Melihat semua anggota sekte iblis berlari ke arah wilayah perbatasan Saga memutuskan mengikuti mereka dari atas, Saga yang tidak ingin mereka semua tertangkap oleh orang tidak bertanggung jawab memutuskan terus mengawasi dari atas sampai tiba di perbatasan.Membutuhkan satu hari penuh untuk para anggota sekte iblis sampai ke perbatasan, setibanya di sana para anggota sekte iblis terkejut melihat tempat yang sebelumnya mereka hancurkan kembali utuh bahkan semua terlihat lebih bagus.Kedatangan para anggota sekte iblis di sambut anggot sekte iblis lainnya, para anggota sekte iblis yang baru datang tidak menyangka sudah ada para anggota sekte iblis lain di sana."Yang berhasil aku kumpulkan hanya kalian, mungkin saja yang lain tidak seberuntung kalian dan mati di tangan kultivator jahat," ucap Saga yang berdiri di atas pedangnya."Maafkan kami pemimpin, kami tidak menuruti perkataan mu," sahut para anggota sekte iblis yang baru datang serentak."Aku tidak akan mempermasalahkan itu," ucap
Saga adalah orang pilihan yang ditunjuk langsung oleh Dewa untuk menggantikan Fan mengurus dunia, sebagai gantinya sebelum Saga bisa melakukan semua Fan harus membantu sedikit pekerjaan Saga sebelum menyerahkan sepenuhnya tanggung jawabnya.Tepat saat Saga menguasai mantra pembaca pikiran Fan sebenarnya berada di sana, mengetahui Saga sangat ingin tau apa yang ada di dalam pikirannya Fan sengaja menghindar dengan cara tidak lagi menemuinya.Fan berpikir Saga masih belum boleh tahu apa yang ada dipikirannya, karena jika Saga membaca pikirannya semua akan kacau dan Saga akan mengetahui bahwa dia adalah seorang pengganti.Pelatihan dasar kuda-kuda sudah dikuasai sempurna hanya dalam dua hari, Saga langsung meminta semua melatih gerakan menyerang dan bertahan yang mereka kuasai saat menjadi anggota sekte iblis."Sudah cukup," ucap Saga menghentikan anggotanya yang masih melatih serangan masing-masing.Melihat semua sudah berhenti Saga berjalan mendekat, dasar-dasar menjadi kultivator suda
Nim tiba-tiba menelan ludah, tidak tau kenapa saat ini Nim seperti gemetar ketakutan melihat Saga yang bersiap melakukan serangan balik."Kamu harus ingat ini hanya pertarungan kultivasi, kamu dilarang menggunakan kekuatan iblis," ucap Nim mencoba mengingatkan Saga yang bersiap menyerang."Tenang saja, aku tidak akan menggunakan itu," sahut Saga."Aku sarankan gunakan pelindung jika ingin tetap aman," sambung Saga.Menggunakan langkah kilat Saga menyerang mengelilingi Nim, Saga sengaja menyerang secara asal untuk melihat apa Nim akan bertarung serius dengannya."Apa karena aku menyerang asal kamu menganggap aku lemah, bertarung yang serius jika kamu tidak ingin tubuhmu terbelah menjadi beberapa bagian. Kalau perlu rekanmu itu suruh kemari sekarang," ucap Saga."Kamu masih sama seperti dulu, sombong dan terlalu percaya diri," sahut Nim.Saga yang membuka telapak tangannya mengumpulkan kekuatan mutiara nya, Saga mengatur kekuatan yang akan digunakannya setelah merasa cukup tanpa banyak
Sampai di depan gerbang perbatasan Saga menatap Ajer yang seperti tau dirinya akan pergi lagi, Ajer yang biasanya tidak pernah mencemaskannya tiba-tiba mendekatinya dan mengelus kakinya menggunakan kepala."Ada apa? Bukannya kamu terbiasa aku tinggal pergi?" Tanya Saga."Bahkan aku juga pernah meninggalkanmu 2 tahun," sambung Saga."Aku hanya berharap kamu bisa kembali dengan selamat," sahut Ajer."Apa yang kamu cemaskan, tentu saja aku akan kembali dengan selamat," ucap Saga."Bantu aku mengawasi mereka, jika mereka macam-macam tidak perlu menungguku datang kamu bisa melakukan apa pun yang kamu anggap benar," sambung Saga menatap Ajer erat.Dari tatapan Ajer Saga bisa melihat kecemasannya, Saga tidak mengerti kenapa semua orang mencemaskan dirinya padahal dirinya pasti akan baik-baik saja."Aku pergi dulu, ingat pesanku," ucap Saga sambil berjalan pergi meninggalkan gerbang perbatasan.Ajer hanya bisa menatap Saga yang perlahan menghilang dari pandangannya, tidak tau kenapa Ajer sepe
Tiba-tiba di depan Saga berdiri markas kultivator jahat padahal sebelumnya tidak ada apapun di sana, Saga yang berdiri tepat di depan gerbang markas dihadang belasan kultivator bersiap menyerangnya."Akhirnya keluar juga kalian," ucap Saga dengan santai."Menyerahlah saat ini kamu sudah dikepung, kamu tidak akan bisa pergi dari sini apalagi membawa menyelamatkan mereka," sahut Dung yang memimpin kultivator jahat."Ahhhhh, kamu masih hidup, aku mengira kamu sudah mati tenggelam," ucap Saga yang malah menatap Dung sambil tersenyum."Kalian berhati-hati dia bisa membaca pikiran kalian," sahut Dung.Wheeeeeeeeeeeessss.Wheeeeeeeeeeeeessssss.Tanpa menunggu perintah para kultivator jahat langsung menyerang Saga dari beberapa arah, Sama seperti gerakan Tiu semua menyerang Saga tanpa henti, beberapa menyerang menyerang dengan tangan kosong sisanya lagi menyerang menggunakan pedang.Setelah menghindar beberapa kali Saga merasa sudah waktunya untuk bergerak, diam-diam Saga mengumpulkan kekuata
Pupu menatap Saga yang terlihat baik-baik saja, Pupu bahkan Dung terkejut mereka berpikir seharusnya Saga saat ini masih tidak sadarkan diri, bagaimana bisa orang yang terkena jarum rahasia sadar dengan cepat."Apa yang kalian tunggu," teriak Dung.Semua kultivator bawahan Dung menyerang Saga secara serentak. Tanpa Dung dan yang lainnya sadari kekuatan mutiara di tangan Saga dilemparkan bersamaan saat bawahan Dung menyerang.Baaaaaaaaaaaaaaaam.Bawahan Dung yang terlempar mengejutkan Pupu, Pupu yang tadinya duduk memperhatikan langsung berdiri dan berjalan ke arah Saga."Heeeeeh, kamu sudah melewati batasanmu, aku tidak akan berbelas kasih," ucap Pupu.Pupu yang mengetahui Saga bisa membaca pikiran mengedipkan mata, Pupu meminta Dung dan Uwin murid kepercayaannya menahan Saga bagaimanapun caranya.Serangan akar dari bawah tanah menahan kaki dan tangan Saga, Uwin berusaha menahan agar Saga tetap terdiam di tempat dan tidak bisa pergi atau mengeluarkan kekuatannya.Melihat Uwin berhasil
Luang yang dipegang Saga membuatnya bisa melihat semuanya, tangan Saga terluka cukup parah karena para kultivator jahat melihat itu Luang merasa sangat kasihan padanya."Tanganmu sepertinya sangat parah. Naik, aku akan membawamu kembali dengan cepat," ucap Luang melihat tangan Saga yang mulai membiru."Tidak perlu, aku tidak ingin orang mengira kamu adalah hewan spiritual ku," sahut Saga."Heeeeh, sejak kapan kamu mendengarkan perkataan orang?" Ucap Luang."Ahhhh, aku mau bertanya kenapa kamu mencariku?" Tanya Saga."Sebenarnya aku akan bersamamu mulai dari sekarang," sahut Luang."Alasannya karena aku akan menjadi rekanmu untuk selamanya," sambung Luang."Aku tidak mengerti maksud mu, tapi tidak masalah aku suka kamu ada menemani ku," ucap Saga."Kalau begitu aku masuk ke dalam lautan spiritual mu saja, aku akan menahan tanganmu agar tidak menyebar ke seluruh tubuh mu," sahut Luang.Melihat Saga menganggukkan kepala Luang bergegas masuk ke dalam lautan spiritualnya, dari dalam lautan
Saga mengangkat tangannya yang masih terasa sakit, berbaring di tempat tidur seharian membuatnya merasa bosan, padahal baru sehari tapi Saga merasa seperti sudah seminggu berbaring di tempat tidur tanpa melakukan apapun.Krieeeeeet.Saga melihat ke arah pintu yang terbuka, melihat siapa yang masuk Saga berdecak kesal sendiri."Segitunya kamu tidak suka aku datang," ucap Siun sambil menaruh semangkuk sup di meja tepat di samping Saga."Bagaimana mau suka, setiap datang kamu membawa makanan yang sama dan selalu meminta ku menelan pil. Aku sudah seperti anak kecil yang membutuhkan perawatan padahal hanya terluka karena terjatuh," sahut Saga."Ini juga demi kebaikanmu, asal kamu tahu saja gara-gara kamu sakit semua tidak bisa fokus berlatih, kamu sudah seperti orang tua mereka jadi cepatlah sembuh," ucap Siun."Apa sudah selesai, kalau sudah keluarlah," sahut Saga."Cih.""Padahal aku ingin memberitahumu ada seseorang yang datang kemari, katanya dia diminta kemari oleh anak muda, aku yaki
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu