Kakek Arvid memberikan beberapa petunjuk penting kepada Zero dan teman-temannya untuk menemukan Batu Cahaya.Pertama, dia memberi tahu mereka bahwa kuil kuno tempat Batu Cahaya disimpan berada di tengah hutan yang rimbun, di sebelah utara desa. Dia menjelaskan bahwa hutan ini dikenal sebagai Hutan Whisperwind, dan itu adalah tempat yang penuh dengan misteri dan keajaiban.Kedua, Kakek Arvid memberi tahu mereka tentang labirin alami yang melindungi kuil. Dia menjelaskan bahwa labirin ini dibentuk oleh pepohonan dan semak belukar yang rapat, dan hanya mereka yang benar-benar mengerti hutan yang bisa menemukan jalan mereka melalui labirin ini.Ketiga, Kakek Arvid memberikan mereka petunjuk tentang bagaimana menemukan jalan melalui labirin. Dia memberi tahu mereka untuk mengikuti suara angin, karena angin selalu mengetahui jalan melalui hutan. Dia juga memberi tahu mereka untuk memperhatikan tanda-tanda alam, seperti pola cabang pohon dan arah aliran sungai, karena alam selalu memberikan
Setelah beberapa hari perjalanan melalui Hutan Whisperwind, Serigala Bayangan akhirnya memutuskan untuk menampakkan diri. Mereka memilih saat yang tepat ketika Zero dan teman-temannya sedang beristirahat di sebuah tempat peristirahatan alami di tengah hutan.Tiba-tiba, suara dahan patah dan desisan rendah terdengar dari balik semak-semak. Zero dan teman-temannya segera berdiri, meraih senjata mereka dan berbalik menghadapi suara itu.Dari balik semak-semak, muncullah Gorgon dan anggota Serigala Bayangan lainnya. Mereka semua tampak ganas dan siap untuk bertarung, dengan mata yang penuh nafsu kekuasaan dan senyum sinis di wajah mereka."Jadi kalian adalah orang-orang yang mencari Batu Cahaya," kata Gorgon dengan suara rendah dan mengancam. "Kami telah mengikuti kalian selama beberapa hari, dan sekarang saatnya kami mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zero dan teman-temannya, meskipun terkejut dengan penampakan Serigala Bayangan, tetap tenang dan siap untuk bertarung. Mer
Pertempuran melawan Gorgon dan Serigala Bayangan berlangsung sengit. Zero, dengan kekuatan dan keberaniannya, berjuang dengan gigih melawan Gorgon. Namun, kekuatan bayangan Gorgon bukanlah lawan yang mudah.Dalam salah satu pertukaran serangan, Gorgon berhasil memanfaatkan bayangannya untuk menyerang Zero dari belakang. Zero, yang fokus pada serangan frontal Gorgon, tidak menyadari serangan mendadak ini sampai terlambat.Bayangan Gorgon menyerang Zero dengan kecepatan tinggi, menghantamnya di sisi dan melukai lengan kanannya. Zero merintih kesakitan, merasakan luka yang tajam dan mendalam di lengan kanannya. Dia jatuh ke tanah, berusaha untuk bangkit sambil meredam rasa sakit yang melanda.Namun, meskipun terluka, Zero tidak menyerah. Dia berjuang untuk bangkit, menatap Gorgon dengan tatapan yang penuh tekad. "Kau tidak akan menang, Gorgon," katanya dengan suara yang penuh keberanian. "Jangan meremehkan kekuatanku!"Meski terluka, Zero tetap bertekad untuk melindungi Batu Cahaya dan t
Setelah pertempuran sengit dengan Gorgon dan Serigala Bayangan, Zero dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka mencari Batu Cahaya. Mereka berjalan melalui hutan, menikmati keindahan alam dan kehangatan persahabatan mereka."Kau baik-baik saja, Zero?" tanya Vivi, melihat Zero yang masih memegangi lengan kanannya yang terluka.Zero tersenyum, menatap Vivi dengan tatapan yang hangat. "Aku baik-baik saja, Vivi," jawabnya. "Luka ini akan sembuh. Terima kasih sudah khawatir."Vivi tersenyum kembali, tampak lega. "Kau benar-benar kuat, Zero," katanya. "Kau selalu berusaha melindungi kami, bahkan ketika kau sendiri terluka."Zero tertawa, merasa malu. "Kita semua kuat, Vivi," katanya. "Kita semua telah berjuang dan bertahan. Dan kita semua telah melindungi satu sama lain. Itulah yang membuat kita kuat."Nino dan Einar, yang mendengar percakapan mereka, tersenyum dan mengangguk. Mereka semua merasa bangga dan berterima kasih atas keberanian dan kekuatan satu sama lain."Kau benar, Zero,
Pertempuran antara Nino dan Seraphina adalah pertunjukan kekuatan dan keahlian yang luar biasa. Mereka berdua melancarkan serangan demi serangan, berusaha untuk mengalahkan satu sama lain.Nino, dengan tongkat sihirnya, mengendalikan elemen-elemen alam dengan mahir. Dia menciptakan ledakan api yang panas, angin kencang yang memotong, dan petir yang mematikan, semuanya diarahkan ke Seraphina. Dia juga menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya, menciptakan perisai api dan angin untuk memblokir serangan Seraphina.Sementara itu, Seraphina, dengan pedang dan sihir gelapnya, melancarkan serangan yang ganas dan tak terduga. Dia mengayunkan pedangnya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, mencoba untuk menembus pertahanan Nino. Dia juga menggunakan sihir gelapnya untuk menyerang Nino, menciptakan gelombang energi gelap yang kuat dan mematikan.Pertempuran itu berlangsung lama, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. Mereka berdua menunjukkan keahlian dan keberania
Dengan Seraphina terpental ke belakang, Nino memanfaatkan kesempatan ini untuk berkoordinasi dengan teman-temannya. Zero, Vivi, dan Einar bergabung dengan Nino, bersiap untuk melawan Seraphina bersama-sama.Seraphina, yang telah pulih dari serangan Nino, bangkit dengan marah dan kecewa. "Kalian mungkin berhasil mengejutkan saya, tetapi kalian tidak akan bisa mengalahkan saya," katanya, mengumpulkan energi gelap yang lebih kuat dari sebelumnya.Nino dan teman-temannya bekerja sama, menggabungkan kekuatan mereka untuk melawan Seraphina. Zero menggunakan pedangnya untuk menyerang dari dekat, sementara Vivi dan Einar memberikan dukungan sihir dari jarak jauh. Nino, dengan tongkat sihirnya, terus mengendalikan elemen-elemen alam untuk melindungi dan menyerang.Pertempuran itu berlangsung sengit, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. Namun, dengan kekuatan gabungan mereka, Nino dan teman-temannya mulai mendapatkan keunggulan atas Seraphina.Seraphina, yang menyadari bahwa
Zero menggunakan Pedang Aura Harimau dengan keahlian dan strategi yang luar biasa dalam pertempuran melawan Thanos. Pedang ini, yang dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya, menjadi senjata yang sangat efektif dalam tangan Zero.Zero memulai pertempuran dengan memanfaatkan kecepatan Pedang Aura Harimau. Dia bergerak cepat dan lincah, seperti harimau yang melompat pada mangsanya. Dengan gerakan yang hampir tidak bisa dilihat mata, dia melancarkan serangan demi serangan ke arah Thanos, membuatnya sulit untuk merespons.Kemudian, Zero menggunakan ketajaman Pedang Aura Harimau untuk menembus pertahanan Thanos. Dia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh, mencoba untuk menembus zirah Thanos yang kuat. Setiap serangan dari Zero meninggalkan bekas pada zirah Thanos, menunjukkan betapa tajamnya Pedang Aura Harimau.Selain itu, Zero juga menggunakan kemampuan Pedang Aura Harimau untuk memanipulasi energi elemen api dan bumi. Dia menciptakan serangan api yang panas dan ledakan tanah yang
Serangan ultimatum Thanos menghantam Zero dan teman-temannya dengan kekuatan yang luar biasa. Ledakan energi gelap yang kuat menyebar ke seluruh medan pertempuran, menghancurkan segala sesuatu di sekitar sana dalam radius beberapa kilo meter.Zero, Nino, Vivi, dan Einar akhirnya terpental ke belakang oleh ledakan itu. Mereka merasakan rasa sakit yang luar biasa saat energi gelap menyerang mereka, merobek baju zirah mereka dan melukai tubuh mereka.Zero, meski terluka parah, berusaha bangkit. Dia merasakan rasa sakit yang menusuk di seluruh tubuhnya, tetapi dia menahan rasa sakit itu dan berusaha berdiri. Dia melihat ke arah teman-temannya, melihat mereka juga berjuang untuk bangkit.Nino, dengan wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang lemah, berusaha menggunakan tongkat sihirnya untuk mendukung dirinya. Vivi, meski terluka, berusaha menggunakan sihir penyembuhannya untuk menyembuhkan dirinya dan teman-temannya. Einar, dengan tubuhnya yang besar dan kuat, berusaha bangkit, menahan rasa s