“Li Ning harus ikut denganku!” jawab Wang Lian kemudian memberanikan diri.
"Tidak akan!""Aku harus membawanya ikut serta kemanapun aku pergi," jawab Wang Lian kemudian dengan suara yang bergetar hebat. yang membuat Li Fang sangat terkejut."Dia istriku! Aku berhak atas Li Ning sepenuhnya!" teriak Wang Lian lagi dengan sorot mata tajam."Kau berani melawan ku?" tanya Li Fang marah. Dia merasa Wang Lian menantangnya.“Dia istriku secara sah, jadi aku berhak untuk mengajak dia kemanapun aku pergi!”Sebab, tujuan Li Fang meminta Wang Lian pergi ke Lembah Bambu adalah agar Wang Lian mempelajari ilmu dari ketua sekte Merak Emas. Dan nantinya Li Fang ingin menjadikan Li Ning sebagai sanderanya agar Wang Lian kembali ke Sekte Naga Hitam. Pada saat itulah, Li Fang akan mengambil secara paksa inti kekuatan milik Wang Lian.Dan, jika Wang Lian pergi membawa serta Li Ning, bisa jadi Wang Lian tidak akan kembali ke Naga Hitam. Tujuan Li Fang menyandera Li Ning, agar Wang Lian datang ke Naga Hitam untuk menyelamatkan Li Ning.Hati Li Fang begitu kejam, walaupun Li Ning adalah anak satu-satunya, tapi demi mencapai tujuannya dia tidak akan segan-segan memanfaatkan anaknya itu."Kau tidak akan bisa membawanya!"“Setelah pernikahan dilangsungkan, maka aku berhak mengajaknya kemanapun aku pergi! Susah ataupun senang Li Ning sudah menjadi tanggung jawabku!” jawab Wang Lian dengan suara yang lantang dengan penuh keberanian.Li Fang mengernyitkan keningnya karena keheranan, karena dia tidak menyangka kalau lelaki yang dia pilihkan untuk Li Ning ternyata tidaklah sepenakut yang dia pikirkan. Ternyata Wang Lian begitu percaya diri untuk membawa Li Ning.“Kau tidak akan bisa melindunginya, kau hanyalah murid bodoh!” ujar Li Fang kemudian.Li Fang akan terus berusaha menahan Li Ning agar tetap tinggal di Naga Hitam. Akan sulit baginya kalau Wang Lian tidak kembali, kesempatannya untuk menjadi manusia yang abadi dengan inti kekuatan iblis itu tidak akan terwujud."Kau pikir kau siapa? Apa yang bisa kau lakukan kalau terjadi sesuatu kepada Li Ning? Kau bisa melindunginya? Sedangkan kau pergi untuk belajar!" Li Fang mengintimidasi Wang Lian, dia tidak mau membuat Li Ning keluar dari Paviliun Naga Hitam."Dan apa kau lupa kalau pernikahan kalian disambut oleh awan berarak? Memangnya kau bisa apa untuk menghindari bahaya yang mengintai Li Ning? Tujuanku mengirim kau pergi belajar adalah demi melindungi Li Ning! Di sekte Naga Hitam, tidak ada ilmu yang akan mampu kau kuasai!"Wang Lian terdiam, dia merasa ada benarnya apa yang disampaikan oleh Tuan Li Fang. Namun, dia tetap tidak akan membiarkan Li Ning tinggal.“Apapun yang terjadi aku akan melindunginya!” jawab Wang Lian.“Kau akan mati, karena kemampuanmu tidak akan bisa untuk menjadi pelindung Li Ning. Bahkan ilmu Li Ning jauh lebih tinggi darimu.”“Sekalipun aku harus meregang nyawa, istriku tetap akan ikut kemanapun aku pergi!” jawab Wang Lian dengan dada yang sudah dipenuhi dengan emosi.“Kau!” teriak Li Fang marah dan tidak bisa lagi mengendalikan emosinya.Whuusst!Li Fang mendorong Wang Lian dengan kekuatan spiritualnya, saking marahnya.Buuuk! Tubuh Wang Lian menabrak dinding dan dia hanya bisa meringis menahan sakit yang luar biasa, semua tulangnya terasa remuk. Seperti biasanya dadanya terasa sesak.Emosi Wang Lian terpancing, dia kemudian menahan serangan dari Li Fang dengan sekuat tenaganya bahkan di dalam ruangan itu seperti ada angin puting beliung.Betapa terkejutnya Li Fang saat mengetahui kalau Wang Lian bisa menahannya. Dan bahkan sedikit membuatnya kewalahan saat melihat kekuatan dari dalam tubuh Wang Lian menahan dorongannya.“Aku harus membawa Li Ning, kalau Li Ning tidak ikut serta bersamaku. Maka, aku tidak akan pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam, walaupun satu langkah!” teriak Wang Lian dengan mata memerah.“Dasar bodoh!” jawab Li Fang yang akhirnya melepaskan dorongannya dan menatap tajam kearah Wang Lian, dia merasakan kalau Wang Lian memiliki kekuatan yang tidak biasa. Dan Li Fang semakin takut kalau Wang Lian segera menyadarinya.Tidak ada lagi waktu bagi Li Fang, sebab tidak lama lagi Wang Lian pasti akan menyadari kekuatan tersembunyi yang dimilikinya. Kalau Wang Lian terlambat pergi ke Lembah Bambu, maka Li Fang tidak akan bisa menguasai inti kekuatan miliknya.“Baiklah, tapi kau harus berjanji kalau akan membawa Li Ning kembali ke Naga Hitam setelah misimu selesai,” jawab Li Fang kemudian.Mau tidak mau, akhirnya Li Fang harus mengalah demi tujuannya. Dia yakin kalau Wang Lian pasti akan kembali, dan juga nantinya Li Fang akan memasangkan benang penarik di tubuh Li Ning tanpa sepengetahuan Li Ning, yaitu benang pengikat yang nantinya tidak akan membuat Li Ning pergi jauh dia pasti akan kembali. Dan jika Li Ning kembali, Wang Lian pasti akan ikut serta.Wang Lian keluar dari ruangan Li Fang dengan pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya, sebab dia masih tidak habis pikir dengan mertuanya yang secara tiba-tiba memintanya untuk pergi ke Lembah Bambu.Dan entah apa yang akan terjadi kepadanya setelah dia menyelesaikan pelajarannya di Lembah Bambu, sudah pasti waktunya akan habis di Lembah Bambu. Dan apa yang akan Li Ning lakukan? Apakah Li Ning juga akan ikut mmepelajari ilmu pengendali iblis?Bahkan tanpa terasa Wang Lian sudah tiba di kamarnya, dan menabrak Li Ning yang baru saja hendak keluar dari kamar tersebut.“Bodoh! Kau bahkan berjalan tidak menggunakan matamu!” teriak Li Ning marah dan kesal.Bahkan hanya dengan melihat Wang Lian saja rasanya dua begitu kesal dan muak. Dia tidak menyangka kalau dia bakal terjebak pernihan dengan murid bodoh yang tidak berguna seperti Wang Lian. Kalau bukan karena Li Fang memaksa dan akan membunuhnya kalau menolak, Li Ning pastinya tidak akan pernah sudi menikah dengan lelaki lemah seperti Wang Lian.“Bersiaplah, besok pagi kita akan segera pergi,” ujar Wang Lian tidak mempedulikan teriakan dan amarah Li Ning.“Pergi?” tanya Li Ning heran.“Iya, kita harus segera pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam,” jawab Wang Lian.Li Ning tersenyum sinis, di dalam pikirannya adalah kalau Wang Lian akan mengajaknya pergi meninggalkan Sekte Naga Hitam dan akan tinggal di rumah reotnya di desa yang jauh itu.“Kau pikir aku mau tinggal di perkampungan pinggir hutan itu? Aku akan tetap disini, kalau kau mau pergi silakan, tapi jangan ajak aku!” jawab Li Ning.“Kita akan pergi ke Lembah Bambu, Tuan Li Fang yang menyuruh kita pergi. Dan bersiaplah sebelum fajar kita harus segera meninggalkan Naga Hitam,” ujar Wang Lian pelan dan masuk ke dlaam kamar.Li Ning mengurungkan niatnya yang tadi akan keluar untuk mencari angin segar dan sekarang dia sangat terkejut saat mengetahui kalau mereka harus segera pergi dalam waktu yang sangat cepat.“Lembah Bambu? Bukannya itu adalah Sekte Merak Emas? Mengapa kita harus kesana?” tanya Li Ning heran.“Tuan Li Fang memintaku untuk berguru kepada ketua Sekte Merak Emas.”“Itu artinya aku tidak perlu ikut!” jawab Li Ning menolak.“Kau istriku, harus ikut kemanapun aku pergi. Kalau kau menolak, maka aku akan membuka rahasia Tuan Li Fang ke Ketua Sekte Merak Emas,” ujar Wang Lian dengan seringai jahatnya.“Kau!” teriak Li Ning kesal. Li Ning bahkan sudah seperti sandera bagi Wang Lian, dia harus tunduk kepada Wang Lian hanya demi menjaga nama baik ayahnya.Dan juga, sebenarnya Li Ning sudah mengetahui apa yang dikatakan oleh Wang Lian itu adalah benar. Tadi, Li Ning sempat mencarikan bukti di ruang senjata. Li Ning menemukan salah satu senjata rahasia yang hanya dimiliki oleh iblis bermata tiga disana, sehingga Li Ning percaya kalau Tuan Li Fang memang bekerja sama dengan iblis paling jahat tersebut.Malam yang lambat, Wang Lian terlelap sambil dibelai oleh angin malam yang terus memasuki kamar mereka, Wang Lian tidur di lantai. Besok di pagi buta mereka harus meninggalkan Naga Hitam.Whoosh! Whoosh! Whoosh!Tepat di tengah malam, di dalam tidurnya samar-samar Wang Lian mendengar suara aneh menusuk telinganya. Hingga membuat dia terbangun."Suara apa itu?" tanya Wang Lian sambil mengucek matanya. Dia melihat ke arah Li Ning diatas ranjang, dan sang istri sedang tertidur pulas di dalam selimut tebalnya yang lembut.Suara aneh itu masih terdengar dengan jelas, bahkan bulu kuduk Wang Lian terasa merinding."Apakah angin?" tanya Wang Lian lagi yang berjalan menuju ke arah jendela. Tap!Wang Lian menutup jendela kamar yang masih terbuka. Dia pikir suara itu adalah berasal dari gesekan pohon yang tertiup angin.Namun, setelah jendela ditutup rapat. Suara itu masih saja terdengar dengan jelas. Dan saat dicermati, itu seperti suara dua orang yang sedang terlibat dalam percakapan.Wang Lian hanya mengerutkan keningnya mendengar hal tersebut. Dia semakin penasaran, siapa yang tengah malam seperti ini sedang berbincang."Sepertinya ada orang yang masih terjaga," gumam Wang Lian yang mencoba kembali memejamkan matanya. Namun, matanya seolah tidak mau dipejamkan. Suara-suara itu sangat mengganggunya.Wang Lian akhirnya keluar dengan mengendap-endap. Bahkan dia berjalan keluar kamar dengan perlahan, tidak mau ada orang yang tahu kalau dia keluar. Dengan terus memasang pendengarannya, dan dia tahu kalau suara itu berasal dari ruangan di sebelah ruangan kamar mereka.Dan itu adalah ruang pribadi Tuan Li Fang."Ruang pribadi ketua sekte?" tanya Wang Lian dalam hatinya sambil menatap ruang yang diberi nama Ruang Tulip atau ruang pribadi Li Fang. Itu sungguh mengherankan, karena kamar tidur Li Fang berada di ruang Anggrek, terletak di bagian barat paviliun Naga Hitam.Rasa penasaran Wang Lian semakin tinggi, apalagi saat suara itu semakin jelas. Bahkan bukan hanya percakapan yang terdengar, tapi suara-suara aneh lainnya seperti sebuah desahan."Ada celah lubang kecil," gumam Wang Lian dengan mata yang berbinar. Dia ingin tahu apa yang sedang dilakukan mertuanya disana.Dengan langkah yang berjinjit, Wang Lian memberanikan diri untuk melihat apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Karena sesekali terdengar seperti suara bertarung dan suara mengerang kesakitan."Jangan-jangan Tuan Li Fang dalam bahaya," gumam Wang Lian khawatir.Dan betapa terkejutnya Wang Lian saat melihat apa yang sedang dilakukan oleh Tuan Li Fang di dalam sana."Astaga...."****Wang Lian mengucek matanya, dia seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat di dalam sana.Bahkan Wang Lian semakin menajamkan pendengarannya."Apa yang dia lakukan?" tanya Wang Lian di dalam hatinya sambil menggelengkan kepalanya. Iya, didalam ruangan itu Wang Lian melihat Tuan Li Fang sedang berhubungan badan dengan seorang wanita cantik dan sangat cantik.Namun, di satu ketika Wang Lian menyadari kalau wanita cantik itu adalah iblis bermata tiga yang menjelma menjadi gadis cantik. Bahkan sepertinya Li Fang sangat menikmatinya. Dan sepertinya cara itu adalah untuk memperkuat kekuatan spiritual Li Fang, karena Wang Lian bisa melihat kalau beberapa kali tubuh Li Fang meregang seperti menerima energi di dalam tubuhnya.Dan mereka bukan hanya bergumul, tapi juga sedang merencanakan untuk menghancurkan sekte-sekte yang lainnya. Dan akan membuat mereka semua tunduk dibawah kaki Sekte Naga Hitam hingga mereka bisa menguasai dunia."Mereka sangat licik. Dan apakah ini alasan aku dikirim
Wang Lian dan Li Ning sangat terkejut karena tidak menyangka di pagi buta seperti ini ada seseorang yang mengintainya."Li Ning, awas!" teriak Wang Lian khawatir. Walaupun dia tahu kemampuan Li Ning lebih darinya, tapi Wang Lian merasa perlu melindungi Li Ning.Di dalam hatinya bertanya-tanya, apakah Tuan Li Fang yang mengirimkan penyerang itu? Karena tidak ada orang yang tahu rencana kepergian mereka dari Sekte Naga Hitam. "Siapa itu?" tanya Li Ning yang saat ini bersiap untuk menyerang balik, namun dia tidak melihat siapapun. Yang pasti orang itu bukanlah orang sembarangan, dia pasti murid utama dari Sekte Naga Hitam karena menguasai ilmu cambuk tak terlihat."Li Ning, ayo kita harus bergegas!" panggil Wang Lian menarik tangan sang istri. Karena saat ini tampaknya cambuk itu sudah berhenti. Apakah mereka takut saat melihat Li Ning.Mungkin mereka mengira kalau Li Ning tidak ikut dalam perjalanan itu, sebab sejak semula Li Fang memang melarang Li Ning ikut."Kenapa mereka menyerang
Li Ning menepis serangan binatang itu dengan kekuatan yang dimilikinya. Dia mengambil air dari sungai dan disemburkan ke binatang yang ternyata adalah ular naga yang cukup besar. Sementara itu Wang Lian tampak hanya berdiri mematung, kali ini dia hanya bisa melihat bagaimana serangan ular naga itu cukup dahsyat.Wang Lian hanya bisa menghela nafas berat, saat ini Li Ning lah yang menjadi pelindungnya. Li Ning terus bertarung dengan ular naga itu.Ternyata ular datang datang ke arah mereka karena merasa terpancing saat menciumi bau yang cukup menyengat dari aroma ikan bakar yang dibuat oleh Wang Lian.Whooost!Suara api yang terus dikeluarkan oleh ular naga tersebut, yang berusaha menyerang keduanya. Dan Li Ning terus berusaha melawannya.Dan akhirnya…Brukk!Dan akhirnya ular naga tersebut jatuh tumbang, dia kalah melawan ilmu seribu pedang milik Li Ning.Wang Lian menghela nafas lega, karena akhirnya mereka berhasil mengalihkan musuh yang datang secara tiba-tiba. Wang Lian mendekati
"Apa yang dia rencanakan?" tanya Wang Lian dalam hatinya. Wang Lian sangat takut.Dia segera kembali ke kamarnya bersama Li Ning. Wang Lian merasa kalau dia harus segera mengajak Li Ning pergi dari istanan tersebut. Karena sepertinya Ching Xili memiliki niat huruk kepada mereka."Li Ning…," panggil Wang Lian pelan.Namun, sepertinya Li Ning tidur begitu pulas. Dia tidak mendengar panggilan dari Wang Lian.Hingga akhirnya Wang Lian menggoyangkan bahu Li Ning. Dia tidak ingin terlambat, mereka harus segera pergi meninggalkan tempat tersebut, karena ternyata tempat itu bukanlah tempat yang nyaman bagi mereka."Kenapa kau menggangguku? Kalau kau mau tidur, tidur saja dibawah!" bentak Li Ning saat dia terbangun dan melihat Wang Lian lah yang membangunkannya.Wang Lian meletakkan jarinya di bibir, dia meminta Li Ning diam. Karena Wang Lian tidak mau ada yang mendengar pembicaraan mereka."Ada apa sih?" tanya Li Ning heran di dalam kamar yang gelap tersebut.Wang Lian mendekatkan mulutnya di
"Mereka akan menangkap kami," gumam Wang Lian yang kemudian segera mempercepat langkahnya dan menemukan sebuah kayu besar yang terdapat lubang yang cukup besar pada pokoknya. Wang Lian segera menggendong Li Ning masuk kesana, dan akan meletakkan Li Ning yang masih tertidur. Namun, kemudian Li Ning terjaga. Dia keheranan karena hingga saat ini masih berada di atas punggung Wang Lian, itu artinya dia begitu lama digendong Wang Lian."Kita sudah dimana?" tanya Li Ning.Li Ning merasa kalau Wang Lian begitu tulus kepadanya, bahkan Wang Lian rela menggendongnya sejak semalam."Kita sudah cukup jauh dari istana, tapi mereka masih mengejar kita. Bahkan kita hampir tertangkap. Kita istirahat dulu disini sejenak sampai semua aman, dan setelah itu baru kita lanjutkan," jawab Wang Lian."Aku harus menyamarkan tempat ini agar mereka tidak curiga," lanjut Wang Lian yang kemudian kelaur dari lubang batang kayu itu. Dia akan mencari beberapa tanaman untuk menutupi lubang itu agar tidak terlihat men
Wang Lian dan Li Ning hanya bisa saling pandang, di dalam hati mereka penuh dengan tanda tanya darimana si nenek tahu kondisi mereka."Tidurlah disini malam ini, karena diluaran pada malam hari begitu banyak bahaya yang menunggu kalian," ujar nenek tua yang mengaku bernama Yan Li.Wang Lian bernafas lega, karena akhirnya malam ini mereka bisa tidur dengan tenang di sebuah rumah warga. Meskipun rumah si nenek terletak di pinggir hutan, tapi itu jauh lebih baik.Dia juga mengabaikan apa yang disampaikan oleh Yan Li. Dan melihat dari sisi rumah tersebut, Wang Lian yakin kalau nenek tua itu berprofesi sebagai dukun. Wang Lian juga tidak terlalu terpengaruh dengan apa yang dikatakan oleh si nenek, yang terpenting baginya saat ini dia dan Li Ning bisa beristirahat. Yan Li mengantarkan keduanya ke sebuah kamar kosong, dan terlihat kalau kamar itu sudah lama tidak di tempati. Banyak sekali jaring laba-laba. Untuk kesehariannya Yan Li memiliki tanah di belakang rumahnya yang ditanami dengan s
Wang Lian frustasi, dia tidak tahu harus mencari Li Ning kemana. Sebab, tidak ada jejak sedikitpun. Apalagi saat ini ditambah dengan hujan, semakin sulit Wang Lian mencari dan dia kehilangan jejak."Li Ning! Kamu dimana?!" teriak Wang Lian sambil menangis.Kresh! Kresh!Terdengar suara kaki yang berjalan, namun Wang Lian tidak peduli. Dia harus menemukan Li Ning. Kalaupun harus melawan monster dia akan jabani, meskipun tidak memiliki kemampuan ilmu beladiri. Wang Lian yakin kalau dia pasti bisa menemukan Li Ning."Hei bodoh! Ngapain kau disana?" tanya suara merdu membuat Wang Lian mendongak. Dan wajahnya berseri saat melihat kalau yang memanggilnya adalah Li Ning."Li Ning, kamu gak apa-apa, kan?" tanya Wang Liang kepada Li Ningbdan menelisik tubuh Li Ning dari atas hingga bawah.Li Ning mendengkus kesal. "Apa maksudmu? Aku bersama nenek Yan Li pergi memetik jagung. Karena sebentar lagi kita akan pergi, nenek ingin memberikan kita bekal jagung untuk dibawa sebagai makanan di jalan nan
Li Ning segera naik ke darat dan menutupi tubuhnya dan mengambil persiapan untuk menyerang.Sementara pemilik mata tajam itu berjalan pelan dan semakin mendekat."Jangan mendekat!" teriak Li Ning mengeluarkan jurusnya untuk mendorong dari jarak jauh. Namun, karena badannya yang besar, dorongan Li Ning bahkan tidak membuatnya bergeming.Disaat itulah Wang Lian yang sudah mengumpulkan kayu bakar melihat hal itu, dia segera berlari ke depan Li Ning untuk melindungi sang istri.Iya, binatang yang ada di depan mereka adalah seekor harimau raksasa. Tubuhnya begitu besar dan tinggi dengan tatapan yang sangat tajam.Aauuuum!Tiba-tiba harimau itu membuka mulutnya dan memperlihatkan taringnya yang tajam. Bahkan dalam hati Wang Lian berpikir kalau ini adalah akhir sari hidupnya.Disaat panik seperti itulah, Wang Lian teringat akan kain yang diberiian oleh Nek Yan Li. Tanpa berharap lebih, Wang Lian mengeluarkan kain itu dan menunjukkan kepada sang harimau. Harimau itu tampak terdiam, dia mempe
Hari ini suasana di Lembah Bambu tampak cukup ramai, mereka mengadakan perjamuan atas kemenangan melawan Li Fang dan Xu Ming. Semua orang bersenang-senang karena akhirnya orang yang telah membuat guru agung mereka cacat itu mati.“Selamat buat semuanya, terima kasih atas kerjasamanya. Akhirnya kita bisa mengalahkan mereka yang ingin menyerang Sekte kita dengan ribuan pasukan,” ujar Wang Lian kepada semua orang yang hadir.Tidak lupa juga Wang Lian mengucapkan terima kasih kepada Bai Rao dan Bai Fei yang sudah berkontribusi penuh atas tewasnya kedua orang sombong yang ingin menguasai Lembah Bambu dan Lembah Neraka itu.Suasana hiruk pikuk semua orang sebenarnya tidak mampu membuat hati Wang Lian tenang, Xiao Lan baru saja mengatakan kepadanya kalau dia dan keluarganya akan pergi mala mini. Mereka terlihat sangat terburu-buru untuk segera keluar seperti tidak betah lagi di Lembah Bambu.Setelah semua rangkaian acara bersenang-senang itu selesai, barulah Wang Lian mengumumkan kalau hari
“Apakan Tuan masih akan tetap pergi?” tanya Wang Lian kepada Xiao Lan dengan wajah yang tampak sedih dan sayu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan kelak setelah Xiao Lan tidak ada.Selama ini, Xiao Lan bagaikan seorang ayah baginya. Semua yang dirasakannya dibagi kepada Xiao Lan. Setelah Xu Huan pergi, hanya ada Xiao Lan lah yang selalu mendampinginya dalam segala hal. Dan sekarang Xiao Lan benar-benar akan pergi meninggalkannya.Xiao Lan menganggukkan kepalanya. “Sesuai dengan janjiku kepada istri dan anak-anakku, kami akan hidup mengasingkan diri dan menjadi orang biasa setelah aku bisa membalaskan dendamku. Aku hanya akan menikmati sisa hidupku dengan tidak lagi memikirkan sekte. Aku akan menyerahkan Sekte Merak Emas kepadamu, semua terserah kepadamu. Apakah tetap akan mempertahankan Merak Emas sebagai sebuah sekte, atau akan kembali menyatukannya dengan Sekte Iblis Neraka,” jawab Xiao Lan.Bahkan tangan keduanya masih berlumuran darah setelah bertarung dengan Xu
“Baiklah, kami serahkan kepadamu untuk yang satu itu,” jawab Wang Lian menganggukkan kepalanya dan menatap Xu Cheng dengan tatapan tajam. Membuat Xu Cheng tampak ketakutan, dia tahu hanya akan menunggu waktu untuk mati. Tapi, melihat bagaimana Xu Ming dan Li Fang mati di tangan Wang Lian tubuhnya menggigil ketakutan.Bai Rao segera pergi meninggalkan Lembah Bambu, sebab perjanjiannya dengan Bai Fei kalau dia akan segera meninggalkan tempat itu ketika semua sudah usai.“Terus, apa yang harus kita lakukan dengan kedua orang ini?” tanya Xiao Lan menatap kedua nanar kepada kedua jasad yang tergeletak di depan mereka.Meskipun bukan di tangannya Li Fang mati, tapi Xiao Lan merasa puas. Dia sudah membuat Li Fang merasakan kesakitan yang dulu di rasakan oleh Xu Huan. Sebagaimana janjinya kepada Xu Huan sebelum sang guru agung meninggal adalah dia ingin membuat Li Fang merasakan sakit yang dulu di rasakan oleh Xu Huan.Dan Xiao Lan pun merasa lega ketika Wang Lian yang menghabiskan Li Fang at
“Tidak! Lebih baik kau cabut kembali inti spiritualku!” teriak Li Fang ketakutan. Dia tidak bisa membayangkan kalau tubuhnya di banting setinggi angkasa seperti Xu Ming yang saat ini sudah tergeletak di lantai dan tidak lagi bernyawa.Sementara itu, Xu Cheng yang berada di atas bukit Hutan Belantara hanya bisa memejamkan matanya ketika melihat Xu Ming mati dengan sangat mengenaskan. Hilang sudah harapannya untuk bisa bebas dari sana. Dan dari ribuan pasukan yang mereka bawa, tidak ada satupun yang bisa kembali dengan hidup. Semuanya mati dan hilang tidak tahu kemana arahnya.“Aku tidak butuh itu, bahkan aku sudah memberikan kau kekuatan yang lebih besar dari biasanya. Karena aku ingin kau mati dengan bangga dan menganggap kau adalah anak dewa, padahal dewa tidak pernah melihatmu. Kalaupun dewa melihatmu dia akan membunuhmu lebih dahulu, dewa sangat membenci orang jahat sepertimu,” jawab Wang Lian.Li Fang terdiam.“Aku akan membunuhmu seperti yang kau lakukan kepada Xu Huan beberapa p
Wang Lian menampar Xu Ming dengan sangat keras dari jarak jauh, namun tetap saja Xu Ming merasa wajahnya sakit dan sangat panas. Saat itulah dia sadar kalau Wang Lian bukanlah lawannya.“Kau pikir aku akan percaya?” tanya Wang Lian sambil tersenyum sinis.“Percayalah padaku, Wang Lian. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi,” mohon Xu Ming kepada Wang Lian.“Kalian berdua harus mati disini, namun sebelum kalian mati aku akan menunjukkan kepada kalian seseorang yang kalian cari selama ini. Dan setelah itu, aku akan membiarkan kalian memilih untuk mati atau hidup tanpa raga,” ujar Wang Lian lagi yang membuat Xu Ming dan Li Fang tampak terkejut dan membulatkan matanya.Keduanya saling pandang, mereka penasaran siapa orang yang mereka cari. Terutama Xu Ming karena dia merasa tidak pernah mencari seseorang yang hilang menyelinap masuk ke Sekte iblis Neraka. Dia belum pernah mengirimkan seorang mata-mata dan hilang.“Kalian boleh memilih seperti dirinya, jiwa kalian akan abadi meskipun t
“Aku tidak akan mati sebelum kau yang mati!” jawab Wang Lian menahan sakit di kepalanya karena terkena pukulan Xu Ming.Hingga tanpa disadarinya kalau kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari kepalanya dan itu membuat Xu Ming merasa diatas awan. Dia merasa sebentar lagi kalau dia akan membunuh Wang Lian.“Aku pikir kau memang hebat dan melawan, aku pikir memang tidak ada yang bisa mengalahkanmu! Ternyata sangat mudah bagi Xu Ming untuk membunuh seorang Wang Lian!” teriak Xu Ming dengan sombong.Xu Ming yakin kalau sebentar lagi dia akan menguasai pertempuran dan dialah yang akan menguasai wilayah terluas dari semua Sekte, itu artinya Sekte nya akan menjadi Sekte terkaya.“Bunuh saja jika kau bisa,” jawab Wang Lian.Cesss!Wang Lian merasakan ada hawa hangat mengalir di wajahnya, dan saat dia menyeka dengan tangannya ternyata itu adalah darah dari kepalanya yang terluka. Dan tahu apa yang terjadi? Wang Lian akan semakin menggila saat melihat darah miliknya.“Hanya karena ini kau su
“Wang Lian adalah dewa?” tanya Li Fang mengejek.“Iya, karena Wang Lian lah yang mengembalikan kekuatanmu!” jawab Xiao Lan dengan jujur. Dia tahu, orang seperti Li Fang tidak akan dengan mudah percaya dengan apa yang mereka katakan, apalagi kalau menyangkut Wang Lian. Li Fang begitu membenci Wang Lian, sehingga apapun yang berhubungan dengan Wang Lian itu tidak akan mudah dipercayainya.“Hahaha! Ini sangat lucu dan benar-benar lucu! Kau pikir aku akan mudah percaya dengan semua omong kosongmu itu! Dialah yang mencabut kekuatanku, dan tidak mungkin dia mengembalikannya apalagi dia tahu kalau aku akan membunuhnya!” ujar Li Fang berteriak dan berusaha untuk membunuh Xiao Lan. Namun, sejak tadi semua serangannya kepada Xiao Lan tidak berpengaruh sedikitpun.Li Fang pastinya tidak menyangka kalau ternyata Xiao Lan memiliki kekuatan yang begitu kuat, dia pikir Xiao Lan hanyalah pecundang yang hanya bisa kabur melarikan diri saat dia menyerang istana Iblis Neraka. Dan sebenarnya Li Fang juga
Bai Rao berjalan di depan mereka dan tidak menjawab pertanyaan apapun dari Li Fang dan Xu Ming saat mereka bertanya darimana asal Bai Rao. Bahkan dia tidak memberitahukan namanya, dia hanya melihat jumlah pasukan yang dibawa oleh Li Fang dan Xu Ming. Cukup banyak meskipun tidak sebanyak yang ada di Hutan Belantara.Dan dari kejauhan, Bai Rao melihat kalau Bai Fei sudah siap untuk membawa semua pasukan itu ke tempat yang sudah di siapkannya.Tibalah saatnya mereka tiba di halaman pelataran dimana tempat Wang Lian dan Xiao Lan menunggu kedatangan Li Fang dan Xu Ming.“Aku sudah membunuh semua pasukan Xu Cheng, hanya tersisa Xu Cheng yang masih hidup dan sekarang dia bisa melihat kesini,” ujar Bai Rao yang sontak membuat Li Fang dan Xu Ming terkejut bukan main.Mereka baru sadar kalau sejak tadi mereka bersama dengan seorang musuh.“Siapa kau?” tanya Li Fang.“Bai Rao, dan lihatlah Bai Fei sudah menunggu untuk mendapatkan santapan yang banyak,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.Mata Li Fan
“Apa maksudnya? Apakah artinya tidak ada harapan kita untuk hidup?” tanya mereka lagi. Dan mereka benar-benar marah saat mendengar hal itu. Karena itu sama saja pertarungan ini hanya mengantarkan mereka mati saja.Xu Cheng hanya terdiam, dia tidak menjawab apapun. Bahkan dia tidak memberikan perlawanan apapun ketika beberapa orang dari mereka memukulnya dengan cukup keras saking kesalnya.“Aku tidak bisa menjawab apapun, dan kalau memang membunuhku membuat kalian puas, aku akan lebih senang mati di tangan kalian daripada di bunuh oleh Bai Rao!” teriak Xu Cheng.Dan sekarang entah mengapa Xu Cheng merasa mereka masuk ke dalam jebakan Li Fang dan Xu Ming, sebab kedua orang yang mengaku sebagai komando mereka tidak satupun ikut ke Hutan Belantara, mereka sepertinya sengaja mengumpan Xu Cheng dan pasukannya sebagai jaminan kemenangan.“Atau jangan-jangan di Hutan Belantara ini memang ada Wang Lian dan Xiao Lan?” tanya Xu Cheng pada dirinya sendiri, sebab dia merasakan hal yang aneh pak Ba