Share

413. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Paman, apa Paman baik-baik saja?” tanya Lingga sembari meraba tubuh bagian atas Limbur Kancana. “Aku sangat mengkhawatirkan Paman.”

Limbur Kancana bersiap menggetok kepala Lingga, tetapi pemuda itu lebih dahulu menghindar dengan melompat ke belakang. “Apa kau berniat melarikan diri dari tempat ini, Lingga? Cepat katakan!”

Limbur Kancana menoleh pada tiruan Lingga. Saat akan menyerang, tiruan itu lebih dahulu menghilang. “Apa kau akan mengirimkan tiruan itu kembali ke alam manusia?”

Lingga menggaruk rambut yang tidak gatal. “Aku mengkhawatirkan keadaan Paman yang tidak kunjung menemuiku atau memberiku kabar, terlebih saat aku melihat Jaya Tonggoh dan wilayah sekitarnya porak poranda. Aku memang bermaksud mengirim tiruanku untuk melihat keadaan Paman, sedang aku tetap berada di sini.”

“Aku sudah mengunjungimu saat kau tertidur di sisi sungai, Lingga,” ujar Limbur Kancana, “saat itu, aku datang bersama ….”

Limbur Kancana buru-buru menutup mulut. Hampir saja ia menyebut nama Tarusbawa. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status