Beranda / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 54: Kabur ke Kamar si Lesung Pipit

Share

Bab 54: Kabur ke Kamar si Lesung Pipit

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-19 00:10:53

Amukan Japra yang luar bisa dan menggegerkan malam ini, aksinya langsung jadi buah bibir seluruh pasukan pemberontak di benteng itu.

Hampir 200 pasukan pemberontak meregang nyawa. Ini merupakan kerugian besar yang diderita pasukan pemberontak!

Ki Birawa Cs juga menderita luka dalam yang tak kalah sakitnya, akibat serangan balasan Japra.

Panglima pasukan pemberontak yang luar biasa marah sekaligus ngeri melihat sepak terjang Pendekar Bukit Meratus ini, dia lalu perintahkan semua pasukan bersiaga dan menjaga benteng ini dari penyusup.

Sang panglima juga kirim utuan ke Kotaraja Hilir Sungai, selain minta tambahan pasukan, juga minta di kirim jagoan-jagoan hebat, antisipasi penyusup yang kehebatannya seperti Japra.

Apalagi setelah Ki Samonang kini sudah tak ada lagi di tawanan, karena dibebaskan Japra. Penjagaan super ketat pun dilakukan di semua sudut benteng tersebut.

“Benar-benar luar biasa, aku yakin dialah penemu pusaka bukit meratus,

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 55: Bersembunyi di Kamar Aura

    Japra lalu menarik tanga Aura dan mengajaknya duduk di kursi, di mana di meja tadi buah-buahan tadi di santapnya.“Maaf…aku tadi kelaparan, makanya buah kamu habis kumakan,” kata Japra bicara perlahan, sambil cium pakaiannya yang bau keringat.Bertarung mati-matian dengan Ki Birawa Cs dan ribuan pasukan pemberontak membuat seluruh pakaian Japra basah keringat.Aura yang tadi kaget kini berbalik senyum kecil, kekaguman masih terlihat di wajah cantiknya.“Kupikir…kamu sudah pergi jauh meninggalkan benteng ini,” sahut Aura, juga sengaja memelankan suaranya.“Aku…sangat kelelahan dan tenagaku terkuras habis. Tak mungkin pergi, pasti kepergok ribuan pasukan. Aku tak ingin membunuhi semua pasukan itu, makanya aku menyelinap ke sini. Tak kusangka, justru ini kamar kamu,” sahut Japra dan kembali minum air putih, meredakan haus di tenggorokannya.“Kamu hebat sekali Japra, tak kusangka Ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 56: Kisah Ki Palung dan Padepokan Ular Hitam

    Ki Palung pun menerima keputusan raja yang tak bisa dibantah. Lalu bersama Ki Boka salah satu orang kepercayaannya, dia pergi dengan keluarganya dari pusat kerajaan dan tinggal di Lereng Bukit Meratus.Niat awalnya memang ingin pensiun dan tak mau tahu lagi soal kerajaan..!Tapi, Ki Palung yang sakit hati dan Ki Boka, malah perdalam ilmu kanuragannya pada seorang tokoh pendekar golongan putih.Yang dulu dikenalnya secara tak sengaja, saat masih jadi Wakil Panglima Kerajaan dan masih berhubungan baik hingga kini.Makin hebatlah kesaktiannya setelah berguru pada tokoh ini. Namun lama-lama, terpengaruh keadaan kerajaan membuatnya mulai berubah!Walaupun tinggal sangat jauh dari pusat kerajaan, Ki Palung diam-diam tetap pantau perkembangan.Dia makin kecewa melihat kelakuan para pejabat kerajaan yang seenak hati dan rakus memungut pajak tinggi pada rakyat.“Kita rampok saja pajak-pajak yang diambil pejabat serakah itu Ki Palun

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 57: Hampir Kepergok Ki Birawa

    Aura benar-benar melindungi Japra, tak pernah ada yang menyangka, orang yang paling di cari-cari seluruh pasukan pemberontak, justru ngedon di kamar gadis cantik keponakan Ki Boka ini.Hubungan keduanya juga makin dekat, Aura bahkan makin menyukai Japra, yang tak sungkan beri petunjuk dan menyempurnakan jurus halilintar-nya yang dipelajari dari Ki Birawa.Aura sampai pucat wajahnya saat tahu jurus hebat beracun itu justru bisa meracuninya kalau tenaga dalamnya tak kuat.Japra juga latih Aura bagaimana titik lemah jurus-jurus hebat ini.Hingga di hari ke 3, Japra salurkan hawa murninya dan Aura melongo, saat asap berwarna kelabu keluar dari ubun-ubun kepalanya.Tanda racun dalam tubuhnya pelan-pelan keluar. Tanpa mereka sadari, justru gara-gara asap itulah, Sawon yang sejak lama naksir sepupunya ini mulai curiga.“Aura, kenapa ada asap tipis berbau busuk keluar dari kamarmu, kamu sedang apa?” terdengar suara Sawon di luar kamar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 58: Mahapatih Heran Lihat Wajah Japra

    Kedatangan Japra setelah 3 hari menghilang usai menyelamatkan Ki Samonang, bertepatan dengan kedatangan 10 ribu pasukan Kerajaan Daha.Lusia, Wulani, termasuk Panglima Uray dan 3 Pendekar Golok Putih lega, saat Japra muncul tiba-tiba bak hantu saja, tanpa kurang satu apapun.Bahkan kini di pinggangnya sudah ada Golok Emas.3 Pendekar Golok Putih kini sudah anggap Japra adik ‘seperguruan’, karena Japra juga jadi murid Ki Durga yang di juluki si Dewa Persilatan.Kehebatan Japra sudah menyebar ke seantero pasukan Kerajaan Daha, sehingga semuanya kini senang, penolong Ki Samonang sudah datang lagi bergabung dengan mereka.Imbasnya semangat pasukan ini naik belipat-lipat dan yakin kali ini pasukan mereka bisa mengalahkan pasukan pemberontak.Aksi Japra yang bikin kocar kacir ribuan pasukan pemberontak sampai ke pasukan ini. Inilah kehebatan Panglima Uray yang diam-diam kirim mata-matanya, untuk melihat pasukan musuh.Sampai melongo Panglima Uray mendengar laporan anak buahnya yang jadi mat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 59: Mahapatih Selidiki Siapa Japra

    Ki Birawa cs bukan main marahnya, pasukan pemberontak gagal pertahankan dua kadipaten yang sempat dikuasai hampir setahunan ini.Kadipaten Balongin dan Kadipaten Hilir Utara kembali ke pangkuan Kerajaan Daha. Pasukan pemberontak gagal mempertahankan kedua kadipaten ini, walaupun sudah bertahan habis-habisan, sampai lebih separu pasukan pemberontak meregang nyawa.“Bangsaat…ini semua gara-gara si murid murtad,” kutuk Ki Birawa yang hampir tewas saat bentrok dengan Japra di medan tempur.Saat itu Japra melihat Ki Birawa cs sedang mengamuk dan membabati pasukan Kerajaan Daha, melihat banyaknya yang tewas, Japra murka bukan main.Japra pun melompati ribuan kepala pasukan pemberontak.Blarrrrr…jurus Elang Mematuk Mangsa langsung Japra kerahkan dengan tenaga penuh.Akibatnya Ki Birawa, Ki Anom, Ki Boka, Pendekar Codet dan Temanggung Odol termasuk Jenderal Bugi terlempar bak daun kering tertimpa angin. Tak sanggup menahan jurus dahsyat pendekar muda ini.Mereka langsung muntah darah dan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 60: Masuk ke Tawilong

    Tanpa di duga Mahapatih Takalo mengangguk.“Dulu…mereka itu anak buahku yang sangat kuandalkan, tapi ambisi besar untuk mendapatkan pangkat tinggi, membuat mereka mendukung Putri Reswari dan kini mereka jadi bagian dari pemberontakan ini dan jadi musuh besar Kerajaan Daha.” Cetus Mahapatih sambil menghela napas, seakan sayangkan ulah kedua mantan anak buahnya itu.Lalu Jenderal Takalo menjelaskan panjang lebar, keduanya saat menjabat juga punya masalah besar, yakni diam-diam lakukan korupsi.Sehingga saat akan diadili keduanya lalu memilih kabur dan bergabung dengan Ratu Reswari. Japra pun kini paham, kenapa dua orang tersebut kita bergabung dan mendukung Ratu Reswari.“Kenalkah mahapatih dengan orang yang membawa hamba saat bayi tersebut dan di kejar-kejar keduanya..?” dengan hati berdebar-debar Japra bertanya lagi.Mahapatih Takalo lama menatap wajah Japra, tapi...seakan ada yang disembunyikan, si jenderal ini lalu hela nafas panjang.“Aku tak bisa berterus terang…ini rahasia mahara

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 61: Kepergok Pendeta Sakti

    Setelah mengamati kota sampai 5 harian...malamnya…!Japra pun mulai mengamati beberapa bangunan besar, akhirnya dia melihat sebuah bangunan paling mewah dan di jaga sangat ketat.“Inikah istana Putri Reswari, atau kini Ratu Reswari,” pikir Japra kagum. Karena istana besar ini terlihat memang sangat mewah dan berada persis di tengah kotaraja.Sesaat Japra ingat masa-masa indahnya bersama Ratu Reswari, saat dia jadi pengawal sang putri jelita ini.Tanpa sadar, Japra justru ‘kangen’ dan nekat ingin masuk ke dalam istana ini. Dia cukup percaya diri dengan kemampuannya saat ini.Setelah merasa aman, tanpa ragu Japra melompat ke atap sebuah bangunan itu dan dia kini bergerak cepat bak hantu di atas bangunan istana tersebut.Penjagaan ketat tak menghalangi Japra, pendekar ini mulai melihat-lihat situasi. Namun Japra lupa, semenjak kekalahan yang di derita pasukan pemberontak, Ratu Reswari sudah minta bantuan pasukan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 62: Menyelinap ke Kamar Ratu Reswari

    “Woww…tak ku sangka, kamu ternyata memiliki sebuah jurus langka, yang ku dengar dari sebuah legenda, jurus ini sangat jahat dan sudah musnah…kini tahu-tahu kamu memilikinya hebat-hebat. Tapi aku belum kalah Japra, terima ini!”Tiba-tiba Pendeta Sura lepas tasbeh besarnya dan memutar dengan cepat, putaran ini menderu-deru dan menimbulkan angin kencang, seperti datangnya angin tornado saja.Berkibar jubah Japra, andai Japra tidak memiliki ilmu kanuragan hebat, sejak tadi dia sudah menggelinding ke bawah, saking derasnya angin dari tasbeh besar ini.Japra yang awalnya tak niat bertarung, mulai jengkel juga dan dia lalu salurkan tenaga inti Elang Mematuk Mangsa-nya di kedua lengannya.Tak tanggung-tanggung, kini Japra ingin beri pelajaran keras pada pendeta ini.Serangkum serangan dahsyat menerjang Japra, tapi kali ini Japra tak mau mengalah, dia pun melompat sambi kerahkan jurus hebatnya ini.Keduanya langsung bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22

Bab terbaru

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 493: Sepasang Pedang Pencabut Nyawa

    Mata Ki Rawa melotot, kemarahan membuatnya murka bukan kepalang, tanpa ragu dia langsung lancarkan serangan balasan yang sangat dahsyat ke arah Putri Arumi.Namun, Pendekar Putul yang sudah sejak tadi waspada, tentu saja tak membiarkan kekasihnya itu jadi korban serangan jurus iblis pencabut nyawa milik Ki Rawa ini yang dahsyat ini.Pendekar Putul langsung kerahkan jurus Rajawali Mencaplok Mangsa miliknya yang kin sudah sangat sempurna ia kuasai.Sengaja dia kerahkan sepenuhnya, karena tahu kesaktian pendekar tua ini, juga dendamnya atas kematian ibundanya. Blarrrr…!Jurus panas dan dingin bertemu, akibatnya Ki Rawa sampai harus bersalto agar tidak jatuh berdebuk ke tanah.Ki Rawa menahan sesak di dadanya, jurus si Putul benar-benar sangat hebat dan makin meningkat tajam. Sedangkan jurus miliknya malah stagnan, tak bertambah kesaktiannya.Di sisi lain, Putri Arumi sudah bertarung sengit dengan 3 Pendekar Tikus dan Pendekar Serigala.Sepintas Pendekar Putul tetap waspada, walaupun sud

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 492: Datangi Markas Musuh Besar

    Keduanya ternyata tidak melupakan musuh-musuh besarnya, sebelum sampai ke Kerajaan Hilir Sungai, mereka sengaja satroni persembunyian Ki Rawa Cs di Lembah Neraka."Kita harus bikin perhitungan dengan Ki Rawa Cs, aku akan balas kematian ibundaku, juga sudah sebabkan kita terjungkal ke jurang," kata Pendekar Putul.Ia lalu ajak Putri Arumi ke Lembah Neraka.Putri Arumi yang kini berbeda dengan 7-8 bulanan lalu tentu saja sangat antusias, sekaligus dia ingin ‘tes’ ilmu kanuragannya yang hebat.Jurus Dewi Lintah dan Jurus Sepasang Pedang Pencabut Nyawa yang sudah dia kuasai dengan baik, sekaligus ingin buktikan kehebatan kedua jurus dahsyat ini .“Hati-hati sayang, mereka bukan hanya sakti, tapi juga licik,” kata Pendekar Putul peringatkan kekasihnya ini.Putri Arumi tersenyum manis dan mengangguk. Kini mereka sudah sampai di depan hutan di lembah ini, setelah menempuh perjalanan hampir 1,5 bulanan.Putri Arumi masih ingat di mana dulu dia di sekap.Sehingga tanpa ragu, dia ajak Pendekar

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 491: Jurus Sepasang Pedang Pencabut Nyawa

    Tak terasa sudah 5 bulan mereka bak ‘suami istri’ di pantai berpasir putih ini. Kini jurus terakhir dari kitab milik Dewi Lintah adalah, jurus pedang.Berdasarkan petunjuk di kitab tersebut, jurus pedang ini akan sangat hebat kalau di latih berpasangan.Dan…si Putul tanpa ragu cabut pedang pemberian nenek Putri Reswari.Saat pedang ini di sandingkan, kedua pedang ini seolah berpasangan saja, punya lebih lebih panjang hanya beberapa centi dari pedang milik Dewi Lintah yang kini di warisi Putri Arumi tersebut.“Waahh kayaknya jodoh ya sayang, liat,” kata Putri Arumi, yang tak ragu panggil si Putul dengan mesra, sambil sandingkan kedua pedang pusaka ini.Si Putul dengan wajah berseri-seri mengangguk, kini tanpa ragu keduanya mulai berlatih, gerakan si Putul dengan kaki ajaibnya sempat bikin pusing Putri Arumi.Tapi setelah dia pejamkan mata dan mulai salurkan tenaga saktinya, sesuai dengan jurus pembuka dari kitab Dewi Lintah, bayangan itu nampak jelas dan mulailah dia menyerang si Putul

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 490: Bercinta dan Berlatih Silat

    Sebagai pemuda yang kenyang pengalaman menggauli wanita, tak perlu lagi banyak cakap, si Putul tahu di mana titik lemahnya seorang wanita.Dia membuat Putri Arumi sudah merasakan nikmatnya bercinta, padahal belum penetrasi.Apalagi saat si Putul mulai keluarkan jurus bercintanya, sampai kaget dan terpejam-pejam si putri jelita ini, saat perabotannya yang mulus tanpa rumput di lumat 'Pendekar Cabul' ini untuk yang pertama kalinya.Si Putul tak peduli lagi kalau Putri Arumi ini adalah tunangan Pangeran Daha, pengaruh buah ajaib membuat keduanya gelap mata dan terang nafsu, serta harus di tuntaskan saat ini juga.“Pelan-pelan…!” bisik Putri Arumi, saat sesuatu yang keras dan tegang mulai merasuki perabotannya yang tentu saja masih perawan.Si Putul pun kini lakukan secara perlahan dan dengan pengalamannya yang mumpuni di bidang puaskan hasrat ini.Alih-alin merasakan sakit, Putri Arumi malah melayang ke angkasa, saat si Putul mulai bergerak perlahaan memompa badannya di atas tubuhnya.Bua

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 489: Godaan Dahsyat!

    “Hm…berarti kamu sendiri secara langsung keturunan dari Pangeran Wasi dan Dewi Lintah yaa?” kata Putri Arumi sambil memandang gundukan pasir di bawah tulisan itu.“Boleh dibilang begitu…tapi aku tak mau eufhoria,” sahut si Putul yang turut memandang gundukan tersebut dan dia tak mencegah, saat Putri Arumi secara tiba-tiba mendekati gundukan itu dan…menggalinya.Si Putul hanya memperhatikan, tapi dia tetap waspada, namun kini malah berbalik penasaran.“Apa yang kamu lakukan Putri?” tanya si Putul keheranan, karena Putri Arumi tanpa ragu menggali pasir putih itu dengan tangannya lentiknya.“Lihat ada peti hitam,” tunjuk Putri Arumi dan si Putul buru-buru mendekat. “Jangan buru-buru di buka putri, takutnya ada jebakan!” kata si Putul cepat, dirinya berpengalaman menemukan benda-benda rahasia yang tak sengaja di temukan dan biasanya ada jebakan berbahaya.Si Putul lalu pelan-pelan angkat peti ini dan baru saja dia meletakan di atas pasir.Putri Arumi kembali berseru, karena dia menemukan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 488: Temukan Tulisan Pangeran Wasi

    "Buat…buat apaan sihh?” sungut Putri Arumi, yang justru belum melihat buah ajaib yang di tunjuk Pendekar Putul.Pendekar Putul tak menyahuti ucapa Putri Arumi, dengan terpincang-pincang dia menuju ke pohon yang dia sebut buah ajaib tadi.Tentu saja Putri Arumi tak melihat jelas, karena letaknya agak tersembunyi.Letaknya agak menjorok ke dalam gua atau terowongan, inilah sebabnya Putri Arumi tak melihatnya, apalagi kesaktiannya tak sehebat pendekar kaki buntung ini, yang bisa melihat dari jarak yang sangat jauh sekalipun.Setelah berjalan lumayan jauh, akhirnya mereka sampai juga di depan sebuah pohon yang tumbuhnya aneh tersebut.Yakni seperti menempel di dinding gua dan mampu menembus dinding cadas ini hingga keluarTapi daunnya kecil-kecil mirip daun pohon beringin, buahnya kecil-kecil seperti buah ceri dan berwarna merah tua.“Ini pohon dan buahnya itu ya Putul?” tanya Putri Arumi, yang kini lebih senang panggil begitu, karena pendekar ini minta panggil nama ‘poyokannya’ saja.“Ben

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 487: Rasa yang Makin Kuat

    Tanpa setahu Putri Arumi yang masih nyenyak tidur, dengan jurus kaki ajaibnya, Pendekar Putul genjot tubuhnya sangat cepat, dia ingin tahu di mana ujung terowongan panjang berkelok-kelok ini.Kalau saja Putri Arumi terbangun tentu dia akan terheran-heran, karena tubuhnya bak di bawa terbang saja oleh Pendekar Putul.Hampir 3,5 jam kemudian, si Putul lega sekaligus plong, saat melihat di kejauhan ada sinar rembulan yang masuk.Ini menandakan dia sudah berada di ujung terowongan. Makin cepatlah dia genjot tubuhnya, akibatnya Putri Arumi terbangun dan memeluk erat punggung si Putul.Kaget dia tubuh mereka yang mepet kini berjalan luar biasa cepatnya, mengalahkan laju seekor kuda jantan.Akhirnya Putri Arumi turun dari punggung si Putul dan takjub melihat di depan mereka adalah hamparan pasir putih yang berada di bawahnya.Mereka sampai di tebing terowongan dan dibawahnya sekitar 20 meteran adalah sebuah pantai. Bulan bersinar amat terang dan menerangi laut lepas yang terlihat sangat tenan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 486: Terjebak di Terowongan Panjang

    Pendekar Putul cepat-cepat turunkan tubuh Putri Arumi ke tebing datar ini dan memeriksa nadi dan lehernya. Khawatir sekali dia, kalau terjadi apa-apa dengan si putri pujaan hatinya ini.Si Putul lega, Putri Arumi hanya pingsan saja, dan tangannya membiru, akibat terbentur dinding jurang tadi, karena saat itu lengan lentik ini memeluk perutnya dan otomatis terbentur dinding cadas ini.Si Putul lalu mengurut-urut perlahan dan tangan si putri yang tadi membiru dan bengkak kini berkurang bengkaknya. Bahkan tulang yang tergeser urat berhasil Putul kembalikan lagi.Untungnya Putri Arumi masih pingsan, andai sadar, pasti dia akan melolong sakit, saat di Putul benarin lagi lengannya.Dia lalu urut tengkuk putih mulus si putri jelita ini dan dia pun lega, Putri Arumi kini mulai tersadar dari pingsannya.“Kita d mana ini..?” mata Putri Arumi menatap si Putul, saat melirik ke samping, hampir saja dia menjerit lagi, melihat jurang hitam yang menganga.Tanpa sadar dia memeluk Pendekar Putul lagi,

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 485: Tertolong Akar Pohon

    Suara jeritan Putri Arumi memantul di dinding jurang dan seolah bersahut-sahutan, lalu suara ini lenyap.Ke 6 orang ini konta terdiam dan tak menyangka si Putul dan Putri Arumi akan terjungkal ke jurang.Ki Rawa, Pendekar Gledek, 3 Pendekar Tikus dan Pendekar Serigala sampai melongok ke dalam jurang, ingin lihat tubuh si Putul dan Putri Arumi yang melayang ke bawah.Namun mereka hanya melihat jurang hitam yang sangat dalam dan tidak kelihatan dasarnya.Tubuh keduanya sangat deras masuk ke jurang dalam hitungan kuran dari sedetik sudah lenyap di dalam jurang hitam dan diselimuti halimun ini.Ki Rawa dan 3 Pendekar Tikus bahkan nekat mencoba merayap ke dinding jurang, bermaksud mencari buah ajaib itu, mereka tak peduli dengan nasib si Putul dan juga Putri Arumi.Tapi mereka menyerah dan tak berhasil menemukan pohon buah ajaib tersebut, padahal mereka sudah sangat dalam dan jauh sekali turun ke bawah.Biarpun ke 4 nya sangat sakti, tapi beberapa kali mereka hampir tergelincir dan akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status