Setelah pertempuran sengit dengan Gorgon dan Serigala Bayangan, Zero dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka mencari Batu Cahaya. Mereka berjalan melalui hutan, menikmati keindahan alam dan kehangatan persahabatan mereka."Kau baik-baik saja, Zero?" tanya Vivi, melihat Zero yang masih memegangi lengan kanannya yang terluka.Zero tersenyum, menatap Vivi dengan tatapan yang hangat. "Aku baik-baik saja, Vivi," jawabnya. "Luka ini akan sembuh. Terima kasih sudah khawatir."Vivi tersenyum kembali, tampak lega. "Kau benar-benar kuat, Zero," katanya. "Kau selalu berusaha melindungi kami, bahkan ketika kau sendiri terluka."Zero tertawa, merasa malu. "Kita semua kuat, Vivi," katanya. "Kita semua telah berjuang dan bertahan. Dan kita semua telah melindungi satu sama lain. Itulah yang membuat kita kuat."Nino dan Einar, yang mendengar percakapan mereka, tersenyum dan mengangguk. Mereka semua merasa bangga dan berterima kasih atas keberanian dan kekuatan satu sama lain."Kau benar, Zero,
Pertempuran antara Nino dan Seraphina adalah pertunjukan kekuatan dan keahlian yang luar biasa. Mereka berdua melancarkan serangan demi serangan, berusaha untuk mengalahkan satu sama lain.Nino, dengan tongkat sihirnya, mengendalikan elemen-elemen alam dengan mahir. Dia menciptakan ledakan api yang panas, angin kencang yang memotong, dan petir yang mematikan, semuanya diarahkan ke Seraphina. Dia juga menggunakan sihirnya untuk melindungi dirinya, menciptakan perisai api dan angin untuk memblokir serangan Seraphina.Sementara itu, Seraphina, dengan pedang dan sihir gelapnya, melancarkan serangan yang ganas dan tak terduga. Dia mengayunkan pedangnya dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, mencoba untuk menembus pertahanan Nino. Dia juga menggunakan sihir gelapnya untuk menyerang Nino, menciptakan gelombang energi gelap yang kuat dan mematikan.Pertempuran itu berlangsung lama, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. Mereka berdua menunjukkan keahlian dan keberania
Dengan Seraphina terpental ke belakang, Nino memanfaatkan kesempatan ini untuk berkoordinasi dengan teman-temannya. Zero, Vivi, dan Einar bergabung dengan Nino, bersiap untuk melawan Seraphina bersama-sama.Seraphina, yang telah pulih dari serangan Nino, bangkit dengan marah dan kecewa. "Kalian mungkin berhasil mengejutkan saya, tetapi kalian tidak akan bisa mengalahkan saya," katanya, mengumpulkan energi gelap yang lebih kuat dari sebelumnya.Nino dan teman-temannya bekerja sama, menggabungkan kekuatan mereka untuk melawan Seraphina. Zero menggunakan pedangnya untuk menyerang dari dekat, sementara Vivi dan Einar memberikan dukungan sihir dari jarak jauh. Nino, dengan tongkat sihirnya, terus mengendalikan elemen-elemen alam untuk melindungi dan menyerang.Pertempuran itu berlangsung sengit, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. Namun, dengan kekuatan gabungan mereka, Nino dan teman-temannya mulai mendapatkan keunggulan atas Seraphina.Seraphina, yang menyadari bahwa
Zero menggunakan Pedang Aura Harimau dengan keahlian dan strategi yang luar biasa dalam pertempuran melawan Thanos. Pedang ini, yang dikenal dengan kecepatan dan ketajamannya, menjadi senjata yang sangat efektif dalam tangan Zero.Zero memulai pertempuran dengan memanfaatkan kecepatan Pedang Aura Harimau. Dia bergerak cepat dan lincah, seperti harimau yang melompat pada mangsanya. Dengan gerakan yang hampir tidak bisa dilihat mata, dia melancarkan serangan demi serangan ke arah Thanos, membuatnya sulit untuk merespons.Kemudian, Zero menggunakan ketajaman Pedang Aura Harimau untuk menembus pertahanan Thanos. Dia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh, mencoba untuk menembus zirah Thanos yang kuat. Setiap serangan dari Zero meninggalkan bekas pada zirah Thanos, menunjukkan betapa tajamnya Pedang Aura Harimau.Selain itu, Zero juga menggunakan kemampuan Pedang Aura Harimau untuk memanipulasi energi elemen api dan bumi. Dia menciptakan serangan api yang panas dan ledakan tanah yang
Serangan ultimatum Thanos menghantam Zero dan teman-temannya dengan kekuatan yang luar biasa. Ledakan energi gelap yang kuat menyebar ke seluruh medan pertempuran, menghancurkan segala sesuatu di sekitar sana dalam radius beberapa kilo meter.Zero, Nino, Vivi, dan Einar akhirnya terpental ke belakang oleh ledakan itu. Mereka merasakan rasa sakit yang luar biasa saat energi gelap menyerang mereka, merobek baju zirah mereka dan melukai tubuh mereka.Zero, meski terluka parah, berusaha bangkit. Dia merasakan rasa sakit yang menusuk di seluruh tubuhnya, tetapi dia menahan rasa sakit itu dan berusaha berdiri. Dia melihat ke arah teman-temannya, melihat mereka juga berjuang untuk bangkit.Nino, dengan wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang lemah, berusaha menggunakan tongkat sihirnya untuk mendukung dirinya. Vivi, meski terluka, berusaha menggunakan sihir penyembuhannya untuk menyembuhkan dirinya dan teman-temannya. Einar, dengan tubuhnya yang besar dan kuat, berusaha bangkit, menahan rasa s
Batu Cahaya, sebagai artefak kuno yang berbeda dari Orb Kehancuran, memberikan Thanos sejumlah kekuatan baru yang unik dan berbeda.Pertama, Batu Cahaya memberikan Thanos kekuatan untuk menyembuhkan dan meregenerasi. Dengan kekuatan ini, Thanos dapat menyembuhkan luka dan kerusakan yang dialaminya selama pertempuran, membuatnya lebih sulit untuk dikalahkan.Kedua, Batu Cahaya memberikan Thanos kemampuan untuk mengendalikan dan memanipulasi kekuatan alam. Dia dapat memanggil badai, gempa bumi, atau banjir untuk menghancurkan musuh dan mengubah medan pertempuran sesuai keinginannya.Ketiga, Batu Cahaya memberikan Thanos kekuatan telepati dan telekinesis. Dia dapat membaca pikiran musuh dan mengendalikan benda-benda dengan pikirannya, memberinya keuntungan strategis dalam pertempuran.Keempat, Batu Cahaya memberikan Thanos kemampuan untuk menciptakan dan mengendalikan energi kehidupan. Dia dapat memberi kehidupan pada benda mati atau mengendalikan makhluk hidup, memungkinkan dia untuk me
Beberapa hari setelah pertempuran sengit melawan Thanos, Zero, meski masih merasakan sakit dari luka-lukanya, berlatih bersama Eldrakon dan Tigreal. Dia tahu bahwa dia harus menjadi lebih kuat jika dia ingin melawan Thanos dan Raja Kegelapan dan merebut kembali Batu Cahaya.Eldrakon, seorang pendekar pedang legendaris dan guru Zero, memberikan instruksi dan nasihat kepada Zero. Dia mengajari Zero teknik-teknik pedang baru, membantunya memperbaiki gerakannya, dan memberinya saran tentang bagaimana menggunakan kekuatan Pedang Aura Naga dan Aura Harimau dengan lebih efektif.Tigreal, seorang ksatria berani dan teman baik Zero, berlatih bersama Zero. Mereka berdua berlatih serangan dan pertahanan, saling menyerang dan bertahan, dan saling membantu untuk menjadi lebih kuat.Zero, meski merasa lelah dan sakit, tidak menyerah. Dia berlatih dengan tekun, bertekad untuk menjadi lebih kuat dan lebih baik. Dia tahu bahwa dia harus siap untuk pertempuran berikutnya, pertempuran yang akan menentuka
Sementara itu, di tempat lain, Nino dan Vivi juga tengah berlatih. Mereka berdua tahu bahwa mereka harus menjadi lebih kuat jika mereka ingin membantu Zero dan melawan Thanos dan Raja Kegelapan.Nino, dengan tongkat sihirnya, berlatih mengendalikan dan memanipulasi sihirnya. Dia berlatih mengubah energi sihirnya menjadi berbagai bentuk, menciptakan perisai sihir, serangan sihir, dan bahkan sihir penyembuhan. Dia tahu bahwa dia harus menguasai sihirnya jika dia ingin menjadi lebih efektif dalam pertempuran.Vivi, dengan buku sihirnya, berlatih membaca dan memahami mantra-mantra sihir. Dia berlatih mengucapkan mantra dengan benar, memahami makna dan kekuatan di balik setiap kata, dan belajar bagaimana menggabungkan mantra-mantra ini untuk menciptakan efek yang lebih kuat.Mereka berdua berlatih dengan tekun, masing-masing fokus pada keahlian mereka sendiri. Mereka tahu bahwa mereka harus bekerja sama dan saling melengkapi jika mereka ingin mengalahkan Thanos dan Raja Kegelapan.Tiba-tib
Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat
Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri
Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m
Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap
Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe
Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga
Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l
Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua
Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng