"Suruh dia kesini, aku ingin melihatnya sendiri. Panggil pelayan suruh menambah esnya," kata Nyonya Hana mengibaskan-ngibaskan tangannya yang memegang kipas ketubuhnya. Dorothy cepat keluar untuk membawa Ned Lupin menghadap Nyonya Hana tak lupa dia menyuruh pelayan untuk menambah esnya."Nyonya aku ingin bertanya kepadamu," Katy teringat kejadian dipesta saat didatangi oleh 2 orang wanita yang mengenal dirinya. Siapa tahu Nyonya Hana kenal mengingat relasinya cukup banyak dikalangan atas." Sewaktu dipesta ada 2 wanita yang mengaku kenal aku dan dia mengatakan kalau namaku adalah Katherina, karena aku tidak ingat masa laluku jadi aku menanyakan kepadamu," "Apakah kedua wanita itu satu muda dan satunya tua serta riasan wajahnya kelihatan tebal?" Tanya Nyonya Hana menebak-nebak tapi dipesta banyak wanita yang memakai riasan seperti itu. Bagaimana Nyonya Hana bisa tahu."Ya benar, mereka sangat yakin kalau mengenalku. Nyonya kenal siapa mereka," tanya Katy penasaran."Jadi mereka suda
"Sebentar Nyonya masih ada yang ingin aku sampaikan. Keluarlah Ned, aku akan bicara bertiga. Kamu tunggu saja diluar," Katy memberi perintah kepada Ned. Segera dia keluar dari ruangan."Nyonya, bisakah aku mengambil cuti karena aku ingin berlibur untuk menyegarkan pikiranku," tanya Katy kepada Nyonya Hana.Dia harus menemukan Brenda secepatnya sebelum Nyonya Hana mengetahui ada salah seorang penarinya yang hilang."Aku juga Nyonya, selama ini aku tidak pernah libur. Bisakah kami berdua cuti?" Dorothy mengajukan hal sama dengan Katy. Mereka berdua sudah merencanakan untuk mencari Brenda bersama-sama.Nyonya Hana berpikir sejenak. Kedua penarinya kesayangannya ini memang hampir dikatakan tidak pernah berhenti bekerja. Seringkali dia menyarankan untuk berlibur tetapi ada saja alasannya sampai pada akhirnya Nyonya Hana bosan sendiri."Bagus kalau kalian mau cuti. Pertunjukkan nanti bisa diisi penari kelas 2. Biasanya setelah perayaan situasi kota masih sepi jadi tidak perlu menampilkan p
"Lepaskan aku....!!" Katy berusaha menarik tangannya namun tangan Prince Hector lebih kuat. Pria itu menyeret Katy masuk kedalam gedung. Mendadak Katy memutar pergelangan tangannya, dengan tangan satunya dia mencengkeram lengan Prince Hector lalu melakukan tehnik Tai Otoshi yaitu membanting lawan dalam bela diri Judo.Begitu Prince Hector jatuh, Katy melanjutkan gerakan mengunci agar lawan tidak bisa bergerak."Apakah anda mau meneruskan pertarungan ini," tanya Katy mengancam dengan galak.Tobias terbelalak tetapi Ned Lupin tidak karena dia sudah pernah merasakan dihajar Katy saat menghadang keretanya.Wajah Ned memancarkan kepuasan. Tangannya hampir bertepuk tangan tapi dihentikan oleh mata Tobias yang melotot bak ikan koki kearahnya."Kalau aku ingin meneruskan apakah kamu keberatan. Bagaimana kalau kita melanjutkan ditempat lain?" Tanya Prince Hector disertai seringai nakal dibibirnya.Wajahnya semakin tampan dan matanya menembus jantung lawan. Katy tidak ingin terbuai dengan kean
"Siapa kau bisa membatalkan perjanjian yang kita buat," kata Prince Hector sambil mendekatkan bibirnya kemulut Katy. Tubuhnya yang harum dan mendominasi mampu membuat lawan jenisnya mabuk asmara.Tapi tidak dengan Katy. Membayangkan bibir Prince Hector yang sering berciuman dengan wanita lain membuat dirinya bergidik.Katy memalingkan wajahnya kesamping menghindari bibirnya. Semakin pria ini ditolak maka dia semakin menuntut. Ego sebagai seorang penguasa tidak lepas dari diri pria ini ditambah tidak ada seorang wanita yang pernah menolak jika dia menginginkannya kecuali Katy.Tangan Prince Hector mengembalikan wajahnya keposisi menghadap dirinya. Hidung Hector menyentuh hidungnya. "Oke, aku tidak punya hak untuk membatalkan perjanjian kita tapi maukah Tuan menyetujui Ned menjadi Asistenku?" Katy mencoba mundur selangkah tapi maju 2 langkah."Tergantung...." Bibir Hector hanya berjarak 2 jari dari bibirnya."Maksud Tuan tergantung. Tergantung apa..?" Katy masih belum mengerti tapi mul
Tobias melipat kedua bibirnya kedalam menahan tawa. Baru kali ini dia melihat tuannya cemburu. Bagaimana mungkin pemuda seperti Ned dicemburui. Dia hanya pemuda ingusan, tidak layak disandingkan dengan tuannya yang agung. Sejak kapan Putera Mahkota menjadi kekanak-kanakan.Ned melihat wajah Katy dengan bingung namun Katy menganggukan kepalanya yang mengisyaratkan "ikuti saja apa katanya"."Nona terluka? Kenapa pipi Nona berwarna merah. Apa Nona habis kena tampar?" Akhirnya Ned merubah panggilan kakak memjadi Nona dan sepertinya ini lebih pas karena Katy adalah orang yang mempekerjakan dirinya sekaligus yang menggaji.Pemuda yang naif ini masih terus bertanya dan membuat Katy sulit menjawab."Sudahlah, aku tidak apa-apa, tidak usah ditanyakan lagi," jawab Katy pendek, agak malu sebenarnya." Kalau pipinya merona merah itu tandanya majikanmu sedang bahagia," Prince Hector nyeletuk sambil berjalan melalui mereka berdua, melirik kearah Katy penuh kepuasan sedangkan Ned hanya bisa terseny
Gubernur Ariel sebenarnya punya maksud tersendiri. Selama ini kedudukannya menjadi kuat karena mendapat dukungan Raja Herald. Wilayah kerajaan Trebezia merupakan yang terluas dan terkuat diantara wilayah kerajaan lain di barat.Pemilihan Gubernur diadakan dengan cara memilih kandidat dari Ketua Asosiasi Dagang. Setiap Asosiasi berhak mencalonkan ketuanya dan pemilihnya adalah Anggota Asosiasi Dagang sendiri ditambah suara yang diperoleh dari luar yaitu kerajaan disekitarnya yang mau mendukung. Jabatan Gubernur diulang setiap 5 tahun sekali.Siapa yang memperoleh suara terbesar dan dukungan yang kuat akan dipilih menjadi Gubernur.Gubernur Ariel mendapatkan kedudukan atas dukungan penuh dari kerajaan Trebezia karena hubungan baik antara kedua ayah mereka.Untuk melanggengkan kekuasaannya dia harus menjalin ikatan yang kuat dengan kerajaan Trebezia. Caranya adalah menjodohkan anaknya Julia dengan Putera Mahkota.Banyak keuntungan yang didapat, bukan hanya jabatan tapi yang lebih pentin
Saat berdiskusi masuklah 3 orang pria berpakaian serba hitam. Ned melihat ketiga orang itu pandangan matanya tertuju pada seorang yang dikenalnya. Ya....itu adalah teman satu genk yang dulu pernah menghadang kereta Katy bersama dirinya."Sssttt....yang baru masuk itu adalah teman-temanku yang tergabung dalam kelompok Black Angel. Salah satunya adalah orang yang pernah Nona hajar," kata Ned aambil memberikan tanda lewat bola matanya.Katy dengan menundukkan wajah seolah mengamati hidangan tapi kepalanya sedikit menoleh kearah ketiga pria yang sedang berjalan kemeja samping dan mengambil tempat duduk bersebelahan dan hanya berjarak 1 meja dengan mereka.Ketiga pria itu memesan arak sambil mengoceh tentang pekerjaan mereka.Pria 1," Nanti malam kita berangkatkan pesanan yang diminta oleh Ketua dan tidak bisa ditunda lagi,"Pria 2," Tinggal 1 gadis yang akan kita kirim tapi ketua mengatakan bahwa pembelinya sendiri yang akan menjemputnya karena dia berbeda dari yang lain. Jadi kita hanya
Kàty dan Ned Lupin berjalan kearah bangunan dimana Brenda disekap. Mereka berpura-pura mabuk dan berjalan sempoyongan menuju kesana sambil memegang botol arak.Didepan pintu hanya dijaga oleh 2 orang pria. 3 pria lainnya tidak tampak batang hidungnya."Hei....pergi kamu. Ini bukan tempat untuk pemabuk...cepat pergi!!" usir Penjaga sambil mendorong Katy.Penjaga yang lain mendorong tubuh Ned dengan kasar," Pergi kau gembel!!" Katy mencoba mendekat kepenjaga yang mengusirnya sambil berkata," Arak ini sungguh nikmat. Baru kali ini aku menemukan arak yang begitu kuat. Apakah Tuan mau mencicipinya?" kata Katy menyorongkan botol arak ke penjaga sambil menyeret tubuhnya."Betul sayangku, tidak ada arak yang seenak ini. Kota kecil tapi menjual arak yang paling lezat sedunia," Ned mendekat kearah Katy lalu merangkul pundaknya sambil menenggak botol yang dipegang.Katy berbisik ketelinga Ned," Aku hitung sampai 2, tunggu dia mendekat lalu lumpuhkan,"Kedua penjaga berjalan mendekat untuk menen