Qirani mulai melunak setelah tahu kalau Mahasura tidak tahu apa-apa mengenai kerumitan masa lalu yang membuat keturunan Pendekar Lembah Iblis bermusuhan dengan keturunan Pendekar Pedang Dewa Naga."Aku tadinya menyangka kalau kamu ingin merebut Lembah Iblis ini!' ujar Qirani, "Makanya aku melarangmu masuk, Mahasura!""Buat apa aku merebut Lembah Iblis? Tidak ada gunanya bagiku, tempat ini!" ujar Mahasura, yang merasa bingung juga dengan Qirani yang bisa berpikir seperti itu."Aku tidak tahu, Mahasura! Awalnya kukira begitu!" seru Qirani yang tidak mau disalahkan oleh Mahasura."Ya sudah, tidak apa-apa! namanya juga salah paham!" ujar mahasura."Bagus kamu mengerti, Mahasura!' sahut Qirani."Kamu galak sekali tadi, hampir saja aku pergi!" kata Mahasura lagi teringat kejadian sebelumnya."Banyak sekali yang datang ke Lembah Iblis ini mengaku sebagai keturunan dari Pendekar Lembah Iblis, padahal sejak nenek buyut Adhisti, semua yang menyandang nama Pendekar Lembah Iblis tinggal di lembah
Lembah Iblis kedatangan beberapa pendekar terkenal yang mendengar rumor munculnya Pendekar Dewa Naga, dan ingin menantang Pendekar Dewa Naga agar bisa terkenal dan menjadi pendekar nomor satu dunia persilatan.Mahasura merasa tidak pernah membocorkan identitas dirinya dan selalu berhati-hati, tapi banyak juga yang tahu kalau Kitab Dewa Naga telah ditemukan dan sudah dipelajari."Pendekar Dewa Naga ... keluarlah! Kami hanya ingin menantangmu untuk membuktikan siapa yang terbaik!" seru Pendekar Tangan Malaikat, yang merupakan salah satu pendekar yang ingin menantang duel dengan Mahasura."Bagaimana Mahasura, kamu mau meladeni pendekar-pendekar ini? kalau tidak, aku akan usir paksa mereka!" seru Qirani."Biarkan saja!" sahut Mahasura, "Aku akan melayani tantangan mereka!"Sudah lama Mahasura ingin mencoba semua jurus dari Kitab Dewa Naga yang telah dipelajarinya.Ki Seno memang melarang Mahasura untuk menggunakan jurus bela diri dari Kitab Dewa Naga, tapi semua pendekar sepertinya sudah
"Tidak ada Pendekaar Dewa Naga di Lembah Iblis ini!" seru Mahasura.Pernyataan Mahasura sedikit mengejutkan Qirani yang menyangka kalau Mahasura akan menerima tantangan dari pendekaar-pendekar ini, terutama Pendekar Tangan Malaikat."Tidak mungkin! Aku yakin sekali kalau informasi yang kudapatkan ini benar kalau Pendekar Dewa Naga sedang berada di Lembah Iblis!" sahut Pendekar Tangan Malaikat."Kamu tidak percaya padaku?" tanya Mahasura, "Kalau begitu, apa kamu percaya dengan perkataan pemilik Lembah Iblis?" Pendekar Tangan Malaikat terkejut dengan perkataan Mahasura kalau pemilik Lembah Iblis yang mempunyai julukan Pendekar Lembah Iblis adalah gadis muda di hadapannya."Kalian bergurau saja! Tidak mungkin gadis muda ini adalah Pendekar Lembah Iblis!" seru Pendekar Tangan Malaikat."Kalau pemimpinn Lembah Iblis ini saja tidak kalian percayai, bagaimana kalian bisa percaya kalau aku adalah Pendekar Dewa Naga!" seru Mahasura penuh kekesalan."Kamu ini Pendekar Dewa Naga? Tidak mungkin!
Belum sempat mahasura menjawab tantangan dari Pendekar Tangan Malaikat, terdengar seruan keras dari kejauhan."Kalian semua tidak pantas berhadapan dengan Pendekar Dewa Naga! Tingkatan kalian masih rendah, jadi menyingkirlah!"Suara ini sangat keras dan menggetarkan seluruh area depan Lembah Iblis ini."Ada pendekar kuat sedang menuju ke sini, Mahasura! Kekuatannya jauh melampaui Pendekar Tangan Malaikat berkali-kali lipat! Jadi, waspadalah!" ujar Qirani agar Mahasura tidak menganggap remeh pendekar yang sebentar lagi akan muncul.'Kalau mendengar suaranya, sepertinya pendekar ini adalah seorang wanita?" tanya Mahasura."Benar sekali, Mahasura! Hanya saja kita tidak tahu wanita ini masih muda atau tidak!" ujar Qirani.Wuuusshh ...Bayangan hitam melesat kencang bagaikan angin menuju ke arah Mahasura dan Qirani."Hati-hati, Mahasura!' kata Qirani mewaspadai bayangan hitam ini langsung menyerang mereka.Bayangan hitam ini langsung berhenti di hadapan Mahasura dan Qirani.Ternyata sosok
"Bagaimana kamu bisa menghadapi Bandit Bertopeng ini, Qirani?" tanya Mahasura."Aku tidak akan menuruti Bandit Bertopeng itu! Aku akan melawannya sampai mati!" seru Qirani."Kamu kan tahu kehebatan Bandit Bertopeng! Dia juga memiliki pasukan yang besar! Jangan nekad melawannya!" saran Mahasura."Aku tidak akan menyerah, Mahasura! Ini bukan urusanmu, jadi kamu bisa pergi dari sini!" tegas Qirani."Aku juga bagian dari Lembah Iblis! Tidak mungkin aku membiarkanmu menghadapi Bandit Bertopeng ini sendirian!" seru Mahasura."Aku tidak apa-apa, Mahasura! Jangan bahayakan dirimu untuk diriku!" ujar Qirani."Kita masih ada hubungan saudara, Qirani ... jadi tidak mungkin aku membiarkan kamu menghadapi krisis ini sendirian!"Tanpa sadar Qirani langsung memeluk Mahaasura dengan eratnya.Wangi harum tubuh Qirani membuat Mahasura merasakan sensasi yang menggetarkan hatinya.Mahasura tidak kuasa menahan gejolak hatinya dipeluk oleh tubuh hangat Qirani.Kedua bukit kembar Qirani yang menempel di dad
"Aku mempunyai sahabat di Kerajaan Naga Samudra, namanya Gautama. Dia mempunyai perguruan silat yang mengutamakan jurus pedang. Aku ingin kamu menemuinya untuk meminta bantuan, Mahasura! Kebetulan kamu akan ke sana mencari ayahmu, jadi kamu bisa sekalian meminta bantuannya. Aku harus tetap di sini mengumpulkan pasukan, juga aku akan meminta pertolongan Ki Seno!" ujar Qirani."Apa Gautama akan membantu kita?" tanya Mahasura.'Aku pernah membantunya dahulu saat dia menghadapi krisis di Kerajaan Naga Samudra, jadi aku rasa dia akan membalasnya dengan membantuku!" ujar Qirani."Apa nama perguruan silat miliknya, biar aku mencarinya ke sana!' seru Mahasura."Pedang Naga Samudra!" jawab Qirani singkat."Pedang Naga Samudra?" tanya Mahasura yang merasa tidak asing dengan nama itu."Ada apa, Mahasura?" tanya Qirani."Tidak apa-apa, Qirani!" ujar Mahasura, "Aku akan berangkat besok pagi-pagi sekali biar bisa tiba di Kerajaan Naga Samudra pada sore hari!""Kamu tahu jalan menuju kesana?" tanya
"Aku hanya punya sekantong uang emas ini! kalau paman mau mengantarkanku pulang pergi dengan kapal paman,maka aku akan berikan semuanya!"Mahasura mulai kehabisan akal menghadapi nelayan satu-satunya yang bisa menolongnya untuk segera ke Kerajaan Naga Samudra untuk meminta pertolongan.Paman nelayan masih berpikir mengulur-ulur waktu, berharap ada sesuatu lagi yang dikeluarkan Mahasura untuk menambah bayarannya.Setelah menunggu tanpa hasil, paman nelayan ini akhirnya menyetujui persyaratan Mahasura."Baiklah! Aku akan mengantarmu setelah kamu membayar setengah dari isi kantong itu!" kata paman nelayan memberikan syaratnya.Mahasura kemudian mengeluarkan setengah koin emasnya dan memberikannya kepada paman nelayan."Aku tidak bisa menjamin keselamatanmu ya, apabila kamu ditarik kembali ke dasar Samudra!" ujar paman nelayan.*****Mahasura seakan mengalami kejadian yang sama dalam mimpinya.Kapal nelayan tetap mengarungi Samudra Naga.hanya saja sekarang Mahasura tidak khawatir dengan
Kapal terus berguncang keras oleh hempasan ombak yang disebabkan oleh Naga Samudra.Mahasura juga merasakannya di dalam kabin kapal."Kenapa Naga Samudra mengamuk lagi? Bukannya Naga Samudra ingin hidup tenang di dasar samudra Naga seperti perkataannya padaku saat aku terakhir bertemu dengannya?" pikir Mahasura penuh tanda tanya.Kapal terus berayun dengan kencangnya seakan hendak terhempas oleh ombak besar yang terus menerpa kapal nelayan ini.Mahasura sudah tidak tahan lagi untuk terus berada di dalam kabin kapal seperti diperintahkan oleh paman nelayan.Pendekar Dewa Naga ini keluar menuju ke geladak kapal yang sudah dipenuhi air laut yang terhempas masuk oleh ombak yang tinggi."Aku sudah menyuruhmu untuk tetap berad di dalam kabin! kalau kamu terhempas ke dalam Samudra Naga, aku tidak bisa menyelamatkanmu!" seru paman nelayan ini."Aku harus berbuat sesuatu agar kapal ini tidak terus menerus diterjang ombak besar! kapal akan terbalik kalau terus diterjang ombak besar seperti ini,
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn