Wang Lian mengerjapkan matanya, dia terkejut mendapati dirinya tertidur bersama dengan Li Ning di pinggir sungai itu. Sedangkan bau dari jagung bakar itu cukup menggugah selera.“Kau sudah bangun?” tanya Bai Rao kepada Wang Lian.Manusia harimau tersebut tampak sedang sibuk dengan jagung di tangannya, ternyata Bai Rao yang melanjutkan membakar jagung, Li Ning malah ikut tertidur di samping Wang Lian.“Mengapa aku bisa tertidur?” tanya Wang Lian penasaran.Bai Rao tampak tergelak mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Wang Lian, dia heran dengan lelaki yang sedang bersamanya saat ini. Dan wajar saja kalau Yan Li memintanya menjaga kedua orang ini, karena Wang Lian sungguh tidak memiliki kekuatan apapun.“Kau tadi pingsan saat mencoba menahan serangan dariku. Tadinya aku akan mengetes kemampuan beladirimu, dan melihat kekuatan spiritualmu. Ternyata kau sangat payah, bahkan sampai pingsan,” jawab Bai Rao menjelaskan.Wang Lian menunduk mendengar apa yang disampaikan oleh Bai Rao. Saat
“Mengapa?” tanya Wang Lian heran.Menurut Wang Lian, perjalanan mereka belum terlalu jauh. Dan pastinya pasti ada kesempatan untuk kembali. Dia tidak yakin bisa menguasai ilmu tersebut, dan dia mau menjadi orang yang jahat. Dia akan rela menjadi orang bodoh seumur hidupnya daripada gagal.Bai Rao menghela nafas berat dan menatap ke arah Li Ning. “Li Fang memiliki suatu tujuan mengirimkanmu ke Merak Emas. Dan sekali kau melangkah meninggalkan Naga Hitam, itu artinya kau tidak bisa kembali kecuali dengan membawa keberhasilan. Jika kau membatalkan rencana kepergianmu, maka bukan hanya kau yang akan mati, tapi juga Li Ning.”Deg!Jantung Wang Lian terasa berhenti berdetak mendengar penjelasan dari Bai Rao. Walaupun dalam hatinya juga merasa penasaran mengapa Bai Rao bisa tahu semuanya. Padahal selama ini Bai Rao tidak pernah datang ke Sekte Naga Hitam, namun dia bahkan bisa tahu tujuan Li Fang. Meskipun tidak tahu secara detailnya apa yang diinginkan Li Fang dari Wang Lian.“Sebenarnya ap
“Jika memang langit mengizinkan, maka kita akan bertemu lagi. Kalian harus tetap berhati-hati, ya,” ucap Bai Rao saat membalikkan badannya untuk meninggalkan Wang Lian dan Li Ning.Aauuuum!Bai Rao pergi dengan bentuk tubuh harimaunya, dia tampak begitu lincah meloncat menerobos hutan untuk kembali ke tempat asalnya. Tugasnya menjaga Wang Lian dan Li Ning sudah selesai, karena saat ini sepasang suami istri tersebut sudah memasuki Bukit Bambu, atau gerbang awal menuju ke Lembah Bambu.Bai Rao, memiliki perjanjian dengan seekor singa yang menjaga Bukit Bambu yang bernama Bai Fei kalau mereka tidak boleh saling memasuki wilayah masing-masing. Entah untuk keperluan apapun. Dulunya, ada perperangan besar antara Bai Rao dan Bai Fei untuk merebut wilayah kekuasaan, yang berujung pada kesepakatan yang masih mereka tepati hingga saat ini.Sementara itu, Wang Lian dan Li Ning mulai memasuki Bukit Bambu itu yang disambut dengan angin semilir menerbangkan daun-daun bambu hingga saling bergesekan.
Karena beberapa lama panas dari tubuh Li Ning belum juga merada, Wang Liang mengeratkan pelukannya hingga tanpa sadar dia malah ikut tertidur.Bught! Shhaaat!Li Ning mendorong tubuh Wang Kian dengan keras, bahkan dia mendorong Wang Lian dengan tenaga dalamnya saking terkejutnya saat melihat Wang Lian memeluknya dengan tanpa baju.“Apa yang kau lakukan?” tanya Li Ning kesal dan segera mengenakan kembali pakaiannya. Dia sangat emosi saat melihat kulitnya yang putih terekspos.Wang Lian duduk sambil mengucek matanya, dia sangat terkejut mendapat perlakuan yang kasar dari Ling padahal dia tidak memiliki niat papaun, dia hanya ingin menolong Li Ning yang sedang sakit.“Kamu demam, Li Ning. Tubuh kamu sangat panas dan kamu menggigil kedinginan. Tidak mungkin aku membiarkan kamu demam seperti itu. Dalam kondisi sekarang kita tidak memiliki obat dan juga mau mencari diluar sudah sangat gelap karena ini sudah malam,” jelas Wang Lian kepada Li Ning.“Jangan banyak alasan!” teriak Li Ning kesal
Tubuh Wang Lian semakin gemetar, bahkan saat ini Wang Lian memejamkan matanya. Dia pasrah dengan apa yang terjadi dengan apa yang akan terjadi kedepannya.“Wang Lian…,” gumam Li Ning sambil menutup mulutnya. Tanpa terasa air matanya mengalir deras. Dia tidak bisa lagi berkata-kata lagi, kali ini Wang Lian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Li Ning.Auuum!Suara singa itu kembali menggema, walaupun hujan yang cukup deras tapi suara singa itu terdengar sangat jelas di teling Wang Lian dan Li Ning.Namun, menunggu waktu yang cukup lama, singa itu tidak juga menyantap tubuh Wang Lian yang sudah pasrah. Padahal Wang Lian sudah bisa mencium bau singa itu yang tidak jauh dari tubuhnya.Dengan memberanikan diri, perlahan Wang Lian membuka matanya. Kali ini dia sangat terkejut saat melihat singa itu duduk di sampingnya dengan santai.“Jangan takut, aku bahkan tidak tertarik untuk memakan kalian,” ujar singa itu kepada Wang Lian.Wang Lian dan Li Ning pastinya sangat terkejut karena tidak
Wang Lian berharap pertolongan dari Bai Fei, karena jika mengandalkan usahanya dia tidak akan mampu membaca tipu daya iblis. Bisa jadi dia akan salah masuk gerbang.Bai Fei tampak terdiam.Wang Lian menatap Bai Fei dengan penuh harap, karena hanya Bai Fei lah yang bisa diharapkan terakhir kalinya untuk menemukan Lembah Bambu. Saat ini keinginan Wang Lian untuk berguru di Sekte Merak Emas semakin menggebu-gebu. Karena dia merasa perjalanan mereka hanya tinggal sedikit lagi, dan Wang Lian berharap kalau dia bisa menjadi lebih berguna, pastinya dia bisa menjaga Li Ning.“Aku mohon, bantulah kami untuk menemukan gerbang untuk memasuki Lembah Bambu dan sampai menemui keberadaan Sekte Merak Emas,” mohon Wang Lian lagi.Dia yakin kalau Bai Fei pastinya akan sebaik Bai Rao. Mereka sama-sama dari keluarga Bai, harapannya kalau kebaikan mereka sama dan bersedia membantunya.“Apakah kau nanti akan sanggup? Aku merasakan kekuatan tersembunyimu akan bangkit dan tidak terkendali. Kalau itu terjadi
Wang Lian menarik tangan Li Ning agar istrinya itu tidak terikut arus. Wang Lian memang pandai berenang, sejak kecil dia hidup di tempat yang bebas, mandi dan berenang di sungai adalah kegiatan sehari-harinya.Wang Lian tidak takut dia terbawa arus, tapi yang dia khawatirkan adalah Li Ning yang sepertinya tidak pandai berenang. Sehingga Wang Lian memegang tangan Li NIng dengan erat, mereka berdua berjuang bersama untu menyebarangi sungai ituy. Walaupun dalam hati Li Ning merutui Bai Fei yang sengaja memprsulit mereka.“Bangsat! Hanya namanya saja yang sama-sama Bai, tapi dia sangat berbeda. Dia kejam dan jahat, menolong orang tapi dengan sengaja menyusahkan!” kesal Li Ning saat mereka sudah berhasil menggapai tepian sungai itu dengan selamat.Nafas Li Ning terengah-engah karena kesal. Ingin sekali rasanya dia menyerang Bai Fei dan membunuhnya, namun sejak tadi Wang Lian memegang tangannya menahannya agar tidak marah.Dan kemudian seketika mata Wang Lian terbelalak kaget saat tidak ber
Jedaaar!Suara petir yang sangat dahsyat, bahkan tanah tempat mereka berpijak saat ini bergetar saking kuatnya suara tersebut. dan suara itu berasal dari dlama gerbang yang ada di depan mereka. Padahal saat ini kaki mereka belum melangkah measuk ke gerbang itu.“Suara apa itu?” tanya Li Ning heran karena saat ini suasana siang hari sangat cerah, walaupun matahari sudah condong ke barat, tapi tidak ada tanda hujan.“Sambutan untuk orang-orang yang akan masuk ke Lembah Bambu,” jawab Bai Fei santai dan kemudian kakinya melangkah masuk ke dalam gerbang tersebut, dan ternyata itu seperti sebuah tabir yang menghubung dunia nyata dan ilusi.Dengan ragu-ragu, Wang Lian dan Li Ning melangkahkan kaki masuk kedalam gerbang tersebut, dan yang pertama bagi mereka yang baru masuk ke gerbang itu adalah ketakjuban. Karena di tempat mereka berdiri saat ini terlihat pemandangan yang sangat indah, air terjun mengelilingi jalan mereka yang tetap dipenuhi dengan rumpun bambu."Aku tidak bisa mengantarkan
Hari ini suasana di Lembah Bambu tampak cukup ramai, mereka mengadakan perjamuan atas kemenangan melawan Li Fang dan Xu Ming. Semua orang bersenang-senang karena akhirnya orang yang telah membuat guru agung mereka cacat itu mati.“Selamat buat semuanya, terima kasih atas kerjasamanya. Akhirnya kita bisa mengalahkan mereka yang ingin menyerang Sekte kita dengan ribuan pasukan,” ujar Wang Lian kepada semua orang yang hadir.Tidak lupa juga Wang Lian mengucapkan terima kasih kepada Bai Rao dan Bai Fei yang sudah berkontribusi penuh atas tewasnya kedua orang sombong yang ingin menguasai Lembah Bambu dan Lembah Neraka itu.Suasana hiruk pikuk semua orang sebenarnya tidak mampu membuat hati Wang Lian tenang, Xiao Lan baru saja mengatakan kepadanya kalau dia dan keluarganya akan pergi mala mini. Mereka terlihat sangat terburu-buru untuk segera keluar seperti tidak betah lagi di Lembah Bambu.Setelah semua rangkaian acara bersenang-senang itu selesai, barulah Wang Lian mengumumkan kalau hari
“Apakan Tuan masih akan tetap pergi?” tanya Wang Lian kepada Xiao Lan dengan wajah yang tampak sedih dan sayu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dia lakukan kelak setelah Xiao Lan tidak ada.Selama ini, Xiao Lan bagaikan seorang ayah baginya. Semua yang dirasakannya dibagi kepada Xiao Lan. Setelah Xu Huan pergi, hanya ada Xiao Lan lah yang selalu mendampinginya dalam segala hal. Dan sekarang Xiao Lan benar-benar akan pergi meninggalkannya.Xiao Lan menganggukkan kepalanya. “Sesuai dengan janjiku kepada istri dan anak-anakku, kami akan hidup mengasingkan diri dan menjadi orang biasa setelah aku bisa membalaskan dendamku. Aku hanya akan menikmati sisa hidupku dengan tidak lagi memikirkan sekte. Aku akan menyerahkan Sekte Merak Emas kepadamu, semua terserah kepadamu. Apakah tetap akan mempertahankan Merak Emas sebagai sebuah sekte, atau akan kembali menyatukannya dengan Sekte Iblis Neraka,” jawab Xiao Lan.Bahkan tangan keduanya masih berlumuran darah setelah bertarung dengan Xu
“Baiklah, kami serahkan kepadamu untuk yang satu itu,” jawab Wang Lian menganggukkan kepalanya dan menatap Xu Cheng dengan tatapan tajam. Membuat Xu Cheng tampak ketakutan, dia tahu hanya akan menunggu waktu untuk mati. Tapi, melihat bagaimana Xu Ming dan Li Fang mati di tangan Wang Lian tubuhnya menggigil ketakutan.Bai Rao segera pergi meninggalkan Lembah Bambu, sebab perjanjiannya dengan Bai Fei kalau dia akan segera meninggalkan tempat itu ketika semua sudah usai.“Terus, apa yang harus kita lakukan dengan kedua orang ini?” tanya Xiao Lan menatap kedua nanar kepada kedua jasad yang tergeletak di depan mereka.Meskipun bukan di tangannya Li Fang mati, tapi Xiao Lan merasa puas. Dia sudah membuat Li Fang merasakan kesakitan yang dulu di rasakan oleh Xu Huan. Sebagaimana janjinya kepada Xu Huan sebelum sang guru agung meninggal adalah dia ingin membuat Li Fang merasakan sakit yang dulu di rasakan oleh Xu Huan.Dan Xiao Lan pun merasa lega ketika Wang Lian yang menghabiskan Li Fang at
“Tidak! Lebih baik kau cabut kembali inti spiritualku!” teriak Li Fang ketakutan. Dia tidak bisa membayangkan kalau tubuhnya di banting setinggi angkasa seperti Xu Ming yang saat ini sudah tergeletak di lantai dan tidak lagi bernyawa.Sementara itu, Xu Cheng yang berada di atas bukit Hutan Belantara hanya bisa memejamkan matanya ketika melihat Xu Ming mati dengan sangat mengenaskan. Hilang sudah harapannya untuk bisa bebas dari sana. Dan dari ribuan pasukan yang mereka bawa, tidak ada satupun yang bisa kembali dengan hidup. Semuanya mati dan hilang tidak tahu kemana arahnya.“Aku tidak butuh itu, bahkan aku sudah memberikan kau kekuatan yang lebih besar dari biasanya. Karena aku ingin kau mati dengan bangga dan menganggap kau adalah anak dewa, padahal dewa tidak pernah melihatmu. Kalaupun dewa melihatmu dia akan membunuhmu lebih dahulu, dewa sangat membenci orang jahat sepertimu,” jawab Wang Lian.Li Fang terdiam.“Aku akan membunuhmu seperti yang kau lakukan kepada Xu Huan beberapa p
Wang Lian menampar Xu Ming dengan sangat keras dari jarak jauh, namun tetap saja Xu Ming merasa wajahnya sakit dan sangat panas. Saat itulah dia sadar kalau Wang Lian bukanlah lawannya.“Kau pikir aku akan percaya?” tanya Wang Lian sambil tersenyum sinis.“Percayalah padaku, Wang Lian. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi,” mohon Xu Ming kepada Wang Lian.“Kalian berdua harus mati disini, namun sebelum kalian mati aku akan menunjukkan kepada kalian seseorang yang kalian cari selama ini. Dan setelah itu, aku akan membiarkan kalian memilih untuk mati atau hidup tanpa raga,” ujar Wang Lian lagi yang membuat Xu Ming dan Li Fang tampak terkejut dan membulatkan matanya.Keduanya saling pandang, mereka penasaran siapa orang yang mereka cari. Terutama Xu Ming karena dia merasa tidak pernah mencari seseorang yang hilang menyelinap masuk ke Sekte iblis Neraka. Dia belum pernah mengirimkan seorang mata-mata dan hilang.“Kalian boleh memilih seperti dirinya, jiwa kalian akan abadi meskipun t
“Aku tidak akan mati sebelum kau yang mati!” jawab Wang Lian menahan sakit di kepalanya karena terkena pukulan Xu Ming.Hingga tanpa disadarinya kalau kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari kepalanya dan itu membuat Xu Ming merasa diatas awan. Dia merasa sebentar lagi kalau dia akan membunuh Wang Lian.“Aku pikir kau memang hebat dan melawan, aku pikir memang tidak ada yang bisa mengalahkanmu! Ternyata sangat mudah bagi Xu Ming untuk membunuh seorang Wang Lian!” teriak Xu Ming dengan sombong.Xu Ming yakin kalau sebentar lagi dia akan menguasai pertempuran dan dialah yang akan menguasai wilayah terluas dari semua Sekte, itu artinya Sekte nya akan menjadi Sekte terkaya.“Bunuh saja jika kau bisa,” jawab Wang Lian.Cesss!Wang Lian merasakan ada hawa hangat mengalir di wajahnya, dan saat dia menyeka dengan tangannya ternyata itu adalah darah dari kepalanya yang terluka. Dan tahu apa yang terjadi? Wang Lian akan semakin menggila saat melihat darah miliknya.“Hanya karena ini kau su
“Wang Lian adalah dewa?” tanya Li Fang mengejek.“Iya, karena Wang Lian lah yang mengembalikan kekuatanmu!” jawab Xiao Lan dengan jujur. Dia tahu, orang seperti Li Fang tidak akan dengan mudah percaya dengan apa yang mereka katakan, apalagi kalau menyangkut Wang Lian. Li Fang begitu membenci Wang Lian, sehingga apapun yang berhubungan dengan Wang Lian itu tidak akan mudah dipercayainya.“Hahaha! Ini sangat lucu dan benar-benar lucu! Kau pikir aku akan mudah percaya dengan semua omong kosongmu itu! Dialah yang mencabut kekuatanku, dan tidak mungkin dia mengembalikannya apalagi dia tahu kalau aku akan membunuhnya!” ujar Li Fang berteriak dan berusaha untuk membunuh Xiao Lan. Namun, sejak tadi semua serangannya kepada Xiao Lan tidak berpengaruh sedikitpun.Li Fang pastinya tidak menyangka kalau ternyata Xiao Lan memiliki kekuatan yang begitu kuat, dia pikir Xiao Lan hanyalah pecundang yang hanya bisa kabur melarikan diri saat dia menyerang istana Iblis Neraka. Dan sebenarnya Li Fang juga
Bai Rao berjalan di depan mereka dan tidak menjawab pertanyaan apapun dari Li Fang dan Xu Ming saat mereka bertanya darimana asal Bai Rao. Bahkan dia tidak memberitahukan namanya, dia hanya melihat jumlah pasukan yang dibawa oleh Li Fang dan Xu Ming. Cukup banyak meskipun tidak sebanyak yang ada di Hutan Belantara.Dan dari kejauhan, Bai Rao melihat kalau Bai Fei sudah siap untuk membawa semua pasukan itu ke tempat yang sudah di siapkannya.Tibalah saatnya mereka tiba di halaman pelataran dimana tempat Wang Lian dan Xiao Lan menunggu kedatangan Li Fang dan Xu Ming.“Aku sudah membunuh semua pasukan Xu Cheng, hanya tersisa Xu Cheng yang masih hidup dan sekarang dia bisa melihat kesini,” ujar Bai Rao yang sontak membuat Li Fang dan Xu Ming terkejut bukan main.Mereka baru sadar kalau sejak tadi mereka bersama dengan seorang musuh.“Siapa kau?” tanya Li Fang.“Bai Rao, dan lihatlah Bai Fei sudah menunggu untuk mendapatkan santapan yang banyak,” jawab Bai Rao sambil tersenyum.Mata Li Fan
“Apa maksudnya? Apakah artinya tidak ada harapan kita untuk hidup?” tanya mereka lagi. Dan mereka benar-benar marah saat mendengar hal itu. Karena itu sama saja pertarungan ini hanya mengantarkan mereka mati saja.Xu Cheng hanya terdiam, dia tidak menjawab apapun. Bahkan dia tidak memberikan perlawanan apapun ketika beberapa orang dari mereka memukulnya dengan cukup keras saking kesalnya.“Aku tidak bisa menjawab apapun, dan kalau memang membunuhku membuat kalian puas, aku akan lebih senang mati di tangan kalian daripada di bunuh oleh Bai Rao!” teriak Xu Cheng.Dan sekarang entah mengapa Xu Cheng merasa mereka masuk ke dalam jebakan Li Fang dan Xu Ming, sebab kedua orang yang mengaku sebagai komando mereka tidak satupun ikut ke Hutan Belantara, mereka sepertinya sengaja mengumpan Xu Cheng dan pasukannya sebagai jaminan kemenangan.“Atau jangan-jangan di Hutan Belantara ini memang ada Wang Lian dan Xiao Lan?” tanya Xu Cheng pada dirinya sendiri, sebab dia merasakan hal yang aneh pak Ba