“Oke lah, kami langsung kembali ke asrama ya sayang. Kamu nanti hati-hati di jalan” Chelsea berkata kepada Joe.
“Iya sayang”
Lalu, Chelsea dan yang lain berjalan menuju kampus.
‘Oh iya, tadi aku belum sempat membalas pesan dari nona Angel’
Joe teringat kalau pesan dari Angel belum di balas. Lalu, dia mengambil ponsel dari dalam saku celananya, setelah itu membaca ulang karena tadi dia tidak sempat membacanya. Kemudian, setelah membaca pesan dari Angel, dia langsung membalas pesan itu.
‘Oke nona, saya sedang ada di dekat kampus anda dan baru saja mengantarkan teman-teman anda. Ini saya sudah mau jalan lagi. Untuk supirnya, sedang saya usahakan nona’
Setelah membalas pesan dari Angel, Joe langsung masuk kedalam Limousine dan pergi menuju rumah Angel.
Di tengah perjalanan, Joe terus-terusan mencoba mengingat semua supir yang dia kenal. Tapi sepertinya, dari sekian banyak supir yang dia kena
Lalu, beberapa saat kemudian, Joe tiba di depan gerbang rumah Angel. Lalu, Joe membuka kaca limousine dan memerintahkan kepada penjaga gerbang itu untuk membuka gerbang. Gerbang pun terbuka, Joe langsung menyuruh supir itu untuk menjalankan limousinenya dan masuk kedalam. Mendengar suara mobil yang mendekatinya, Angel langsung menoleh kebelakang untuk melihat, siapakah yang baru saja tiba. ‘Limousine? Punya siapa itu ya?’ Angel berkata dalam hati sembari memandangi limousine itu. Kemudian, limousine itu berhenti. Tampak dari dalam mobil itu, keluar 2 orang pria. “Joe! Ternyata kamu.” Angel berkata kepada Joe dengan perasaan yang sedikit kaget. “Loh, anda tidak mengenali limousine ini? Ini limousine yang sudah menjemput anda kemarin dan juga menjemput Chelsea juga. limousine ini kan milik tuan William. Otomatis, limosine ini juga milik anda. Anda tidak tau?” “Ah, serius kamu!?” “Loh, memangnya tuan muda William t
“Nah, inilah rumah yang akan kamu tempati nanti. Memang sih, untuk tampilan luar dari rumah ini tampak biasa saja, tapi kita belum melihat ke dalam rumahnya. Oke, mari kita lihat kedalam.” Joe berkata kepada Jordi dengan nada yang sedikit meninggi kepada Jordi. Yah, bagaimana pun, tetap saja. Joe masih sedikit merasa iri kepada supir yang mendapat rumah semewah itu yang walaupun hanya seorang supir. Dari awal Joe bekerja dengan keluarga Mendez, belum pernah sekalipun mendapat bonus dari keluarga itu. wajar saja dia merasa sedikit merasa iri.Lalu, Joe mengajak Jordi berkeliling rumah dan menjelaskan semua fasilitas yang ada di rumah itu. Yah, walaupun dia merasa sedikit iri, tetapi tugas adalah tugas. Masalah senang atau tidaknya Angel kepada dia, itu urusan belakang. Yang penting, Joe sudah memberikan yang terbaik untuk Angel. Mengapa tidak? Sejak Joe kecil, dia sudah dibantu oleh keluarganya Angel. Keluarga Joe terbilang kurang mampu pada saat itu. Dan untungnya
“Emm… Ayah punya berita buruk nih” Jordi berkata kepada istrinya sembari memasang wajah yang sedikit berpura-pura sedih.“Loh, berita buruk bagaimana? Mari masuk dulu, saya akan membuatkan minuman untukmu.” Istri Jordi berkata kepadanya sembari mempersilahkannya masuk terlebih dahulu.Jordi masuk kedalam rumah bersama istri dan anak perempuannya itu. Mereka hanya bertiga saja pada saat itu, karena anak-anaknya yang lain sepertinya masih dalam perjalanan pulang kerumah.“Nih minumannya ayah. Coba cerita sedikit” Istri Jordi menyuguhkan minuman untuk Jordi dan melemparkan sedikit pertanyaan untuk nya.Jordi menyeruput minuman yang telah dibuat oleh istrinya terlebih dahulu. Setelah itu, baru lah dia menceritakan berita buruk itu.“Jadi begini, ayah sudah tidak lagi bekerja dengan tuan Joe.”“Loh, kenapa ayah? Kamu di pecat?” Istri Jordi bertanya kepadanya dengan raut waja
Mereka saling tatap-tatapan antara satu sama lain dan tidak berkata sepatah katapun. Suasana hening seketika.Lalu,“Pfffttt… Hahaha…”Mereka semua tertawa sekeras-kerasnya pada saat itu.“Siap untuk pindah rumah besok!?” Jordi bertanya kepada anak-anaknya.“Siap dong!!!” anak-anak Jordi menjawab pertanyaan Jordi dengan serentak.“Oke, mari kita mengemas barang-barang kita sekarang juga!”“Oke ayah!!!”Lalu, mereka semua bergegas mengemas semua barang-barang mereka pada saat itu. Istri Jordi yang melihat itu hanya tersenyum dan meneteskan air mata karena terharu.“Hei, kamu kenapa sayang? Kok menangis?” Jordi bertanya kepada istrinya dengan perasaan yang sedikit cemas.“Ha? Oh tidak kok sayang, tadi ada debu di mataku, hahaha. Mari, ku bantu untuk mengemas barang” Istri Jordi menjawab pertanyaannya sembari melemparkan
“Ya tau lah. Masak, baru saja aku selesai makan, tiba-tiba langsung di tuduh yang bukan-bukan. Siapa coba yang tidak marah?” Angel berkata kepada Chelsea dan teman-temannya yang lain dengan raut wajah yang sedikit marah.“Hahaha. Tapi kan, wajar sih seorang pacar marah kalau pacarnya selingkuh dengan orang lain. Apalagi, orang lain itu adalah sahabatnya, siapa yang tidak sakit hati coba?”“Iya sih, tapi nggak gitu juga! Setidaknya kan, kamu bisa selidiki terlebih dahulu. Jangan main labrak gitu aja!”“Hahaha, ya maaf Ngel. Aku terlanjur emosi karena video yang telah dikirimkan oleh Camille. Sebagai permohonan maaf, ku traktir makan malam deh, hihi”“Oh, jadi makanan yang kamu pesan tadi untuk menyogokku ya!?”“Hehehe, iya Ngel, hihi”“Wah, memang paling bisa kamu ya”“Hehe”Lalu Chelsea merangkul Angel sembari merayu Angel agar tidak
“Ya wajar aja sih, Angel kan pewaris pertama dari keluarga yang sangat kaya raya. Itu lah sebabnya, Angel harus sering-sering keluar untuk mengecek bisnisnya itu. Begitu kan Ngel?” Cassey berkata kepada Angel sembari membuka ponsel dan membaca-baca berita.Angel hanya menganggukkan kepalanya, sembari memejamkan mata sejenak.“Eh, jadi yang kamu ceritakan tempo hari itu benar Ngel? Cerita dong Ngel, seberapa kaya sih kamu dan keluarga mu. Kepo nih, hihi” Chelsea berkata kepada Angel sembari merapatkan dirinya.Mendengar perkataan Chelsea, Fanny juga tidak ingin ketinggalan cerita dan buru-buru merapatkan dirinya juga. Cassey yang tadinya sibuk bermain ponsel, sekarang dia mematikan layar ponselnya dan meletakkannya di atas tempat tidur, setelah itu langsung masuk ke barisan perkumpulan Chelsea dan Fanny.“Eh, iya Ngel. Aku juga penasaran, seberapa kaya nya sih orang tuamu itu?” Tanya Cassey dengan raut wajah yang sangat-
“Ah, iya tuan. Ada sedikit barang lagi di dalam, Jordi masih mengemasnya sebentar tuan.” Istri Jordi menjawab perkataan Joe dengan sedikit tersenyum.“Oke nona, kita masukkan terlebih dahulu box-box yang ada disini, nanti sisanya bisa menyusul.”Kemudian, Joe memerintahkan para pekerja yang sudah dibawanya bersama mobil box tadi.Pekerja itu langsung bergegas mengangkat box-box yang ada di depan rumah dan memasukkannya kedalam mobil box itu dan menyusunnya dengan rapih.Lalu, Jordi keluar dengan mengangkat 3 box barang-barang sekaligus dan membawanya keluar.“Sini saya bantu tuan” Kata pekerja yang tadinya berniat membawa box yang ada di depan rumah.“Te.. Terima kasih” Jordi menjawab perkataan pekerja itu dengan nada bicara yang sedikit gemetar karena membawa box yang berat itu.Box-box yang tadi di bawa oleh Jordi, sekarang sudah di bawa oleh para pekerja dan disusun di dalam mobil box
Joe, Jordi dan para pekerja yang dibawa oleh Joe keluar dari mobil mereka tepat di depan rumah barunya Jordi. Lalu, Joe langsung memerintahkan para pekerjanya untuk menurunkan semua barang yang ada di mobil box dan kemudian menyusunnya kedalam rumah. Tiba-tiba,“Permisi tuan Joe. Apakah ada yang bisa kami bantu?” Dua orang pria berbadan kekar yang tadi menjaga gerbang menghampiri Joe.“Eh, kalian kan di tugaskan nona Angel untuk menjaga gerbang saja. Biarkan para pekerja saya yang melakukan ini.” Joe berkata kepada dua orang pria penjaga gerbang itu.“Tapi tuan, kemarin nona Angel meminta kami untuk membantu anda”“Oh, jadi nona Angel yang meminta kalian untuk membantu saya?”“Iya tuan”“Em… Yasudah, bantu saya untuk menjaga gerbang sekarang”“Lah, itu sih memang tugas kami tuan. Maksud saya, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu untuk mengangkat at