Share

Bab 87. Kekecewaan Qingchen

Pagi menjelang siang hari. Cuaca tidak begitu terasa panas ataupun dingin. Lelaki berpakaian serba dedaunan berjalan menyusuri hutan. Ia memetik sebuah tanaman obat yang hidup di sana, sambil tersenyum ia memikirkan adik perempuannya yang mungkin akan tersenyum juga nanti saat ia datang.

"Dia pasti senang. Aku mungkin akan pulang tapi juga tidak," pikir Qingchen lantas menyimpan tanaman itu ke tumpukan daun hijau.

Segera ia kembali ke tempat, di mana jalan keluar berada. Terlihat sosok lelaki bertangan buntung terpental jauh setelah mendekati gerbang. Ia tersungkur jatuh dengan merasa sakit di sekujur tubuh.

Wu Shi sudah tidak berdaya setelah mencobanya berulang kali. Qingchen pun menghela napas, sudah lama mengira bahwa inilah yang akan terjadi.

"Berhentilah sebelum kau terluka parah lagi. Sepertinya bocah satu ini memang mudah lupa dengan semua lukanya ya?" sindir Qingchen pada Wu Shi.

Wu Shi tertawa, namun ia sadar kalau terus dicoba seperti tadi pasti tidak akan berhasil. Entah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status