sebuah ledakan besar yang membuat sebuah gelombang kejut sangat besar.

DUUUM!!!

DUUUAR!!!

Ki Janggan Nayantaka sampai terhempas dan menghantam dinding bangunan. Angin menggulung dan memporak-porandakan bangunan sekitar. Dewi Sari Kencana dan para tawanan lainnya sampai harus menunduk untuk menghindari kencangnya angin yang berembus.

Tapi karena kejadian itu, Dewi Sari Kencana langsung menggunakan keahlian pedangnya untuk menghabisi lima iblis penjaga yang sedang lengah karena efek ledakan tadi.

"Teknik pedang es; tarian bunga es!"

SLASH! SLASH! SLASH!

Secara cepat, kelima kepala dari iblis tersebut jatuh ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tangan Iblis    Kombinasi Serangan Iblis & Petapa Tua

    Panah Agneyastra dipindahkan oleh Indrajit Maghanada menggunakan gerbang dimensi miliknya menuju ke tengah lautan. DUUUM!!!DUUUAR!!!Gelombang kejut menggerakkan air laut dan mengubahnya menjadi gelombang ombak besar yang menyapu area sekitar hingga merapat ke daratan. Sinar terang dari cahaya ledakan panah Agneyastra membias begitu silau hingga membuat langit menjadi sangat terang. Gemuruh suara dari ledakan itu pun hingga terdengar ke tempat Ki Janggan Nayantaka dan Dewi Sari Kencana. "Astaga, sebesar itu kekuatan dari Asura?" Rasa tidak percaya menghinggapi Dewi Sari Kencana."Energi ini, tidak salah lagi. Sang iblis yang telah mengotori pikiran dari raja Aji Kala Karna sudah berada di sini." Ki Janggan Nayantaka tidak jadi untuk pergi ke dalam hutan. Ia malah kembali menuju ke tepi pantai.Asura menatap tajam ke arah adiknya yang paling tua. Ia tahu bila tubuh yang sedang digunakan oleh adiknya bukanlah miliknya. Asura turun dan membiarkan roda api kembali ke asalnya di langit.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-17
  • Pendekar Tangan Iblis    Buronan Senilai 50 Peti Emas

    "Kau baru pulang?" Raja Aji Kala Karna menegur Indrajit Maghanada. Ia sedang menyirami bunga koleksinya di taman belakang."Aku sudah menyebarkan undangan ke para saudaraku. Mereka akan segera tiba." Indrajit Maghanada datang dengan menggunakan tubuh manusia lainnya. "Tubuhmu yang sebelumnya telah hancur? Sebenarnya ada apa, Indrajit?" Raja Aji Kala Karna menjadi penasaran."Asura telah bangkit dan kembali ingin menuntut balas kepada kita semua. Tiga adikku telah tewas di tangannya. Bahkan aku sampai terpojok dan keluar dari wadahku." Indrajit Maghanada merasa khawatir dengan kemunculan kakak tertuanya.Aji Kala Karna memberikan sebuah surat dari salah satu Senopati yang baru saja kembali melakukan ekspedisi di bagian barat Yawadwipa. Aji Kala Karna menegaskan tentang adanya manusia yang membuat kontrak darah dengan iblis. Aji Kala Karna tidak tahu bila Asura bisa melakukan kontrak darah dengan manusia. Ia malah berpikir bila hal itu pasti ada campur tangan dari seorang Dewa."Setiap

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-23
  • Pendekar Tangan Iblis    Penyergapan Dua Pendekar Kembar

    Purnama menerangi pantai selatan bersama para bintang disisinya. Arya Santanu mencoba untuk terlelap di perut empuk Asura yang berwujud seekor harimau. Keduanya terlihat tertidur pulas ditemani oleh satu api unggun hangat. Ki Janggan Nayantaka dan Dewi Sari Kencana memilih untuk tetap terjaga untuk mengantisipasi bila ada penyergapan. "Akan sangat berbahaya bagi kita untuk berjalan di muka umum, seperti melewati desa-desa besar. Kita harus menyamar dan menghindari pusat keramaian." Ki Janggan Nayantaka memiliki firasat buruk setelah diumumkannya sayembara itu. "Bagaimana pun juga kita harus mengakhiri dominasi iblis atas tanah Yawadwipa. Meski pun harus melawan seluruh pendekar kuat di seluruh penjuru Yawadwipa, aku tidak akan mundur." Dewi Sari Kencana menambah kayu bakar yang kian termakan oleh api."Aku harap alasan dibalik rasa semangatmu itu sebanding dengan perjuangan kita ke depannya. Karena bila tidak, maka kau sendiri yang akan mengalami kerugian." Ki Janggan Nayantaka meli

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-24
  • Pendekar Tangan Iblis    Kombinasi Serangan Tiga Penjuru

    Arya Santanu dan Asura langsung terlempar oleh gelombang suara tinggi yang menekan mereka yang berubah bentuk menjadi sebuah gelombang kejut. Keduanya terhempas begitu jauh ke kedua arah. BRAK!!!Asura terlempar hingga ke pinggir laut. Apinya sempat padam. Tubuhnya seperti dilempar paksa oleh tekanan dari energi yang dihasilkan oleh suara kecapi itu. "Kau tidak apa-apa?" Dewi Sari Kencana sampai menahan tubuh Arya Santanu yang terlempar ke belakang menuju ke arahnya."Ke–keras sekali. Medan energi yang menyelimuti dirinya begi–," tiba-tiba ucapan Arya Santanu terpotong. Aseng keluar dari persembunyiannya dan langsung menghunuskan pedang bayangan miliknya ke arah Ki Janggan Nayantaka.JLEB!!!"Kakek!""Ki Janggan Nayantaka!" Keduanya berteriak ketika pedang bayangan yang memanjang telah menusuk punggung Petapa tua hingga tembus ke bagian perut. "Ku–kurang ajar! Aku lupa bila masih ada dirinya." Ki Janggan Nayantaka menghentakkan tongkat miliknya. Ia membuat bulan buatan sebesar tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-25
  • Pendekar Tangan Iblis    Kekacauan Di Banda Indung

    Di pagi buta, tiga kuda memacu kecepatan melewati jalanan utama antar kabupaten Nuswapala menuju ke arah utara Yawadwipa. Setelah menyelesaikan urusan mereka di Pantai Selatan, Arya Santanu dan dua orang temannya segera bergegas menuju ke arah pelabuhan utara. "Kenapa kita harus terburu-buru? Kita bisa melaju dengan santai dan sampai pelabuhan utara lusa, bukan?" Asura yang berlari paling depan dengan wujud harimau merasa kelelahan. "Kita sedang mengejar waktu agar tidak terlacak oleh para pendekar iblis hitam. Akan sangat bahaya bila keberadaan kita diketahui oleh mereka." Arya Santanu coba menjelaskan. "Ada daerah yang lumayan bersahabat di depan kita. Daerah itu dikenal sebagai Banda Indung. Kita bisa beristirahat di sana untuk makan dan membeli perbekalan." Ki Janggan Nayantaka menoleh ke arah kanannya. Ia melihat dari kejauhan matanya memandang. Dirinya seperti melihat seseorang yang terus melihat ke arah mereka bertiga.Dewi Sari Kencana menoleh ke arah kakek Petapa, ia melih

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02
  • Pendekar Tangan Iblis    Kabur Bersama Putri Pejabat

    Arya Santanu langsung menggerakkan tangannya untuk menyiapkan semburan api dari mulutnya. Namun ketika ia ingin lakukan, Larasati langsung mengayunkan pedangnya ke arah seluruh anak panah tersebut. Ia menggagalkan serangan itu dan menumbangkan semua anak panah yang mengarah ke Arya Santanu. Larasati berdiri dengan gagah tepat di depan pendekar amatiran dan teman belalangnya. "Waw, aku beri nilai sembilan untuk ayunan pedangnya. Dan teknik menjatuhkan semua anak panah itu, aku beri nilai sepuluh." Tiba-tiba Asura bertepuk tangan menggunakan dua tangan belalang mungilnya. "Apa yang kau lakukan?" Arya Santanu malah bingung dengan aksi yang dilakukan oleh wanita itu."Itu disebut sebagai menolong. Kau tidak tahu istilah kata terima kasih? Apa perlu kau bertanya pertanyaan bodoh seperti itu?" Larasati malah sakit hati. Ia merasa kesal."Maaf, bisa kita sambung percekcokan ini nanti? Ada anak panah kloter kedua yang sedang mendekat ke sini!" Asura menoleh ke arah para prajurit yang mulai

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05
  • Pendekar Tangan Iblis    Roh Jahat Di Sundapura

    Dari kejauhan empat orang manusia yang ditambah dengan seekor tikus kecil berwarna merah tua berjalan berdampingan dengan gagahnya memasuki kawasan Sundapura. Wilayah tersebut merupakan wilayah terbesar pertama di kawasan kerajaan Nuswapala bagian barat. Sundapura menjadi sebuah wilayah yang memiliki kepadatan penduduk sangat tinggi. Komoditas perdagangan dan perikanan menjadi salah satu penggerak roda ekonomi di wilayah itu.Mereka berlima menoleh ke arah para penduduk Sundapura yang sedang menikmati hari baru di pagi buta. Pasar besar menjulang di hadapan Arya Santanu. Begitu banyak yang diperjualbelikan hingga ia begitu tertarik dengan beberapa barang dagangan para pedagang Sundapura. Dan dalam waktu singkat, mereka berlima berpencar ke lapak-lapak pedagang yang berbeda-beda."Astaga, dasar manusia. Mereka seenaknya meninggalkan seekor tikus sendirian di pasar! Apa mereka tidak tahu bila nyawaku bisa terancam dengan kehadiran ku–," Asura mendengar sesuatu dari arah belakang.MEOW!!

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-06
  • Pendekar Tangan Iblis    Kediaman Milik Penguasa Sundapura

    Rangga Jaya bersama dengan para tamu tidak diundang duduk di meja makan bundar sambil menyantap hidangan buatan Larasati dan Ki Janggan Nayantaka. Meski terasa enak, namun hidangan tersebut dibuat dari bahan-bahan milik Rangga Jaya yang kebetulan direpotkan oleh kedatangan Arya Santang dan kawan-kawan laknatnya. "Raden Jaya Balangkara adalah pemimpin kami yang begitu memuja iblis Hirayaksa. Padahal saat ayahnya memimpin Sundapura, ia sangat membenci aturan atau apa pun yang berhubungan dengan urusan kerajaan." Rangga Jaya sangat menyesalkan tempat tinggalnya menjadi seperti itu."Para roh jahat ini, apa mereka berasal dari Hirayaksa atau mereka adalah para roh jahat yang diberikan oleh iblis lain atas rekomendasi dari Hirayaksa?" Arya Santanu bertanya."Aku tidak yakin apakah mereka berasal dari Hirayaksa langsung atau Raden Jaya Balangkara justru malah membuat perjanjian dengan iblis lain. Namun, ada lima pilar penjaga di kediaman milik Raden Jaya Balangkara. Mereka disebut sebagai

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-07

Bab terbaru

  • Pendekar Tangan Iblis    Maharaja Nuswantara; Sang Tanpa Mahkota

    Benteng besar perak dan semua penduduk, pasukan serta raja Swarnabhumi yang terhapus oleh jarum waktu milik Indrajit Maghanada telah kembali hidup. Mereka semua saling melihat satu sama lain dengan tatapan bingung."Raja? A–apa yang terjadi? Kenapa kita semua kembali hidup?" Tanya seorang prajurit."Arya Santanu, apa ini perbuatanmu?" Raja Swarnabhumi masih sangat bingung.Yang Maha Kuasa telah mengembalikan orang-orang itu, namun ia tidak bisa mengembalikan mereka yang tewas sebelum Indrajit Maghanada menggunakan teknik ruang dan waktunya. Beberapa daerah yang hancur oleh sepuluh Rakshasa Buto juga kembali pulih. Namun tidak dengan orang-orangnya yang tewas akibat kejadian itu. Dewi Sari Kencana dan Larasati juga tidak bisa dihidupkan kembali karena mereka tewas sebelum Indrajit Maghanada menggunakan elemen waktu.Yang Maha Kuasa memisahkan dirinya dari tubuh Arya Santanu. Pemuda itu kembali mendapatkan dirinya dan berubah menjadi Arya

  • Pendekar Tangan Iblis    Yang Maha Kuasa Mengamuk!

    "Menakjubkan! Akhirnya kau datang juga!" Indrajit Maghanada sangat menunggu kehadiran Yang Maha Kuasa."Ada apa? Kau terlihat senang sekali dengan kehadiranku? Yang Maha Kuasa merasa Indrajit aneh."Aku akhirnya bisa membunuh-Mu! Aku bisa menjadi Yang Maha Kuasa dan menduduki takhta tertinggi dari seluruh penciptaan!" Indrajit Maghanada menjadi begitu bersemangat."Tunggu sebentar, kambing gila! Kau berpikir bisa mengkudeta diriku?" Yang Maha Kuasa merasa pikiran makhluk kotor satu ini sudah tidak bisa dibersihkan.Indrajit Maghanada mencengkeram tubuh Yang Maha Kuasa dengan elemen ruang dan membuatnya tidak berdaya melawan gravitasi super kuat yang mengekang tubuh Dzat nomor satu di multisemesta itu. "Aku adalah pengendali ruang dan waktu. Aku yang lebih pantas memimpin multisemesta dan para dunia bawah dan dunia para dewa!" Indrajit Maghanada mengulurkan tangan kirinya ke depan. Dari telapak tangannya, ia menciptakan sebuah j

  • Pendekar Tangan Iblis    Iblis Terkuat Penguasa Ruang & Waktu

    Kedua mata Indrajit Maghanada mengeluarkan cahaya hijau terang. Iblis itu terus berteriak sangat keras hingga membuka ribuan portal dimensi ruang dan waktu di sekitarnya. Ribuan varian atau wujud diri dari Indrajit Maghanada dari berbagai dimensi waktu dan alam semesta berkumpul di sekitar Arya Santanu."Apa yang terjadi? Kenapa banyak sekali Indrajit Maghanada?" Arya Santanu terkejut akan kemunculan mereka."Sudah kubilang, aku tidak akan mati!" Indrajit Maghanada meminta kepada para dirinya yang lain untuk menyumbangkan jiwa mereka.Satu per satu, para Indrajit itu melebur dirinya dan memberikan jiwa serta kekuatannya kepada Indrajit Maghanada yang sedang dicekik oleh Arya Santanu. Kekuatan besar mengalir deras secara terus-menerus ketika para Indrajit lainnya mulai menyatu dengan Indrajit gila itu. Cengkeraman tangan dari Arya Santanu semakin melemah, tubuh dari Indrajit menjadi lebih tinggi dan lebih besar dari sebelumnya.

  • Pendekar Tangan Iblis    Kembalinya Sang Pendekar Tangan Iblis

    Hati Arya Santanu seperti baru disiram oleh air sejuk. Ia tertegun untuk sesaat dan menundukkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Untuk sesaat dirinya seakan hanyut dalam sebuah penantian panjang yang akhirnya telah ia temukan jawabannya. "Kau…?" Arya Santanu menatap Ki Janggan Nayantaka."Akhirnya kau tersenyum. Bagaimana bila kita berpindah tempat," ucap Ki Janggan Nayantaka. Ia menjentikkan jarinya.SNAP!!!Dalam sekejap keduanya berpindah ke tempat yang lebih terang dan seluruhnya hanyalah berwarna putih. Ki Janggan Nayantaka merubah kembali wujudnya ke dalam bentuk cahaya terang. "Maaf, aku tidak mengenalimu sama sekali," ucap Arya Santanu."Aku tidak apa-apa. Yang terpenting orang yang telah melupakan-Ku tidaklah melupakan dirinya. Banyak dari mereka yang kehilangan arah setelah melupakan-Ku, lalu perlahan mereka juga melupakan diri mereka sendiri. Bukankah itu adalah hal yang mengerikan?" Yang Maha Kuasa akhirnya menunju

  • Pendekar Tangan Iblis    Amukan Iblis Baru; Arya Santanu

    Arya Santanu tidak membalas perkataan dari Indrajit Maghanada. Ketika asal hitam mengepul keluar dari mulutnya, ia seakan telah menghilang dari tubuhnya dan tinggal hanya tersisa sebuah cangkang kosong saja. Rasa sakit dari masa lalu pun hadir kembali. Adik tercintanya yang tewas di desanya membuat ia mengenang genangan darah dari tubuh anak kecil yang telah hidup bersama dirinya, meski pun ia hanyalah saudara tirinya. Lalu rasa sakit lainnya ketika ia harus menguburkan teman yang ia temui diperjalanan membuat dirinya semakin tersudut di ujung ruangan. Larasati tidak sepantasnya mati dengan cara seperti itu. Arya Santanu merasa bersalah atas perginya wanita itu. "Aku tidak bisa menerima kematian lagi…." Arya Santanu bergelut dengan pikiran negatifnya di sudut terdalam alam bawah sadarnya. "Dewi Sari Kencana, Asura, Ki Janggan Nayantaka, dua adikku yang tercinta, Larasati, ayah… dan ibu." Arya Santanu terus memikirkan semua orang-orang itu. Pik

  • Pendekar Tangan Iblis    Bangkitnya Sisi Gelap Arya Santanu

    "Sangat disayangkan, tapi kali ini aku akan menang," ucap Indrajit Maghanada sambil tersenyum kecil. "Terserah kau saja!" Arya Santanu waspada dengan apa yang akan dilakukan oleh iblis itu.Indrajit Maghanada bergerak dengan menarik ruang dan waktu ke dirinya. Dengan begitu, ia bisa muncul di hadapan Arya Santanu dan menyentil dahi pemuda itu dengan segenap kekuatan yang ia miliki.PLAK!!!Alhasil, Arya Santanu terlempar ke belakang hingga menghantam permukaan tanah berkali-kali. Ia terhempas sangat jauh hingga menghantam tebing tempat Aji Sangkala bangkit. Arya Santanu tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya untuk menahan atau menghentikan laju tubuhnya. Ia seperti terseret oleh arus udara dan tidak bisa melawan energi besar dari sentilan tangan Indrajit Maghanada."Bagaimana? Inilah kekuatanku yang asli. Begitu tak terbatas!" Indrajit Maghanada muncul kembali di hadapan Arya Santanu."Yah, sentilanmu sangat menyakit

  • Pendekar Tangan Iblis    Evolusi Terkuat Milik Indrajit

    "Kita harus melakukan sesuatu dengan bola energi itu!" Ucap Asura."Bila kita melawannya dengan kekuatan, ledakan besar dari bola energi itu bisa meluluhlantakkan seluruh daratan Swarnadwipa," ujar Aji Sangkala."Lalu apa yang harus kita lakukan?" Arya Santanu membidik bola energi itu menggunakan panah petir hitam miliknya. "Lemparkan bola itu ke angkasa!" Aji Sangkala memiliki ide bagus."Aku mengerti," jawab Arya Santanu.Ia segera mengubah panah petir hitam menjadi panah cahaya. Arya Santanu menembakkan satu anak panah ke arah langit, lalu ia menembakkan satu anak panah lagi ke arah bola energi tersebut. WUSH!!!Ketika bola energi para Rakshasa Buto menghantam panah cahaya milik Arya Santanu, bola energi menghilang dan berpindah ke tempat panah cahaya yang melesak ke angkasa berada. Bola energi tersebut dipindahkan Arya Santanu ke angkasa untuk menghindari dampak ledakan yang sungguh luar biasa. Dan bebera

  • Pendekar Tangan Iblis    Pertarungan Tingkat Dewa

    Sepuluh persen kekuatannya meningkat secara drastis. Energi tersebut meluap dan terlihat seperti sebuah selubung asap putih di sekitar tubuh Arya Santanu. Namun yang paling jelas dirasakan adalah udara dan permukaan tanah disekitar dirinya yang seakan terangkat dan terus mengalirkan angin lembut.Arya Santanu melipat keempat jari kanannya dan hanya membiarkan satu jari telunjuk saja yang menunjuk. Ia memusatkan energi cahaya yang begitu besar di satu jari tersebut. "Hancurlah!" Arya Santanu berpindah tempat dengan sangat cepat. Ia langsung mengayunkan telunjuk kanannya ke arah dada kanan Indrajit Maghanada. WUSH!!!DUUUM!!!DUUUAR!!!BRUUUAR!!!Serangan tersebut menembakkan sebuah energi besar yang terlempar dari satu jari Arya Santanu ke arah depan. Seketika permukaan tanah terbelah dan menggulung menjadi dua bagian. Tercipta sebuah kawah besar seperti aliran sungai yang panjangnya mencapai sepuluh kilometer

  • Pendekar Tangan Iblis    Kekuatan Penguasa Dimensi Peralihan

    Dengan cepat rantai-rantai tersebut menarik jiwa milik Arya Santanu dan membaginya menjadi ratusan buah. Seluruh jiwa Arya Santanu tersebut ditarik paksa menuju ke dalam cermin dimensi dan disegel sepenuhnya. "Bagaimana rasanya mati dengan cara jiwamu dimutilasi hingga ratusan bagian!" HAHAHAHA!!!Indrajit Hitam tertawa sangat keras ketika melihat tubuh dari Arya Santanu perlahan menjadi lapuk dan membusuk. Pemuda itu sudah tidak bergerak. Ia mati sepenuhnya. "Apa ia sudah mati?" Tanya Indrajit Putih."Tentu saja! Aku pastikan ia mati dan tidak akan berkoar lagi!" Indrajit Hitam merasa senang dengan rencana itu. Sayangnya, ia yang menguasai dunia peralihan tidak bisa dibunuh dengan mudahnya. "Kau mungkin belum kuberitahu tentang apa itu dimensi peralihan. Maaf, itu salahku." Tiba-tiba Arya Santanu kembali muncul di belakang kedua Indrajit tersebut. Ia kembali dari kematian, atau lebih tepatnya melakukan trik kotor u

DMCA.com Protection Status