Share

446. Part 14

Tiba-tiba ketika Janda Keramat ada dalam jarak dekat dengan Baraka, matanya mengeluarkan sekilas cahaya merah kecil mirip kacang tanah.

Claap...!

"Eit, apa itu tadi!" Baraka kaget, dan lebih kaget lagi setelah ia jatuh terpuruk dalam keadaan duduk.

Brruk...!

"Lho, kenapa aku ini?" ucapnya bingung. Kepalanya masih tegak, tapi tangan dan kakinya seperti kehilangan tulang. Ia menjadi pendekar presto, berduri lunak kayak bandeng presto. Hanya tulang leher saja yang masih belum dilunakkan oleh Janda Keramat.

"Hei, kau apakah aku ini!"

Janda Keramat tersenyum sinis. "Itulah yang kukatakan tadi sebagai jurus 'Lampah Lumpuh'. Kau akan kehilangan tenaga, urat dan semangat. Satu kali lagi kulepaskan jurus itu, maka lehermu tak bisa dipakai berdiri tegak seperti saat ini!"

"Apa maksudmu, Janda Keramat! Jangan gitu, ah! Ayo pulihkan lagi keadaanku, Hapsari sayang...!"

"Hemm... merayu! Kalau sudah gini baru berani merayu kamu, ya? Aku sudah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status