Apakah yang akan dilakukan cucu kesayanganku itu?
Ya, apa yang akan dilakukan Hendrik sebenarnya?
Setelah puas menyiksa Hendrik dan Tuan Besar Baskoro, Kuntara menyuruh Hendrik melepaskan tangannya dan Hendrik kemudian di papah ke kamarnya dan ditaruh di ranjang oleh Kevin dan Kaivan.
"Hendrik, lepaskan tanganmu." Perintah Kastara.
Hendrik melepasnya dan jatuh duduk dengan ke dua tangan terluka parah.
Sambil berbaring, Hendrik membayangkan kejadian tadi, ya, ketika dia disuruh mengencangkan cengkeram tangannya air yang dilukanya pecah, Hendrik tidak menyembuhkan luka pada badan kasarnya, dia hanya mencegah agar jaringan di badannya tidak rusak, tapi lukanya memang terlihat luka, Hendrik tidak selamanya membuat ilusi.
POV HARDY Dimulai dari perkataan bibi yang menyinggung perasaan ibu, saya tidak dengar jelas, karena waktu itu saya masih kecil, tapi ayah sering mengatakannya jadi saya tahu dan ingat. “Ya, karena ibu Hendrik terlalu sombong menghina ibumu, yang mengatakan “ Mimpi kamu untuk menikmati kekayaan Snowander, dasar orang kampung yang bermimpi, sayang suami kamu cuma anak angkat, pastilah warisan itu akan diwariskan kepada anak saya.” kata ibu Hendrik.” Kata ayah kepada kami, saya dan Harvey. Setelah dewasa. Lalu ibu membuat rencana, menyuruh saya mengajak Hendrik kecil main petak umpet, saya tidak tahu ibu mau berbuat apa, tapi sebagai anak saya tentu menuruti keinginan ibu, jadi saya mengajak Hendrik dan saya melakukan seperti yang ibu ajarkan, saat itu saya dan Hendrik seumur, Hendrik lebih besar satu bulan, saat i
Bagaimana ya, saya bisa menemukan Hendrik Snowander sebelum keluarga saya yang lain? Hardy berencana memcaritahu siapa Hendrik yang sebenarnya? Tapi dia juga takut diketahui ibunya. Keesokan harinya , Hardy berencana tidak ke kantor dengan alasan tidak enak badan dan Magareta menyuruhnya memeriksa ke dokter, tapi Hardy minta biar dokter yang datang ke istana. Margareta menyetujui dan memanggil dokter keluarga khusus untuk keluarga Kastara, jadi Margareta memanggil dokter yang bisa sihir juga. Karena hari ini, Margareta ada masalah dengan keadaan tungkunya , maka dia tidak bisa keluar dari kamarnya hari ini, dan dia telah memberitahukan kepada keluarganya jangan mengganggunya hari ini, juga tidak perlu memanggilnya untuk makan.
POV KUNTARA Sejak Hendrik kecil lahir, tuan besar Baskoro mulai melepas bisnisnya dan menyerahkan kepada ayah Hendrik untuk meneruskan usahanya , tapi ayah Hendrik itu tidak sepandai tuan Kastara. Saya suka menasehatinya , jika diberikan kepada ayah Hendrik perusahaan ini bisa tidak ada kemajuannya, harus Tuan besar Baskoro yang jalanin atau berikan kepada tuan Kastara, tapi Tuan besar baskoro tidak memberi tanggapan. Setiap hari kerja Tuan Besar Baskoro hanya memperhatikan perkembangan Hendrik saja dan melepaskan tanggung jawab perusahaan untuk ayah Hendrik dan setelah kejadian menghilangnya Tuan Hendrik perusahaan diteruskan ke tuan Kastara dan di pantau oleh nyonya Margareta dan saya yang bertugas memberi laporan ke Tuan Besar Baskoro, tanpa disadari oleh tuan Besar Baskoro , saya lebih senang menjadi anak bua
“Tidak perlu dan tidak bisa tanpa seijin ibu. Saya sudah suruh budak immortal untuk merawatnya.” Kata tuan muda Hardy. Ya, Hendrik dirawat budak immortal yang kekuatan sihirnya telah dikunci oleh Margareta, jadi ketika Kevin datang dia sangat marah melihat perlakuan istimewa untuk Hendrik…. “Hai, budak kembali ke bilik budak dan hari ini tidak usah makan, karena kamu tidak melakukan pekerjaan kamu.” Kata Kevin. “Hendrik, kamu cari mati ya, mengapa menyuruh budak immortal untuk merawat kamu?” Tanya Kevin. Hendrik membuka matanya dengan malas dan berkata:” Menurut kamu, apakah saya butuh dan senang dirawat oleh budak immortal yang sudah tidak ada kekuatannya?’ Hari ini adalah saat yang paling menderita selama Hendrik
SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERKENAN Siapakah pemilik asap biru itu, Mei Ling atau siapa….? Batin Margareta. Menjelang malam Margareta keluar dari kamar meditasi dengan kecewa dan pergi mencari Kuntara untuk membahas masalah ini, tapi dia minta Kastara mendampinginya untuk ke kamar Tuan Besar Baskoro. Kastara dan Margareta sampai di kamar dan membuka pintu, mereka melihat Kuntara sedang meditasi dengan gelisah dan tidak lama kemudian Kuntara membuka mata dan bersyukur Margareta ada didepannya. “Kuntara, kamu kenapa? Mengapa meditasi kamu begitu kacau?” Tanya Margareta. “Syukur, nyonya Besar ada disini, saya mencoba menghubungi nyonya dari pagi untuk memberitahukan keadaan Hendrik
Selama sepuluh hari, Hendrik terbaring lemah di ranjang dan selama itu setiap malam hendrik meditasi mendatangi Mei Ling untuk membuat rencana yang akan mereka lakukan dan Hendrik juga berpesan untuk melumpuhkan keluarga kentran di jaringan hitam, buat mereka kehilangan kekuasaan penuh atas jaringan hitam, jangan dikeluarkan dari kumpulan tapi buat mereka menjadi budak suruhan kita yang tidak bisa di bantah , jika mereka berani membantah hilangkan nyawa mereka semua beserta keluarganya. Dan untuk budak immortal, untuk menghilangkan racun dari Margareta, Hendrik meminta bantuan Matius dan Kevin memanggil budak immortal tiap malam menjelang malam disaat margareta dan keluarga Kastara lainnya tidur untuk menghukum mereka di kolam air panas selama satu malam , menjelang pagi dengan pakaian basah kuyup mereka harus kembali ke bilik budak dan membuka seluruh pakaiannya untuk diperas sampai kering dan memakainya
Sebenarnya apa maunya Hendrik ya?Masih ada sepuluh hari untuk melaksanakan rencana.Bagaimana serunya kejadian yang akan terjadi nantinya?Hendrik hanya tersenyum membayangkan hal itu yang akan terjadi.“Hei, saya sedang bertanya, kenapa kamu senyum senyum aja, seperti orang gila saja, udah ah, saya mau istirahat.” Kata Kevin sebel melihat Hendrik mengacuhkan dirinya.Melihat Kevin marah, Hendrik cuma tersenyum senang.Hendrik belum mau membocorkan rencananya kepada siapapun, karena dia sendiri saja belum tahu apa yang akan terjadi, nanti saja bergerak sesuai keadaan.Malam ini, saya harus tidur dengan tenang, menikmati ke
Rencananya pasti berhasil dan tunggulah saatnya “Untuk apa kamu mau ke kamar Baskoro?” Tanya Margareta lebih lanjut. “Saya cuma mau lihat luka di kedua tangan dan kakinya, bolehkah? Bukankah nyonya mengatakan saya boleh kemana saja? Bukankah saya bisa langsung kesana tanpa meminta izin lagi? Tanya Hendrik pura pura bingung. “Ya, sudah pergilah, toh disana ada Kuntara , Hendrik tidak dapat berbuat apapun, Hardy dan Kevin juga kamu Matius dan Kaivan pergilah bersama Hendrik ke kamar Baskoro itu.” Perintah Margareta kepada para budak dan pelayannya, tanpa disadari Margareta, mereka bukan menjaga Hendrik sesuai keinginan Margareta tapi mereka lebih mirip sebagai pengawal Hendrik. Melihat dan mendengar perintah Margareta, Hendrik tersenyum pada saat dia membalikkan badan