Petaka besar tengah dialami Go Bi Pay yang hancur oleh pembalasan dendam yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis."Hahaha ... apa hebatnya Pangcu kalian? Aku akan menghabisi kalian semua sampai tak bersisa! Katakan ... siapa yang turut serta mengejarku dan menyaksikan kematian orangtuaku? Apa kau juga ikut serta, Song Bihai?' tanya Shian Kui dengan wajah bengis iblisnya."Aku tidak tahu siapa orangtuamu! Kenapa kamu membunuh seluruh pendekar dunia persilatan hanya demi memenuhi dendam kesumatmu yang tak jelas!"Baru kali ini dia menyaksikan langsung pembantaian yang dilakukan oleh Pendekar Kitab Iblis yang tidak berbelas kasihan sama sekali. Song Bihai sadar kalau nyawanya hanya menghitung waktu. Tidak mungkin Hantu Dunia Persilatan ini melepaskan dirinya."Tak jelas katamu? seluruh pendekar dunia persilatan menganggu hidup kami yang tenang di Desa Fujian. Apa kamu ingat Pendekar Tinju Besi Shu Yonjin dan Pendekar Pedang Rajawali Qian Ling yang kalian kejar dan bunuh hanya demi memen
Keheningan yang biasanya melingkupi Biara Shaolin kini pecah oleh hiruk-pikuk para biksu. Mereka bergerak serempak, mengasah keterampilan di bawah pengawasan ketat Ketua Shaolin, Shi Yongxin. Di tengah halaman luas, Biksu Tang Fei yang biasanya mengasingkan diri, muncul dengan wajah diliputi kecemasan."Kita tidak perlu takut! Shian Kui hanya sendirian, sementara kita ratusan, bahkan ribuan jika Samanera ikut serta melawan Pendekar Kitab Iblis! Kita adalah biksu yang welas asih, tidak mungkin kita biarkan anak-anak muda itu tewas di tangan Shian Kui! Cukup kita saja yang menghadapinya!" seru Shi Yongxin. Seruannya disambut sorak-sorai meriah dari para biksu. Beberapa Pendekar Lo Han yang menjaga biara turut hadir dalam rapat akbar itu."Apakah informasimu ini benar, Suheng?" tanya Biksu Tang Fei, masih belum bisa mempercayai bahwa Perguruan Go Bi kini hanya tinggal reruntuhan dengan semua Tetua Perguruan tewas di tangan Shian Kui. Hanya Ketua Guo Xiang yang selamat karena tidak berada
Shian Kui melesat ke depan dengan gerakan yang begitu cepat hingga hanya terlihat sebagai bayangan kabur. Dia menggunakan jurus “Angin Neraka”, gerakan berputar cepat yang menciptakan pusaran angin kuat di sekitarnya. Para biksu yang berada di jalurnya terhempas seperti daun kering tertiup angin.Shi Yongxin melangkah maju, tangannya mengeluarkan cahaya keemasan. “Jari Sakti Emas!” serunya, jari-jarinya meluncur cepat ke arah Shian Kui, menyerang titik-titik vital. Namun, Shian Kui menghindari setiap serangan dengan kelincahan luar biasa, seperti bayangan yang menari di tengah badai.Tang Fei tidak tinggal diam. Dia mengangkat tangannya, tubuhnya menyatu dengan alam sekitarnya. “Tapak Lo Han Emas!” Teriaknya, tubuhnya bergerak lincah dalam kombinasi jurus-jurus yang sulit ditebak. Tangannya menghantam dengan kekuatan dahsyat, menciptakan gelombang energi yang bergetar di udara. Tubuh Biksu ini juga berwarna keemasan dengan daya pelindung meningkat beberapa kali lipat daripada sebelumny
Angin kencang berhembus di halaman Biara Shaolin, membawa aroma tanah basah yang tersentuh oleh energi dahsyat yang memancar dari tubuh tiga pendekar yang berdiri di tengah-tengahnya. Suara daun-daun berdesir dan gemerisik pohon-pohon menciptakan suasana tegang yang mencekam. Di langit yang suram, awan hitam berputar seolah-olah meramalkan kehancuran yang akan datang.Shian Kui, Sang Pendekar Kitab Iblis, berdiri dengan tatapan yang menyala penuh amarah, mata hitamnya memancarkan kegilaan yang mengerikan. "Bersiaplah untuk akhir dari Lima Perguruan Besar," katanya dengan suara rendah dan mengancam. Ketika dia mengangkat tangannya, sebuah aura gelap yang pekat mulai mengelilinginya, mengaburkan sekitarnya dengan bayangan yang menakutkan. "Tapak Iblis Tanpa Batas!" serunya, mengayunkan tangannya dengan gerakan yang begitu cepat sehingga hanya terlihat sebagai bayangan. Gelombang energi hitam melesat dari tangannya, menghantam tanah dengan kekuatan luar biasa, menciptakan retakan yang me
Angin kencang terus menderu di halaman Biara Shaolin, seolah alam pun ikut merasakan ketegangan dan kesedihan yang meliputi tempat itu. Aroma darah bercampur dengan tanah basah menyatu dalam udara dingin yang membalut seluruh area. Shian Kui, meskipun terluka, masih memiliki satu jurus pamungkas. Dia mengangkat tangannya, matanya bersinar merah penuh amarah, menembus kegelapan seperti bara api yang membara. "Cakar Iblis Putih!" serunya, tangannya berubah menjadi cakar tajam yang memancarkan cahaya putih menyilaukan, menciptakan pemandangan yang menakutkan dan memukau sekaligus.Dengan satu gerakan cepat, Shian Kui menghantam gelombang energi dari Tang Fei dan Shi Yongxin, menghancurkannya seketika. Dentuman keras terdengar ketika energi mereka bertabrakan, memecahkan keheningan malam. Tang Fei dan Shi Yongxin terhempas keras ke tanah oleh energi cahaya putih yang terus melesat ke arah mereka, tubuh mereka tak berdaya menghadapi kekuatan luar biasa dari Shian Kui. Mereka berdua terbari
Pegunungan Huashan yang biasanya damai kini dipenuhi hiruk-pikuk tak terduga. Angin yang berhembus di antara pepohonan pinus membawa serta suara derap langkah para pendekar berpedang dari Huashan Pay, yang berpatroli tanpa henti dari puncak hingga kaki gunung. Di sela-sela gemericik air terjun dan kicauan burung yang biasanya menenangkan, langkah-langkah mereka terdengar tegas dan penuh kewaspadaan, menciptakan suasana yang mencekam.Di Puncak Teratai, tempat yang menyerupai bunga teratai raksasa, suasana begitu tegang. Ratusan murid Huashan Pay berjaga dengan mata tajam, seolah setiap bayangan adalah ancaman yang mengintai. Dulu, hanya belasan pendekar yang menjaga perguruan megah ini, namun kini jumlah mereka mencapai ratusan, membentuk barikade manusia yang mengelilingi puncak, siap menghadapi segala kemungkinan.Kehadiran mereka yang begitu banyak bukan tanpa alasan. Desas-desus tentang Shian Kui, Pendekar Kitab Iblis, menghantui setiap sudut Pegunungan Huashan. Kabar tentang keha
WUUUSSSH!Angin menggeliat dan mengaum, menerjang halaman Perguruan Huashan Pay dengan liar.Para pendekar yang tak siap menghadapi badai energi ini terhempas seketika. Tubuh mereka melayang tak terkendali, beberapa menghantam tebing pegunungan yang tajam, tewas seketika dalam kengerian."Hati-hati! Ini bukan angin biasa!" Teriakan Hao Daitong menggema, kesadarannya langsung menangkap bahwa ini adalah ulah Shian Kui. "Bersembunyilah di balik dinding yang aman dari hembusan angin kencang ini!"Kelima Harimau Huashan—Hao Fei, Hao Long, Hao Shen, Hao Kui, dan Hao Kang—juga mulai menyadari bahwa badai ini bukanlah fenomena alam, tetapi sebuah serangan energi angin yang dahsyat. Hanya satu orang yang mampu melakukannya—Shian Kui, Pendekar Kitab Iblis dengan ilmu Hembusan Angin Iblisnya."Dia sudah datang!" Seru Hao Daitong. Wajahnya yang tadi penuh percaya diri kini berubah pucat pasi."Jangan khawatir, Ketua Hao... Kami akan membasmi hantu Dunia Persilatan ini!" Sahut Hao Fei. Baginya, men
Perguruan Wu Tang adalah sekte yang sangat dihormati di Negeri Han, terutama setelah kehancuran Biara Shaolin. Kini, Wu Tang Pay menjadi yang terdepan dalam dunia persilatan, diharapkan oleh banyak pendekar untuk menghentikan kekejian Shian Kui.Zhang Sanfeng, yang sombong, mulai menampakkan keangkuhannya. Sudah tiga hari berlalu sejak insiden di Shaolin Pay, namun Hantu Dunia Persilatan yang menakutkan itu belum bertindak. Di hari ketiga, Zhang Sanfeng dengan lantang berkata, "Jangan takut! Shian Kui tidak akan berani menyentuh Perguruan Wu Tang!" Suaranya menggema di antara murid-murid dan pendekar Wu Tang, menimbulkan sorak-sorai penuh semangat. Mereka melihat Zhang Sanfeng sebagai pemimpin yang berdiri kokoh di puncak dunia persilatan, dan tanpa ragu, ia menawarkan diri sebagai Ketua Dunia Persilatan, menggantikan Shi Yongxin yang baru saja wafat, bersama Lima Perguruan Besar."Kita harus membalaskan dendam Ketua Shi dari Shaolin Pay!" serunya, tanpa menyebut Go Bi Pay dan Huashan