Melihat Fu Xi yang terdiam pak tua Sung menarik nafas panjang, Pak tua Sung menepuk pundak Fu Xi membuatnya yang sempat terdiam setelah melihat roh hewan spirit nya sendiri langsung menatap pak tua Sung."Segel Naga mu sudah terlepas, kamu juga sudah tidak lemah seperti sebelumnya dan lagi kamu memiliki batu hitam," ucap Pak tua Sung membuat Fu Xi yang mendengarnya merasa sedikit kebingungan, Fu Xi yakin Pak tua Sung memiliki maksud tertentu dengan berkata seperti itu."Sebenarnya aku ingin melatihmu sedikit lagi tapi dengan adanya batu hitam itu aku sudah tidak perlu mengkhawatirkan mu, kamu tetap akan menjadi murid ku selamanya," sambung Pak tua Sung."Apa maksud perkataan mu sebenarnya," sahut Fu Xi."Kamu sudah tidak perlu kembali ke rumah ku, sudah waktunya kamu melakukan yang harus kamu lakukan," ucap Pak tua Sung."Tunggu, aku sama sekali tidak mengerti," sahut Fu Xi.Pak tua Sung membelakangi Fu Xi dan berjalan pergi, Baru beberapa langkah Pak tua Sung menghentikan langkahnya.
Fu Xi yang diantar salah satu pelayan ke kamar bagian selatan terlihat sangat tidak senang, Fu Xi bukan tidak menyukai kamar yang akan ditinggalinya tapi karena pelayan yang mengantarnya adalah pelayan pribadi istri Teng Xi, yang berarti pelayan itu adalah mata-mata untuk mengawasinya."Aku sudah sampai di kamar kamu pergi saja," ucap Fu Xi."Aku diminta melayani mu, saat ini kamu adalah tamu," sahut sang pelayan."Heeeh, aku tahu betul apa alasan kamu ingin melayaniku, tapi aku tidak bodoh jadi pergi sekarang atau aku akan membunuhmu," ucap Fu Xi.Pelayan istri Teng Xi masih tidak mau pergi karena merasa Fu Xi tidak akan berani melakukan apapun padanya, apalagi semua orang tahu kalau FunXi hanya sampah yang tidak bisa bela diri."Jadi kamu benar-benar tidak mau pergi," ucap Fu Xi lagi kesal.Fu Xi langsung menarik pedangnya dan mengarahkan ke leher sang pelayan, Fu Xi bahkan menusukkan ujung pedangnya sampai mengenai leher sang pelayan dan berdarah.Pelayan yang merasakan darah mulai
Fu Xi tersenyum tipis melihat Teng Xi yang saat ini merasa kesal, sebenarnya dari awal Fu Xi sudah mengetahui kalau semua sudah berkumpul sejak tadi Fu Xi sengaja datang terlambat agar Teng Xi merasa kesal dan tujuannya terwujud."Karena kamu juga sudah ada di sini kita akan langsung memulai pertarungannya, biarkan Tuan Saman dari penegak keadilan, dan Tuan Daan dari menteri kanan menjadi saksinya," ucap Teng Xi."Tunggu sebentar, tidak mungkin kita melakukan pertarungan begitu saja tanpa memberitahu kedua saksi tentang taruhan yang kita sepakati dan pertarungan seperti apa yang akan aku lakukan dengan anak-anakmu," sahut Fu Xi."Kedua saksi aku berharap kalian bersikap adil nantinya, selama aku berada di kediaman keluarga Xi aku selalu mendapatkan makanan sisa yang sudah basi sebagai taruhannya jika aku menang aku mau mereka juga memakan makanan yang sama seperti yang pernah aku makan," sambung Fu Xi."Itu tidak benar, kami tidak pernah... ."Sun Yi yang ingin membela diri tidak mela
Fu Xi sangat mempercayai Lulang, Kalau Lulang berkata seperti itu berarti dia memang mampu menghadapi roh hewan spirit Wang Xi tanpa keluar dari tubuhnya walau Fu Xi sendiri tidak tahu bagaimana caranya.Hoooooeeeeeeer.Mendengar suara keras keluar dari tubuh Fu Xi Singa bersayap Wang Xi terdiam tidak jadi mendekati Fu Xi, semua orang bisa melihat ketakutan di wajah Singa bersayap Wang Xi sebelum menghilang.Dua saksi dan para warga yang melihat roh hewan spirit Wang Xi menghilang terdiam membisu, mendengar suara erangannya saja sudah ketakutan semua penasaran apa sebenarnya roh hewan spirit di tubuh Fu Xi.Wheeeeeeeeeeessss.Bruuuuuuuuuaaaaaaak.Pertarungan belum berakhir walau roh hewan spirit Wang Xi menghilang, tanpa banyak bicara Fu Xi mengambil kesempatan untuk langsung menyerang Wang Xi dan membuatnya terlempar.Fu Xi yang masih sangat kesal jika mengingat semua anak Teng Xi menindasnya langsung mengambil pedangnya, Fu Xi berpikir mereka pantas untuk mati karena selalu mencari
Tuan Saman dan Tuan Daan yang sama-sama baru mengetahui semua yang terjadi pada Fu Xi ikut merasa menyesal, mereka sibuk mengurusi permasalahan yang besar sampai tidak menyadari ada permasalahan kecil yang terjadi di kota, sebagai anggota pemerintahan keduanya merasa sama-sama gagal menjalankan tugas."Tunggu."Mendengar suara yang memanggilnya Fu Xi menghentikan langkahnya memutar badannya, Tuan Saman dan Tuan Daan berjalan menghampirinya Fu Xi yang hanya diam menatap keduanya."Ada yang ingin kami bicarakan padamu, bisakah kamu ikut dengan kami untuk makan siang?" ucap Tuan Saman."Kami akan membayar semua yang ingin kamu makan, kamu tidak perlu khawatir," sahut Tuan Daan.Fu Xi masih diam karena tidak tahu harus menjawab apa, dirinya tidak terlalu mengenal keduanya selama ini kenapa mereka ingin mengajaknya makan bersama pikir Fu Xi sambil mengernyitkan dahinya."Tidak ada salahnya kamu ikut makan dengan mereka," ucap Lulang."Aku tahu tapi aku merasa ada yang aneh saja, kenapa tib
Teng Xi Yang mengalami penghinaan besar merasa tidak terima, Walau hanya kepala keluarga cabang Xi dirinya dihormati banyak orang, tapi setelah Fu Xi memintanya memakan makanan sisa harga dirinya menjadi hancur.Semua orang memandang rendah dirinya dan keluarganya semua menghinanya dan menganggap keluarganya tidak lebih dari sampah, Teng Xi tidak bisa menerima itu semua, tepat setelah Fu Xi, Tuan Saman dan Tuan Daan pergi Teng Xi langsung meminta salah satu penjaganya ke markas Assassin terdekat."Aku tidak mau tahu kalian harus berhasil membunuhnya kali ini, aku menginginkan kepalanya sebagai bukti," ucap Teng Xi yang melihat beberapa pembunuh bayaran telah datang."Apa dia orang yang sama dengan orang sebelumnya?" Tanya salah satu pembunuh bayaran."Benar, tapi dia tidak lemah seperti sebelumnya jadi ingat kalian harus membawa orang lebih banyak," ucap Teng Xi. Pembunuh bayaran yang sudah tahu tugas mereka langsung menghilang pergi, salah satu pembunuh bayaran bergegas ke tempat Fu
"Aku tidak menyangka sekarang kamu sudah menjadi anak anjing bukan lagi serigala," ucap pemimpin Assassin yang merasa kesal roh hewan spiritnya tidak mau keluar.Sang Pemimpin Assassin yang tidak terima hampir semua bawahannya dibunuh oleh Fu Xi segera menghadangnya, walau roh hewan spiritnya tidak mau keluar dirinya masih harus bertarung sampai akhir."Aku tidak akan membiarkan mu membunuh bawahanku yang tersisa," ucap pemimpin Assassin."Kalau begitu coba hentikan," sahut Fu Xi santai sambil tersenyum.Wheeeeeeeeeeessss.Fu Xi melemparkan pedangnya ke arah Assassin yang ada di depannya, bersamaan dengan itu Fu Xi pergi ke Assassin lainnya dan melayangkan pukulannya.Buuuuuuuug.Tiga anggota Assassin kini tersisa satu, pemimpin Assassin tidak menyangka Fu Xi menggunakan cara licik untuk membunuh dua anggotanya sekaligus."Sekarang hanya tersisa kalian berdua," ucap Fu Xi."Memangnya kenapa jika hanya berdua, kamu tidak akan bisa membunuhku," sahut pemimpin Assassin.Dengan gerakan ce
Melihat sang pelayan yang mengkhawatirkan majikannya Fu Xi menarik nafas panjang, Fu Xi sangat ingin membantunya tapi tidak mengetahui caranya."Kalau kamu mau membantunya kamu bisa memberikan kelopak Matahari untuk membangunkan Putri itu, bahan herbal itu kamu memilikinya," ucap Lulang."Apa hanya itu?" Tanya Fu Xi."Hanya itu, kamu bisa menempelkan kelopak Matahari di hidungnya, lagipula dia hanya tidak sadarkan diri bukan mati," ucap Lulang.Fu Xi dengan cepat menganggukkan kepalanya, melihat sang pelayan yang mengkhawatirkan Tuan Putri Fu Xi bergegas menghampirinya."Orang yang ada di dalam kereta baik-baik saja hanya tidak sadarkan diri saja," ucap Fu Xi."Taruh ini di hidungnya dia pasti akan sadarkan diri," sambung Fu Xi sambil menyodorkan kelopak Matahari yang ada di tangannya.Pelayan yang ada di depan Fu Xi terlihat ragu mau mengambil kelopak bunga yang ada di tangan orang tak dikenalnya, bagaimana pun juga dirinya harus berhati-hati agar Putri baik-baik saja."Jika kamu tid
Karena sudah berhasil mendamaikan dua Dewa saat ini adalah yang ditunggu olehnya, saat di mana penentuan dirinya bisa memilih apa yang harus dilakukannya ataupun tidak, hari di mana dirinya bisa menentukan nasib dan takdirnya sendiri."Aku akan membawa mu menghadap Kaisar Dewa, di sana kami bisa mengatakan apa yang ingin kamu lakukan nantinya tentang Takdirmu, katakan Jika kamu mau atau tidak menjadi dewa atau sebaliknya," ucap sang Cahaya."Apa pada Kaisar Dewa Aku juga membutuhkan formalitas? Seperti berpura-pura sopan," tanya Fu Xi."Kamu lakukan seperti biasa saja seperti sifatmu sendiri, karena Kaisar Dewa tahu apa yang kamu inginkan dan yang tidak kamu inginkan termasuk merubah sifatnya hanya untuk berpura-pura sopan," ucap sang cahaya."Saat di sana nanti aku tidak bisa ikut berbicara denganmu dan Tugasku juga sudah selesai aku tidak bisa lagi membantumu, setelah aku mengantarmu ke sana aku juga harus melanjutkan pekerjaanku yang lain," sah
Di dunia Dewa Fu Xi dan Anying yang sudah sampai di bawa oleh cahaya terdiam beberapa saat, kalau sebelumnya saja dirinya bisa menyelesaikan setiap permasalahan kali ini dirinya juga pasti bisa menyelesaikan pertengkaran kedua Dewa, mengingat masalalunya Fu Xi yakin kalau kali ini dirinya juga sama pasti bisa."Sekarang bagaimana?" tanya Anying."Aku akan melakukannya sekarang, jadi apapun itu jangan kamu coba halangi," ucap Fu Xi.Anying yang memang sebenarnya tidak berniat untuk menghalanginya agar semua cepat selesai hanya menganggukkan kepala, Anying melihat Fu Xi berjalan ke perbatasan di mana serangan demi serangan silih berganti."Ternyata para Dewa sangat kekanakan, bagaimana bisa bertarung satu sama lain seperti itu," ucap Fu Xi membuat serangan berhenti."Manusia, bagamana bisa ada manusia di sini," sahut kedua Dewa serentak.Para Dewa merasa sangat terkejut melihat kehadiran FunXi yang sebelumnya sama sekali tidak di sadarinya, seharusnya kehadiran manusia akan dengan mudah
Di dalam kamarnya Fu Xi merasa sangat lega akhirnya dirinya berhasil menepati janjinya, setelah bertemu dan memastikan wanita bernama Yin Fu Xi memanggil Tuan Hades, tugasnya hanya menemukan wanita bernama Yin karena sudah menemukan wanita itu dan mempertemukan keduanya Fu Xi merasa tugasnya sudah selesai."Kamu kenapa tidak pulang semalam?" tanya Anying."Aku berhasil menemukan wanita bernama Yin, aku juga sudah membantu mempertemukan keduanya membutuhkan waktu lama untuk aku agar bisa kembali ke perguruan," ucap Fu Xi."Aku ingin beristirahat hari ini, setelah ini baru kita pergi," sambung Fu Xi."Baiklah, kalau begitu aku akan membantu ketua lainnya untuk mengajari para murid," sahut Anying.Fu Xi hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Anying, tentu saja dirinya tidak keberatan istrinya untuk membantunya membantu melatih para murid karena itu memang tugasnya.Fu Xi yang membaringkan tubuhnya langsung menutup matanya dan tertidur dengan lelap, saat setelah Menutup Mata F
Fu Xi yang tiba di desa mulai mencari energi Yin yang ada di sekitarnya, energi Yin tidak hanya dimiliki oleh satu orang di desa yang saat ini dipijaknya terdapat puluhan orang yang memiliki energi Yin.Perbedaan orang yang memiliki energi Yin biasa dan Yin murni sama sekali tidak berbeda jauh, energi Yin murni tidak membuat orang lebih mencolok dari pemilik energi Yin lainnya.Di bawah pohon tidak jauh dari Gerbang Desa Fu Xi terus memperhatikan ke arah desa, semua wanita yang memiliki energi Yin diperhatikannya satu persatu menggunakan penglihatan tajamnya."Haaaaaah, di mana dia saat ini," gumam Fu Xi."Apa perlu aku mengumpulkan semua wanita-wanita itu dan bertanya pada mereka siapa yang bernama Yin," ucap Lulang sepemikiran dengan Fu Xi."Jika kamu yang mengumpulkan mereka pasti akan takut sepertinya memang harus mencari satu persatu," sahut Fu Xi."Terlalu lama, apa kamu akan kembali dulu, ini sudah malam," ucap Lulang."Tidak, aku ingin menemukan wanita itu dulu sebelum kembali
Keduanya yang sudah kembali ke tempat asal bersiap untuk melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja Fu Xi kepikiran tugas yang seharusnya diselesaikannya ada di surga tapi saat ini dirinya sudah keluar dan Fu Xi berpikir bagaimana caranya dirinya kembali ke sana."Kenapa tidak jadi pergi?" Tanya Amying."Aku lupa kalau yang harus aku selesaikan berada di surga tapi aku tidak tahu bagaimana cara agar kita kembali ke sini," ucap Fu Xi."Benar juga, jadi apa yang harus kita lakukan?" tanya Anying lagi."Aku akan masuk ke dalam ruang tanpa batas lebih dulu, akan aku tanyakan padanya," ucap Fu Xi."Tapi sebelumnya dia tidak ada di sana," sahut Anying."Tidak tahu kenapa aku merasa Sepertinya dia ada di dalam sana, jadi biarkan aku masuk ke sana dan bertanya padanya lebih dulu," ucap Fu Xi lagi disambut anggukan kepala oleh Anying.Fu Xi yang menutup matanya langsung menghilang berpindah ke ruang tanpa batas miliknya, baru berpindah tempat Fu Xi melihat cahaya putih berbentuk orang sudah ada di
Fu Xi dan Anying menatap tempatnya saat ini berdiri, setelah menaiki anak tangga yang tidak tahu ada berapa banyak Fu Xi dan Anying sampai di tempat yang lebih indah dari yang ada di bawah.Anying bahkan merasakan kedamaian yang membuatnya hampir lupa tugasnya, Anying juga sempat memiliki niat untuk tinggal di tempat itu."Walau kamu mau kamu belum tentu bisa tunggal di sini," ucap Lalang yang melihat Anying terlena dengan tempat yang dipijaknya saat ini."Aku tahu, tapi... .""Kalian berhentilah berbicara, aku sudah menemukan permasalahannya," ucap Fu Xi yang melihat ke arah satu arah."Apa permasalahannya sebenarnya?" tanya Lulang.Tidak menjawab pertanyaan Lulang Fu Xi langsung berjalan ke arah salah satu pohon Rindang yang berada 50 meter di depannya, di bawah pohon itu terdapat lubang yang di dalamnya terdapat api berukuran Segenggam tangan, di surga seharusnya tidak ada api Fu Xi yakin api itu adalah api dari neraka.Walau berpikiran seperti itu Fu Xi masih tidak mengerti satu h
Setibanya Fu Xi di dalam ruang tanpa batas miliknya Fu Xi memanggil cahaya yang biasa langsung menampakan dirinya tanpa harus menunggu panggilan darinya, Tapi saat ini setelah memanggil berulang kali cahaya yang biasa muncul itu tidak muncul sama sekali seperti tidak ada di dalam tubuhnya."Apa kamu masih berada di dalam tubuhku? Bisakah aku bertanya Apa yang harus kulakukan sekarang," ucap Fu Xi masih terus memanggil walau tahu sepertinya cahaya itu sudah tidak ada di dalam tubuhnya.Karena tidak ada tanda-tanda keberadaan cahaya itu Fu Xi kembali membuka matanya, Fu Xi menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan, karena cahaya itu tidak ada Fu Xi berpikir untuk mencari cara sendiri bagaimana caranya dirinya agar bisa mengembalikan api ke tempatnya semula.Melihat Fu Xi menarik bafas panjang Anying yakin kalau Fu Xi tidak berhasil bertemu dengan yang ada di dalam tubuhnya, ke mana perginya dan kenapa tiba-tiba menghilang membuat Fu Xi terlihat kebingungan."Jadi apa kamu tidak ber
Fu Xi memperingatkan istrinya agar terbiasa dengan suara teriakan yang nantinya akan semakin sering didengarnya, dan Sebenarnya bukan hanya teriakan saja yang akan didengarnya melainkan juga siksaan demi siksaan bagi mereka yang saat hidup di dunia menjadi Pendosa yang sangat besar.Sambil berjalan berdampingan dengan istrinya Fu Xi mencoba melihat ke arah sekelilingnya, Fu Xi ingin melihat apa yang harus diselesaikannya di neraka yang dipenuhi oleh jiwa-jiwa orang yang penuh dosa semasa hidupnya.Saat memperhatikan sekelilingnya Anying baru tersadar kalau jumlah para jiwa yang disiksa di dalam kobaran api lebih banyak wanita dibanding pria, semua wanita itu tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuhnya.Melihat setiap jiwa yang mendapatkan siksaan Anying begidik ngeri, setelah disiksa dengan sangat menyakitkan tubuh mereka menjadi utuh kembali dan mereka terus mengulangi siksaan tanpa henti dan jeritan dan teriakan terus memekik telinga."Sebenarnya Kenapa di neraka le
Fu Xi dan Anying masih terus memperhatikan pria yang berada tidak jauh dari si hitam dan si putih, setelah tugasnya selesai pria itu bersiap pergi sayap yang ada di belakang tubuhnya melebar dengan sempurna, walau sama-sama memiliki sayap sayap yang dimiliki Tuan Hades terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh Fu Xi.Tidak ingin tertinggal dari Tuan Hades Fu Xi bergegas mengepakkan sayapnya dan terbang menyusulnya, seperti mengetahui kalau saat ini sedang diikuti Tuan Hades berhenti dan memutar badannya."Ada apa manusia sepertimu mengikutiku?" Tanya Tuan Hades."Apa aku perlu memperkenalkan diri lebih dulu atau Haruskah aku langsung saja mengatakan tujuanku," ucap Fu Xi."Katakan saja tujuanmu karena aku sangat tidak suka berbasa-basi, lagi pula namamu tidak penting untukku," sahut Tuan Hades."Aku membutuhkan bantuanmu untuk pergi ke neraka, karena saat ini tidak ada yang bisa membantuku selain kamu Tuan hades yang terhormat," ucap Fu Xi."Dari mana datangnya kepercayaan dirimu itu