JENIS Pil: 1. Pil Pengumpul Qi 2. Pil Pemulihan Tubuh 3. Pil Ketahanan Tubuh 4. Pil Pemulihan Jiwa 5. pil Terlarang TINGKATAN Pil: 1. Pil Tingkat Perunggu 2. Pil tingkat Perak 3. Pil tingkat Emas 4. Pil tingkat Bumi 5. Pil Tingkat Langit KUALITAS Pil: 1. Kualitas rendah (tidak begitu berbau dan cenderung gelap) 2 Kualitas Menengah (cukup berbau harum. Memancarkan cahaya redup) 3. Kualitas Tertinggi (berbau sangat harum, ber-atmosfer, dan memancarkan cahaya terang)
-Seminggu kemudian"Aku dengar nona muda Hou Yanqi telah berada di puncak ranah Semi Petarung. Dan beberapa hari ini sepertinya tuan muda Hou akan menyusulnya. Aku rasa tahun ini keluarga Hou akan sangat unggul dari 5 keluarga lain," celetuk seseorang pria yang tidak jauh dari Il-Pyo berjalan. Tanpa ragu Wanita di samping pria itu mengangguk lalu menjawab, "Tahun ini keluarga Zhou sama sekali tidak bisa mengharapkan bakat jenius muda mereka. Sekalipun tuan muda Zhou Yubei telah mengatasi masalahnya baru-baru ini, dia tetap tertinggal. Posisi pertama benar-benar akan direbut oleh keluarga Hou dari mereka."Sejak meninggalkan kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo terus-terusan mendengar pembicaraan tentang perbandingan bakat para jenius muda. Menghangatkannya topik ini dipicu oleh sekte Mata Pedang yang mengumumkan seleksi perekrutan murid akan diadakan 3 minggu lagi. Persiapan telah mereka laksanakan di setiap Prefektur Kekaisaran. "Tinggal melakukan pe
Saat masuk kamar Lelang keluarga Jiang, akan didapati 6 ruang VIP di lantai dua yang langsung menghadap panggung. Sedangkan pada lantai satunya bangku-bangku di susun berjejer. Il-Pyo duduk di salah satu bangku bagian paling depan sesuai undangan yang sebelumnya diberikan Hou Yanqi padanya. Minghao mengabaikan item pertama yang dilelang karena tidak begitu berguna baginya dan Il-Pyo. Begitupun sampai item ke-3, dia merasa tidak perlu bersaing dengan yang lain untuk memperebutkan sebuah pil. Barulah ketika item ke-4 dipertunjukkan oleh manajer lelang di atas panggung, Minghao jadi tertarik dengan barang tersebut. "Ini buku yang ditemukan di bagian barat benua Timur, tepatnya di dekat Pesisir Pantai Putih. Meskipun terkunci dan kegunaan tidak diketahui, tapi tim penilai dari lelang kami menganggap ini barang yang mungkin cukup berharga. Barang ini dilelang mulai dari dua puluh ribu koin perak!" jelas manajer lelang. Beberapa orang kehilangan minat ketika mendengar harganya. Untuk ses
Il-Pyo berjalan berdampingan dengan Huang menuju ruang VIP yang ada di lantai dua. Ketika sudah masuk ke dalam, telah duduk seorang gadis dengan beberapa pengawal di sisinya. Tampaknya tidak ada satupun yang berasal dari 6 keluarga berpengaruh, wajah-wajah mereka baru pertama kali dia lihat. "Nona ini yang ingin bertemu Tuan," ungkap Huang.Il-Pyo mengamati perempuan cantik di depannya. Perempuan tersebut mungkin berusia awal 20-an, tetapi pria tua yang ada di belakangnya seolah sangat menaruh hormat. Tidak perlu ditanya bagaimana kedewasaan terpancar dari perempuan tersebut. Sungguh pembawaan yang elegan dan luar biasa. "Agar tidak membuang waktuku. Katakan, apa kau seorang Alkemis?" Dengan tatapan acuh tak acuh perempuan tersebut memulai perbincangan.Il-Pyo sudah memberitahu niatnya untuk menjual Pil pada Haung ketika di perjalanan ke lantai dua. Dia bahkan meminta ditemani masuk karena takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi di dalam ruang VIP. Kalau Il-Pyo mengaku bukan se
Il-Pyo akhirnya sampai ke Balai Sumber Daya setelah cukup lama berjalan. Yang pertama dia cari tentu inti Beast beresensi api. Namun, masih belum ada inti Beast beresensi api yang tersedia di sana. Sesuai arahan Minghao Il-Pyo kemudian menanyakan bahan lain."Dari semua yang tuan sebutkan, yang masih ada hanya Gulma Spritual," jawab pengurus Balai Sumber Daya. "Harganya 12 koin emas."Il-Pyo melihat dan memeriksa secara cermat kualitas bahan di atas baki yang disodorkan. Itu merupakan rumput pengganggu yang lahir di antara budidaya tanaman obat. Oleh karena itu, kualitas dan penggunaan Gulma Spritual bergantung pada tanaman apa yang ada di sekitarnya. "Aku rasa masih dapat digunakan untuk membuat pil pengumpul Qi kualitas menengah." Penjelasan Minghao membuat Il-Pyo segera mengeluarkan koin pembayaran. "Aku akan membelinya 15 koin emas!" sambar seseorang dari belakang sebelum Il-Pyo dapat membayar. Mata pengelola Balai Sumber Daya lang
Beberapa bayangan tertinggal dari bekas jejak perpindahan Ling Xiao. Di belakang, di depan, di samping dan bahkan di atas, tidak satupun bayangan-bayangan itu merupakan yang asli. Pupil Il-Pyo terus berputar ke berbagai arah dan di saat bersamaan pikirannya terus menerka kemungkinan di mana Ling Xiao akan menyerang. "Kewaspadaanmu percuma!" Dengan sikunya yang ditekuk Ling Xiao mencul di belakang dan menumbuk punggung Il-Pyo.Il-Pyo seketika terpelanting ke depan. Sejurus kemudian serangan susulan yang mengarah ke topengnya datang. Untunglah dia terselamatkan oleh gerakan yang tiba-tiba muncul di benaknya. "Gerak yang luar biasa. Dalam keadaan tubuh tidak terkoordinasi dengan baik pun dia masih sempat saja untuk menghindar," decak Ling Xiao merasa tidak senang serangannya gagal memecahkan topeng sosok itu. Namun, dia merasa tidak menunggu lama lagi lawannya akan tumbang. Sosok bertopeng telah banyak menerima serangan langsung. 'Minghao, apa yan
Tubuh dan kesadaran sosok bertopeng yang hampir habis sama sekali tidak memungkinkannya untuk menghindar. Sekedar menggerakkan tubuh pun dia kesulitan. Ditambah jarak pukulan Ling Xiao yang sangat dekat, dia pasti akan mengalami cedera serius setelah pertarungan ini berakhir.Meski tahu akan hal tersebut. Tanpa sedikitpun belas kasih Ling Xiao tetap tanpa ragu melepas ancang-ancang pukulannya. Namun, tidak sampai tinjunya menyentuh seinci saja topeng itu. Pergelangan tangan Ling Xiao lebih dulu ditangkap oleh seseorang. BUK... BAM....Ling Xiao mendapat tendangan sedetik setelah pandangannya memeriksa ke samping. Ketika dia berusaha bangkit usai terpental jauh, hawa yang begitu dingin mengepungnya dari segala arah. Dia kembali dibuat terjatuh kembali oleh teror yang menakutkan. Orang-orang yang tadinya ada di sana untuk menonton pertarungan juga ikut dipaksa menjatuhkan lutut mereka ke tanah. "Te—tetua ke sembilan Hou," gumam Ling Xiao dengan tubuh yang gemetar. Tetua ke sembilan k
"Ini inti Beast ber-esensi api dari Pyhton Iblis Magma. Mungkin tidak sehebat apa yang sebelumnya dilelang keluarga Jiang, tetapi ini masihlah inti Beast yang bagus," jelas Hou Wenxuan.Minghao langsung meminta Il-Pyo untuk tidak menolak. Dengan inti Beast tersebut dia dapat membuat banyak pil. Inti Beast Python Iblis Magma merupakan salah satu sumber daya yang dicari para Alkemis dan ahli yang memiliki Afinitas Leluhur tipe elemental api. Inti Beast tersebut Jauh lebih berharga daripada inti Beast Harimau Ekor Api yang sebelumnya Il-Pyo dapat. "Ini terlalu berharga." Il-Pyo tetap merasa waspada meskipun Minghao sudah mengatakan untuk mengambilnya. Takut ada maksud lain dari pemberian tersebut, dia melanjutkan, "Keluarga Hou yang lain mungkin tidak akan setuju.""Kau tenang saja. Ini milikku pribadi. Tadinya aku ingin memberikannya padamu tepat setelah lelang. Namun, kau lebih dulu terluka akibat berebut sumber daya dengan Ling Xiao."Hou Wenxuan tidak berbohong. Dia pulang hari itu
Waktu berlalu dengan cepat hingga tidak terasa satu minggu lagi ujian tahap awal Sekte Mata Pedang akan diadakan. Selama waktu berlalu tersebut Il-Pyo telah berhasil mengumpulkan semua bahan membuat pil yang Minghao butuhkan. Uang yang Il-Pyo dapat dari sesekali berburu Beast juga mengganti semua uang yang dia keluarkan untuk membeli sumber daya. Semua berkat dia yang telah bertambah kuat. Il-Pyo kemudian dengan seksama menunggu Minghao yang mulai meracik pil pengumpul Qi untuknya. Bahan-bahan yang digunakan Minghao meracik pil merupakan bahan yang memang berkhasiat untuk memperlancar tubuh menyerap Qi. Tentunya, tidak ketinggalan dengan bahan yang memang memiliki banyak kandungan energi. Ketika beberapa jam berlalu semenjak dimulai pembuatan pil. Telah terhitung puluhan Pil yang dimuntahkan Minghao dari mulutnya. Il-Pyo menyimpan segera pil tersebut agar baunya tidak merembes keluar ruangan. Takutnya itu akan memancing seseorang dari keluarga Zhou untuk memeriks
Pola lingkaran Qi ungu raksasa terbentuk di langit. Untaian benang Qi berukuran besar keluar jatuh dari sana, seakan-akan kerangka langitlah yang sedang runtuh ke bumi. Tidak hanya satu, tapi bertumpuk-tumpuk lapisan jaring. Di saat yang sama Ling Cao melompat dari gagaknya. Teknik yang sudah diperkuatnya tersebut terbang cepat menuju di mana Zhou Xun berada. Tentu saja sebelum mencapai target, serangan tersebut terlebih dahulu harus menembus jaring yang dijatuhkan berlapis-lapis. Peraduan yang menghempas udara terjadi. "Tc, apa ini yang disebut sebagai teknik penjerat terkuat keluarga Zhou?" gumam Ling Cao sambil terus mengupayakan tekniknya mengalahkan teknik Zhou Xun. Jaring-Jaring Qi baru berjatuhan ketika ada lapisan jaring yang ditembus. Seiring dengan hal tersebut, energi Zhou Xun berkurang banyak. Pada dasarnya teknik 'Simpul Langit yang Mendalam' adalah teknik kebangaan keluarga Zhou. Teknik yang dikatakan memiliki atribut penjerat Qi terkuat. Atribut ini mengurangi e
Usai semua anggota keluarga Zhou pergi membantu ke garis depan peperangan. Di langit kediaman keluarga Ling kini tersisa Zhou Xun dan juga Ling Cao. Dominasi Aura yang terlepas dari keduanya berusaha saling menekan. "Baiklah, aku akan mencari seluruh keluarga Zhou setelah lebih dulu mengalahkanmu," ucap Ling Cao saat Zhou Xun sepenuhnya berhasil membuat suruh anggota keluarga Zhou lepas darinya."Pastikan itu tidak sebaliknya, karena di sini akulah yang akan membunuhmu. Kau harus ingat bahwa keluarga Zhou adalah keluarga nomor satu penopang Kekaisaran," jawab Zhou Xun sudah terlalu muak dengan permusuhan mereka. "Hutang pencegatan jenius keluargaku saat kembali dari Pesisir Pantai Putih juga akan kita selesaikan di sini."Sebagai patriark di keluarga masing-masing, belum pernah Zhou Xun dan Ling Cao bentrok secara langsung. Hari ini adalah pertama kalinya Afinitas Leluhur tipe Pembunuh terbaik akan ditentukan. Ling Cao dengan pemilik Afinitas Leluhur gagak putuh, atau Zhou Xun dengan
"Kau tidak apa-apa?" tanya Zhou Ye berjalan menghampiri Il-Pyo.Sebelum berhasil menyerang Nangong Yixin, Il-Pyo terlebih dahulu terkena tendangan berapi dan juga bola-bola api. Meski dia menggunakan Afinitas Leluhur untuk memperoleh pemulihan, dia tetaplah menerima serangan yang mengkhawatirkan."Tenang saja, ini tidak akan menjadi masalah," jawab Il-Pyo.Il-Pyo kembali merubah Afinitas Leluhur-nya menjadi tipe cahaya hijau. Digabung efek dua pil yang dia telan, pemulihan menjadi sangat cepat. Dia bangkit berdiri dan menghampiri tubuh Nangong Yixin yang tidak memiliki kesempatan melawan lagi."Ba-bagaimana kau bisa bangkit lagi setelah semua yang kulakukan? Aku dapat memastikan kau terkena penuh serangaku," ucap Nagong Yixin dengan tidak percaya.Sebuah pedang muncul di tangan Il-Pyo. "Selamat tinggal," pamitnya tanpa mau repot menjelaskan.Setelah Nangong Yixin benar-benar dikalahkan, Il-Pyo dan Zhou Ye memandang sekitar. Di mana-mana terjadi pertarungan. Berkat tidak adanya patria
Percikan-percikan api berkobar di kulit Nangong Yixin. Tekanan pertarungan yang dirasakan Zhou Ye serta Il-Pyo dalam sekejap meningkatkan tajam. Sementara itu, ledakan dahsyat terus menggema di langit, menandakan pertarungan para elit keluarga juga mencapai puncaknya.Nangong Yixin menghilang meninggalkan bayangan samar. Sedetik setelahnya dia dengan tidak terduga muncul di samping Zhou Ye. Tendangan yang mengarah ke bagian belakang, gadis itu tanggulangi menggunakan untaian rantai Qi ungu. Namun, itu hanyalah serangan tipuan. Nangong Yixin menarik kakinya dan berputar untuk menyerang sisi kepala bagian samping dengan momentum tendangan ke dua."Kau melupakanku," ucap Il-Pyo menangkis serangan Nangong Yixin serta balas memukulnya mundur."Teknik Qi! Sembilan Mata Pedang!" Zhou Ye segera memanfaatkan celah untuk mengembalikan serangan.Nangong Yixin salto beberapa kali ke belakang guna mengambil jarak. Setelahnya, dia membuat segel tangan dan dengan seruan teknik Qi menciptakan gajah
"Keluarga Liu! Lancang sekali kalian membawa pasukan ke ibu kota. Tarik kembali pasukan kalian karena Kekaisaran tidak akan pernah mentolerir segala jenis pemberontakan!" Dari atas benteng ibu kota nan kokoh Putra Mahkota berteriak dengan lantang. Tepat di hadapannya, puluhan ribu pasukan dari prefektur Qilin telah siap dengan serangan mereka.Patrick keluarga Liu mendecih saat mendengar ancaman itu. Peringatan putra mahkota—Nilam Cheng Yen—malah dibalasnya dengan seruan melepas serangan. Panah serta tombak seketika menghujani ibu kota walaupun tampak sebuah formasi menahan semua dampak kerusakan.Ratusan ahli prefektur Qilin lanjut terbang ke atas. Baik teknik Qi ataupun Teknik Leluhur langsung mereka serukan dalam upaya menjebol pertahanan ibu kota. Tanpa menghancurkan formasi terlebih dahulu, mustahil ada serangan mereka yang akan berhasil.Tentu saja mereka yang ada di dalam benteng tidak tinggal diam. Semua pasukan mengangkat senjata dan balas menyerang. Dalam sekejap ibu kota d
Tidak ingin menjawab provokasi Il-Pyo hanya dengan kata-kata, sosok itu langsung menghilang dari tempatnya berdiri. Spontan saja tubuh Il-Pyo ikut berkedip kala melepas kecepatan ledakan kaki terbaiknya ke depan.BAAAAAANG!Di tengah jarak keduanya muncul dua bayangan dengan pukulan yang saling beradu. Dampaknya, hempasan udara yang cukup berfluktuasi menyebar ke segala arah. Pertentangan sengit terjadi beberapa saat selagi mereka berusaha saling mendominasi.Secara penilaian kasar kekuatan Il-Pyo meningkat karena kali ini ditambahkannya Benih Api. Namun, ranahnya yang masih jauh di bawah ranah lawannya membuat ia hanya mampu mengimbangi. Kesamaan kekuatan ini membuat mereka sama-sama terdorong pada akhir momentum pertemuan pukulan itu. Sesaat mendapatkan pijakan kembali, baik Il-Pyo ataupun sosok itu langsung memberikan serangan susulan. Mereka kembali berubah menjadi bayangan yang setiap jejaknya membuat tanah menjadi kehancuran."Sekarang mana yang lebih panas? Apimu atau apiku?"
Telah dikonfirmasi jika ribuan pasukan dari prefektur Qilin langsung menuju ibu kota kekaisaran Nilam. Berbanding terbalik dengan persiapan mereka yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Persiapan di pihak kekaisaran Nilam begitu minim dan terkesan terburu-buru. Namun, semua persiapan berjalan sebaik usaha tertinggi mereka. Di kediaman keluarga Zhou, Il-Pyo bermeditasi seusai memulihkan diri karena membuat banyak pil. Dia kemudian bergabung dengan keluarga Zhou yang akan pergi menumpas keluarga Ling. Selagi musuh dari prefektur Qilin belum sampai, mereka harus berfokus diri menghancurkan keluarga yang berkhianat terlebih dahulu. Begitupun dengan keluarga Hou, mereka siap dengan tugas pertempuran melawan keluarga Zhong. Persiapan begitu mereka usahakan demi sesedikit mungkin mengalami kerugian. Seluruh orang kuat keluarga Hou sudah cukup siap ketika menyerang keluarga Zhong. "Aku rasa mereka akan bergerak sangat cepat untuk menerobos ibu kota. Keluarga Zhong dan keluarga Ling merupak
Seperginya dari kediaman keluarga Hou, Zhou Ye serta Il-Pyo lanjut mengunjungi keluarga Liao dan Jiang. Keluarga Liao dengan mudah menyetujui pengajuan aliansi karena dendam mereka saat di Pesisir Pantai Putih. Bagaimanapun saat itu banyak jenius keluarga Liao terbunuh karena kecurangan keluarga Zhong dan Ling. Hal ini lebih ke arah kesempatan yang sama sekali tidak mungkin mereka tolak.Di sisi lain, keluarga Jiang tampaknya paham situasinya lebih dari itu, mereka sedikit lagu dengan keadaan Kaisar sekalipun sudah dipulihkan. Namun, dengan pendekatan Il-Pyo sebagai Alkemis, keluarga Jiang yang tadinya bersikap netral akhirnya mau memihak. Begitupun dengan keluarga-keluarga lain yang lebih lemah, Zhou Ye serta Il-Pyo mampu meyakinkan mereka untuk berpihak pada kekaisaran. Yang menjadi masalah adalah kapan pertarungan puncaknya nanti. Untuk mengambil alih ibu kota orang-orang dari prefektur Qilin pasti akan segera datang membawa pasukannya. Perang internal sama sekali tidak dapat dihi
Aliran waktu membawa Zhou Ye dan Il-Pyo pada keberhasilan penyelesaian latihan mereka. Inti Beast yang Il-Pyo serap merupakan inti Beast yang lebih baik dari yang selama ini dia dapat. meskipun begitu, tetap saja dia hanya berhasil maju sebanyak dua tingkat. Sekarang Il-Pyo berada di ranah Pengungkit Teknik bintang lima, ranah yang masih belum cukup jika dihadapkan pada pertarungan yang sama seperti sebelumnya. Tanpa dukungan pil Terlarang dia ragu dapat melawan ahli Penguasa Teknik di bintang dua ke atas. Di sebelahnya, Zhou Ye telah memurnikan semua efek pil Ketahanan Tubuh ke seluruh tubuh. Sebelumnya dia tidak pernah meningkatkan kemampuan tubuh karena percaya musuh tidak akan mampu mendekat. Namun, sekarang pembuluh darah gadis itu serasa dialiri oleh besi yang melebur dan menguatkan ketahan maupun kekuatan fisiknya. Zhou Ye merasa dia tidak akan kesulitan lagi bahkan tanpa teknik tipe pertahanannya. "Aku akan menerima teknik Leluhur. Apa kah kau ingin menungguku?" tanya Il-