Waktu berlalu begitu cepat, kini tiba saatnya untuk pergi. Han telah sembuh. Chi Shui mengatakan bahwa dia ingin tetap tinggal di dalam hutan. Gong Xiang memakluminya sebab muridnya itu lebih aman bersembunyi dibandingkan menjadi incaran para pembunuh bayaran. Setelah melewati hutan berkabut mereka bertiga berpisah. Gong Xiang mengatakan dia harus menemui seseorang lagi.
Han mendecak.
"Terima kasih."Xiao Long dan Gong Xiang menoleh. Kaget bukan main.
"Oh ..." Gong Xiang menjadi canggung atau sebenarnya dia ingin tertawa. Xiao Long juga menahan mulutnya agar tak menertawai Han. Aneh sekali mendengar Han berterima kasih. Mengingat bagaimana sifat dia selama ini."Mengapa? Kalian ingin menertawaiku!?"
Han bersiap meledakkan muka Xiao Long jika dia mendengar suara tawa sekecil apa pun.
"Kukira yang ada di kepalamu hanya sialan, berengsek dan bodoh.""Cih."
"Tapi aku mengerti. Andai Anda tidak datang hari itu aku yakin
"Saya akan ceritakan dengan singkatnya. Ini semua tentang penyerangan di kediaman Klan Xue. Terjadi pembunuhan pada satu malam yang menewaskan delapan belas anggota Klan Xue. Pembunuhan itu bukan dilakukan oleh satu orang melainkan oleh sebuah kelompok aliran hitam yang berasal dari selatan. Kami menyebutnya Iblis Menara. Karena mereka tinggal di sebuah tempat yang dipenuhi oleh menara kuno terbuang-""Katakan saja, apa hubungannya dengan kami?!"Tekanan dari Han berhasil membuat mulut Feng De tertutup rapat. Xiao Long menarik napas. Kelakuan Han memang menyebalkan."Kepala Klan Xue telah tiada. Hanya tersisa anaknya yang berusia enam belas tahun. Mungkin sepantaran dengan kalian. Tuan Muda Xue datang pada sahabat lama ayahnya, Tuan Lien untuk meminta bantuan. Beliau menyarankan untuk menyewa saudara berdua demi pembalasan atas kematian Ayah dari Tuan Muda Xue.""Maksudmu, kalian ingin menyewa kami sebagai pembunuh bayaran?"Feng De menga
"Naik kereta kuda?" Han mengernyit. Dia baru menapakkan kaki untuk naik ke dalam tumpangan itu. Namun seketika langkahnya terhenti, tak mendapati Xiao Long di dalam sana.Han melongokkan kepalanya ke dekat kuda."Aku jalan kaki saja.""Apa-apaan?! Siapa juga yang mau masuk ke dalam sini. Kau kira aku Tuan Putri harus naik kereta kuda. Hoi, Feng De! Masuk ke dalam!"Feng De tak berani, tempat itu dikhususkan untuk mereka berdua bukan dirinya. Lagipula dia akan dimarahi tuannya jika kedapatan mengambil tempat tamu klan Xue. Mau menolak pun Han terus mendorongnya ke dalam, Feng De dikunci dalam kereta kuda tersebut. Sementara Han bertolak pinggang dengan senang.Dua hari perjalanan Han mulai jengah. Kakinya hampir mati rasa berjalan kaki sejauh ini. Ditambah cuaca panas yang seolah-olah membuat darah di kepalanya mendidih. Han menengok Xiao Long sekali lagi. Wajahnya masih tampak biasa, tapi kali ini Xiao Long membalas tatapann
"Beritahu aku, berapa musuh yang harus kami hadapi."Pertanyaan Xiao Long membuat Xue Zhan diam sejenak, dia menutup mulutnya sambil memejamkan mata. Berat mengatakan bahwa musuh-musuh mereka adalah orang yang cukup hebat."Iblis Menara, 'kan katamu, Feng De?!"Sahutan Han membuat Feng De yang semula menunduk tiba-tiba angkat kepala, lalu mengangguk-angguk lima kali."Be-benar.""Lalu apa yang kalian sembunyikan? Kenapa kau diam begitu? Ada yang salah?"Feng De ingin menegur Han atas sikapnya yang sangat tidak sopan pada majikannya. Tapi dia sendiri takut untuk membuka mulut lagi. Apalagi ditatapi Han seperti seekor kelinci yang sedang dimangsa harimau. Jelas saja Feng De lebih memilih membungkam mulut.Di sisi lain Xue Zhan mulai membuka suara, suaranya terdengar cemas. "Aku sudah mengirimkan beberapa mata-mata untuk melihat berapa jumlah mereka, tapi sayangnya mereka tak pernah kembali sejak hari itu. Aku menyimpul
Selama dua puluh tahun Xue Tang melatih kemampuan berpedangnya, dengan kesabaran dan ketekunan. Di antara semua musuh yang dihadapinya, kemampuan itu ibarat pisau tajam beracun. Semua lawan tunduk di bawah kakinya. Hari ini salah satu lawan itu ingin menginjak kepalanya agar tunduk."Aku pikir kau bilang ingin menguji kami, kenapa malah menjadi pertarungan mundur-mundur seperti ini?" Han mencibir dari samping halaman, terdengar jelas di telinga Xue Tang tapi laki-laki itu berpura-pura tuli.Tiap gerakan Xiao Long tak bisa dihentikan. Xue Zhan yang menonton di dekat Han hanya bisa terpana dengan setiap ayunan pedang itu. Sangat indah dan juga berbahaya, seseorang bilang kehebatan seseorang tergantung usaha dan kerja kerasnya. Xue Zhan yakin, latihan Xiao Long jauh berbeda dengan latihan pamannya Xue Tang hingga perbedaan kekuatan di antara mereka sangatlah besar."Berhenti. Aku sudah cukup mengujimu.""Aku belum mengalahkanmu.""Tidak perlu. I
Pada dasarnya laki-laki ditakdirkan untuk menafkahi. Untuk mencari makan pada anak istri. Karena hal itu ayah Xue Zhan berpikir bahwa Huang Ji harus mandiri mencari uang sendiri.Pengelana itu berhenti meminta pada keluarga Xue setelah dua bulan. Dia tak menampakkan diri lagi semenjak hari itu. Xue Zhan tak menyangka dia akan kembali menjadi serigala pendendam. Keluarganya hancur. Ayah ibunya dibunuh. Paman dan saudaranya meninggal demi melindungi Xue Zhan seorang.Takut dan benci menguasai hati Xue Zhan. Dia tak berkutik, akan tetapi kemarahan masih setia menguasai pikirannya. Xue Zhan ingin membunuh orang itu saat ini juga. Dia mengutuk kakinya yang sama sekali tidak bisa digerakkan. Padahal musuhnya sudah ada di depan mata."Kau benci padaku?""Sangat ..." Geraman Xue Zhan tenggelam, matanya masih terus mengalirkan air mata."Kenapa kau melakukan ini pada orang yang telah membantumu?""Membantu, apa katamu?""Ayahku perna
"Siapa kau ini?"Huang Ji tak bisa mengenali siapa lawannya ini, dari wajah atau pun ciri-cirinya."Apakah saat kau mengambil nyawa mereka kau selalu menanyakan namanya?"Decihan kasar keluar dari mulut Huang Ji, dia kembali menatap Xiao Long. "Sepertinya kau cukup sombong juga hanya karena bisa menangkis seranganku.""Tuan Muda, mundur. Aku akan menghentikannya untukmu."Xue Zhan masih menunduk, pedang di tangannya diangkat gemetar. "Pakai pedang ini ..." Dia menyodorkan pada Xiao Long, pedang ayahnya yang selalu diasahnya setiap malam."Bunuh dia dengan pedang ini. Dengan begitu, Ayahku akan tenang di alam sana."Huang Ji tertawa terbahak-bahak, menertawai ketidakberdayaan Xue Zhan saat ini. Jarang-jarang dia melihat Klan Xue meminta pertolongan dari orang lain. Hal itu semua dikarenakan Xue Zhan yang tidak pernah becus menggunakan pedang. Sebagai putra satu-satunya, Xue Zhan terlalu dimanja. Tangannya tak pernah tergores lu
Huang Ji tak percaya. Seharusnya saat ini Xiao Long lemah karena dia sengaja menguras tenaga Xiao Long untuk menyembuhkan lukanya. Dia sendiri telah kehabisan kekuatan untuk melakukan serangan gencar-gencaran. Tak ingin mati konyol, Huang Ji berniat mundur. Dia masih bisa membunuh Xue Zhan kapan saja. Tapi saat ini nyawanya tak bisa diselamatkan jika terus berhadapan dengan Xiao Long.Sebuah pedang hitam muncul. Xiao Long merasakan kekuatannya kembali seperti semula. Selama menggunakan pednag jtu Xiao Long merasa senjata tersebut mengambil seluruh kekuatan dari musuh yang telah tewas dan menyalurkannya pada tubuhnya saat kehabisan kekuatan.Dan kali ini Huang Ji terpukul mundur sebab Xiao Long yang sekarang tak akan mungkin dihadapinya lagi. Kekuatan besar yang misterius, keluar dari tubuh Xiao Long bersama dengan aura hitam pembunuh. Huang Ji tak sebodoh itu menyia-nyiakan nyawanya. Dia meloncat dari jendela. Berpikir nyawanya selamat hari itu, tapi tubuhn
"Nah, bagaimana kau bisa selamat?""Kau pikir kau saja yang punya jurus?"Han membuang pandangannya pada Xue Zhan, wajah pemuda itu pucat pasi. Namun dia menyimpan semua beban berat di pundaknya dengan selalu tersenyum. Senyuman Xue Zhan makin membuat Han kesal.Xiao Long mengerutkan dahinya, "Aku tidak pernah melihatmu berlatih sungguhan. Memangnya jurus apa yang kau pakai sampai bisa menghadapi semua bandit sendirian?"Han melongok pergi. "Jurus Melarikan Diri."Sayangnya perasaan Han sedang buruk untuk menertawai Xiao Long. Keadaan di kediaman ini benar-benar sedang kacau. Lagi dan lagi Han merasa mereka terlibat urusan orang yang sangat merepotkan. Tak lebih dari lima belas anggota klan Xue tertinggal dan hanya dipimpin oleh Tuan Muda berusia 16 tahun. Semua orang-orang penting sudah disingkirkan. Dan sekarang, Xue Zhan harus berdiri sendirian untuk melindungi keluarganya dari kelompok pembunuh.Xiao Long berujar sebelum perg