Salah satu dari Pendekar aliran hitam mendapat perhatian di Wei Jiali. Raut wajahnya mulai berubah menunjukkan kemarahan. Ia ingat betul dengan orang itu. Wajahnya tidak akan pernah dilupakan oleh Wei Jiali.
Dia adalah Gao Hao, orang yang telah membuat kekacauan di kediamannya lima tahun lalu hingga membunuh keluarganya. Sudah tertulis di hati Wei Jiali bahwa Gao Hao akan menjadi musuh nomor satunya.Zhao Lin menyadari perubahan yang terjadi pada Wei Jiali. Wajah gadis itu terlihat mulai memerah dan bersiap untuk menyerang.Zhao Lin memegang pundak gadis itu. Ia tau bagaimana perasaannya, tapi situasinya tidak memungkinkan. "Jiali... tenangkan dirimu! Saat ini kita kalah jumlah, jangan gegebah!Tiga dari sebelas Pendekar aliran hitam itu adalah Gao Hao, Dong Fu dan Xiao Yan. Mereka adalah murid dari Zhuan Zhu, sama seperti Zhao Lin dan Yin Yiyue."Kalian membunuh orang-orangku! Bagaimana kalian bisa bertanggungjawab atas semua ini!" Ucap Xiao Yan."TidaGertakan Pendekar aliran hitam direspon oleh Yao Xiaoli dengan melemparkan pisau tangan. Serangan itu begitu cepat, sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk menghindar. Lima orang langsung tumbang setelah leher mereka menerima tusukkan pisau. Hanya lima pisau tangan yang dimiliki Yao Xiaoli, tapi itu cukup membuat keadaan menjadi seimbang. Kedua kubu sekarang memiliki jumlah yang sama. Apa yang terjadi membuat Xiao Yan menjadi geram. "Kalian benar-benar ingin menantang kami! Serang mereka!" Xiao Yan memerintahkan anggotanya untuk menyerang Zhao Lin dan kawan-kawan. Lima orang bawahan Xiao Yan yang tersisa menggunakan Seni Tanah tahap pertama, yaitu Jurus Tubuh Tanah. Bongkahan-bongkahan tanah menutupi tubuh mereka sehingga membuat mereka berubah menjadi monster tanah. Bagi Zhao Lin, Wei Jiali dan Wang Maorong, jurus yang mereka gunakan tidaklah mengejutkan. Mereka sudah mengetahui bahwa Gao Hao telah menyalin Kitab Tanah Murni lima tahun lalu di kediaman keluar
Lima tahun lalu, Zhao Lin pernah menghadapi Gao Hao dengan bentuk monster seperti itu. Ia berhasil menang karena kekuatan Kunci Giok yang muncul secara tiba-tiba. Itu adalah terakhir kalinya ia mendapatkan kekuatan Kunci Giok. Hingga saat ini, Zhao Lin masih tidak bisa mengetahui bagaimana membangkitkan kekuatan Kunci Giok. Bahkan, saat Kunci Giok ditanam di tubuhnya, ia tetap tidak dapat menggunakan. Satu-satunya yang dapat ia rasakan dari Kunci Giok hanyalah ia memiliki Tenaga Dalam dalam jumlah besar. Saat ini, ia berhadapan dengan dua orang sekaligus. Keduanya berada di tingkat Pendekar Ahli, sama dengan Zhao Lin. Bisa dikatakan pertarungan ini berat sebelah karena Zhao Lin kalah jumlah. "Jurus Sembilan Langkah!"Zhao Lin menggunakan jurus yang ia pelajari dari Zhuan Zhu di Desa Merak. Pergerakan Zhao Lin yang cepat dan lincah tidak dapat diimbangi oleh Gao Hao dan Dong Fu dalam Tubuh Tanah-nya. "Dari mana dia mempelajari jurus ini?" Dong Fu terkejut deng
Gao Hao kehilangan kesadaran dan tidak memiliki kendali atas dirinya. Ia menyerang siapa pun yang ditemui, termasuk rekan-rekannya. Pukulan yang begitu kuat ia berikan. Tanah sekitaran kuil bergetar saat pukulannya mengenai tanah. Beruntung, tidak seorang pun yang terkena serangan tersebut. Dua kubu yang berseteru pada akhirnya saling bekerjasama untuk menghentikan amukan Gao Hao yang semakin menggila. Ia terus memberikan pukulan kepada siapa pun yang ia lihat. Tidak ada yang berani mendekatinya. Serangan Gao Hao begitu kuat, sehingga mereka sedikit takut mendekat. Terlebih lagi, Tubuh Tanah kebal terhadap serangan senjata tajam, sehingga percuma menyerang Gao Hao yang telah berubah menjadi monster. Dalam situasi seperti itu, Xiao Yan melarikan diri dari kuil tanpa disadari oleh siapa pun. Salah seorang terkena pukulan Gao Hao, ia pun terlempar dengan keras. Tulang Pendekar tersebut remuk dan tidak bisa lagi mengggerakkan badan. Ironisnya, Pendekar itu adalah rek
Zhaon Lin kesulitan menuju ke tempat terakhir kali ia melihat Wei Jiali. Meski tiga Monster Tanah itu tidak tertarik dengan kehadirannya, tetap saja Zhao Lin harus tetap waspada dengan efek pertarungan yang ditimbulkan. Pikiran Zhao Lin bertanya-tanya, apakah gadis itu masih melakukan meditasi di tengah situasi seperti ini! Sulit dipercaya bagaimana ia bisa tetap fokus di tengah kekacauan. Nyatanya, Zhao Lin sama sekali tidak tau pasti apakah Wei Jiali masih bermeditasi atau tidak. Bisa saja gadis itu telah pergi ke tempat yang aman dari pertarungan. Mata Zhao Lin menemukan bayangan seperti manusia yang tergeletak. Jantung Zhao Lin berdegup kencang, berpikir itu adalah Wei Jiali. Ia pun segera berlari ke tempat tersebut. Ia menemukan sosok yang telah tidak bernyawa. Tubuhnya menglami beberapa kerusakan karena terinjak oleh Monster Tanah. Zhao Lin bernapas lega karena orang itu bukan Wei Jiali, melainkan Dong Fu yang sebelumnya memang sudah sekarat. "Lin-gege... a
"Bagaimana kamu tau ada Kunci Giok di dalam tubuhku? Siapa sebenarnya dirimu?" Zhao Lin menatap Yao Xiaoli. Sorot matanya seperti dipenuhi oleh banyak pertanyaan. "Akan kujelaskan setelah ini! Sekarang aku akan membantu Lin-gege mengaktifkan Kunci Giok, tapi setelah ini, Lin-gege harus belajar mengaktifkannya sendiri! " balas Yao Xiaoli tetap dengan wajah tenangnya. Tidak ada waktu bagi Zhao Lin untuk penasaran, tidak ada waktu untuk bertanya. Ia hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh gadis di sebelahnya. Yao Xiaoli mengalirkan Tenaga Dalam pada Zhao Lin. Dapat dirasakan oleh pemuda itu suatu energi yang telah lama tidak ia rasakan. Terakhir kali ia meresakan kekuatan Kunci Giok adalah lima tahun lalu, saat Kunci Giok belum tertanam di tubuhnya. Kekuatan Kunci Giok terasa seperti Tenaga Dalam, tapi lebih kuat. Meridian, pembuluh darah, pernapasan dan semua organ dalam tubuh Zhao Lin bekerja dengan lebih baik. Ada perbedaan yang ia rasakan dibandingkan saat l
Seorang pria tengah mengendong seorang wanita. Wanita itu terlihat tenang meski hatinya memberontak. Totokan dari si pria membuat wanita itu tidak bisa bergerak. Si pria itu adalah Xiao Yan, sedangkan si wanita tidak lain adalah Wei Jiali. Saat Xiao Yan meninggalkan kuil secara diam-diam, ia melihat Wei Jiali yang tengah bermeditasi. Sebuah kesempatan baginya untuk menculik gadis itu. Tentu saja Xiao Yan memiliki alasan tersendiri melakukan ini.Xiao Yan membawa Wei Jiali ke sebuah gubuk tua yang tidak berpenghuni. Gadis itu diletakkan di atas tumpukan jerami. "Baj*ng*n! Jangan macam-macam denganku!" ucap Wei Jiali sambil meludahi Xiao Yan. "Wanita j*l*ang... kau pikir aku mau melakukan apa? Sejahat-jahatnya diriku, aku masih menghormati wanita. Sudah, kau diam saja! Aku tidak akan melakukan hal yang buruk padamu!"Alasan Xiao Yan menculik Wei Jiali adalah karena ia khawatir kelompok yang bersama Wei Jiali berhasil mendapatkan Senjata Suci. Meski tiga Mon
Mata Zhao Lin yang awalnya tertutup mulai terbuka. Pandangan yang tadinya kabur, berangsur terlihat jelas. Pemuda itu membangkitkan badan yang sebelumnya terbaring di lantai. Seluruh badannya terasa sakit. Efek dari benturan yang ia alami saat bertarung dengan tiga Monster Tanah masih terasa hingga saat ini. "Di mana aku?"Pandangan Zhao Lin berkeliling memperhatikan tempat yang begitu asing baginya. Sejauh yang ia ingat, ia belum pernah berkunjung ke tempat ia berada sekarang. Tempat ini seperti sebuah kastil yang sangat mewah. Sejauh mata memandang, yang ia lihat hanyalah barang-barang mewah yang tentu tidak berharga murah. Zhao Lin mulai melangkah untuk mencari tau di mana tempat ia berada sekarang. Meski tempat ini sangat besar, nyatanya Zhao Lin belum bertemu dengan seorang pun, meski ia sudah berjalan cukup lama. Kastil itu seperti tidak berpenghuni. Namun, melihat setiap sudut kastil yang begitu terawat, mustahil rasanya tidak ada yang menempati tempat ini. Langkah Zhao L
Hal pertama yang dilakukan Zhao Lin setelah tersadar adalah menemui Zhao Meiling. Nyatanya, saat ini dia sedang berada di Paviliun Matahari. Ia membuka pintu ruang kerja Zhao Meiling tanpa mengetuk terlebih dahulu. Itu membuat sosok yang berada di dalam ruangan menjadi terkejut. "Kamu sudah sadar!" sapa Zhao Meiling setelah menyadari bahwa yang membuka pintu adalah Zhao Lin. "Apa yang aku lewatkan saat tidak sadarkan diri?"Zhao Meiling menceritakan apa saja yang terjadi setelah pertempuran di dalam kuil. Yang pasti, Zhao Meiling mengetahui bahwa Zhao Lin menemukan Pedang Penguasa Dunia. Si sepupu memintanya agar merahasiakan Senjata Suci tersebut dari dunia persilatan agar dirinya tidak menjadi incaran orang lain. Hal penting lainnya yang diceritakan oleh Zhao Meiling adalah tentang kematian Wang Maorong setelah mendapatkan serangan dari Monster Tanah. "Senior Wang... terbunuh!" Zhao Lin merasa bersalah terhadap kematian Wang Maorong. Jika saja ia tidak nekat pergi ke tempat para