Share

775. Part 6

last update Last Updated: 2024-12-16 01:02:00

"Mulut betinamu cukup kotor bagiku, Ratu Teluh! Sebaiknya kususulkan saja nyawamu sendiri agar bisa minta bantuan gurumu untuk membukakan pintu itu. Hiiah...!"

Bandot Tembang meremas sendiri tongkatnya sampai tangannya mengeluarkan otot dan gemetaran. Dari ukiran mata burung hantu di kepala tongkat meluncurkan cahaya sinar kuning dua buah. Memanjang dan menjadi satu di ujungnya. Sinar itu menembus dada Ratu Teluh Bumi tujuannya. Tapi jari telunjuk Ratu Teluh Bumi cepat dihadangkan di depan dada. Sinar kuning itu tepat mengenai ujung jari telunjuk.

Rupanya sinar itu sedang ditangkis oleh Ratu Teluh Bumi dengan ujung telunjuknya dan berusaha dilawan kekuatannya hingga kedua kaki Ratu Teluh Bumi gemetaran. Kedua tubuh itu sama-sama gemetar. Gerakan sinar juga makin menipis. Kejap berikutnya sinar kuning itu hilang seketika bagai tersedot telunjuk Ratu Teluh Bumi.

Zlubb...!

Tetapi pada saat itu pula telapak tangan Ratu Teluh Bumi menjadi menyala kuning. Telap

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Kera Sakti   776. Part 7

    Jlegg...!Bandot Tembang sudah berdiri di depan Intan Selaksa dalam jarak sepuluh langkah. Tanpa berhenti sedikit pun, Intan Selaksa cepat melarikan diri ke arah kiri. Arahnya sudah berubah lagi. Mana yang dilihat aman itu yang ia tuju.Dia samping kirinya Intan melihat sekelebat bayangan warna jingga sejajar dengan larinya. Jelas itu warna jubahnya Dewi Kelambu Darah yang ingin mencegat di depan jalan. Maka, cepat-cepat Intan Selaksa berbelok arah, menerabas semak berduri dan tak pedulikan kulitnya tergores semak-semak itu. Tapi dalam beberapa jarak kemudian, tahu-tahu Ratu Teluh Bumi sudah berdiri di depannya dengan sikap menghadang."Mati aku...!" gumam Intan Selaksa dalam hati.Cepat-cepat ia membalikkan diri dan berlari lagi. Namun begitu ia melangkah sambil membalikkan diri, ia membentur sesuatu dengan keras.Bukk...!Intan Selaksa jatuh terduduk di tanah. Matanya memandang ke atas."Oh, siapa lagi ini!" pikirnya. "Tampan sekali

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pendekar Kera Sakti   777. Part 8

    Brusss...!"Siapa yang mau tertawa lagi, hah!" bentak Dewi Kelambu Darah dengan lagak galaknya. Lalu, terdengar suara tawa yang walau tak keras namun terdengar jelas. Itulah tawa milik Pendekar Kera Sakti."Ha ha ha ha.... Aku tertawa!"Dewi Kelambu Darah cepat palingkan pandang dengan wajah tetap menampakkan kegeramannya. Tapi ia cepat berkata, "Kalau kau yang tertawa, terserah!""Hmm...!" Ratu Teluh Bumi mencibir, mencemooh sikap Dewi Kelambu Darah.Pendekar Kera Sakti segera menggaruk-garuk kepalanya, sementara itu terdengar Bandot Tembang berseru, "Raja Nujum! Menyingkirlah kau dan jangan lindungi bocah bodoh itu! Aku membutuhkan kunci pembuka pintu kamar pusaka tersebut!"Ratu Teluh Bumi menyahut, "Kalau kau melindungi gadis itu, kami akan membunuhmu bersama-sama, Raja Nujum!"Pada saat itu, Intan Selaksa mempunyai gagasan yang lebih bagus lagi. Ia segera mengambil kunci kamar Cipta Hening dari selipan sabuk pinggangnya. Kemudian

    Last Updated : 2024-12-16
  • Pendekar Kera Sakti   778. Part 9

    "Aaaaow...!"Dewi Kelambu Darah terpekik kesakitan, satu kakinya terselip batang pohon dan menghimpitnya kuat-kuat. Sementara yang lainnya terjungkal di semak-semak atau ke mana saja. Masing-masing jarak jatuh mereka mencapai tujuh langkah dari tempat semula mereka berdiri. Sementara itu, bola kristal di tongkat Raja Nujum masih menyala berkejap-kejap warna merah membara. Sebelum tongkat itu dikibaskan lagi, Raja Nujum segera berbisik ke belakang,"Cepat lari dan...."Ia terhenti bicara bisiknya, karena ketika melirik ke belakang, ternyata Pendekar Kera Sakti dan Intan Selaksa sudah menghilang, entah sejak kapan dan ke arah mana. Raja Nujum tak mendengar gerakan pergi Baraka dan Intan.Intan Selaksa bagaikan sedang bermimpi, ia tak sadar jika telah diangkat dan dibawa lari oleh Pendekar Kera Sakti menggunakan jurus ‘Gerak Kilat Dewa Kayangan’-nya yang luar biasa cepat itu. Dalam waktu singkat, mereka sudah berada di depan kuil. Baraka

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pendekar Kera Sakti   779. Part 10

    "Amanat mendiang Guru, aku harus menjaga kuil dan kamar itu khususnya, agar jangan sampai ada yang menjamah atau merusaknya. Aku hanya tunaikan tugas dari mendiang Guru!"‘Mengapa mendiang gurunya Intan Selaksa mengkhususkan kamar itu? Jika tidak ada apa-apanya, pasti tidak perlu dikhususkan,’ pikir Baraka dalam renungan panjangnya.-o0o-MATAHARI pagi telah pancarkan sinarnya sejak tadi. Pendekar Kera Sakti bergegas bangkit ketika menyadari dirinya telah semalaman tertidur di saung tepi telaga itu. Nyenyak sekali tidurnya, sampai ia tak terasa bahwa Intan Selaksa telah bangun dan tinggalkan saung."Ke mana dia!" pikir Baraka mencari-cari Intan Selaksa. "Mungkin sedang buang air di balik rumpun bambu merah itu? Hmm... tak perlu kususul. Nanti sangkanya mataku seperti keranjang!" gumam Pendekar Kera Sakti sambil melangkahkan kakinya mendekati telaga, kemudian ia meraup air telaga untuk mencuci muka.Namun tiba-tiba ada gelombang tenaga

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pendekar Kera Sakti   780. Part 11

    Ketika mereka sampai di kuil, tiga orang itu sedang menggempur dinding kamar semadi. Mereka pikir pintu itu lebih sulit digempur ketimbang dindingnya. Tetapi pada waktu Sambar Jantung ingin melepaskan pukulan penggempurnya, Pendekar Kera Sakti segera berteriak, "Kuncinya ada di sini! Tak perlu menggempur dinding itu! Ambil saja kunci ini!""Bocah monyet itu muncul lagi!" geram Ratu Teluh Bumi. Sengaja Baraka memancingnya ke arah luar halaman kuil, karena keadaan di dalam halaman kuil sangat tak baik jika untuk pertempuran. Bahkan Baraka sengaja memancing mereka untuk mengejarnya ke sebuah gugusan cadas yang menyerupai bukit kecil itu. Baraka berdiri di sana, sementara Intan Selaksa bersembunyi di balik kerimbunan pohon yang ada tak jauh dari bukit cadas itu.Dalam waktu singkat Sambar Jantung, Ratu Teluh Bumi, dan Dewi Kelambu Darah sudah mengepung Baraka. Mata mereka sama-sama memandang ke arah leher Pendekar Kera Sakti yang berkalung kunci warna hitam dari batuan jen

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pendekar Kera Sakti   781. Part 12

    Wuttt...!Gemerincing bunyinya menerjang angin, menuju ke arah Baraka. Rupanya serombongan pecahan beling atau logam-logam tajam. Dengan kibasan tangan bagai memercikkan air, rombongan benda tajam itu pecah berhamburan ke mana-mana. Satu di antaranya masuk ke rahang Ratu Teluh Bumi. Perempuan itu tersentak bagai tersengat bisa kalajengking. Dan tiba-tiba kulit rahangnya itu mengelupas. Bergerak pelan mengelupas sendiri sampai ke bagian pipi. Ratu Teluh Bumi cepat pejamkan mata. Kejap berikutnya luka itu kembali seperti semula. Mulus lagi wajahnya.Namun ia segera meniup telapak tangannya ke arah Baraka. Dan Baraka segera putarkan Suling Naga Krishna ke atas. Sesuatu yang berwarna serbuk hitam dari tiupan tangan Ratu Teluh Bumi itu menyebar ke mana-mana terkena kibasan angin suling. Bahkan kibasan angin itu semakin besar dan menghantam keras kepala Ratu Teluh Bumi.Plokk...!"Ahhg...!" Ratu Teluh Bumi terpelanting. Kepalanya mengucurkan darah, sep

    Last Updated : 2024-12-17
  • Pendekar Kera Sakti   782. Part 13

    Berdebar-debar Pendekar Kera Sakti melihat pedang itu. Ternyata di situlah, di perairan telaga itulah pedang itu disimpan oleh Begawan Sangga Mega. Jelas tak akan mudah ditemukan atau dilihat orang, karena pedang itu ada di antara lapisan alam nyata dan alam gaib. Hanya orang-orang yang bisa melihat alam gaib saja yang bisa melihat seperti apa Pedang Guntur Biru itu.Berbentuk sangat indah, menarik sekali. Setiap orang pasti berminat untuk memilikinya. Tapi Pendekar Kera Sakti menahan hatinya dan berhasil untuk tidak memegangnya. Sekalipun ia bisa melihat alam gaib jika mengusap keningnya dengan tangan kiri, sekalipun ia bisa memegang, tapi ia tak mau gegabah melakukannya. Sekalipun ia bisa membawa lari dan memilikinya, tapi ia tak mau membawanya lari. Ia hanya berkata dalam hatinya, "Bukan aku pewarisnya, tapi mungkin Siluman Selaksa Nyawa itu, kalau memang dia bisa berusia tiga ratus tahun. Jika ia sebelumnya sudah mati, berarti satu-satunya pewaris pedang itu adalah.... Si

    Last Updated : 2024-12-18
  • Pendekar Kera Sakti   783. Part 14

    Kejap berikutnya mereka yang menjadi penghuni tanah kuburan melompat keluar menerabas gundukan tanah yang menimbun jenazah mereka masing-masing. Ada yang sudah bertulang, ada yang sudah dimakan rayap, ada yang baru sebagian saja tubuhnya digerogoti rayap, ada yang masih baru dua-tiga hari dimakamkan. Semuanya menerobos keluar dari kubur masing-masing.Brusss...!Glegar guntur di langit menyambut kemunculan mereka.Blarrr...! Glur glur glur glur...!Suara itu menghilang.Blarrr...! Glur glur glur glur....!Menghilang lagi. Kini mereka yang baru bangkit dari kubur melangkah meninggalkan tempatnya, mereka mulai berdiri mendekati jalan yang akan dilewati oleh para pengusung tandu itu. Begitu para pengusung tandu dan rombongan muncul dari jalanan yang menanjak, para mayat yang bangkit dari kubur itu segera menyerang mereka."Kkkrrr...!"Mereka serukan suara tak jelas. Tapi langkah dan gerakan mereka terlihat jelas serba pasti.

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Pendekar Kera Sakti   1263. Part 5

    "Sayang sekali sewaktu Baraka ada di tempat kita, aku dan Pita Biru sedang menjalankan tugas ke Pulau Gayung, sehingga aku dan Pita Biru tidak melihat seperti apa ketampannya.” Desah resah Kesuma Sumi"Sudah, sudah..., jangan bicara soal ketampanannya. Nanti kalian terkulai lemas membayangkannya!" sergah Rindu Malam. "Sebaiknya kita pergi temui Sumbaruni di pantai semberani!""Apakah Sumbaruni alias Pelangi Sutera itu mengenal Pendekar Kera Sakti?!"Rindu Malam menjawab dengan mulut runcing, "Bukan hanya kenal, tapi juga jatuh cinta kepada Pendekar Kera Sakti!"Kesuma Sumi menyahut. "Kalau begitu, ku rasa Pendekar tampan itu sedang terlena dalam pelukan Sumbaruni!?"Rindu Malam tarik napas dalam-dalam, karena masih ada sisa kecemburuan yang bikin dia deg-deg-an. Betapa pun juga ia harus bisa sisa kecemburuan itu karena takut melanggar peringatan dari ratunya."Jangan bayangkan dia ada dalam pelukan Sumbaruni. Bayangkan saja dia ada dal

  • Pendekar Kera Sakti   1262. Part 4

    Dari semadi yang dilakukannya, Ratu Asmaradani mendapatkan petunjuk kalau kalau Baraka adalah sang pewaris para dewa. Maka, Ratu Asmaradani pun mengirim ilmu 'merambah bhatin' untuk hadir ke alam mimpi Baraka. Tetapi sudah beberapa kali hal itu dilakukan, ternyata Baraka belum datang juga. Terpaksa tiga utusan diperintahkan mencari Pendekar tampan yang namanya sering menjadi bahan pembicaraan para tokoh rimba persilatan itu. Sebab Ratu Asmaradani curiga, pasti ada kesulitan yang di alami Baraka sehingga pemuda itu tidak bisa datang ke negeri Samudera Kencana. Karenanya, sang Ratu berpesan kepada Rindu Malam, jika ada sesuatu yang menyulitkan sang Pendekar Kera Sakti, Rindu Malam bergegas membantu melepaskan si Pendekar tampan itu dari kesulitan tersebut. Kesulitan apa yang dihadapi Baraka sebenarnya?Titik pangkal kesulitan itu terletak pada hilangnya Pedang Kayu Petir yang sebenarnya sudah ada di tangan Angon Luwak, bocah penggembala kambing itu namun pedang tersebut jatuh k

  • Pendekar Kera Sakti   1261. Part 3

    Kapak bergagang panjang dicabut dari selipan sabuk, lalu tubuh Roh Gepuk berkelebat menerjang Pita Biru. Tapi mendadak tubuh itu terpental ke samping. Baru saja melompat belum jauh dari tempat, sebuah pukulan jarak jauh tanpa sinar dilepaskan dari tangan Kusuma Sumi. Roh Gepuk terpekik pendek. Lalu jatuh tak tentu keseimbangan.Pita Biru memandang Kusuma Sumi dengan sikap masih berdiri tegak dan kedua kaki sedikit merenggang. Saat itu Kusuma Sumi segera melangkah maju dan berkata dengan tegas. “yang ini biar kutangani, mundurlah!”Pita Biru segera melompat ke samping. Kejap berikut sudah berdiri tak jauh dari Rindu Malam, yang bersidekap dengan tenang di bawah pohon. Dan ketika Roh Gepuk bangkit kembali, ia terkesiap melihat lawannya sudah berganti pakaian. Tapi segera sadar, bahwa lawannya bukan berganti pakaian, tetapi berganti orang.“Kau yang akan menggantikan nyawa temanmu itu untuk menebus nyawa temanku, ha?!”Kusuma Sumi dia

  • Pendekar Kera Sakti   1260. Part 2

    “Ya, kami tahu. Tapi Nila Cendani sudah mati, kabarnya dibunuh Pendekar Kera Sakti. Entah benar atau tidak, kami tidak ikut terbunuh waktu itu. Tapi kami tahu, Ratu Samudera Kencana pernah terlibat bentrokan dengan Nila Cendani dan mengejarnya sampai ke Teluk Sumbing. Tentunya ratumu tahu dimana Teluk itu berada. Tentu ratumu pun tahu bahwa disana terpendam harta karun rampasan Nila Cendani semasa menjadi ketua Rompak Samudera. Dan tentunya sebagai anak buah Ratu Asmaradani, kalian juga diberitahu letak Teluk itu, untuk sewaktu-waktu menggali harta karun disana”.“Ratu kami tidak pernah memikirkan harta yang bukan miliknya. Kami sudah cukup kaya tanpa merampas harta yang bukan milik kami!” Kata Rindu Malam.Roh Gepuk segera menyahut, “Begini saja nona-nona cantik. Aku akan membuka sayembara. Barang siapa di antara kalian ada yang bisa menyebutkan dimana letak Teluk Sumbing. Akan mendapat hadiah dikawinkan dengan temanku ini, si Cucur Sangi

  • Pendekar Kera Sakti   1259. RAJA TUMBAL

    MEREKA baru saja mendarat di pantai dengan gunakan sebuah sampan. Tiga wanita berambut cepak, seperti potongan rambut lelaki itu mempunyai paras ayu yang berbeda nilai kecantikannya. Namun ketiganya sama-sama menggiurkan seorang lelaki yang memandang dari sisi kemesuman. Karena ketiganya mempunyai bentuk tubuh nan elok, bak lambaian perawan menunggu pelukan.“Ingat ciri-cirinya!” kata wanita muda yang berpakaian putih bertepian benang emas. “Tampan, rambut poni, pakaian rompi kulit ular emas tanpa lengan, memiliki rajah naga emas melingkar di punggung lengannya”.Si cantik berpakaian putih yang mempunyai pedang di punggung bergagang balutan kain beludru merah itu menyebutkan ciri-ciri seorang pendekar tampan yang tak lain adalah Pendekar Kera Sakti, Baraka.Si cantik berdada seksi dan berkulit kuning langsung memberi isyarat dengan tangan agar kedua gadis seusianya itu bergerak mengikuti langkahnya jauh ke dalam hutan. Sesekali ia berpali

  • Pendekar Kera Sakti   1258. Part 25

    "Bocah bodoh kau! Gurumu saja tak mampu kalahkan aku, apalagi kau yang hanya muridnya!" geram Tengkorak Liar."Mendiang Guru tidak mempunyai ilmu 'Pedang Bintang', tapi aku punya jurus itu dari seorang guru pedang tersohor: Ki Argapura alias si Penggal Jagat! Tentunya kau kenal, Tengkorak Liar!""Persetan dengan Argapura!" geram Tengkorak Liar."Buktikan kehebatannya di depanku! Hiaaah...!"Tengkorak Liar sentakkan kedua tangannya ke depan. Dua larik sinar merah yang melingkar-lingkar pada ujungnya bagaikan mata bor itu melesat ke arah Angin Betina. Kecepatannya amat tinggi, membahayakan sekali bagi Angin Betina. Dihindari akan terlambat, ditangkis akan telat. Untung Baraka selalu siap siaga. Begitu sinar merah itu terlepas, sinar biru berkelok-kelok bagai lidah petirpun keluar dari sentakan kedua tangan Baraka.Claaap...!Jurus 'Cahaya Kilat Biru' warisan Ki Ageng Buana yang biasanya membuat lawan hangus dan keropos itu menghantam sinar mer

  • Pendekar Kera Sakti   1257. Part 24

    Blaaar...!Gelombang ledakan menghentak sangat kuat membuat tubuh Pendekar Kera Sakti sebelum sempat mendarat sudah terlempar lagi bagaikan terbuang ke arah belakang.Wuuus...! Brrukk...!Benturan tersebut bukan saja hasilkan gelombang ledakan tinggi, namun juga kerliapan cahaya merah yang lebar dan menyilaukan. Tongkat itu sendiri pecah dan terpotong-potong tidak beraturan. Pandangan mata Baraka menjadi gelap bagaikan menemui kebutaan.Ketika ia jatuh terpuruk dan mencoba untuk bangkit, ia tak melihat apa-apa kecuali kegelapan yang pekat. Tetapi suling mustika masih ada di tangannya, sehingga Baraka buru-buru menyalurkan hawa murni ‘Kristal Bening’-nya!Maka dalam beberapa kejap saja pandangan matanya sudah kembali seperti semula. Kesesakan dadanya mulai lancar, dan rasa sakit pada sekujur tubuh serta tulang-tulangnya yang merasa patah telah pulih segar seperti semuia."Edan! Kekuatannya begitu tinggi. Hampir saja aku celaka!" p

  • Pendekar Kera Sakti   1256. Part 23

    Orang pertama yang menghadapi Baraka adalah Tongkang Lumut yang bersenjata rencong terselip di depan perutnya. Yang lain mundur, memberikan tempat untuk pertarungan maut itu. Tongkang Lumut mulai buka kuda-kudanya, tapi Baraka malahan menggaruk-garuk pantatnya dengan seenaknya saja. Ketenangan itu sengaja dipamerkan Baraka untuk membuat ciut nyali lawannya, sekalipun hanya sedikit saja kedutan nyali itu dialami oleh lawan, tapi punya sisi menguntungkan bagi Baraka.Tongkang Lumut rendahkan kakinya. Kedua tangan terangkat, yang kanan ada di atas kepala dengan bergetar pertanda tenaga dalam mulai disalurkan pada tangan tersebut. Tangan kirinya menghadang di depan dada. Menggenggam keras dan kuat sekali.Slaaap...!Tiba-tiba Tongkang Lumut bagai menghilang dari hadapan Baraka. Tahu-tahu dia sudah berpindah tempat di belakang Baraka dalam jarak satu jangkauan tangan. Tentu saja punggung Pendekar Kera Sakti dijadikan sasaran tangan yang sudah berasap itu. Menyadari h

  • Pendekar Kera Sakti   1255. Part 22

    JUBAH hitam berambut putih panjang terurai sebatas punggung adalah tokoh sakti dari Nusa Garong. Biar badannya kurus, wajahnya bengis, matanya cekung, tapi kesaktiannya tak diragukan lagi. Ia dikenal sebagai ketua perguruan aliran hitam, yaitu Perguruan Lumbung Darah. Namanya cukup dikenal di kalangan aliran sesat sebagai Tengkorak Liar. Anak buahnya pernah berhadapan dengan Baraka ketika Baraka selamatkan Sabani, kakak Angon Luwak dalam peristiwa Keris Setan Kobra. Orang kurus bersenjata cambuk pendek warna merah itu berdiri tepat berhadapan dengan Baraka. Usianya diperkirakan sama dengan orang yang berpakaian serba hijau, sampai ikat kepalanya juga hijau, sabuknya hijau, gagang rencongnya hijau dan pakaian dalamnya hijau lebih tua dari jubah lengan panjangnya. Orang itu dikenal dengan nama Tongkang Lumut, dari Perguruan Tambak Wesi.Dalam usia sekitar delapan puluh tahun ke atas ia masih mempunyai mata tajam dan rambut serta kumisnya abu-abu. Badannya masih tegap, walau tak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status