Hendrik berjalan santai menuju ruang tamu dan mereka membahas rencana mereka semua disini.
“Saya ingin ada semua yang mengurus istana ini, William apakah satpam yang kamu pimpin bisa digunakan disini? Saya mau satpam itu berjaga disini selama 24 jam, kamu boleh mengaturnya sendiri, saya rasa kalau satpam tidak perlu tinggal disini.
Tapi kalau pelayan harus tinggal di dalam, saya juga perlu tukang kebun dan yang membersihkan pekarangan di luar istana ini, termasuk kolam renang dan menara. ““Kalian atur saja, John kamu bisa mengaturnya bersama Hans dan William, saya butuh satu orang yang menjadi kepala semuanya, apakah kalian ada calon untuk mengisi kedudukan itu?”
Kata hendrik memberi pengarahan untuk semuanya dan untuk pesta
Saat membuka pintu, Hendrik sekali lagi dibuat takjub oleh perbuatan anak anak nya, sungguh sepertinya ilmu di alam sana dibawa kemari semua ke istana ini. Seluruh ruangan itu dilapisi oleh tabir sihir, sehingga apapun juga yang dilakukan Hendrik di ruangan ini tidak dapat disadap oleh siapa juga dan alat alat canggih memenuhi ruangan ini, dari sini, Hendrik bisa melihat seluruh istananya dengan layar hologram yang dapat dilihat dan dimainkan oleh Hendrik tanpa adanya layar, semua itu akan muncul dengan sendirinya di saat Hendrik ingin melihat tempat mana juga. Sungguh ini adalah istana di dunia manusia yang dilapisi sihir legendaris. Jadi mulai sekarang, jika Hendrik akan melawan siapa juga, dia pasti dilindungi oleh alam semesta yang berhubungan dengan badan Hendrik dan sihir putra mahkota atau jenderal.
Kakek itu melihat Hendrik dengan takjub, dan bertanya:” Bolehkah saya tahu apa panggilan Tuan sekarang?” “Panggil saja saya Hendrik.” Kata Hendrik santai. “Hah…, kamu Tuan Muda Hendrik Snowander? Benarkah Itu?” Tanya pemimpin restoran itu. “Menurut kamu, siapa?” Tanya Hendrik ketus. “Maafkan saya tuan Muda, saya kurang hormat dan tidak sopan, barusan.” Kata pemimpin itu sambil membungkuk badan memberi hormat. “Sudah lupakan saja, itu masakan masih banyak sisanya, bagikan kepada yang lain, biar ikut mencicipi masakan buatan kakek kamu.” Kata Hendrik. “Saya rasa cukup sampai disini pertemuan kali ini, ingat lukisan itu jangan terbuka dahulu, sebelum saya memberitahukan i
“Sampai kapan mereka dihukum?” Tanya Elisa. “Tidak tahu, jika hukumannya selesai, rantai yang mengikat mereka akan hilang sendiri, mereka akan muncul di rumah mereka masing masing, tapi selama enam bulan mereka akan ingat perjalanan mereka selama di hukum.” kata Hendrik menjelaskan. “Lalu sampai kapan hukuman itu? Apa yang menentukan hukuman itu?” Tanya Elisa lagi. “Hukuman itu ditentukan oleh pikiran mereka, jika mereka menerima kesalahan, seperti terlalu sombong dan mudah menghina orang lain dan jika mereka merasa itu adalah hal yang tidak benar, mereka akan segera bebas, tapi jika mereka tidak puas akan hukuman ini dan selalu mengutuk orang yang menyebabkan mereka dihukum, maka hukuman itu susah selesainya.” Kata Hendrik. “Contohnya?” Tanya Elisa.
Amanda duduk santai di sofa ruang tamunya dan berusaha menenangkan diri sambil memandang marah kepada Hendrik. Melihat itu Hendrik tersenyum dan berkata:” Ibu, kamu akan berterima kasih terhadap saya atas perbuatan saya terhadap keluarga Stefanus Nicken. Bukankah selama ini mereka selalu menghina ibu, ibu jangan marah sama saya, mulai sekarang harus baik dengan saya, jika ibu dan ayah mau tinggal bersama kami di istana itu.” “Ibu, ikuti saja nasehat Hendrik, ibu tidak akan menyesal , ibu akan bahagia jika ikut keinginan Hendrik, ibu mau pakai gaun indah untuk pesta , besok kita belanja , ayah juga sekalian, saya akan mengajak Maureen, saya akan menyuruh dia cuti selama enam hari, bisakah itu Hendrik?” Kata Elisa. “Coba tanya John, katakan saya yang menyuruh kamu tanya untuk cuti Maureen.” Kata Hendrik masuk ke ka
Setelah selesai mereka mengatur taktik dan waktu sudah menunjukkan jam sepuluh, Hendrik mengajak Elisa dan Maureen turun untuk mengajak ayah dan ibu mertuanya ke mall di bangunan ini dengan Small dan dua pengawal untuk nanti yang membantu mereka membawa belanjaan. “Hayo, ayah dan ibu, Small kamu ajak dua orang untuk membantu kamu dan Elisa suruh Elisabet ke butik number one untuk membeli baju juga, tunggu kita disana, hayo. Pakai Lift disini saja.” Kata Hendrik sambil berjalan ke Lift untuk menuju ke mall di belakng bangunan ini. Mereka keluar di lantai dua dari Lift kantor dan menuju ke belakang untuk ke mall.. Satpam mall dengan satpam kantor tidak sama tapi semuanya dibawah wewenang Bobby. Sebenarnya satpam mall kurang yakin dengan Hendrik yang hari ini hanya mema
SetelaH Kartu debit nya dikembalikan, Hendrik mengajak ayah mertuanya ke tailor jas, untuk membeli setelan jas lengkap beberapa setel untuk keperluan pesta..Darren telah menunggu mereka.“Kakak Hendrik! Untuk apa membeli baju baru.” Tanya Darren bingung.“Untuk pesta peresmian rumah , saya telah membeli rumah baru.” Kata Hendrik..“Kapan?” Tanya Darren.“Lima hari lagi dan kamu dengan Elisabet boleh datang , ajak juga adik dan orang tuan kamu.” kata Hendrik.“Dimana?” Tanya Darren.“Istana Puncak Gunung Berlian.” kata Hendrik.
“Kita makan siang dulu di restoran ya, saya mau mencicipi masakan di restoran baru yang baru dibuka, Bobby, restoran mana yang baru dibuka, hayo kita makan disana.” Kata Hendrik. “Restoran di lantai enam , seafood kepiting besar , itu yang baru dibuka disini, pemiliknya kebetulan teman sekolah saya, hayo, kita kesana.” Kata Bobby. “Kita sewa kamar saja, biar lebih pribadi.’ Kata Hendrik. Bobby memesan kamar pribadi untuk mereka dan di saat Bobby ingin keluar… “Makan bersama saja, Bobby , kamu dan para pengawal pesan satu meja, kami bertujuh satu meja, nanti biar dibayar dengan kartu debit ini.” Kata Hendrik. “Hendrik, kamu ada uang darimana? Jangan terlalu boros, jika Tuan Hendrik Snowander marah, melihat kamu terlalu bo
Hendrik mengajak Maureen ke Hotel Hendrieta lantai teratas untuk ketemu kakek Baskoro Snowander. Sesampai di hotel, mereka turun di lobby dan seperti biasa Hendrik selalu memakai pakaian santai , kaos biasa dan celana pendek. Untuk melewati pintu, mereka tidak ada masalah sampai ke lobby, terlihat hotel yang ramai, ya, kerena hari ini adalah malam tahun baru dan hotel mengadakan acara yang meriah untuk menyambut tahun baru. “Hai, lihat ada sampah yang masuk ke hotel, heran ya, kenapa tidak diberhentikan saja di depan pintu?” kata kata sumbang bermunculan dan… “Hai, cantik, jangan jalan dengan sampah ini, lihat penampilannya saja tidak ada apa apanya, mana mungkin ada uang? Hayo, ikut saya saja , kita rayakan malam tahun baru ini.’ Kata seorang pria yang ceriwisan.
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka
Hendrik mengatur para pengawalnya untuk melindungi Elisa dan anak anak Maureen dan juga orang tua dan kakek dan nenek Maureen, ibu Maureen dan kakak iparnya dilarang mendekati anak Kembar Maureen. Hendrik berencana mengurus acara kematian Maureen dahulu, baru kemudian menemani Elisa.Orang tua Elisa, Hendrik menyuruh mereka menemani Elisa dan anaknya dan kakek dan nenek Maureen di minta tolong untuk memantau cucucnya. “Elisa, Maureen telah meninggalkan kita, saya harap pengertian kamu, selama beberapa hari saya tidak dapat menemani kamu, saya mau mengurus pemakaman Maureen dahulu, setelah itu, baru saya menemani kamu, apakah kamu keberatan?” Tanya Hendrik mengharapkan pengertian Elisa. “Pergilah, saya ada ayah dan ibu menemani.” Kata
POV MAUREEN Saya sangat senang dengan dokter baru ini, sangat ganteng dan baik hati, dia selalu membuat saya bisa manja dengan nya. Saya tidak tahu kenapa? Tapi saya merasa dia seperti ayah saya, apa karena saya kekurangan kasih sayang dari ayah saya? Jadi saya mengharapkan cinta kasih dari orang lain. Selama sebulan saya mendapat perawatan dari dokter ini dan saya sangat senang, dia sangat telaten dan dengan teliti memeriksa kandungan saya. Setiap memeriksa kandungan, saya bersamaan waktunya dengan kakak Elisa, kakak Elisa memakai dokter lain , dia ingin dokter wanita, jadi dia menolak ketika direkomendasikan dokter kepala atau direktur rumah sakit ini. Untuk tidak mengecewakan dokter kepala, saya bers
POV DEMON Pulang ke negara leluhur bertemu dengan saudara sepupu saya, adalah hal yang menggembirakan. Tapi setelah bertemu dengan anak sepupu saya, luka lama karena kematian ibu dan adik saya terbuka kembali. Setiap melihat muka dan penampilannya yang seperti ibu saya, dendam saya sama gadis itu, kenapa dia hidup? Sedangkan ibu saya meninggal , jadi kemarahan saya saya lampiaskan kepada dia. Sayang ketika saya bertemu dengannya, kandungannya belum bisa dipacu untuk melahirkan paksa, jadi saya harus bersabar untuk menunggu kehamilannya untuk bisa dipaksa melahirkan, hal itu adalah biasa saya lakukan dan selalu terbebas dari hukum, ya, karena tiada bukti yang menguatkan Dengan senyuman yang menyakinkan saya selalu m