Benua Terlarang, sebuah wilayah pasir yang bernama Gurun Heixi.Gerbang Emas sempat bergetar sebelum rune kuno yang tertulis di bingkainya mengeluarkan cahaya berwarna merah. Meski tidak ada awan di atas langit, suara petir terdengar di mana-mana.Feng Shuyin dan putranya--- Feng Qishu, saat ini sedang berdiri tidak jauh dari lokasi Gerbang Emas. Kerutan di wajah sang ibu membuat Feng Qishu menyadari sesuatu."Sepertinya mereka akan datang. Bukankah ibu harus segera memberitahu Tuan Di?"Feng Shuyin mengernyit, berpikir sebentar sebelum menjawab, "Jika Ibu tidak salah, Gerbang Emas akan terbuka dalam beberapa bulan, atau satu bulan paling cepat. Kita harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum Ibu pergi menemui Tuan."Feng Qishu mengangguk paham, lalu dia bertanya lagi, "Ada satu hal yang membuat saya tidak habis pikir. Jika Alam Suci begitu kuat, kenapa mereka bersedia menunggu selama bertahun-tahun? Bukankah mereka tinggal membuka Gerbang Emas?""Tidak sesederhana itu," tukas Feng
"Apa yang kami tahu? Sebenarnya apa yang terjadi di sini?"Perkataan Di Tian membuat Ruo Ning kalang kabut. "I-Itu ... Sacred Hall telah diserang oleh ras iblis. Mereka telah menyebabkan kehancu---"Swoosh!!!Didorong rasa cemas, sosok Di Tian lenyap tanpa menunggu Ruo Ning selesai bercerita. Baginya, kalimat pertama sudah cukup menjelaskan semuanya. Dia tidak sadar bahwa Ruo Ning sedikit salah bicara.Di lain pihak, Ye Xianying masih berdiri di tempatnya, dan dia bertanya pada Ruo Ning, "Apakah ada korban dari pihak kita?""Menjawab Nyonya, ada empat orang yang meninggal. Mereka adalah Tuan Fei Jiang, Tuan Ye Hong, serta dua penerima Petir Kebangkitan. Tapi ....""Hm? Tapi apa?" Ye Xianying memicingkan kedua matanya. Dia curiga kata "tapi" ini akan lebih menyedihkan daripada empat kematian yang ada.Ruo Ning buru-buru membalas, tetapi disertai rasa takut, "Nona Lanqing terluka parah, dan pengobatannya masih gagal karena tidak ada darah yang cocok. Lalu Nyonya Shuang ... wajahnya terlu
Di aula utama Istana Iblis, lebih dari seratus petinggi sedang berlutut dengan satu kaki. Sebagian dari mereka tampak sedih sementara sisanya menari riang dalam hati. Baru saja, Raja Iblis telah mengumumkan bahwa hidupnya akan segera berakhir. Hal ini terjadi karena esensi jiwanya tidak bisa dipulihkan. Dan ... semua orang langsung menyadari penyebabnya.Untuk membangkitkan Benih Iblis, sang raja harus menggunakan hampir seluruh esensi jiwanya untuk menjalankan Ritual Kabut Pembantaian. Namun Benih Iblis telah dimusnahkan sehingga esensi jiwa sang raja tidak kembali kepada pemiliknya, bahkan tidak secuil pun.Selain mengumumkan rentang hidupnya, Raja Iblis juga memberitahu semua orang bahwa Putri Iblis akan menggantikannya. Poin inilah yang membuat para petinggi bertengkar cukup hebat.Perlu diketahui bahwa Putri Iblis hanyalah seorang manusia biasa yang tiba-tiba datang sepuluh tahun silam. Bahkan latar belakangnya masih menjadi misteri hingga sekarang. Namun anehnya, gadis muda ini
Di luar Istana Iblis, berdiri seorang pria yang ditemani lima avatar binatang raksasa. Saat mereka muncul baru saja, ibukota penuh dengan iblis yang terkejut dan ketakutan. Lalu ketika Raja Iblis dan para petingginya keluar, perut mereka mual hanya dengan memikirkan betapa kuatnya pria tersebut.Untuk sesaat, ada keheningan di seluruh penjuru kota. Namun kekuatan tak kasat mata yang terpancar dari Di Tian mampu membuat darah para iblis bergejolak hingga ingin memuntahkannya.Secara alami, Raja Iblis berdiri paling depan sehingga Di Tian menatapnya lekat-lekat."Kau rajanya?" tanya Di Tian, saat auranya terus meningkat tanpa ada tanda kapan berhenti.Gluk!Bahkan Raja Iblis sekali pun menelan seteguk ludah. Dia sangat yakin bahwa kekuatan Di Tian jauh lebih kuat dari 'teman lamanya', Feng Shuyin."Benar. Saya Raja Iblis. Apakah Tuan Di yang mengirim anda?" Sepengetahuan Raja Iblis, Di Tian memiliki rambut putih dan terlalu tampan, bukan seperti pria berambut hitam yang berdiri di depan
Seketika, semua iblis yang hadir digelayuti kekhawatiran. Selama ini Raja Iblis dikenal sangat licik sehingga mereka tanpa sadar mundur beberapa langkah.Benar saja. Ketika Di Tian menjawabnya dengan sebuah anggukan, mata Raja Iblis bersinar dengan harapan saat dia berseru, "Aku, Raja Iblis generasi ke-102, dengan ini menyatakan bahwa putra bungsuku akan menggantikanku untuk menjadi penguasa iblis ke-103!"Terkesiap!Putra bungsu Raja Iblis berniat ingin melarikan diri sebelum sang ayah tiba-tiba muncul di depannya dan menggenggam erat bahunya."Anakku, bukankah selama ini kau ingin menjadi penguasa iblis? Nah, selamat untukmu. Mulai hari ini kau akan meneruskan posisi Ayah." Dengan wajah berat hati yang tentu saja palsu, Raja Iblis melepas mahkotanya.Di sisi lain, sang pangeran sepucat kertas saat menggeleng dengan kuat. Memang, dia adalah putra mahkota, tapi jika dia menjadi raja hanya untuk mati, dia lebih baik menjadi pangeran yang tak berguna.Penguasa iblis apanya, ini jelas tu
"Huiying?""Jadi nama Putri adalah Huiying?"Ada kebingungan di wajah para petinggi iblis. Reaksi ini begitu spontan dan alami sehingga Di Tian agak mempercayai mereka.Namun, Raja Iblis mendesah dan menjawab dengan suara rendah, "Saya tidak tahu kemana dia pergi. Jika Senior memiliki masalah dengannya, silakan lanjutkan dan beri kami kelonggaran.""Kelonggaran? Bukankah kau juga membantu mewujudkan rencana Huiying?" jawab Di Tian dengan sedikit senyum.Raja Iblis pun membeku dalam ekspresi yang bisa disebut ketakutan. "Bisa dibilang begitu, tetapi kami benar-benar tidak memiliki niat buruk terhadap Sacred Hall. Senior, sebenarnya siapa Nona Huiying ini? Apakah anda mengenalnya?"Mata Di Tian berkilat samar seolah mengharapkan pertanyaan ini. Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi. "Kapan kalian bertemu untuk pertama kalinya? Lalu kenapa dia bisa berakhir menjadi Putri Iblis?"Raja Iblis kemudian menjelaskan, "Delapan tahun yang lalu, salah satu tetua Klan Beiming membawanya ke Ist
"Anda T-Tuan ... Di?!" Putri Iblis tersentak, lalu buru-buru menghampiri Di Tian dan berlutut.Dari sudut pandang para petinggi, Putri Iblis yang biasanya sangat arogan dan angkuh ternyata seperti rumput di depan pria bermarga Di. Bahkan sekilas melihat, saat ini Putri Iblis seperti anjing kecil di depan pemiliknya.Kembali kepada Putri Iblis, sebenarnya dia cukup senang karena rencananya berjalan sesuai keinginannya. Dia bahkan memperoleh hasil yang paling baik dari apa yang bisa dia perkirakan. Hanya saja, dia tidak pernah bermimpi bahwa Di Tian akan mendatangi Istana Iblis hari ini."T-Tuan Di, s-saya ...." Zhang Huiying tidak tahu harus memulai dari mana. Otaknya penuh dengan kerumitan saat ini.Di lain pihak, Di Tian hendak menjawab 'sapaan' Zhang Huiying sebelum tubuh Raja Iblis memancarkan cahaya aneh. Ketika tubuh tanpa kepala itu mengulurkan tangan kirinya, kepalanya yang tergeletak di lantai tiba-tiba terbang ke arahnya.Setelah berhasil menggenggam kepalanya, dia meletakkan
Sementara itu di kediaman Klan Zhang.Tempat ini tidak seramai biasanya. Banyak anggota Klan Zhang pergi ke luar perisai Sacred Hall untuk membantu dan merawat para korban bencana iblis. Zhang Lihua, serta beberapa anggota inti Klan Zhang lainnya, juga ikut serta. Namun ada orang yang tetap tinggal untuk mengurus hal-hal yang tidak kalah penting.Memasuki halaman, seorang wanita muda terhenyak saat melihat kain putih di mana-mana. Tanpa disadari, dia melangkah dengan menundukkan kepalanya. Dia merasa sangat tertekan, dan kesedihannya meledak menjadi rasa bersalah.Kakak Lihua ... kakak ipar ... maafkan aku, katanya dalam hati."Nona, apakah anda datang untuk memberi penghormatan pada Tuan Ye Hong?" ujar seorang penjaga pintu, yang memegang beberapa dupa untuk kemudian diberikan kepada tamu.Seketika, tatapan Zhang Huiying seperti mayat hidup. Kepedihannya semakin memuncak saat menerima dupa tersebut."Nona, silakan," tukas si penjaga. Dia berniat mengantar Zhang Huiying masuk tetapi