Saga terbang menuju perguruannya diikuti Qu Wi dari belakang, sesampainya tak jauh dari wilayahnya Saga bergegas turun dari pedangnya, Saga memilih berjalan kaki walau tidak jauh agar Qu Wi bisa mengetahui seperti inilah tempatnya yang berbeda karena bukan perguruan resmi seperti milik Qu Wi."Perguruan yang menarik," ucap Qu Wi."Tempat ini bukan perguruan resmi," sahut Saga.Qu Wi langsung menutup mulutnya sambil berjalan di belakang Saga, tepat setelah Qu Wi masuk bersama Saga tatapan mata Siun dan Nim tak berkedip sekalipun."Kali ini siapa lagi yang dibawanya?" Dalam hati Siun."Ikut aku, aku akan mengantarmu ke yang lain," ucap Saga."Baiklah," sahut Qu Wi.Saga mengantar Qu Wi bertemu yang lainnya, semua masih berada di rumah Siun yang berjarak hanya beberapa meter darinya."Aku sudah membawa satu lagi, tunggu sampai semua berkumpul aku akan bertanya pada kalian semua," ucap Saga.Saga langsung berjalan pergi meninggalkan Qu Wi, saat ini dirinya masih harus mencari pak tua Pe y
Sesampainya di rumahnya Saga tak meminta semuanya untuk masuk, Saga menghalangi pintu dan menatap semuanya agar segera berbicara kenapa mereka bisa sampai datang kemari."Sebelumnya berkat kamu kami semua bisa sampai ke tingkat Mutiara Surga dan Neraka," ucap Qu Wi."Berkat kamu juga kamu bisa saling mengenal satu sama lain," sambung Qu Wi."Itu bukan alasan yang bagus untuk kalian datang kemari," sahut Saga."Ini belum selesai," ucap Qu Wi."Yang dikatakan olehnya memang benar, semua bermula dari situ. Karena kami sama-sama ingin menjadi kuat kami memutuskan untuk tidak saling bersaing, siapa yang bertahan sampai akhir sudah pantas menjadi yang terkuat," sahut Ketua Pe."Apa hubungannya itu dengan kedatangan kalian?" Tanya Saga lagi."Setelah kami sama-sama sampai ke tingkat mutiara Neraka kami serentak mendapatkan mimpi yang sama, di waktu yang sama," ucap Raran."Di dalam mimpi itu kami semua di suruh seseorang datang ke dunia mu untuk membantu mu yang saat ini sedang dalam kesulit
Qu Wi dan Raran sama-sama baru tahu kalau mereka sama-sama menyukai Saga, bagi setiap wanita menyukai pria yang mereka sukai adalah kesalahan terbesar. Untuk mendapatkan kepastian mereka harus bertarung dan menang, setelah menang pemenangnya yang akan bertanya pada orang yang mereka sukai tentang perasaan mereka."Kalau begitu aku akan mengalahkannya lebih dulu baru melawan mu," ucap Raran."Aku yang akan melakukan itu," sahut Qu Wi."Berhenti berdebat, kalian berdua maju saja biar aku sendiri yang jadi pemenangnya," ucap Nim.Saga yang sudah bisa menebak seperti apa nanti berjalannya pertandingan memutuskan untuk tidak melihatnya, Saga memilih melatih anak-anak yang ingin menguasai keempat elemen.Tap, tap, tap.Suara langkah kaki Ajer terdengar sangat cepat, tak berselang lama Ajer berdiri di depan Saga ingin menyampaikan apa yang sedang terjadi."Di luar sana beberapa kereta kuda dan puluhan pengawal baru saja tiba," ucap Ajer."Apa kamu tau siapa mereka?" Tanya Saga."Mereka orang
Saga bergegas menghampiri Qilu Wi, dan yang lainnya membawa gambaran yang digambar setelah terbangun dari tidurnya. Semua yang berada di halaman belakang sedang berlatih satu sama lain, mereka lebih mempermudah Saga karena tidak perlu lagi mencari-cari mereka karena sudah berkumpul."Apa yang kamu bawa itu?" Tanya Ketua Pe yang melihat Saga berjalan mendekat.Saga membuka kertas yang ada di tangannya dan membuatnya melayang di depan semuanya, tanpa menunggu Saga menjawab mereka semua memperhatikan gambar lambang formasi yang ada di depan mereka."Apa kalian ada yang pernah lihat lambang formasi ini?" Tanya Saga."Aku seperti pernah melihatnya," ucap Raran."Aku mengingatnya, sebelum kita semua terkena badai ruang hampa aku melihat lambang formasi ini," sambung Raran."Aku juga baru mengingatnya, benar lambang ini terlihat sebelum badai ruang hampa datang," sahut Tetua Zum."Kalian hanya pernah melihatnya saat itu, apa kalian tidak tau apa-apa lagi tentang lambang formasi ini?" Tanya S
Yunsi menatap Qu Wi yang terlihat sedang berpikir, Yunsi masih tidak tau apa yang saat ini dipikirkan oleh Qu Wi dan kenapa hanya diam setelah mendengar jawabannya.Melihat Yunsi menatapnya Qu Wi bergegas menarik tangannya, Qu Wi membawa Yunsi menjauh ke tempat yang tidak akan ada orang mendengar pembicaraan mereka."Kenapa kamu membawaku pergi?" Tanya Yunsi yang sama sekali tidak tau apa yang akan dilakukan Qu Wi."Apa kamu tidak mau membantu Ketua Saga untuk menerobos tingkat?" Tanya Qu Wi balik."Aku sudah bilang tadi, aku sudah menawarkan diri untuk berkultivasi ganda Ketua Saga sendiri yang menolaknya," sahut Yunsi."Dia tidak mau karena tidak mau merusakmu, tapi jika kamu melakukan dengan cara lain aku sangat yakin dia tidak akan keberatan," ucap Qu Wi."Lalu bagaimana caranya?" Tanya Yunsi penasaran.Qu Wi mendekatkan mulutnya berbisik di telinga Yunsi, semua dibisikkannya dengan jelas sampai Yunsi berulang kali menganggukkan kepalanya."Aku akan menyiapkan semuanya, beberapa h
Saga dan lainnya yang masuk ke dalam ruang hampa terus berputar seperti sudah terbiasa, mereka hanya bisa saling melihat satu sama lain tanpa bicara karena suara mereka tidak akan terdengar walau hanya bersebelahan.Tidak butuh waktu lama cahaya putih akhirnya terlihat, satu persatu dari mereka disedot keluar menyisakan Saga yang keluar terakhir.Setibanya di benua Zuka Saga menyadari dirinya Qu Wi, Raran dan yang lainnya terpencar, Saga menduga terpencarnya mereka karena ulah Yai yang sengaja ingin membuat mereka tidak bisa menyerang secara bersamaan."Aku hanya perlu mencari perguruan yang berada di bagian selatan tempat 03," gumam Saga."Bagaimana dengan yang lainnya, mereka semua tidak tau tempat itu," ucap Luang."Sebelum berangkat aku sudah memberitahu mereka nama perguruan dan tempatnya, di manapun mereka pasti akan menyusul cepat atau lambat," sahut Saga.Saga menarik nafas panjang sebelum menggunakan penglihatan tajamnya, semilir angin dan pemandangan di depannya terlihat san
Saga yang masuk ke dalam hutan sampai ke tempat asal suara ledakan, di sana Saga melihat banyak Monster sedang berkumpul mengelilingi seseorang yang ada di tengah.Karena pengelihatan tajamnya tidak bisa menembus siapa orang yang ada di tengah Saga memutuskan menggunakan penglihatan Naga, seketika mata Saga bisa melihat dengan jelas siapa orang yang ada di tengah-tengah para monster."Di hitungan ketiga cepat terbang ke atas," ucap Saga bertelepati pada Qu Wi.Mendengar Saga bertelepati padanya Qu Wi menganggukkan kepalanya, Qu Wi melompat tepat pada hitungan ketiga setelah Saga mulai menghitung.Whuuuuuuuuuuuuusss.Duuuuuuuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaar.Dari belakang beberapa monster serangan Saga tepat mengenai mereka, serangan yang membuat tanah bergetar hebat dan membuat hutan terbelah membuka jalan baru sangat lebar di depan mereka.Qu Wi yang melihat serangan Saga dari atas hampir saja ikut terlempar, jika bukan karena dirinya menggunakan kekuatan penuh untuk bertahan sudah pasti saat i
Perjalanan yang tidak jelas masih harus ditempuh sejauh mana membuat Saga tidak memiliki pilihan selain terus terbang, Qu Wi juga terus mengikuti Saga yang terbang tanpa memutar arahnya sama sekali."Apa masih jauh?" Tanya Qu Wi, sudah hampir satu hari penuh dirinya terbang mengikuti Saga."Tidak tau, aku masih belum bisa menemukan perguruan Yai," ucap Saga.Qu Wi kembali menutup mulutnya untuk diam, matanya melihat ke bawah memperhatikan semua yang dilewatinya.Saat melihat ke bawah Qu Wi melihat Tetua Zum, Tetua Rag dan Ketua Pe yang berada tepat di bawahnya, belum sempat ingin memberitahu Saga Qu Wi melihat Saga yang sudah terbang lebih dulu ke bawah.Saga berhenti terbang di depan ketiganya dan turun dari pedangnya,Saga bisa melihat Tetua Zum, Tetua Rag dan Ketua Pe terkejut dengan kehadiran Saga yang sangat tiba-tiba."Apa terjadi sesuatu pada kalian?" Tanya Saga."Aku dan Rage hanya menghadapi pengendali bumi, tapi tidak bertemu langsung dengan Ketua itu," ucap Tetua Zum."Aku m
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu