Angin kencang terus menderu di halaman Biara Shaolin, seolah alam pun ikut merasakan ketegangan dan kesedihan yang meliputi tempat itu. Aroma darah bercampur dengan tanah basah menyatu dalam udara dingin yang membalut seluruh area. Shian Kui, meskipun terluka, masih memiliki satu jurus pamungkas. Dia mengangkat tangannya, matanya bersinar merah penuh amarah, menembus kegelapan seperti bara api yang membara. "Cakar Iblis Putih!" serunya, tangannya berubah menjadi cakar tajam yang memancarkan cahaya putih menyilaukan, menciptakan pemandangan yang menakutkan dan memukau sekaligus.Dengan satu gerakan cepat, Shian Kui menghantam gelombang energi dari Tang Fei dan Shi Yongxin, menghancurkannya seketika. Dentuman keras terdengar ketika energi mereka bertabrakan, memecahkan keheningan malam. Tang Fei dan Shi Yongxin terhempas keras ke tanah oleh energi cahaya putih yang terus melesat ke arah mereka, tubuh mereka tak berdaya menghadapi kekuatan luar biasa dari Shian Kui. Mereka berdua terbari
Pegunungan Huashan yang biasanya damai kini dipenuhi hiruk-pikuk tak terduga. Angin yang berhembus di antara pepohonan pinus membawa serta suara derap langkah para pendekar berpedang dari Huashan Pay, yang berpatroli tanpa henti dari puncak hingga kaki gunung. Di sela-sela gemericik air terjun dan kicauan burung yang biasanya menenangkan, langkah-langkah mereka terdengar tegas dan penuh kewaspadaan, menciptakan suasana yang mencekam.Di Puncak Teratai, tempat yang menyerupai bunga teratai raksasa, suasana begitu tegang. Ratusan murid Huashan Pay berjaga dengan mata tajam, seolah setiap bayangan adalah ancaman yang mengintai. Dulu, hanya belasan pendekar yang menjaga perguruan megah ini, namun kini jumlah mereka mencapai ratusan, membentuk barikade manusia yang mengelilingi puncak, siap menghadapi segala kemungkinan.Kehadiran mereka yang begitu banyak bukan tanpa alasan. Desas-desus tentang Shian Kui, Pendekar Kitab Iblis, menghantui setiap sudut Pegunungan Huashan. Kabar tentang keha
WUUUSSSH!Angin menggeliat dan mengaum, menerjang halaman Perguruan Huashan Pay dengan liar.Para pendekar yang tak siap menghadapi badai energi ini terhempas seketika. Tubuh mereka melayang tak terkendali, beberapa menghantam tebing pegunungan yang tajam, tewas seketika dalam kengerian."Hati-hati! Ini bukan angin biasa!" Teriakan Hao Daitong menggema, kesadarannya langsung menangkap bahwa ini adalah ulah Shian Kui. "Bersembunyilah di balik dinding yang aman dari hembusan angin kencang ini!"Kelima Harimau Huashan—Hao Fei, Hao Long, Hao Shen, Hao Kui, dan Hao Kang—juga mulai menyadari bahwa badai ini bukanlah fenomena alam, tetapi sebuah serangan energi angin yang dahsyat. Hanya satu orang yang mampu melakukannya—Shian Kui, Pendekar Kitab Iblis dengan ilmu Hembusan Angin Iblisnya."Dia sudah datang!" Seru Hao Daitong. Wajahnya yang tadi penuh percaya diri kini berubah pucat pasi."Jangan khawatir, Ketua Hao... Kami akan membasmi hantu Dunia Persilatan ini!" Sahut Hao Fei. Baginya, men
Perguruan Wu Tang adalah sekte yang sangat dihormati di Negeri Han, terutama setelah kehancuran Biara Shaolin. Kini, Wu Tang Pay menjadi yang terdepan dalam dunia persilatan, diharapkan oleh banyak pendekar untuk menghentikan kekejian Shian Kui.Zhang Sanfeng, yang sombong, mulai menampakkan keangkuhannya. Sudah tiga hari berlalu sejak insiden di Shaolin Pay, namun Hantu Dunia Persilatan yang menakutkan itu belum bertindak. Di hari ketiga, Zhang Sanfeng dengan lantang berkata, "Jangan takut! Shian Kui tidak akan berani menyentuh Perguruan Wu Tang!" Suaranya menggema di antara murid-murid dan pendekar Wu Tang, menimbulkan sorak-sorai penuh semangat. Mereka melihat Zhang Sanfeng sebagai pemimpin yang berdiri kokoh di puncak dunia persilatan, dan tanpa ragu, ia menawarkan diri sebagai Ketua Dunia Persilatan, menggantikan Shi Yongxin yang baru saja wafat, bersama Lima Perguruan Besar."Kita harus membalaskan dendam Ketua Shi dari Shaolin Pay!" serunya, tanpa menyebut Go Bi Pay dan Huashan
Kehancuran Tiga Perguruan Besar hanya dalam sekejab saja membuat dunia persilatan geger oleh sepak terjang Shian Kui yang terkenal sebagai Hantu Dunia Persilatan dan juga Pendekar kitab Iblis. Tidak terkecuali Kun Lun Pay yang baru saja mengangkat Tiga Elemental Kun Lun menjadi Ketua Kun Lun Pay untuk sementara waktu.Di bawah langit kelabu, Shian Kui berdiri di tepi tebing Perguruan Kun Lun, angin dingin menusuk kulitnya. Udara pegunungan yang tajam membawa aroma pinus dan es, memberikan kesan tenang yang menipu. Dia menatap ke bawah, melihat lembah yang dipenuhi kabut, sementara ingatan tentang kehadirannya di Wu Tang masih segar di benaknya. Mengapa dia meninggalkan Wu Tang? Itu adalah pertanyaan yang menggantung tanpa jawaban, bahkan bagi dirinya sendiri."Shian Kui," suara menggema di baliknya, tajam seperti petir yang siap menggelegar. Shian Kui berbalik, melihat tiga sosok berdiri tegak di depannya, masing-masing mengenakan jubah kuning pucat dengan simbol elemen di dada mereka
Setelah menghancurkan Perguruan Kun Lun, Shian Kui kembali menuju Perguruan Wu Tang yang sebelumnya ia lewati. Dia merasa heran dengan dirinya sendiri karena tidak langsung menghancurkan Perguruan Wu Tang saat pertama kali melewatinya. Rasa penasaran dan hasrat untuk menuntaskan misi penghancuran membuatnya kembali ke sana, dengan kekuatan dan tekad yang semakin membara. Di dalam hatinya, Shian Kui tahu bahwa kehancuran Perguruan Wu Tang akan menjadi langkah penting dalam usahanya untuk menaklukkan dunia persilatan.Di Perguruan Wu Tang, para pendekar merasa lega setelah berhasil lolos dari pembantaian sebelumnya oleh Hantu Dunia Persilatan. Mereka menikmati ketenangan yang langka itu, tidak menyadari bahwa Shian Kui sedang menuju kembali ke sana dengan niat jahat.Shian Kui tiba dengan wajah beringas, membuat para pendekar Wu Tang terkejut. Tanpa peringatan, ia melancarkan serangan "Angin Api Neraka". Dengan gerakan tangannya, angin berubah menjadi pusaran api yang melalap pendekar-p
Tidak ada ras senang ataupun bangga telah menghancurkan lima perguruan besar yang menjadi panutan bagi dunia persilatan. Hatinya masih terasa kosong. Pembalasan dendam terhadap Ketua Lima Perguruan Besar yang semuanya tewas kecuali Guo Xiang hanya merupakan kesenangan sesaat saja baginya, kemudian hatinya kembali hampa."Aku harus mencari Ketua Golongan Hitam, Shu Maojin yang telah menghianati ayahku. Gara-gara dia, ayah sampai tewas diburu oleh pendekar brengsek ini."Ingatan Shian Kui semakin jelas ... bahkan dia juga mulai ingat kalau Qian Wang, kakeknya yang telah membunuh ayah dan ibunya. "Tunggu aku, kakek jahat! Aku akan mencarimu setelah urusanku dengan Shu Maojin selesai!" Mencari Shu Maojin bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami. Tokoh golongan hitam ini emnghilang tanpa jejak, sehingga Shian Kui merasa perlu untuk pergi ke Bukit Tengkorak untuk membalaskan dendamnya.***Bukit Tengkorak, atau yang juga dikenal sebagai Skull Hill, menjadi markas kuat Golongan Hitam, sebu
Dunia Persilatan tenggelam dalam duka yang mendalam. Kabar tentang kematian Lima Ketua Perguruan Besar di tangan Shian Kui, yang juga memusnahkan sebagian besar murid perguruan, mengguncang seluruh tatanan. Bayang-bayang kegelapan semakin pekat ketika Zhuge Shin, Ketua Golongan Hitam, ditemukan tewas. Kekacauan ini mendorong banyak pendekar memilih pensiun dini dan hidup sebagai rakyat biasa, menghindari ancaman yang dibawa oleh sosok misterius yang dikenal sebagai Hantu Dunia Persilatan.Tak seorang pun yang sanggup menghentikan teror yang ditimbulkan oleh Shian Kui. Lima Perguruan yang berusaha bangkit kembali tidak kuasa menahan laju kehancuran yang dibawa oleh Pendekar Kitab Iblis ini. Sudah sebulan berlalu sejak awal keganasan ini, dan ratusan pendekar telah menjadi korban, tanpa ada yang berani menantang Shian Kui.Kaisar Han, geram dengan kegaduhan yang ditimbulkan, akhirnya mengutus Ang Cit Mo Kui untuk menghentikan aksi Shian Kui. Selain itu, kaisar juga menawarkan hadiah bes