Beranda / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 536: Adu Kesaktian

Share

Bab 536: Adu Kesaktian

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 11:44:21

Raja Iblis menatap tajam Pendekar Tanpa Bayangan yang terlihat lengket dengan Melania. Bahkan Pangeran Kumu juga Ki Samosi dan beberapa orang anak buah utama sang Raja Iblis heran sendiri.

Bafin lebih menyukai wanita dengan wajah ‘standar’, tapi memiliki tubuh denok ini. Padahal 9 dayang lainnya yang di pilihkan buat Bafin memiliki wajah jauh lebih cantik dari Melania saat ini, tubuh mereka pun juga bagus.

Padahal hanya Bafin yang tahu, di balik wajah standar Melania, tertutup wajah sangat cantik jelita wanita ini yang asli, keturunan bangsawan pula..!

“Silahkan duduk, mari kita nikmati hidangan ini,” kata si Raja Iblis dengan sikap dingin dan berwibawa.

Bafin yang lama tak berjumpa dengan musuh kakek Japra dan kakek Slengean sepintas juga sadar, pria yang separu mukanya tertutup topeng ini makin sakti saja.

Setelah makan dengan gaya tak ubahnya perjamuan di sebuah istana kerajaan, Raja Iblis kini menatap kembali wajah Bafin.

“Kurasa selain miliki julukan Pendekar Tanpa Bayangan, kam
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 2
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 1: Warisan Berdarah

    Hutan ini sangat lebat dan terkenal angker, tapi anak bertubuh kecil kurus dengan pakaian mirip pengemis ini agaknya sudah terbiasa ke sini mencari kayu bakar, yang dikumpulkan lalu di jual ke pasar.Di usianya yang baru jalan 8 tahunan, dia harus bekerja keras seperti orang dewasa, karena keadaannya yang miskin. Wajahnya sebenarnya tampan, matanya bulat bersih, hidungnya kecil mancung. Krusaaakk….si anak kecil ini lalu refleks menoleh ke arah suara itu. “Jangan-jangan ular besar,” batinnya mulai waspada, sambil menghunus golok pendeknya yang selalu menemaninya bila ke hutan.Tiba-tiba hampir copot jantungnya, seolah melihat hantu di siang bolong, di depannya sudah berdiri seorang laki-laki yang tak dikenalnya. Tak sadar goloknya sampai terlepas dari tangan, saking kagetnya.Pandangan laki-laki itu menusuk mata polosnya, hingga hati si anak kecil ini mengkerek, ketakutan langsung melanda hati. Kok muncul tiba-tiba saja, batinnya.“Kamu…bawa benda ini, lalu pergii cepat…arghh…aku tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 2: Padepokan Golongan Hitam

    Dengan kaki gemetaran menahan takut, Japra mendekati jasad Ki Palung. Nekat, dia pun memegang tubuh yang sudah taak bernyawa ini.“Astaga, benaran sudah mati, tubuhnya tak gerak lagi?” batin Japra dan kembali ketakutan melanda hatinya.Tiba-tiba Japra mendengar suara dari kejauhan, tanpa buang waktu, Japra berlari bersembunyi menjauhi jasad Ki Palung, dengan langkah ngos-ngosan saking gugupnya, sambil melihat-lihat situasi.Dia pikir pasti orang jahat yang sudah membuat Ki Palung tewas ini yang datang kembali. Apa yang dia khawatirkan benar adanya!“Ha-ha-ha…si pentolan perampok ini sudah mati!” tiba-tiba terdengar suara orang terbahak.Japra langsung gemetaran tubuhnya. Ternyata yang datang salah satu dari 3 pendekar golok putih, musuh Ki Palung.“Ya Tuhan, itu musuh Ki Palung moga dia tak lihat aku,” batin Japra makin merunduk tubuhnya ke tanah dan terhalang semak belukar yang lebat.Hatinya tentu saja ketakutan, di pikirannya orang itu pasti jahat..! Dari tempat persembunyiannya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 3: Diminta Simpan Kalung Ki Palung

    Dengan polosnya Japra pun mengangguk, dia bahkan tak ragu sebutkan isi sumpah tersebut. Hingga Ki Boka dan dua orang tadi saling pandang, takjub sekaligus keheranan.“Ini sumpah rahasia padepokan kita, agaknya anak kecil ini tak bohong Ki Boka,” bisik pria yang bernama Agur ini. Ki Boka menganggukan kepala sambil menaksir-naksir tubuh Japra.Tapi…tanpa setahu ke 3 orang ini, Japra sengaja tak ceritakan soal peta Pusaka Bukit Meratus!Ki Boka lagi-lagi bikin nyali Japra hampir menciut, orang yang menjadi wakil Ki Palung ini tak kalah seramnya dengan Ki Palung dan kedua orang yang membawanya ke sini.Wajah brewokan, tubuh Ki Boka tinggi kokoh dengan urat-urat kekar menonjol di kedua lengannya, ditambah golok yang lumayan besar di pinggangnya, lebih besar dari golok Agur dan Icok.Kini dia menatap tajam wajah Japra, kisah yang baru Japra sampaikan membuat wajahnya terlihat keruh, ada kemarahan serta dendam kesumat terlihat di sana. “Hmm…jadi ketua kami, Ki Palung sudah tewas di tangan 3

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 4: Jadi Murid Padepokan

    “Kurang ajar, heii jongos, kamu ternyata diam-diam ngintip saat kami latihan yaa. Kamu patut di hajar,” bentak Sawon, ditambah kompor dari 3 temannya, yang sebut Japra pencuri ilmu silat, makin murkalah Sawon.Tanpa menunggu Japra bicara. Hiattt….hiatttt…Sawon langsung keluarkan jurus-jurus terhebatnya, dia seolah ingin hajar Japra dalam satu gebrakan.Japra tentu saja kaget tak kepalang dengan serangan ganas Sawon ini. Tapi anak kecil ini tak gentar, dengan gesit dia mampu menghindar semua serangan ganas Sawon.Walaupun baru 6 bulanan berlatih seorang diri, dengan lincah semua serangan Sawon berhasil Japra elakan.Tapi Japra tak punya kesempatan membalas, kadang ada juga pukulan Sawon yang kena ke badan kurusnya. Japra menahan nyeri, tapi dia tak mau menyerah begitu saja."Aku tak salah apa-apa," batinnya mulai marah juga dengan kelakuan Sawon ini. Tanpa Japra sadari, jiwa pantang menyerang dan ingin membalas kalau disakiti mulai keluar tanpa dia sadari.Japra bertekad akan melawan ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 5: Aura Sang Mutiara Indah

    “Japra aku ikut berlatih yaa!”Japra yang sedang bergerak lincah langsung berhenti, mendengar suara bening dari seorang gadis kecil.Matanya bulat bersinar terang, kulitnya putih bersih, dengan bulu-bulu halus di sekujur lengannya, menambah kecantikannya.“Aura…boleh, ayoo kita berlatih bareng, mengulang pelajaran dari Mahaguru kemarin,” sahut Japra dengan wajah berbinar.'Siapa yang tak senang berlatih ditemani bocil cantik ini-' pikir Japra sumringah. Kebiasaan berlatih seorang diri sudah jadi rutinitas Japra sejak jadi murid di sini.Japra tak pernah pedulikan apapun kelakuan Ki Boka dan anak buahnya, yang kadang berpesta usai sukses melakukan perampokan pada korban-korbannya. Ia hanya fokus berlatih!Keduanya pun berlatih dengan riang gembira. Tubuh Japra yang kini bergerak gesit dan luwes, 2 tahun lalu dan saat ini sudah berubah.Di usianya yang sudah 10 tahunan, badannya berisi tak lagi kurus, tubuhnya pun makin jangkung. Ditunjang pakaian hitam yang dia kenakan. Menambah ketampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 6: Didikan Golongan Hitam

    Ki Birawa dan Ki Boka terlihat pembicaraan serius. Saking asyiknya berbincang, Ki Birawa dan Ki Boka ngobrol, tak sadar Japra sudah kembali setelah tadi bertemu Aura, dan kini mendengarkan obrolan mereka.“Jadi Maharaja sudah digulingkan seorang pangeran yang juga adik raja terdahulu?” terdengar suara Ki Boka. “Betul Boka, kerajaan sekarang berganti penguasa, pembersihan dilakukan kerajaan. Hati-hatilah kalian, raja yang baru ini kabarnya juga akan babat siapapun yang ganggu kerajaan-nya, termasuk mengganggu warganya!” Ki Boka mengangguk tanda paham dengan peringatan Ki Birawa. Ki Boka pun berencana ‘istirahat’ dulu jalankan aksinya bersama komplotannya.Dia khawatir bila masih beraksi, justru akan bentrok dengan pasukan kerajaan yang baru dan bakal panjang urusannya.“Boka, aku heran, katanya peta pusaka bukit meratus sudah berhasil di rebut Ki Palung. Tapi anehnya, saat dia tewas ditangan 3 Pendekar Golok Putih, peta itu lenyap! Apakah selama ini kamu selidiki kemana lenyapnya p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 7: Diam-diam Dididik Jadi Pendekar Jahat

    “Rapalkan mantra yang sudah aku ajarkan sambil kerahkan tenaga dalammu. Lalu masuk ke dalam bejana itu cepat!” terdengar perintah Ki Birawa.Japra pun merapalkan mantera itu sambil tarik nafas dan salurkan seluruh kekuatan di dalam perutnya. Tubuhnya tiba-tiba dingin dan tanpa ragu dia masuk ke dalam tungku itu dan duduk di air mendidih.Anehnya panas air itu tak terasa di tubuhnya, Japra pun makin terkagum-kagum dengan kehebatan gurunya ini. Ki Birawa lalu beri petunjuk-petunjuk dan Japra dengan mudahnya mampu ikuti semua petunjuk tersebut. “He-he-he…ilmu pukulan Ular Kobra dan Jurus Halilintar yang aku ajarkan sudah bisa kamu serap Japra. Tinggal terus kamu latih maka 1 tahun lagi, seluruh anak buah Ki Boka bukan tandinganmu lagi,” terdengar suara Ki Birawa tertawa lepas khas burung hantu. Ki Birawa bangga bukan main, murid tunggalnya ini tak mengecewakannya, bahkan melebihi ekspektasinya.“Kelak kalau dia dewasa, Ki Boka bahkan aku sendiri bisa saja bukan tandingannya lagi, bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 8: Jurus Ajaib

    “Japra, hari ini kita turun gunung, kita akan menemui orang-orang dari Kerajaan Daha, mereka ini bukan orang sembarangan.”“Baik guru!”Setelah berkemas seperlunya, keduanya berlari cepat menuju sebuah tempat, kalau dulu Japra sering tertinggal dari Ki Birawa. Kini sebaliknya, berjam-jam berlari cepat, wajahnya biasa saja.Terbalik dengan Ki Birawa, terdengar deru nafasnya, tanda kelelahan berlari cepat, di samping tenaga dalamnya belum pulih 100 persen. Faktor usia juga mempengaruhi kekuatannya.Apalagi 90 persen tenaga dalamnya sudah di oper ke tubuh murid tunggalnya ini.Tempat yang dituju ternyata sebuah kampung yang terletak di sebuah perbatasan dengan Kerajaan Daha ini. Dua minggu kemudian mereka sampai di sebuah kampung yang terlihat porak poranda, sepertinya bekas perampokan.“Hmm…siapa yang merampok habis-habisan kampung ini?” gumam Ki Birawa.Kakek tua ini mendekati seorang warga yang nafasnya senin kamis, golok masih tertancap di perutnya.“Siapa pelakunya,” tanya Ki Biraw

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30

Bab terbaru

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 536: Adu Kesaktian

    Raja Iblis menatap tajam Pendekar Tanpa Bayangan yang terlihat lengket dengan Melania. Bahkan Pangeran Kumu juga Ki Samosi dan beberapa orang anak buah utama sang Raja Iblis heran sendiri.Bafin lebih menyukai wanita dengan wajah ‘standar’, tapi memiliki tubuh denok ini. Padahal 9 dayang lainnya yang di pilihkan buat Bafin memiliki wajah jauh lebih cantik dari Melania saat ini, tubuh mereka pun juga bagus.Padahal hanya Bafin yang tahu, di balik wajah standar Melania, tertutup wajah sangat cantik jelita wanita ini yang asli, keturunan bangsawan pula..!“Silahkan duduk, mari kita nikmati hidangan ini,” kata si Raja Iblis dengan sikap dingin dan berwibawa.Bafin yang lama tak berjumpa dengan musuh kakek Japra dan kakek Slengean sepintas juga sadar, pria yang separu mukanya tertutup topeng ini makin sakti saja.Setelah makan dengan gaya tak ubahnya perjamuan di sebuah istana kerajaan, Raja Iblis kini menatap kembali wajah Bafin.“Kurasa selain miliki julukan Pendekar Tanpa Bayangan, kam

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 535: Atur Siasat

    Namun secepat kilat, Melania kembali memasang topeng tipisnya, lengkap dengan tahu lalatnya itu, sehingga wajah jelitanya tak bisa lama-lama di tatap pendekar biawak ini."Jangan lama-lama menatapku, nanti sifat biawakmu muncul, aku nggak suka laki-laki biawak," dengus Melania. Bafin sampai menahan tawa melihat kelakuan si putri yang sedang menyamar ini.“Sekarang apa rencana kamu Melania,” tanya Bafin dan kini mulai serius.Melihat sosok asli Melania, kini Bafin lupakan main-main dengan si janda jelita ini, dia malah penasaran ingin tahu, apa siasat Melania sekarang.“Aku masih selidiki apakah kelompok mereka ini menyekap Pangeran Raya di Istana ini, juga apakah mereka terlibat pembunuhan ayahandaku setahunan yang lalu," cetus Melania.Melania juga cerita, di sini juga ada sebuah tahanan yang letaknya di bawah tanah."Aku belum sempat ke sana, karena di jaga sangat ketat.”Bafin pun mengangguk dan bilang nanti dia pun akan ikut selidiki soal tahanan tersebut.“Melania…aku masih pena

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 534: Ternyata Punya Misi Khusus

    “Tuan pendekar, agaknya tuan ini…maaf kurang pengalaman dan tentunya kurang perhitungan, tuan masuk ke sini sama saja dengan masuk sarang harimau, tak tahu seberapa hebat kekuatan si Raja Iblis ini,” ceplos Melania, hingga bikin wajah Bafin merah padam.Dia dianggap remeh oleh wanita bertahi lalat ini, yang lebih aneh lagi, Melania begitu saja sebut si Raja Iblis, tanpa embel-embel yang mulia.“Itu urusanku Melania, kamu tak perlu tahu berlebihan, yang jelas Ki Samosi dan Raja Iblis adalah musuh besarku, karena mereka sudah membunuh kakek Japra dan kakek Slengean, juga si Samosi sudah membunuh ibuku,” dengus Bafin kurang senang.Jawaban Bafin ketus dan seolah meremehkan Melania.Melania tak marah mendengar jawaban ketus Bafin, dia malah tersenyum saja, seolah sedang hadapi anak kecil yang sedang ngambek.Melania memang lebih tua dari Bafin, usianya saat ini sudah 21 tahunan, lebih tua 2 tahunan dari Bafin yang baru berusia 19 tahunan tiga harian yang lalu. “Asal tuan pendekar tahu,

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 533: Dayang yang Aneh

    Bafin menatap satu persatu ke 10 wanita cantik ini, dia memandang wajah-wajah yang terlihat menunduk ini.Tapi ada juga yang terlihat menatap ke depan dan inilah yang bikin Bafin tertarik, wanita ini sebenarnya tidak terlalu cantik di bandingkan ke 9 lainnya.Bahkan ada tahi lalat sebesar kerikil pasir di dagunya. Tapi memiliki wajah yang manis dan aneh.Sikapnya pun beda, sama sekali tak terlihat takut, wanita bertahi lalat ini bahkan menantang mata tajam Bafin, saat pemuda ini meneliti satu persatu wanita-wanita cantik ini.Bafin lalu mundur dan berbisik ke Pangeran Kumu, si pangeran ini tersenyum sambil mengangguk.“Pendekar Tanpa Bayangan sudah menentukan pilihannya, dia memilih Melania sebagai temannya di sini, yang lainnya silahkan kembali ke tempat istirahat,” perintah Pangeran Kumu, yang aslinya kaget juga, kenapa Bafin justru memilih yang ‘tak terlalu’ cantik?Aneh juga pendekar ini, seleranya bukan wanita terlalu cantik, tapi suka body aduhai, pikir Pangeran Kumu dengan seny

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 532: Istana Lembah Iblis

    Pria ini senyum kecil dengan sikap sinis melihat sikap pongah Bafin, yang di anggapnya masih kekanak-kanakan ini.“Hmm…luar biasa sekali, benar-benar pendekat hebat! Namaku Pangeran Kumu, atau boleh kamu panggil Ki Kumu, ku rasa daripada kita bermusuhan, alangkah baiknya kalau kita jalin persahabatan bukan?”Ucapan Ki Kumu ini sebuah pesan ‘persahabatan’. Otomatis Bafin yang aslinya kurang pengalaman ini mulai tertarik. Kenapa ada seorang pangeran yang ikut kelompok ini?“Apa untungnya aku bersahabat dengan kelompok iblis segala, walaupun kamu mengaku pangeran. Aku akui memang tak bisa lihat wanita denok, tapi aku bukan penjahat wanita atau perampok,” dengus Bafin, tetap sengaja bergaya angkuh.“Justru itu, kalau kamu mau, lebih dari Lira dan Bina akan mudah kamu dapatkan! Jadi bagaimana kisanak Pendekar Tanpa Bayangan, mari kita ke Istana Lembah Iblis, di sana kisanak akan kami jamu penuh penghormatan dan soal wanita, aku jamin kisanak akan kesulitan memilihnya…!” janji Ki Kumu.Sua

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 531: Terbujuk Bergabung

    Begitu sampai di penginapan Lira dan Bina yang bermaksud akan pergi, langsug di gandeng Bafin untuk masuk ke penginapan ini.“Mau kemana kalian, temani aku yuks…di luar mau turun hujan, mending kita nyantai saja, sambl minum arak,” bujuk Bafin.Keduanya tak kuasa menolak, apalagi Bafin kembali gunakan ilmu hitamnya yang hebat, keduanya bak kerbau di cokok di hidung saja dan mandah di ajak masuk ke kamar penginapan ini.Senyum ceria pun terhias di bibir Bafin yang kini telah berubah jadi laki-laki flamboyan yang lengkap segalanya, tampan dan sakti, serta royal sekaligus nekat dan ganas.Pelayan penginapan langsung bawakan pesanan Bafin, koin emas yang di berikan Bafin lebih dari cukup memenuhi pesanan pendekar tampan ini.Begitu sudah minum, sifat asli keduanya pun keluar, sehingga Bafin tertawa sinis, setelah keduanya mulai binal dan tak malu-malu lagi dengannya."He-he-he tubuh kalian emank denok, sini sayang," tarik Bafin dan tak malu-malu lagi, lumat bibir Lira dan Bina bergantian.

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 530: Bikin Onar Tunggu Kakap yang Turun

    Kembali ke 10 orang ini menggerakan senjatanya menyerang Bafin, tapi kali ini Bafin sengaja tak mau bergerak seperti tadi.Lima orang yang tadi senjata jatuh juga sudah buru-buru ambil lagi goloknya dan makin ganas menyerang.Tapi Bafin malah secara lihai merampas salah satu golok mereka dan tiga orang langsung terpental ketika ditangkis golok rampasan tadi.Lalu dengan cepat ia menerjang dengan golok mereka.Akibatnya, kembali 3 orang terpental ke belakang dan golok mereka putus terbabat golok yang ada di tangan Bafin.“Hmmm…sudah cukup aku main-main, cacing-cacing tiada guna yang hanya bisa menyakiti orang lemah, harus aku musnahkan, baru setelah ini giliran Samosi,” dengus Bafin dan kini dia mulai salurkan tenaga dalamnya yang hebat ke kedua tangannya.Bafin lalu menggerakkan golok ini, jurus ‘pedang’ halilintar yang ia pelajari dari Pendekar Gledek dan di sempurnakan Pangeran Boon Me bergerak sangat mengerikan.Gerakannya sangat halus, cepat dan tidak menimbulkan suara yang nyaring

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 529: Bertemu Musuh Besar

    Dari kaget, kini wajah Bafin berubah jadi sinis dan matanya berapi-api, yang datang adalah Ki Samosi, si musuh besarnya, pembunuh ibundanya, inilah orang yang ia cari-cari.Ki Samosi tentu saja tidak sadar dan tidak kenal lagi, kalau yang sedang dia hadapi saat ini orang yang pernah dia sebut anak dewa.Apalagi kini Bafin bukanlah lagi anak kecil berusia 4-5 tahunan, namun sudah menjelma jadi pemuda tampan.Ki Samosi memang pemuja dewa-dewi, yang di bawa gurunya yang aslinya negeri prindavan, itulah sebabnya dia punya semacam ilmu tertentu yang bisa menilai seseorang punya kelebihan.“Hehh…berani sekali kamu muncu di sini, setelah memotong lengan anak buah dari Lembah Iblis, rupanya nyawa kamu rangkap 10,” bentak Ki Samosi yang datang diikuti 10 anak buahnya.“Hmm…ternyata kamu mengabdi di sini Samosi, menjadi anak buah manusia bertopeng!” balas Bafin, sengaja mengejeknya, sekaligus sindir pimpinan besar mereka. Samosi kini berbalik kaget, Bafin justru kenal dirinya. Srattt…!10 ana

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 528: Nekat Masuk ke Lembah Iblis

    Bafin sebaliknya, dia tetap santai saja, sama sekali tidak takut. “Itulah lembahnya tuan pendekar,” tunjuk Suliti dengan tangan agak gemetar.Gentar sekali hatinya, kini sudah sampai di kaki lembah ini.Bafin mengecup bibir Suliti, lalu ambil sekantong koin emas dari tas ransel miliknya, yang berisi pakaian ganti dan juga koin-koin emas miliknya yang tak pernah habis.“Suliti, bawalah kantong koin emas ini, pergilah kamu jauh-jauh dari tempat ini, mulailah kamu hidup baru, tugasmu sudah sudah cukup sampai di sini, sampia jumpa lagi. Ku harap saat kita jumpa lagi, kamu sudah lebih bahagia...!”Setelah berkata begitu, lalu Bafin genjot tubuhnya dan Suliti melongo, saat tubuh Bafin sudah sangat jauh hanya berupa titik abu-abu lalu lenyap di lebatnya pepohonan di kaki lembah Iblis ini.“Benar-benar pendekar sakti, tiba-tiba saja ngilang, sesuai dengan julukannya, pasti geger lembah ini,” gumam Suliti yang lalu putar balik dan pergi sejauh-jauhnya dari kaki lembah ini.Bafin kini memantau l

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status