Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 70: Dapat Julukan Pendekar Romantis

Share

Bab 70: Dapat Julukan Pendekar Romantis

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Saat Ini…!

Pendekar Pekok kini bangkit dari duduknya, sekaligus menghentikan lamunannya, di usianya yang sudah mendekati 25 tahun, rasa bosan mulai mendera dirinya, 2 tahun lebih berpetualang sebagai pendekar dan juga tak melewatkan kasih sayang wanita, telah membuat pendekar ini ingin berubah.

Sebenarnya dia sempat ingin meladeni Nalini, tapi saat menatap wajah Dusman, murid Ki Jarong, dia langsung paham. Pemuda sederhana itu diam-diam sangat mencintai Nalini. Itulah sebabnya Pendekar Pekok ini tak pernah mau menanggapi Nalini.

Biarpun terkenal sebagai Pendekar Romantis, tapi rasa kasian dalam dirinya sering timbul, sehingga pendekar ini tak mau mengumbar cintanya pada sembarang wanita.

Dia kasihan dengan pemuda sederhana itu dan tidak ingin juga merusak hati Nalini.

Karena sampai detik ini, dipikirannya hanya ada dua wanita, yakni Rani dan mendiang Nyi Larasati.

Kini dia menuju Pegunungan Meratus bagian Barat, penasaran juga pendeka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wulan Rahmadi
kalo update gak usah dikit2 lama nunggunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Romantis   Bab 71: Kegaduhan Di Warung

    Dua kawannya langsung menolongnya dan kini mata mereka melotot ke semua pengunjung warung yang sedang rame-ramenya itu.“Siapa yang berani gila menyakiti sahabat kami, belum tau siapa kami hahhh…tiga pendekar golok putih dari perguruan Warik Putih,” teriak seorang teman si pria ini sambil berkacak pinggang.Semua pengunjung tentu saja tak ada yang berani menyahut ucapan teman pria ini, nama padepokan Warik Putih sudah terkenal memiliki banyak pendekar hebat, hanya anehnya kenapa ada yang jadi penjahat seperti tiga orang ini..?Pria ini makin emosi saja, dan dia menendang sebuah meja milik seorang pengunjung, hingga semua makanan dan minuman berhamburan di atas meja tersebut.Tiba-tiba melayang sebuah gelas dan tepat mengenai wajah pria ini, lagi-lagi kepalanya bocor dan langsung semaput di lantai.“Ha-ha-ha…ngaku pendekar golok putih, kena gelas saja langsung semaput!” ternyata yang tertawa itu seorang dara rem

  • Pendekar Romantis   Bab 72: Bertemu Musuh Lama

    Kinanti langsung melompat dan menebaskan pedang panjangnya ke leher si botak yang kurang ajar ini, dia terus menerjang maju, lalu mengirim pukulan keras sekali ke dada si botak.Akan tetapi tak percuma si botak sebagai salah seorang tokoh golongan hitam, dia enteng saja menghindar serangan-serangan dara ini sambil terus tertawa terbahak-bahak. Si Botak melihat gerakan Kinanti masih sangat lamban, sehingga dia terus makin tertawa terbahak-bahak mengejek serangan gadis cantik ini.Melihat serangannya selalu gagal, dara ini lalu menambah dengan pukulan yang amat kuat di sertai tenaga dalam.Si Botak malah sengaja menahan dengan salah satu tangannya. “Desssss…wuutttssss!” si dara ini menyusul dengan tebasan pedang di tangan kanannya, si botak langsung menunduk dan melancarkan pukulan balasan yang mengandung tenaga dalam yang kuat.Akibatnya isi dada Kinanti serasa remuk terguncang, dia langsung mundur sambil memuntahkan darah seger, seperti

  • Pendekar Romantis   Bab 73: Dara Lincah Kinanti

    Setelah mengobati Ki Saul, Malaki meminta dua orang yang kini sudah terlihat sehat setelah minum pil pemberiannya tadi untuk mendudukan Kinanti yang pingsan.“Pegang bahunya, aku akan menyalurkan hawa dingin ke tubuhnya!” setelah Kinanti bisa di dudukan dan di pegang dua orang, Malaki kemudian seperti mengobati Ki Saul tadi, dia langsung menempel kedua lengannya ke punggung Kinanti.Dua orang yang tadi memegang tubuh Kinanti sampai merasakan hawa sangat dingin yang masuk ke tubuh dara cantik ini.Mereka kini ikutan mengigil, setelah beberapa saat, pelan-pelan wajah pucat Kinanti mulai berubah memerah, lalu dia pun mengeluh dan kini matanya terbuka.“Kamu jangan melawan, terima saja hawa dingin ini, lalu kamu fokus salurkan tenaga dalam di perut dan diamkan saja!” perintah Malaki pada Kinanti yang mulai siuman lagi ini.Kinanti yang tahu dia sedang di obati langsung melakukan apa yang diperintakan Malaki.Lama-lama dad

  • Pendekar Romantis   Bab 74: Mendatangi Markas Ki Jambrong

    “Aku sangat suka ilmu silat bang, makanya sejak kecil aku malas masuk sekolah, lebih suka masuk perguruan silat itu. Kebetulan ayah sangat dekat dengan guru-guru di sana, jadinya aku sejak 5 tahun lalu di titipkan di sana…tapi 5 tahun belajar siang malam, baru menghadapi satu orang tokoh jahat, aku dah keokkk…capeee dehhhh!” kata Kinanti dengan wajah murung sekaligus kecewa.Malaki tertawa kecil dan bilang mungkin Kinanti kurang serius saja berlatih dan banyak main-mainnya.“Sebetulnya abang lihat ilmu silat kamu sudah lumayan, hanya kurang latihan saja!” cetus Malaki sengaja membangkitkan semangat Kinanti lagi.“Bang ajarin yaa…biar Kinanti tak kalah lagi melawan para penjahat!” harap Kinanti, bahkan tanpa sungkan dia menarik tangan Malaki dan mengguncang-guncang tangan kekar pendekar sakti ini.“Boleh…tapi nanti yaaa…!”“Kapan bang…ehh aku ikut abang a

  • Pendekar Romantis   Bab 75: Obrak Abrik Markas Ki Jambrong

    “Siapa yang melakukan kekejaman ini…?” teriak Ki Jambrong untuk menutupi rasa jerih di hatinya, di tangannya terhunus goloknya yang sudah tercabut dari sarungnya dan sudah ratusan orang yang dia bunuh dengan senjata andalannya itu.“Hmmm Jambrong…aku orangnya….kekejaman yang kamu lakukan bersama anak buahmu itu tak ada apa-apanya dengan apa yang kulakukan saat ini. Bersiaplah sekarang kamu untuk menyusul korban-korban kamu ke alam baka,” kata Malaki yang tiba-tiba saja melompat dan kini berdiri hanya lima tombak dari hadapan Ki Jambrong.Di tanganya tergenggam Pedang Bengkok yang sangat mengerikan, karena telah memenggal 45 orang tanpa ampun, hebatnya tak ada setetes pun darah di pedang itu, pedang itu tetap bersih bak baru saja di bersihkan.“Malaki…kamuuu…!” wajah Ki Jambrong langsung pucat pasi. Dari Rani anaknya dia sudah tahu kalau Malaki selamat dan dia sejak saat itu harap-harap cemas

  • Pendekar Romantis   Bab 76: Bertemu Dua Musuh Hebat

    Kini Pendekar Pekok santai saja menjalankan kudanya, tujuannya sudah semakin dekat dengan Pegunungan Meratus Bagian Barat. Tiba-tiba di lereng bukit yang kalau pagi dan sore selalu di selimuti halimun pendekar ini kaget mendapat beberapa mayat yang bergelimpangan, tanpa ada yang menguburkannya.Walaun kini di kenal sebagai pendekar kejam tanpa ampun, tapi melihat mayat-mayat bergelimpangan, dahi Pendekar Pekok ini menggeryit juga, ia penasaran siapa yang berlaku kejam membunuhi manusia-manusia ini, lalu meninggalkannya begitu saja tanpa di kubur.Saat dia memeriksa, agaknya mayat-mayat ini baru saja di bunuh, pakaian mereka seperti ahli-ahli silat. Bahkan senjata-senjata serta beberapa harta benda milik para korban ini juga ada di sekitar mayat-mayat ini, ini menandakan mereka bukan di rampok, tapi sengaja di bantai, entah apa kesalahannya hingga harus menerima nasib mengenaskan ini.Malaki terus menjalankan kudanya dan sekitar 400 meteran berikutnya dia kembali

  • Pendekar Romantis   Bab 77: Menolong Kinanti

    Sudah hampir 100 jurus, Malaki belum punya kesempatan melancarkan serangan balasan, kedua orang ini benar-benar sangat lihai. Malaki sendiri mengakui, sejak turun gunung kembali, baru kali ini dia mendapatkan lawan tanding yang benar-benar tangguh, lihai juga licik.Malaki akhirnya nekat, dia sadar musuhnya sengaja menghindari kontak langsung, dia lalu menancapkan Pedang Bengkok di tanah, lalu dia bersedekap, inilah ilmu yang paling rahasia dan baru pertama kali dia gunakan, ilmu ini merupakan jurus terakhir dari Menari di Atas Awan, yang dia sempurnakan di bawah bimbingan Kakek Berhati Emas.Begitu si Gendut dan si Kurus bak tengkorak ini berbarengan menghantam badannya yang sedang berdiri tegak tersebut, tubuh Malaki seakan menerima dua tenaga yang luar biasa kuatnya.Tapi inilah kehebatan Jurus Menari di Atas Awan, kedua jurus itu masuk ke dalam tubuh Malaki, lalu secara lihai dan luar biasa, Malaki memukul ke kanan dan kiri, tenaga si Gendut yang di lepaskan

  • Pendekar Romantis   Bab 78: Kisah Kinanti

    “Heiii Kurus…ni ada lagi lalat-lalat yang ingin berebut kitab itu, eh ada gadis kecil yang cantik ikut, itu jangan dibunuh, bisa kita pakai buat mainan di gua kita!” kata si Gendut sambil tertawa, liurnya bak menetes melihat kecantikan Kinanti.Si Kurus langsung ikutan tertawa, tapi tawanya aneh, lebih mirip orang merintih kesakitan. Kinanti yag berdarah panas langsung marah dan dia menyerang dengan pedangnya si Gendut yang bersuara kurang ajar.Padahal Ki Saul sudah memberi peringatan agar jangan sembarangan menyerang orang, tapi peringatan terlambat, Kinanti sudah terlanjur melompat dan menyerang si Gendut yang dianggapnya sangat kurang ajar ini.Belum juga pedang itu menyentuh tubuh si Gendut. “Srattttt….” Tiba-tiba baju bagian perut Kinanti sobek besar, tentu Ki Saul dan yang lain kaget bukan main melihat cepatnya si Gendut berbuat kurang ajar terhadap adik seperguruan mereka ini.Ke tujuh orang ini langsung

Latest chapter

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status