Fu Xi masih mencoba menahan diri walau bau yang tidak sedap sangat mengusiknya bau hangus benar benar menusuk hidungnya, Fu Xi terus memperhatikan keduanya dan tidak bergerak sama sekali dari tempatnya berdiri."Kamu sudah bisa melakukannya," ucap suara Lulang yang terdengar samar."Melakukan apa?" Tanya Fu Xi yang memang tidak mengerti apa yang harus dilakukannya.Fu Xi langsung mengeluarkan tulang ekor naga, kaki naga, tanduk naga dan dua daun pohon kebangkitan dari dalam cincin ruangnya, Fu Xi masih menunggu Lulang dan Lalang mengatakan apa yang harus dilakukan olehnya."Bakar semua bersama-sama," ucap Lulang.Whuuuuuuuuuuuuuussss.Fu Xi menuruti perkataan Lulang langsung saja Fu Xi memindahkan semua menjadi satu seperti permintaan Lulang, selesai memindahkan semua menjadi satu termasuk daun pohon kebangkitan Fu Xi bergegas mengeluarkan unsur apinya.Dalam satu lemparan semua terbakar api Fu Xi, setelah memberikan perintah Lulang tidak lagi bersuara sama sekali matanya tertutup rap
Lulang dan Lalang tidak mengerti siapa yang di maksud oleh Fu Xi, memangnya siapa yang sudah menyuruh Fu Xi untuk melakukannya dan apa yang dilakukannya sebenarnya."Siapa yang kamu maksud? apa yang kamu lakukan untuk membantu kami?" Tanya Lalang berturut-turut."Siapa lagi kalau bukan raja Naga, aku mendengar suaranya dan dia meminta ku membantu kalian dengan meneteskan darahku," ucap Fu Xi berkata terus terang."Dia juga mengatakan kalau kalian akan gagal jika aku tidak membantu kalian dan usaha yang sudah kita lakukan akan sia-sia," sambung Fu Xi.Lulang dan Lalang menatap satu sama lain dengan kebingungan jika hanya berada di dalam mimpi mungkin mereka akan mempercayainya, tapi tidak mungkin Fu Xi benar-benar mendengar suara raja naga."Walau sebenarnya itu tidak mungkin kami tetap mempercayainya, kami juga harus berterima kasih padamu karena kamu kami bisa melewati rintangan lebih cepat," ucap Lalang."Lebih tepatnya kami berterima kasih padamu karena kamu sudah banyak membantu k
Fu Xi bergegas menuju arah selatan kembali melewati goa mimpi, seperti yang dikatakan Lulang dan Lalang jarak kristal tulang dari goa lebih jauh, Rui Xi yang bergerak cepat ke arah selatan membutuhkan waktu setengah hari untuk sampai ke tempat kristal tulang.Sesampainya di sana Fu Xi yang melihat kristal tulang ada berada tidak jauh darinya ingin bergegas langsung mengambilnya, Fu Xi mengira karena di tempat kristal satu tidak ada rintangan di tempat kristal lainnya juga tidak akan ada rintangan.Deeeeeeeeerrrrrrrtttt.Fu Xi yang mengulurkan tangannya terasa seperti tersambar sesuatu, rasa sakit menjalar di kedua tangannya yang baru saja mau mengambil kristal di depannya."Sial, kenapa tiba-tiba ada jebakan di sini," ucap Fu Xi."Kami tidak melihatnya, sepertinya itu jebakan yang sengaja di pasang agar tidak ada yang mengambil kristal tulang," sahut Lulang."Cih, kamu tidak perlu kebingungan, aku akan membantu mu," ucap Lalang.Lalang yang berada di tangan kiri Fu Xi langsung naik ke
Fu Xi yang memasuki rumah pria tua langsung duduk di kursi kayu yang ada di ruang tamu, Fu Xi hanya diam melihat pria tua yang mengambilkan segelas air untuknya dan menaruhnya di depannya."Haaaaah, anak muda kamu pasti bukan dari kota ini, karena jika kamu dari kota ini kamu pasti sudah mengetahui cerita tentang rumah kosong itu," ucap pria tua menarik nafas panjang."Benar, Aku memang bukan dari kota ini, aku kemari karena ingin masuk ke dalam rumah itu," sahut Fu Xi."Jangan, lebih baik kamu mengurungkan niatmu itu, kamu bisa saja Mati saat berada di dalam rumah kosong itu," ucap pria tua dengan cepat."Kenapa? Memangnya apa yang salah dengan rumah itu," Tanya Fu Xi penasaran."Haaaaah, sebelumnya rumah itu dibangun di atas tanah kosong yang tidak jelas siapa pemiliknya, seseorang yang serakah mengambil tanah itu dan membangun rumah di atasnya," ucap pria tua kembali menarik nafas panjang."Setelah itu apa yang terjadi?" Tanya Fu Xi penasaran."Setelah itu dia menempati rumah itu b
Sama seperti sebelumnya setelah satu jam lebih mencoba mencari keberadaan kristal keempat ketiganya yang tidak menemukan apapun memutuskan untuk menyerah sementara, mereka akan menggunakan cara lain untuk mencari keberadaan kristal keempat yang seharusnya bisa dengan mudah mereka ketahui keberadaannya.Di bawah pohon besar Fu Xi yang menyandarkan tubuhnya menatap ke arah langit sambil berpikir, sebenarnya apa yang salah Kenapa dirinya dan kedua Naga kembar tidak berhasil menemukan keberadaan kristal keempat."Sepertinya kita harus mencari cara lain untuk mengetahui keberadaan kristal keempat itu berada," ucap Lulang."Aku setuju," sahut Lalang."Karena memang tidak bisa menemukan dengan cara seperti ini tentu saja aku setuju menggunakan cara lain, tapi cara seperti apa yang harus digunakan," ucap Fu Xi.Kedua Naga kembar sepemikiran dengan Fu Xi, saat ini mereka harus mencaritahu cara seperti apa yang harus mereka gunakan saat ini.Fu Xi kembali mengeluarkan kristal ketiga dan mencoba
Fu Xi mengikuti Manje yang hanya diam berjalan ke belakang perguruannya, di halaman belakang Manje membuka satu jalan rahasia yang membawanya turun ke ruang bawah tanah tempat ibunya dikuburkannya secara khusus.Setibanya di ruang bawah tanah Fu Xi menghentikan langkahnya, Fu Xi melihat ke arah Manje yang menunjuk gundukan tanah yang berada tidak jauh darinya."Aku menguburnya di sana, kristal itu juga ada di sana," ucap Manje."Aku juga sudah melepaskan segel yang ku pasang," sambung Manje.Fu Xi yang sudah mengetahui apa yang harus dilakukannya langsung berjalan ke arah makam, Fu Xi bergegas menghentakkan kakinya membuat tanah terbelah menjadi dua seketika.Setelah tanah terbuka Fu Xi bergegas menggunakan mantra untuk membuka peti, betapa terkejutnya Fu Xi saat melihat kristal di pegang erat oleh mayat ibu Manje walau sudah mati."Bukankah kamu hanya mengatakan menaruh di dalam peti yang dikubur bersama mayat ibumu, Lalu kenapa kasih tahu itu malah dipegang erat oleh ibu mu?" Tanya
Fu Xi yang terbang menjauh dari perguruan pemuas bergegas turun ke bawah, masih ada lima kristal yang harus dikumpulkannya dirinya tidak boleh membuang waktu pikir Fu Xi sambil terus berjalan."Tunggu, aku akan mencari di mana keberadaan kristal kelima," ucap Lulang."Aku juga akan mencarinya," sahut Lalang.Keduanya sama-sama mengendus keberadaan kristal kelima, setelah beberapa saat keduanya serentak menganggukkan kepala karena sudah mengetahui di mana keberadaan kristal kelima berada."Sepertinya kali ini sangat mudah," ucap Lulang."Kristal kelima berada di dalam sumur tua, walau sumur tua sumur itu masih digunakan banyak orang," sahut Lalang."Kalau begitu kita ke sana sekarang untuk membuktikannya," ucap Fu Xi yang kembali terbang.Dengan bantuan kedua naga kembar Fu Xi sampai di sebuah desa, sebelum masuk desa Fu Xi membaca tulisan yang ada di gerbang desa, saat ini desa yang didatanginya bernama desa Cukok desa tempat kristal kelima berada."Desa Cukok, nama yang sedikit aneh,
Fu Xi yang menghilang berpindah tempat bergegas menyimpan kristal tulang yang baru saja didapatnya, masih ada empat kristal lagi yang harus dicari dan didapatkannya untuk membantu Lulang dan Lalang membebaskan semua beast spirit."Kenapa kamu memberitahu anak itu?" Tanya Lulang tidak mengerti apa yang dipikirkan Fu Xi."Aku sengaja, anak itu bukan anak sembarangan, buktinya dia muncul di belakang ku begitu saja," ucap Fu Xi."Tapi bagaimana jika dia memberitahu orang lain," sahut Lalang."Itu bagus, sebagai peringatan saja, setidaknya saat roh hewan spirit mereka hilang mereka tidak terlalu terkejut," ucap Fu Xi."Baiklah, kalau begitu biar aku carikan di mana kristal keenam berada," sahut Lulang.Lulang dan Lalang sama sama kembali mengendus keberadaan kristal keenam, setelah lima menit mengendus Lulqng dan Lalang serentak menganggukkan kepala."Aku sudah menemukan keberadaan kristal keenam, kristal keenam berada di tempat itu," ucap Lulang."Tempat yang mana? Kita sudah mendatangi b
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu