Share

BAB 142

Author: agus wahyudi
last update Last Updated: 2021-08-06 16:37:22

Lalu, beberapa saat kemudian, Joe tiba di depan gerbang rumah Angel.

Lalu, Joe membuka kaca limousine dan memerintahkan kepada penjaga gerbang itu untuk membuka gerbang.

Gerbang pun terbuka, Joe langsung menyuruh supir itu untuk menjalankan limousinenya dan masuk kedalam.

Mendengar suara mobil yang mendekatinya, Angel langsung menoleh kebelakang untuk melihat, siapakah yang baru saja tiba.

‘Limousine? Punya siapa itu ya?’ Angel berkata dalam hati sembari memandangi limousine itu.

Kemudian, limousine itu berhenti. Tampak dari dalam mobil itu, keluar 2 orang pria.

“Joe! Ternyata kamu.” Angel berkata kepada Joe dengan perasaan yang sedikit kaget.

“Loh, anda tidak mengenali limousine ini? Ini limousine yang sudah menjemput anda kemarin dan juga menjemput Chelsea juga. limousine ini kan milik tuan William. Otomatis, limosine ini juga milik anda. Anda tidak tau?”

“Ah, serius kamu!?”

“Loh, memangnya tuan muda William t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pemulung Konglomerat   BAB 143

    “Nah, inilah rumah yang akan kamu tempati nanti. Memang sih, untuk tampilan luar dari rumah ini tampak biasa saja, tapi kita belum melihat ke dalam rumahnya. Oke, mari kita lihat kedalam.” Joe berkata kepada Jordi dengan nada yang sedikit meninggi kepada Jordi. Yah, bagaimana pun, tetap saja. Joe masih sedikit merasa iri kepada supir yang mendapat rumah semewah itu yang walaupun hanya seorang supir. Dari awal Joe bekerja dengan keluarga Mendez, belum pernah sekalipun mendapat bonus dari keluarga itu. wajar saja dia merasa sedikit merasa iri.Lalu, Joe mengajak Jordi berkeliling rumah dan menjelaskan semua fasilitas yang ada di rumah itu. Yah, walaupun dia merasa sedikit iri, tetapi tugas adalah tugas. Masalah senang atau tidaknya Angel kepada dia, itu urusan belakang. Yang penting, Joe sudah memberikan yang terbaik untuk Angel. Mengapa tidak? Sejak Joe kecil, dia sudah dibantu oleh keluarganya Angel. Keluarga Joe terbilang kurang mampu pada saat itu. Dan untungnya

    Last Updated : 2021-08-08
  • Pemulung Konglomerat   BAB 144

    “Emm… Ayah punya berita buruk nih” Jordi berkata kepada istrinya sembari memasang wajah yang sedikit berpura-pura sedih.“Loh, berita buruk bagaimana? Mari masuk dulu, saya akan membuatkan minuman untukmu.” Istri Jordi berkata kepadanya sembari mempersilahkannya masuk terlebih dahulu.Jordi masuk kedalam rumah bersama istri dan anak perempuannya itu. Mereka hanya bertiga saja pada saat itu, karena anak-anaknya yang lain sepertinya masih dalam perjalanan pulang kerumah.“Nih minumannya ayah. Coba cerita sedikit” Istri Jordi menyuguhkan minuman untuk Jordi dan melemparkan sedikit pertanyaan untuk nya.Jordi menyeruput minuman yang telah dibuat oleh istrinya terlebih dahulu. Setelah itu, baru lah dia menceritakan berita buruk itu.“Jadi begini, ayah sudah tidak lagi bekerja dengan tuan Joe.”“Loh, kenapa ayah? Kamu di pecat?” Istri Jordi bertanya kepadanya dengan raut waja

    Last Updated : 2021-08-08
  • Pemulung Konglomerat   BAB 145

    Mereka saling tatap-tatapan antara satu sama lain dan tidak berkata sepatah katapun. Suasana hening seketika.Lalu,“Pfffttt… Hahaha…”Mereka semua tertawa sekeras-kerasnya pada saat itu.“Siap untuk pindah rumah besok!?” Jordi bertanya kepada anak-anaknya.“Siap dong!!!” anak-anak Jordi menjawab pertanyaan Jordi dengan serentak.“Oke, mari kita mengemas barang-barang kita sekarang juga!”“Oke ayah!!!”Lalu, mereka semua bergegas mengemas semua barang-barang mereka pada saat itu. Istri Jordi yang melihat itu hanya tersenyum dan meneteskan air mata karena terharu.“Hei, kamu kenapa sayang? Kok menangis?” Jordi bertanya kepada istrinya dengan perasaan yang sedikit cemas.“Ha? Oh tidak kok sayang, tadi ada debu di mataku, hahaha. Mari, ku bantu untuk mengemas barang” Istri Jordi menjawab pertanyaannya sembari melemparkan

    Last Updated : 2021-08-10
  • Pemulung Konglomerat   BAB 146

    “Ya tau lah. Masak, baru saja aku selesai makan, tiba-tiba langsung di tuduh yang bukan-bukan. Siapa coba yang tidak marah?” Angel berkata kepada Chelsea dan teman-temannya yang lain dengan raut wajah yang sedikit marah.“Hahaha. Tapi kan, wajar sih seorang pacar marah kalau pacarnya selingkuh dengan orang lain. Apalagi, orang lain itu adalah sahabatnya, siapa yang tidak sakit hati coba?”“Iya sih, tapi nggak gitu juga! Setidaknya kan, kamu bisa selidiki terlebih dahulu. Jangan main labrak gitu aja!”“Hahaha, ya maaf Ngel. Aku terlanjur emosi karena video yang telah dikirimkan oleh Camille. Sebagai permohonan maaf, ku traktir makan malam deh, hihi”“Oh, jadi makanan yang kamu pesan tadi untuk menyogokku ya!?”“Hehehe, iya Ngel, hihi”“Wah, memang paling bisa kamu ya”“Hehe”Lalu Chelsea merangkul Angel sembari merayu Angel agar tidak

    Last Updated : 2021-08-10
  • Pemulung Konglomerat   BAB 147

    “Ya wajar aja sih, Angel kan pewaris pertama dari keluarga yang sangat kaya raya. Itu lah sebabnya, Angel harus sering-sering keluar untuk mengecek bisnisnya itu. Begitu kan Ngel?” Cassey berkata kepada Angel sembari membuka ponsel dan membaca-baca berita.Angel hanya menganggukkan kepalanya, sembari memejamkan mata sejenak.“Eh, jadi yang kamu ceritakan tempo hari itu benar Ngel? Cerita dong Ngel, seberapa kaya sih kamu dan keluarga mu. Kepo nih, hihi” Chelsea berkata kepada Angel sembari merapatkan dirinya.Mendengar perkataan Chelsea, Fanny juga tidak ingin ketinggalan cerita dan buru-buru merapatkan dirinya juga. Cassey yang tadinya sibuk bermain ponsel, sekarang dia mematikan layar ponselnya dan meletakkannya di atas tempat tidur, setelah itu langsung masuk ke barisan perkumpulan Chelsea dan Fanny.“Eh, iya Ngel. Aku juga penasaran, seberapa kaya nya sih orang tuamu itu?” Tanya Cassey dengan raut wajah yang sangat-

    Last Updated : 2021-08-10
  • Pemulung Konglomerat   BAB 148

    “Ah, iya tuan. Ada sedikit barang lagi di dalam, Jordi masih mengemasnya sebentar tuan.” Istri Jordi menjawab perkataan Joe dengan sedikit tersenyum.“Oke nona, kita masukkan terlebih dahulu box-box yang ada disini, nanti sisanya bisa menyusul.”Kemudian, Joe memerintahkan para pekerja yang sudah dibawanya bersama mobil box tadi.Pekerja itu langsung bergegas mengangkat box-box yang ada di depan rumah dan memasukkannya kedalam mobil box itu dan menyusunnya dengan rapih.Lalu, Jordi keluar dengan mengangkat 3 box barang-barang sekaligus dan membawanya keluar.“Sini saya bantu tuan” Kata pekerja yang tadinya berniat membawa box yang ada di depan rumah.“Te.. Terima kasih” Jordi menjawab perkataan pekerja itu dengan nada bicara yang sedikit gemetar karena membawa box yang berat itu.Box-box yang tadi di bawa oleh Jordi, sekarang sudah di bawa oleh para pekerja dan disusun di dalam mobil box

    Last Updated : 2021-08-10
  • Pemulung Konglomerat   BAB 149

    Joe, Jordi dan para pekerja yang dibawa oleh Joe keluar dari mobil mereka tepat di depan rumah barunya Jordi. Lalu, Joe langsung memerintahkan para pekerjanya untuk menurunkan semua barang yang ada di mobil box dan kemudian menyusunnya kedalam rumah. Tiba-tiba,“Permisi tuan Joe. Apakah ada yang bisa kami bantu?” Dua orang pria berbadan kekar yang tadi menjaga gerbang menghampiri Joe.“Eh, kalian kan di tugaskan nona Angel untuk menjaga gerbang saja. Biarkan para pekerja saya yang melakukan ini.” Joe berkata kepada dua orang pria penjaga gerbang itu.“Tapi tuan, kemarin nona Angel meminta kami untuk membantu anda”“Oh, jadi nona Angel yang meminta kalian untuk membantu saya?”“Iya tuan”“Em… Yasudah, bantu saya untuk menjaga gerbang sekarang”“Lah, itu sih memang tugas kami tuan. Maksud saya, apakah ada sesuatu yang bisa kami bantu untuk mengangkat at

    Last Updated : 2021-08-11
  • Pemulung Konglomerat   BAB 150

    Sesampainya di asrama, Angel langsung mengecek ponselnya yang tadi sempat bergetar saat dia masih berada di kelas. Angel tidak langsung mengecek ponselnya karena pada saat itu, dia masih fokus untuk memperhatikan penjelasan dosennya. Kemudian, dia melihat kalau Joe mengirimkan pesan kepadanya,‘Nona, Jordi sudah memindahkan barang-barangnya ke rumah barunya. Dia juga sudah membawa istri dan anak-anaknya kesini. Anda bisa datang kesini kapan saja.’Melihat pesan itu, Angel langsung bergegas mandi dan setelah itu bersiap-siap untuk pergi ke rumahnya.“Ngel, kok kamu kelihatan terburu-buru? Kamu mau kemana?” Tanya Chelsea.“Em… Ada urusan bisnis yang harus segera ku selesesaikan nih. Aku berangkat duluan ya teman-teman” Angel berkata kepada teman-temannya.Setelah bersiap-siap, Angel langsung keluar dari asrama dan memesan taksi online sembari berjalan menuju keluar kampus.“Angel yang sudah terj

    Last Updated : 2021-08-11

Latest chapter

  • Pemulung Konglomerat   BAB 240

    ‘Astaga! Payudara Angel dan Fanny besar juga ya, hahaha’ Kata Joe dalam hati sembari menyelam dan berenang mendekati Angel, Fanny dan Chelsea.Lalu,“Woaaaaaa!!!”Joe yang tiba-tiba keluar dari tengah-tengah Angel, Fanny dan Chelsea.“Huaaaaaa!!!”Angel, Fanny dan Chelsea teriak histeris seketika melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.“Eh! Kamu ternyata Joe! Bikin kaget saja, huh!” Bentak Angel kepada Joe.“Tau nih! Buat orang jantungan aja kamu Joe!” Kata Fanny dengan nada yang sedikit jengkel kepada Joe.“Hahaha… Maaf-maaf, Just kidding, oke?”“Eh Joe, tadi kamu bilang, kamu ingin mengambil makanan. Mana makanannya? Saya laper nih” Kata Angel kepada Joe.“Iya nih, aku juga laper loh Joe, hehe” Kata Fanny meneruskan perkataan Angel.“Sabar ya, sebentar lagi… Eh, itu dia ma

  • Pemulung Konglomerat   BAB 239

    “Loh, kok kamu balik lagi Chel?” Tanya Angel kepada Chelsea.“Emm… Kolam renangnya dimana ya Ngel, hehe” Jawab Chelsea kepada Angel sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Hahaha, sayang… Sebentar ya, kolam renangnya masih jauh di atas, ada sekitar 4 tangga lagi, hehe. Sabar ya sayang, ayo kita jalan sama-sama. Kamu sih, terburu-buru sekali. Untung kamu tidak kesasar kan, hahaha” Kata Joe kepada Chelsea.“Hehe… Maaf sayang, aku sudah tidak sabar ingin cepat-cepat berenang nih, hahaha” Kata Chelsea kepada Joe.“Sabar dong Chel, barengan kenapa sih! Kan tujuan kita sama-sama ingin langsung keatas, hahaha” Kata Cassey kepada Chelsea.“Iya deh iya.” Kata Chelsea kepada CasseySetelah itu, Chelsea kembali ke barisan Angel dan yang lain, dan berjalan bersama-sama menuju ke lantai atas.Beberapa saat kemudian,“Ngel… Fan&he

  • Pemulung Konglomerat   BAB 238

    “Halo semuanya…”“Lama banget sih kamu Ngel… Kayak anak gadis aja mandinya lama!” Kata Cassey kepada Angel.“Loh, jadi kamu pikir aku ini apa hah! Cowok!?”“Hahaha… Yasudah, apa yang kita tunggu lagi? Sudah semua kan? Yasudah, ayo berangkat…” Kata Chelsea.“Sebentar dulu Chel… Joe sudah stay disana bersama dengan kapal pesiarnya yang sepertinya, baru saja tiba hari ini. Nah, kita mau bersenang-senang di pantai dulu atau mau langsung naik ke kapal pesiarnya?” Kata Angel kepada Chelsea dan yang lainnya.“Kapal pesiar dong! Kalau pantai, setelah pulang dari berlayar menggunakan kapal pesiar saja bagaimana?” Kata Chelsea.“Nah, bener juga tuh. Kalian bagaimana? Kalau aku sih setuju” Kata Cassey meneruskan perkataan Chelsea.Jordi, Fanny, Desya dan anak-anak Jordi menganggukkan kepala dan mengiyakan perkataan Chelsea dan C

  • Pemulung Konglomerat   BAB 237

    “Hadehh… Untung saja besok sudah libur, kalau tidak? Huaaahhhh… Aku sampai mengantuk memikirkannya…” Kata Angel sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk di kamarnya.“Eh… Samuel bagaimana ya? Emm… Apa… Ku beritahu sekarang saja?” Kata Angel sembari memandangi nomor ponsel Samuel dari layar ponselnya.Lalu, setelah beberapa menit berfikir, akhirnya Angel memutuskan untuk menghubungi Samuel,“Halo Sam…”“Ya Ngel, ada apa kamu menelfon malam-malam begini?”“Emm… Kamu sedang apa? Sibuk tidak?”“Emm… Tidak sih, aku lagi bersantai saja di kamar rumahku. Memangnya kenapa?”“Loh, kamu sudah punya rumah Sam?”“Lah, memangnya William tidak memberitahumu? Sejak aku pindah ke sini, aku sudah memiliki sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar rumahmu sih. Aku tinggal ber

  • Pemulung Konglomerat   BAB 236

    “Emm… Saya sih mau aja nona, tapi masalahnya, saya tidak punya banyak uang nona, hahaha”“Uang? Untuk apa kamu harus punya uang? Itu hotel saya loh?”“Emm… Tidak sih, untuk berjaga-jaga saja nona, hehe”“Halah! Kamu hanya perlu membawa pakaian ganti saja. Kalau masalah uang, untuk apa coba? Minyak mobil? Lah, itu juga mobil saya, yang mengisi minyak juga saya, terus untuk apa? Membeli makanan? Halah Jordi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, enjoy saja, oke?”“Emm… Baik lah nona, besok? Jam berapa kira-kira kita berangkat nona, biar saya bisa mengemas pakaian-pakaian saya dan keluarga sekarang juga.”“Emm... Jam berapa ya? Emm… Ah, kita berangkat pagi saja, sekitar pukul 08.00 pagi, supaya tidak terlalu panas nantinya, hehe”“Yasudah nona, sekarang juga saya akan membangunkan anak-anak serta istri saja untuk mengemas pakaian kami.&rdqu

  • Pemulung Konglomerat   BAB 235

    Beberapa saat, makanan sudah siap di atas meja makan. Angel dan teman-temannya bergegas menuju ke meja makan kecuali anak-anak Jordi. Tampaknya, anak-anak Jordi masih duduk di ruang keluarga.“Draniela? Almero? Adbert? Elisya? Kalian tidak ikut makan?” Tanya Angel kepada anak-anaknya Jordi.Belum sempat anak-anaknya menjawab, Jordi langsung memotong pembicaraan,“Emm… Maaf nona, sepertinya kami akan makan di rumah saja. Hari ini adalah hari pertama teman-teman anda tinggal dirumah ini. Lebih baik, kami sekeluarga tidak ikut bergabung dengan anda nona. Lebih baik, anda dan teman-teman anda saja yang menikmati hidangan yang sudah tersedia sembari, yah, bercerita apa gitu. Kami tidak enak dengan anda kalau ikut bergabung juga, nanti suasananya jadi canggung, hehe”“Emm… Yasudahlah, tapi lain waktu, kalian ikut bergabung dengan kami ya?” Kata Angel.“Baik nona”Setelah itu, Jordi, Des

  • Pemulung Konglomerat   BAB 234

    “Oke gays, kita sampai di lantai 2 nih. Nah, ada yang hobi bermain playstation?” Kata Angel kepada Fanny dan yang lainnya.Fanny dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan Angel.“Oke lah, kalau misalkan kalian ingin bermain playstation, kalian bisa melihat ke ruangan di sebrang sana. Nah, di sebelah kiri kita sekarang ini adalah kamar 2. Cassey, kamu tidur disini ya, silahkan cek ke dalam, barang-barangmu sudah tersedia di dalam, hehe”“Eh, kita tidur sendiri-sendiri Ngel?” Tanya Cassey.“Iya Cass, kenapa? Kamu takut?”“Emm… Tidak sih, hanya saja, pasti nanti sedikit terasa sepi saja karena tidak ada teman untuk mengobrol, hehe”“Lah, kalau mau mengobrol ya turun ke lantai 1, terus kita kumpul di ruangan keluarga untuk mengobrol. Kalau kita sudah merasa mengantuk, barulah kita naik ke kamar masing-masing, gampang kan?&rdq

  • Pemulung Konglomerat   BAB 233

    Setelah percakapan mereka selesai, mereka berjalan beriringan menuju kampus dan setelah itu, langsung pergi menuju kamar asrama mereka.Sesampainya di depan pintu kamar asrama,“Loh, kok di gembok?” Kata Cassey kepada Chelsea dan Fanny.“Eh, iya loh… Angel? Ga mungkin Angel yang menutup pintu ini menggunakan gembok kan? Secara kan, walaupun tidak ada orang di dalam kamar kita, pintu kamarnya juga tidak pernah di gembok seperti ini.” Kata Chelsea.“Emm… Coba kita tanya ke ruangan pengawas yang ada di lantai 1 tadi, mungkin mereka tau sesuatu.” Kata Fanny kepada Chelsea dan Cassey.Mendengar itu, Cassey dan Chelsea menyetujui perkataannya Fanny dan kemudian, mereka langsung bergegas turun menuju ke ruangan pengawas asrama yang ada di lantai 1.Sesampainya di depan ruangan pengawas itu, tampak seorang wanita paruh baya baru saja keluar dari ruangan itu,“Emm… Permisi bu&helli

  • Pemulung Konglomerat   BAB 232

    Melihat situasinya sudah membaik, Angel langsung mengajak Jordi untuk pergi meninggalkan Cafe itu. Lalu,“Angel!”Mendengar itu, Angel langsung menghentikan langkah kakinya.“Emm… Sekali lagi, terima kasih ya Ngel. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tau apa yang akan terjadi kepadaku.” Kata Camille yang berdiri di belakang Angel.Angel hanya tersenyum, lalu melanjutkan langkahnya bersama dengan Jordi sembari melambaikan tangannya. Setelah itu, Angel pergi meninggalkan Cafe itu.Di tengah perjalanan menuju parkiran, Angel mengambil ponselnya dan mengecek jam yang ada di ponselnya.“Astaga!!! Sudah pukul 16.59 sore! Jordi, buruan ambil mobilnya, setengah jam lagi, teman-teman saya sudah pulang kerja nih, buruan!!!”Mendengar itu, Jordi langsung berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil.“Ayo nona, saya bisa pastikan, kita tiba di depan kampus anda dalam waktu kurang dari 10 menit!

DMCA.com Protection Status