Share

580. Part 20

"Hi hi hi hi...!" Terdengar suara tawa mirip kuntilanak yang berdiri di depan mereka bertiga. Suara itu berasal dari seorang nenek berjubah biru lusuh, pakaiannya serba abu-abu. Badannya agak bungkuk, rambutnya digulung naik, berwarna abu-abu juga. Di pinggangnya terselip tengkorak kambing bergagang tulang ikan berukuran antara dua jengkal.

Peri Malam tak asing lagi dengan wajah bermata cekung angker itu. Karena dulu ia pernah menjadi murid nenek keriput bergigi ompong dan tak bisa menyebutkan huruf 'r'.

"Guru,..?!"

"Hei, jangan sebut aku gulumu lagi, Peli Malam!" Kata nenek angker yang dikenal dengan nama Mawar Hitam dari Pulau Hantu itu.

"Kamu sudah bukan lagi mulidku! Kamu sesat, dan perlu kuhajal juga lupanya!"

"Tunggu!" Sentak Perawan Sesat ketika Mawar Hitam ingin menghantamkan pukulan jarak jauhnya.

"Apa urusanmu ikut campur pertarungan kami ini, Nenek Peot!"

"Aku memang cali-cali anak muda ini! Dia punya kesaktian cukup lumayan buat kuselap, sama dengan kesaktian gulumu si Nyai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status