Share

325. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Kelima pendekar itu tiba-tiba menjerit ketika sisik ular yang dilemparkan Nilasari memasuki tubuh mereka. Mereka berguling-guling di tanah dengan wajah yang mulai memerah seperti kehabisan napas. Para warga yang melihatnya hanya bisa bergerak mundur dengan tatapan penuh ketakutan, sedang di saat yang sama Wintara dan Nilasari justru tersenyum.

Sekujur tubuh kelima pendekar itu mendadak berubah menjadi merah kehitaman dan tak lama setelahnya berubah kaku. Nilasari mengamati kelima pendekar itu dengan tatapan tajam, menunggu selama beberapa waktu dengan perasaan tak menentu.

“Apa yang kau tunggu, Nilasari?” tanya Wintara, “kelima pendekar itu sebentar lagi mati. Tubuh mereka bahkan sudah tidak bergerak lagi. Dibandingkan menunggu, sebaiknya kita segera mengisap kekuatan mereka.”

Wintara maju selangkah, tetapi langsung dihalangi Nilasari.

“Aku mohon tunggu sesaat lagi, Kakang.” Nilasari berbicara tanpa mengalihkan tatapan dari kelima pendekar yang sudah berkalang tanah. Gadis itu mengepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status