Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Bergosip Di Tepian Hēi Hú

Share

Bergosip Di Tepian Hēi Hú

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-02-08 11:15:03

Hēi Hú, danau yang luas dan menakjubkan, terbentang bagaikan cermin raksasa yang memantulkan cahaya matahari pagi dengan kilau keemasan. Kabut tipis mengambang di permukaannya, menciptakan kesan mistis seakan danau itu menyimpan rahasia yang tak terhitung jumlahnya. Bukan sekadar keindahan alam yang membuatnya istimewa, tetapi juga kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya. Sebagai sumber air tawar terbesar dan salah satu lokasi utama Perburuan Roh, Hēi Hú memiliki tempat tersendiri dalam kehidupan dan budaya Kekaisaran Bìxiāo di Benua Shényǔ.

Di sepanjang tepian danau, kota-kota besar berdiri dengan megah. Salah satunya adalah Kota Lanyin. Meski bukan kota perdagangan maupun pusat pemerintahan, keberadaan Klan Yue serta Sekte Musik Abadi menjadikannya termasyhur hingga ke seluruh penjuru Benua Shényǔ.

Karena itulah, tak mengherankan jika murid-murid Sekte Musik Abadi sering melakukan Perburuan Roh di danau ini, baik sebagai bagian dari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Pengendali jiwa

    Perahu-perahu yang dinaiki para murid Sekte Musik Abadi dan juga murid tamu melaju perlahan di atas permukaan Hēi Hú . Air danau yang luas itu tampak berkilauan diterpa cahaya matahari, menciptakan pantulan langit yang kelam dan memantulkan bayangan perahu mereka seolah melayang di kehampaan. Tujuan mereka adalah Bì Bō Gé, Paviliun Ombak Hijau, tempat singgah bagi para kultivator yang hendak melakukan Perburuan Roh di sekitar Hēi Hú. “Chénxī, masih jauhkah?” tanya Huànyǐng kepada pemuda yang berdiri tegak di haluan perahu, matanya mengamati cakrawala dengan penuh perhatian. Tiānyin, yang dipanggil hanya menggelengkan kepalanya. Jari telunjuknya kemudian mengarah ke suatu titik di kejauhan, menunjukkan sesuatu yang mulai tampak dari balik kabut tipis yang menyelimuti danau. “Ah, ternyata sebuah desa,” gumam Huànyǐng dengan nada sedikit terkejut. Ia mengira Bì Bō Gé adalah kediaman besar seperti milik sekte-sekte pada umumnya, bukan desa kecil di tepi danau yang tampak sederhana na

    Last Updated : 2025-02-08
  • Penakluk Sihir Iblis    Tiba Di Bì Bō Gé

    Perahu-perahu berayun lembut di permukaan air saat merapat ke dermaga. Udara dingin dari sungai Hēi Hú membawa aroma tanah basah dan embusan angin lembap yang menusuk kulit. Héxié Zhìzūn, melangkah turun dengan jubah panjang yang melambai tertiup angin, diikuti oleh para kultivator muda yang dipimpinnya. Mereka bergerak melewati papan kayu yang berderit pelan, menyeberangi dermaga menuju Bì Bō Gé, Paviliun Ombak Hijau.Desa kecil di tepi sungai itu, meski masih termasuk dalam wilayah Kota Lanyin, tampak lebih sunyi dibandingkan pemukiman lain di sekitarnya. Hanya ada beberapa perahu tertambat, menandakan sedikitnya orang yang singgah. Kabut tipis menggantung di atas permukaan air, membuat suasana semakin hening dan mencekam.Héxié Zhìzūn menoleh pada Tiānyin yang berjalan di sampingnya. "Tiānyin, bagaimana keadaan Jian Wu Gōngzǐ?"Tiānyin menjawab tanpa mengubah ekspresi datarnya. "Dia baik-baik saja." Suaranya terdengar

    Last Updated : 2025-02-09
  • Penakluk Sihir Iblis    Yōu Gǔ, Lembah Sunyi

    Bì Bō Gé, sebuah desa kecil yang terletak di tepi Hēi Hú, mungkin tampak biasa bagi orang awam. Tidak ramai, tidak pula makmur. Namun, di kalangan para kultivator, desa ini memiliki reputasi tersendiri. Tempat ini menjadi persinggahan utama bagi mereka yang tengah melakukan Perburuan Roh, baik di sekitar Hēi Hú, Yōu Gǔ, Cuì Zhú Lín, Gǔ Sōng Lín, maupun Jìng Yè Shān. Senja menggantung di langit, membiaskan semburat keemasan di permukaan air danau yang tenang. Udara lembab membawa aroma tanah basah bercampur dengan wangi samar dedaunan yang tertiup angin. Meski terlihat damai di permukaan, suasana desa ini seakan menyimpan ketegangan yang tidak kasatmata. "Héxié Zhìzūn, selamat datang!" Seorang pria paruh baya bergegas menyambut kedatangan Héxié Zhìzūn. Dia membungkukkan tubuhnya dengan hormat. Di belakangnya, beberapa orang pelayan penginapan tampak menundukkan kepala, memperlihatkan sikap hormat yang dalam. Héxié Zhìzūn membalasnya dengan

    Last Updated : 2025-02-09
  • Penakluk Sihir Iblis    Perburuan Roh Dimulai

    Di kejauhan, lolongan para Lángyǎo terdengar samar, melintasi udara yang mulai diselimuti kabut senja. Udara dingin menyusup ke sela-sela pepohonan, membawa serta bisikan angin yang menggetarkan dedaunan. Para kultivator saling berpandangan, ekspresi mereka menegang."Xiōngzhǎng, bukankah tidak ada Lángyǎo di sekitar Hēi Hú maupun Lanyin?" Tiānyin bertanya, tatapannya tertuju pada sang kakak. Nada suaranya tetap datar, begitu pula raut wajahnya, seolah tak terpengaruh oleh situasi yang mencekam. Namun, Héxié Zhìzūn yang telah bertahun-tahun mengenal adiknya dapat menangkap keheranan yang tersembunyi di balik sikapnya."Aku juga tidak tahu," sahut Héxié Zhìzūn pelan, matanya menyipit memandang ke arah kabut yang mulai menebal.Menurut laporan yang diterima Sekte Musik Abadi, suara lolongan Lángyǎo mulai terdengar beberapa hari lalu. Awalnya hanya samar di kejauhan, namun dalam dua hari terakhir, mereka telah berani menyerang para kultivator dan bahkan pendu

    Last Updated : 2025-02-09
  • Penakluk Sihir Iblis    Serangan Lángyǎo, Serigala Iblis

    Dedaunan bergetar, bayangan hitam melesat di antara pepohonan. Udara malam yang dingin mendadak terasa lebih berat saat suara lolongan panjang menggema di seluruh penjuru hutan. Serigala-serigala iblis, bermata merah menyala dan bertaring tajam, melompat keluar dari kegelapan, mengepung kelompok mereka . "Lángyǎo!" Seruan panik menggema di tengah hutan pinus saat sekelompok kultivator bergerak cepat menghindari serangan mendadak. Dari balik pepohonan, serigala-serigala iblis melompat dengan mata berkilat buas, menerjang tanpa ampun. Seketika, udara dipenuhi denting senjata beradu, erangan kesakitan, serta lolongan liar yang menggema ke angkasa. Kesunyian Yōu Gǔ ,telah sirna. "Héng Zhi! Jangan jauh-jauh dariku!" Huànyǐng berseru, suaranya tajam menembus keributan. Memperingatkan pemuda yang jauh lebih muda darinya itu. Pemuda berhanfu merah marun itu pun mengangguk cepat dan segera mendekat ke sisi Huànyǐng. Sementara itu, Tiānyin dan Yao Yu berjaga dengan sikap waspada, meli

    Last Updated : 2025-02-10
  • Penakluk Sihir Iblis    Roh Yang Lebih Kuat

    “Kita harus bergerak cepat!” seru salah seorang kultivator senior, suaranya terdengar mendesak. Yang lainnya mengikuti langkahnya, berjalan cepat dengan penuh kewaspadaan. Mereka menyeberangi padang rumput ilalang yang luas di bawah langit malam yang sunyi, semakin terasa mencekam. Angin dingin berdesir, membawa aroma tanah lembap dan rerumputan basah. Di kejauhan, lolongan Lángyǎo terdengar samar, tetapi menggetarkan hati. Sesekali, suara kicauan burung malam menghiasi kesunyian malam, menyatu dengan udara yang semakin pekat. "Qianbei, kenapa kau terlihat khawatir?" tanya Mo Yan pada salah satu kultivator senior dari Sekte Musik Abadi. Ia menoleh, melihat ekspresi gelisah yang terlukis di wajah pria itu. "Bukankah para Lángyǎo itu semakin menjauh? Lolongannya terdengar jauh dari sini," lanjutnya, keningnya berkerut penuh tanda tanya. "Ada roh lain," jawab Tiānyin. Suara dat

    Last Updated : 2025-02-10
  • Penakluk Sihir Iblis    Reuni Keluarga

    Cuì Zhú Lín, Hutan Bambu Zamrud, terbentang luas dengan hamparan bambu hijau yang menjulang tinggi, memantulkan cahaya bagai permata zamrud saat diterpa sinar matahari. Dari kejauhan, hutan ini tampak memesona, seakan menyembunyikan kedamaian di dalamnya. Namun, bagi mereka yang mengenal tempat ini, Cuì Zhú Lín bukan sekadar hutan yang indah. Ia adalah batas yang memisahkan Yōu Gǔ dengan Jìng Yè Shān, sebuah perbatasan yang menyimpan bahaya tak kasatmata.Di depan sebuah kedai teh yang sederhana tetapi ramai, seorang senior dari Sekte Musik Abadi tiba-tiba menunjuk ke arah kerumunan kultivator. “Yue Èr Gōngzǐ, itu Héxié Zhìzūn!” serunya dengan nada penuh hormat dan sedikit waspada.Yue Tiānyin mengangguk tanpa banyak bicara. Tatapan matanya tetap tenang, tetapi gerakan kakinya mantap saat ia memimpin rombongan menuju kedai. Begitu mereka tiba, mereka mendapati bahwa bukan hanya Héxié Zhìzūn dan para kultivatornya yang ada di sana, melainkan

    Last Updated : 2025-02-10
  • Penakluk Sihir Iblis    Aroma Cendana Hitam Dingin

    "Chénxī, apakah kau tahu roh yang dimaksud Ling Qingyu?" Huànyǐng bertanya sambil melangkah masuk ke dalam kamar. Matanya menyapu sekeliling ruangan kecil yang diterangi lentera minyak.Héxié Zhìzūn memang meminta mereka untuk berbagi kamar karena penginapan itu hanya memiliki sedikit ruangan yang tersedia."Aku tidak tahu," sahut Tiānyin datar. Pemuda itu tidak menoleh dan langsung duduk bersila di atas tikar jerami, memejamkan mata untuk bermeditasi.Huànyǐng menatapnya dengan kesal, lalu melangkah lebih dekat sebelum menghentakkan kakinya di lantai kayu. "Chénxī, duduklah dulu dan temani aku!" serunya dengan nada manja, menginginkan sedikit perhatian.Namun, Tiānyin tetap bergeming, seakan kehadiran Huànyǐng tak lebih dari hembusan angin malam yang mengalir melewati jendela terbuka.Merasa diabaikan, Huànyǐng mendengus pelan lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur kayu beralas kasur tipis. Namun, alih-alih menggerutu lebih lama,

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Guqin dan Siulan di Tengah Kekacauan

    "Yuè Èr Gōngzǐ," bisik Jian Wei, suaranya tenggelam dalam gemuruh angin lembah, saat denting guqin yang melengking jernih semakin memenuhi pendengaran.Di tengah kabut, seorang pemuda berjubah putih, Yuè Tiānyin, melayang anggun di udara. Sinar matahari yang terang memantul pada guqin-nya, membuatnya berkilauan indah. Dengan gerakan halus, jemari Tiānyin menari di atas senar guqin, mengendalikan alunan melodi yang memancar dari alat musik itu. Setiap denting senar memancarkan aura magis, seakan mantra yang menyegel roh-roh liar yang mengamuk tak terkendali. "Chénxī!" seru Huànyǐng, matanya yang ungu berbinar-binar penuh kekaguman. "Lihatlah, Huànyǐng Xiōng! Yuè Èr Gōngzǐ memang tampan dan berbakat! Tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya!"Líng Qingyu, yang entah sejak kapan telah berada di sisi Huànyǐng, mengangguk setuju dengan tatapan kagum yang tak disembunyikan. Mereka berdua terpaku menatap Tiānyin yang dengan khidmat memainkan guqin-nya. Seme

  • Penakluk Sihir Iblis    Teknik Pemanggil Seribu Roh

    Dentingan lonceng menggema samar di telinga Jian Wei. Suara itu bergema di antara riuh rendah pekikan panik, gemuruh langkah kaki, dan desir angin yang membawa hawa asing. Ia menajamkan pendengarannya, memastikan sumber suara tersebut. "Da Gē! Lihat itu!" Tiba-tiba Jian Xuě berseru, mengalihkan perhatiannya. Jian Wei sontak mengangkat kepala. Langit yang tadinya terbuka kini dipenuhi pusaran energi berbentuk lingkaran. Partikel bercahaya keperakan berputar di udara, memancarkan kilauan ganjil. "Sial!" Jian Wei menggeram, kedua tangannya mengepal erat. Matanya berkilat, menatap adik-adiknya dan anggota sekte lainnya. "A Xuě, lindungi Huànyǐng! Jangan biarkan dia terpengaruh oleh roh-roh di sekitarnya!" "Baik, Da Gē!" Jian Xuě tak ragu sedikit pun. Ia segera berdiri di depan Huànyǐng dengan Xuě terhunus, siap menghadapi apa pun yang datang. "Lei, siapkan Líng Qì Wǎng! Jian Xia, terus pantau situa

  • Penakluk Sihir Iblis    Menangkap Bīng Wù Niǎo

    "Target utama kita adalah roh yang sudah kita kunci tadi. Setelah itu kita bisa berburu roh lain di zona yang sudah terbuka," jelas Jian Wei sembari melompat ke depan gua yang tersembunyi di celah tebing es yang menjulang tinggi. Sinar matahari siang memantul di permukaan es, menciptakan kilauan tajam seperti pecahan kaca."A Xue, ayo kita gunakan Xiáng Líng Zhèn untuk menangkap Xuě Láng Wang!" serunya pada Jian Xuě."Baik, Da Gē!" Jian Xuě menyusul, melompat ringan ke depan gua."Gunakan energi es, kau bisa menggabungkannya dengan energi es milik Huànyǐng," saran Jian Wei.Jian Xuě mengangguk mantap, lalu mulai menggambar pola formasi lingkaran dengan elemen energi es di udara. Garis-garis bersinar biru keperakan muncul di udara, membentuk corak rumit yang berpendar lembut. Begitu formasi selesai, ia menyegelnya dan mengarahkannya ke dalam gua. Dari dalam terdengar geraman marah, berat dan bergema, mengguncang lapisan es di sekitar mereka.

  • Penakluk Sihir Iblis    Bersiap Untuk Babak Kedua Perburuan Roh

    Jian Wei memimpin mereka mendekati lokasi jejak roh terdekat. Langkah-langkah mereka nyaris tak bersuara, seolah menyatu dengan hembusan angin dingin yang menyelusup di antara celah-celah tebing. Beberapa roh dikenal sangat peka terhadap suara, bahkan sekadar desir angin pun bisa membangkitkan kewaspadaan mereka."A Xue, gunakan Bīng Suǒ Shù untuk memperlambat pergerakannya," bisiknya lirih. "Jejak energinya akan lebih lama bertahan dan memudahkan kita melacaknya."Jian Xuě tanpa ragu menghunus pedangnya, Bīng Xīn Shèng Jiàn, pedang suci hati es yang berkilauan di bawah cahaya samar. Dengan satu gerakan ringan, udara di sekitar mereka mendadak terasa jauh lebih dingin. Teknik Bīng Suǒ Shù pun dilepaskan, menciptakan embusan es yang membekukan area sekitar tanpa menimbulkan suara."Dia masih berada di dalam gua sempit itu," ucap Jian Xuě pelan.Jian Wei mengangguk. "Baiklah! Kita harus segera menguncinya!" ujarnya, tetap dalam bisikan. Ia menoleh k

  • Penakluk Sihir Iblis    Zona Tiān Bīng Yá

    Tiān Bīng Yá, Tebing Langit EsTebing Langit Es adalah salah satu lokasi paling ekstrem di Shén Wù Gǔ. Kabut putih pekat menyelimuti tempat ini, bercampur dengan serpihan es kecil yang melayang di udara, menciptakan suasana dingin dan penuh misteri. Angin berembus kencang, membawa butiran salju yang berputar-putar sebelum akhirnya jatuh membentuk lapisan putih tebal di sepanjang permukaan tebing.Di tengah pemandangan yang memukau sekaligus mematikan ini, Huànyǐng dan saudara-saudaranya berdiri dalam balutan mantel tebal, berusaha menahan hawa menusuk yang merasuk hingga ke tulang."Wow! Dingin sekali!" Seruan itu terdengar dari beberapa orang yang segera mengerahkan energi spiritual mereka untuk menstabilkan suhu tubuh. Namun, meski telah mengenakan pakaian hangat dan melindungi diri dengan energi, hawa dingin di Tebing Langit Es tetap menggigit.Huànyǐng menengadah, menatap tebing-tebing yang menjulang tinggi di hadapannya. Permukaannya yang ter

  • Penakluk Sihir Iblis    Bayang-bayang Heibing Hùfú di Perburuan Roh

    Di panggung kehormatan yang menjulang di atas arena perburuan, angin berembus lembut, membawa aroma teh dan arak yang disajikan dalam poci giok. Cahaya matahari yang menyaring dari sela-sela tirai sutra tipis menerangi wajah para tamu kehormatan—para ketua sekte, pemimpin klan, tetua berpengaruh, serta pejabat kekaisaran. Dan tentu saja, di pusat segala perhatian, duduk dengan tenang Kaisar Jìng Yǔhàn, mengenakan jubah kebesaran berwarna hitam keemasan yang memancarkan wibawa.Sementara para peserta perburuan bergegas ke zona pelacakan, para tamu berbincang dengan santai, sesekali menyesap teh atau arak hangat dari cawan mereka."Yīnlǜ Shengzhe, sudah lama dirimu tidak menghadiri Perburuan Roh. Apakah ada sesuatu yang membuatmu tertarik kali ini?" tanya seorang ketua klan dengan nada penuh rasa ingin tahu.Pria yang dipanggil Yīnlǜ Shengzhe itu hanya tersenyum tipis. Garis ketampanannya jelas menurun pada kedua putranya, tetapi ekspresi tenangnya membuatny

  • Penakluk Sihir Iblis    Babak Pelacakan Roh

    Perburuan Roh Musim Gugur dimulai. Seperti tradisi setiap tahunnya, ada tiga babak yang harus dilalui para peserta sebelum meraih kemenangan dan hadiah istimewa yang selalu dinantikan."Pelacakan, pertempuran strategi, dan penangkapan akhir adalah tiga babak dalam Perburuan Roh. Kita harus melewati babak pelacakan terlebih dahulu sebelum bisa menghadapi tantangan berikutnya," jelas Jian Xue kepada adik-adiknya.Mereka tengah menunggu Jian Wei yang pergi mengambil undian untuk menentukan zona awal perburuan. Penentuan ini bertujuan memisahkan sekte-sekte besar di tahap awal agar pertarungan lebih seimbang. Dengan begitu, sekte kecil memiliki kesempatan untuk bersinar, sementara ketegangan antar sekte besar tetap terjaga hingga pertemuan di babak selanjutnya.Jian Xia, yang sejak tadi terlihat cemas, akhirnya bersuara. "Èr Gē, apakah kau sudah mempelajari zona perburuan kali ini?"Jian Xue menoleh dan mengangkat bahu dengan ekspresi sedikit meringis

  • Penakluk Sihir Iblis    Pita Putih Dan Senyum Tiānyin

    “Jian Gūniang!”Seruan menggema dari tribun penonton saat Jian Xia melintasi panggung kehormatan. Pemuda dan gadis-gadis bersorak memanggil namanya, melemparkan bunga dan hadiah ke udara. Namun, Jian Xia hanya membalas dengan senyum tipis nyaris tak terlihat, seolah kegaduhan itu tak benar-benar menyentuhnya.“Kya! Tiānyù Jiànzhàn! Tampan sekali!” Seruan lain terdengar. Kali ini dari sekumpulan gadis yang mencuri pandang penuh kagum ke arah pria berjubah hitam dan ungu yang duduk tenang, matanya tak bergeming dari jalan di depannya."Jian Èr Gōngzǐ juga tampan!""Eh, itu Jian Si dan Jian Wu Gōngzǐ, bukan?"Teriakan dari tribun semakin riuh.“Tampan seperti kakak mereka!”“Jian Wu Gōngzǐ imut dan menggemaskan!”Kalimat terakhir itu nyaris membuat Jian Xue dan Jian Lei jatuh dari kuda mereka. Mereka saling bertukar pandang sebelum terkikik geli. Imut dan menggemaskan? Itu tentu mengacu pada Huànyǐng, adik mereka y

  • Penakluk Sihir Iblis    Hujan Bunga Dan Hadiah

    Shén Wù Gǔ adalah perpaduan luar biasa antara kabut mistis yang melayang di udara, hijaunya pepohonan yang menjulang tinggi, serta sungai berkilauan yang berkelok-kelok di antara tebing-tebing batu. Setiap zona perburuan di dalamnya memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari lembah berkabut yang penuh rahasia, hutan lebat yang dipenuhi makhluk spiritual, hingga air terjun gemuruh yang menyembunyikan tantangan tak terduga. Tempat ini bukan sekadar indah, melainkan sarat dengan aura magis dan bahaya tersembunyi.Itulah kesan pertama yang tertangkap saat para peserta Perburuan Roh menyaksikan Shén Wù Gǔ yang terbentang luas di hadapan mereka."Indahnya! Sungguh sesuai dengan julukannya, Lembah Kabut Dewa!" seruan-seruan kagum terdengar bersahut-sahutan di antara para kultivator muda.Bahkan Huànyǐng dan saudara-saudaranya pun tak bisa mengalihkan pandangan. Langit biru membentang luas, menaungi lautan kabut yang berputar perlahan seakan memiliki nyawa. Pucuk-pu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status