Selang beberapa hari sebelum festival diadakan Julia banyak mendengar gosip seputar lingkungan istana. Pelayannya sendiri yang mendengar kasak-kusuk diantara sesama pelayan. Gosip yang paling sering dibicarakan adalah tentang Putera Mahkota pertama. Banyak wanita yang mengejarnya tapi tidak ada satupun yang bisa menaklukkan hatinya.Putera Mahkota hanya suka bermain-main dengan wanita cantik dan hanya sebatas itu tidak lebih. Kesenangan Putera Mahkota dalam mencari hiburan dengan ditemani wanita cantik dimana lagi kalau bukan di Palais Royal bahkan dia mempunyai ruangan khusus hanya untuk dirinya.Telinga Julia terasa panas. Selama ini dia mengira bahwa Prince Hector sibuk dengan pekerjaannya ternyata dia lebih suka memcari hiburan diluar daripada menemani dirinya.Setelah mendengar dari pelayannya bahwa Prince Hector senang sekali berkunjung ke Palais Royal dan menghabiskan malam-malam disana dengan ditemani wanita cantik untuk hiburan, Julia langsung mencari informasi ke Panglima Lu
Julia begitu tertarik oleh sikap dominan Hector. Dia memang suka dengan tipikal pria dominan. Julia adalah gadis yang biasa dimanja oleh ayahnya. Selama ini teman pria disekelilingnya adalah pria yang menuruti segala keinginannya. Dia bosan dengan pergaulan seperti itu. Untuk itu dia tidak pernah tertarik dengan pria penurut. Dia ingin memiliki pria yang berkuasa atas dirinya. Dan itu ditemukan dalam diri Hector.Bagaimana rasanya bercinta dengan Hector? Julia memejamkan matanya sejenak. Membayangkan saja membuat darahnya bergolak. Jantungnya berdentum-dentum membangunkan birahinya.Dengan suara sedkit bergetar Julia berkata," Aku minta maaf atas kelancanganku. Aku tidak tahu hal sepele seperti ini bisa membuat Pangeran marah,""Kamu bilang hal sepele? Kamu justru membuat malu keluarga kerajaan. Mereka akan menilai betapa bodohnya dirimu," Hector masih tidak bisa menyembunyikan emosinya. Matanya menyemburkan sinar kemarahan dimana orang yang melihatnya akan gemetar.Dia lalu pergi be
Ini adalah pesta kemenangan tim. Semua bergembira dan minum sepuasnya. Katy minta disuguhkan anggur mahal. Untuk kali ini tidak sayang membuang uang karena hanya jumlah kecil yang diambil dari hadiah yang diperoleh."Aku ingin menabung untuk beli rumah sebagai persiapan jika aku sudah menikah nanti," Ujar Ned sambil membayangkan betapa senangnya memiliki tempat tinggal sendiri yang mana tidak pernah sekalipun terbayang dalam mimpinya.Dorothy berseru," Kalau aku sebagian uang itu akan aku gunakan memperbaiki rumah keluargaku dan sebagian lagi aku putar ditempat simpan pinjam uang,"Staf dekor yang lain mengatakan kalau ingin memperbesar kediamannya dan menambah ruang dibagian luar rumah mereka.Katy tersenyum lebar saat mendengar keinginan mereka. Tuan Gu Balin yang ikut bergabung bertanya," Hadiahmu untuk apa?" Matanya mengarah ke Katy."Kalau aku...ehmmm...aku ingin keliling dunia," Jawab Katy sambil menyesap anggur mahal dari wadah kecil. Barang mahal memang berbeda rasa dan aroman
Prince Hector menatap tajam kedalam bola mata Katy,"Clare, apakah design yang kamu buat itu adalah dunia nyata dari kehidupanmu sebelumnya. Seperti itukah yang kamu sebut masa depan?"Katy membalas tatapan tajam Hector," Ya, seperti itulah duniaku dulu yang disebut jaman modern. Masa depan adalah penyebutan dijaman ini. Apa yang Tuan lakukan disini malam-malam begini,""Aku hanya ingin melihat apa yang kamu buat secara lebih jelas. Hanya penasaran saja. Ngomong-ngomong sepertinya kamu tidak mengundangku untuk merayakan kemenanganmu. Apa kamu lupa kalau aku pemilik Palais Royal?" Prince Hector tidak terima Katy merayakan kemenangannya tanpa mengundang dirinya. Masalahnya adalah dia tahu kalau Gu Balin hadir disana. Prince Hector dan kedua pengawalnya awalnya ingin minum dikedai yang sama tetapi melihat Katy dan timnya serta Gu Balin niat itu diurungkan dan mencari tempat lain persis berhadapan dengan kedai minum tersebut agar bisa melihat sampai dimana kedekatan Katy dan Gu Balin.S
Ciuman Hector begitu panas dan membabi buta membuat membuat jantung Katy berdegub kencang. Selama ini dia menahan perasaannya agar tidak jatuh cinta terhadap Hector. Katy tidak tahu sampai kapan dia berada dalam tubuh ini dan tidak yakin akan tinggal selamanya disini.Memikirkan hal ini kepala Katy mendadak pening. Apakah ini disebabkan oleh ciuman Hector ataukah disebabkan karena pemikirannya sendiri. Yang mengetahui dia bukan Katy yang sebenarnya hanya dia dan Prince Hector sendiri."lepaskan aku," Katy mencoba melepaskan diri dari Hector namun Hector justru memperdalam ciumannya hingga mau tidak mau Katy harus mengambil sikap.Diinjaknya kaki Hector dengan keras, otomatis Hector kaget dan melepaskan cengkeramannya dan kesempatan buat Katy untuk melarikan diri.Terdengar umpatan dari mulut Hector begitu Katy meninggalkan dirinya sambil tertawa puas."Gadis tengik, awas kau..aku tidak akan melepaskanmu!" Teriak Hector."Aku tidak takut!!" Balas Katy dengan kaki yang lincah seperti r
Pagi hari turun hujan salju namun tidak terlalu besar hanya serpihan salju seperti kapas terbang. Katy membuka matanya dan mendapati dirinya berbaring disebelah Hector. Sedangkan Hector masih terlihat nyenyak dalam mimpinya. Perlahan Katy mengangkat tubuhnya dan dia tidak ingin membangunkan Hector. Rasa malu menyelimuti Katy mengetahui dirinya tidur disampingnya.Bagaimana mungkin dia bisa tidur satu ranjang dengan pria ini. Perasaan dia tidur dikursi panjang yang diletakkan diseberang tempat tidur.Diingat-ingatnya peristiwa tadi malam. Setelah meletakkan tubuh Hector keatas tempat tidur lalu melepaskan sepatu serta menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal, Katy bersiap-siap akan tidur. Dia mengambil 1 selimut tebal lagi dari dalam lemari untuk dirinya sendiri.Dia merebahkan tubuhnya diatas kursi panjang lalu tertidur lelap. Perasaan begitu saja dan sepertinya dia tidak pindah tempat tapi kenapa paginya dia berbaring disebelah pria ini.Dengan perlahan kakinya diturunkan dan siap
"Cari dia sampai ketemu kalau Julia ternyata kembali kerumahnya sampaikan permintaan maafku kepada Gubernur Ariel karena tidak bisa menjaganya dengan baik," Raja Herald meneruskan kata-katanya sambil mengambil anggur yang dituangkan oleh seorang pelayan.Melihat kengototan dan tidak mau menambah kemarahan ayahnya Hector hanya bisa menahan kedongkolan dalam hati. Dia hormat sekali lagi lalu berbalik dan pergi sambil menggerutu, memangnya siapa dia sampai meminta maaf hanya gara-gara anaknya yang tidak diperhatikan..huh.Hector lalu memerintahkan kepada Tobias dan Wade untuk menanyakan kepada pelayan istana yang bertugas melayani Julia," Tanyakan kepada pelayan kapan dia terakhir melayani Julia dan apa apa yang dibicarakan diantara mereka,"Hatinya begitu kesal, untuk apa dia mengurusi masalah remeh seperti ini. Hector berpikir ayahnya sudah tidak bisa membedakan mana urusan negara dan mana urusan pribadi.Dasar orang tua, seenaknya saja memberi perintah...Hector mengomel sendiri.Sebu
Tangan Katy menggenggam pinggiran meja untuk meredam emosinya. Ingin rasanya dia memberi sedikit pelajaran lagi agar wanita ini tahu sopan santun.Melihat ada Prince Hector disamping Julia tidak mungkin dia bisa melampiaskan kejengkelannya."Apakah Nona terganggu dengan dua wanita penghibur disini? Tadi anda mengatakan bahwa hanya laki-laki hidung belang yang datang ke Palais Royal. Kalau aku bisa menyimpulkan anda secara tidak langsung menggolongkan Putera Mahkota sebagai laki-laki hidung belang karena dia sering datang ke Palais Royal," Ucap Katy santai lalu dia kembali duduk dan meraih gelas sambil menuangkan anggur yang dibawa pelayan kemeja."Ti...ti..tidak, bukan...bukan itu maksudku. Aku hanya bilang kalian adalah wanita penghibur yang melayani laki-laki hidung belang. Aku sama sekali ti...tidak menyebut Pu...Putera Mahkota sama sekali," Sahut Julia terbata-bata kemudian dia mulai menggoyang lengan Prince Hector."Pangeran jangan percaya dengan mulut dua wanita penghibur ini. I