Setelah selesai mereka mengatur taktik dan waktu sudah menunjukkan jam sepuluh, Hendrik mengajak Elisa dan Maureen turun untuk mengajak ayah dan ibu mertuanya ke mall di bangunan ini dengan Small dan dua pengawal untuk nanti yang membantu mereka membawa belanjaan.
“Hayo, ayah dan ibu, Small kamu ajak dua orang untuk membantu kamu dan Elisa suruh Elisabet ke butik number one untuk membeli baju juga, tunggu kita disana, hayo. Pakai Lift disini saja.” Kata Hendrik sambil berjalan ke Lift untuk menuju ke mall di belakng bangunan ini.
Mereka keluar di lantai dua dari Lift kantor dan menuju ke belakang untuk ke mall..
Satpam mall dengan satpam kantor tidak sama tapi semuanya dibawah wewenang Bobby.
Sebenarnya satpam mall kurang yakin dengan Hendrik yang hari ini hanya mema
SetelaH Kartu debit nya dikembalikan, Hendrik mengajak ayah mertuanya ke tailor jas, untuk membeli setelan jas lengkap beberapa setel untuk keperluan pesta..Darren telah menunggu mereka.“Kakak Hendrik! Untuk apa membeli baju baru.” Tanya Darren bingung.“Untuk pesta peresmian rumah , saya telah membeli rumah baru.” Kata Hendrik..“Kapan?” Tanya Darren.“Lima hari lagi dan kamu dengan Elisabet boleh datang , ajak juga adik dan orang tuan kamu.” kata Hendrik.“Dimana?” Tanya Darren.“Istana Puncak Gunung Berlian.” kata Hendrik.
“Kita makan siang dulu di restoran ya, saya mau mencicipi masakan di restoran baru yang baru dibuka, Bobby, restoran mana yang baru dibuka, hayo kita makan disana.” Kata Hendrik. “Restoran di lantai enam , seafood kepiting besar , itu yang baru dibuka disini, pemiliknya kebetulan teman sekolah saya, hayo, kita kesana.” Kata Bobby. “Kita sewa kamar saja, biar lebih pribadi.’ Kata Hendrik. Bobby memesan kamar pribadi untuk mereka dan di saat Bobby ingin keluar… “Makan bersama saja, Bobby , kamu dan para pengawal pesan satu meja, kami bertujuh satu meja, nanti biar dibayar dengan kartu debit ini.” Kata Hendrik. “Hendrik, kamu ada uang darimana? Jangan terlalu boros, jika Tuan Hendrik Snowander marah, melihat kamu terlalu bo
Hendrik mengajak Maureen ke Hotel Hendrieta lantai teratas untuk ketemu kakek Baskoro Snowander. Sesampai di hotel, mereka turun di lobby dan seperti biasa Hendrik selalu memakai pakaian santai , kaos biasa dan celana pendek. Untuk melewati pintu, mereka tidak ada masalah sampai ke lobby, terlihat hotel yang ramai, ya, kerena hari ini adalah malam tahun baru dan hotel mengadakan acara yang meriah untuk menyambut tahun baru. “Hai, lihat ada sampah yang masuk ke hotel, heran ya, kenapa tidak diberhentikan saja di depan pintu?” kata kata sumbang bermunculan dan… “Hai, cantik, jangan jalan dengan sampah ini, lihat penampilannya saja tidak ada apa apanya, mana mungkin ada uang? Hayo, ikut saya saja , kita rayakan malam tahun baru ini.’ Kata seorang pria yang ceriwisan.
“Gila, tampang miskin , pemilik hotel, salut.’ Jackie hanya terdiam, menyesal tadi telah menghina dan terlalu sombong. “Jackie, katanya teman karib, ha… ha… ha… kena batunya kamu.” “Gila, menantu sampah, pecundang itu bisa kaya ya, hebat istrinya.” “Menyesal kita tadi menghinanya, coba kalau dia bisa baik sama kita, mungkin gratis malam ini, Oh ya, katanya sih, kalau ada yang tahu siapa nama asli pemilik hotel ini , bisa dapat gratis tinggal disini selama satu tahun.” Kata Widya antusias. “Jackie, kamu tahu nama boss kamu.” “Tidak, tidak ada seorang juga yang mengetahui boss kita siapa? Juga nama aslinya. Coba kita tanya penjaga Lift ini, bagaimana kamu tahu nama
“Kakek, selama beberapa hari ini, Maureen tinggal disini ya, besok kakek mau melamar dia, bawa dia atau dia ditinggal?” Tanya Hendrik. “Maureen, kamu mau ikut atau mau tinggal disini?” Tanya Kakek Baskoro. “Terserah kakek, saya ikuti petunjuk kakek.” Kata Maureen. “Baiklah, saya rasa lebih baik disini saja, saya takut Stefanus mengincar Maureen, Kevin perketat pengawal yang menjaga di luar lantai ini, jika disini saya yakin semuanya terjaga.” kata Baskoro. “Mulai malam ini, Lift untuk umum tidak dapat naik kemari, hanya Lift khusus yang dapat kemari.” Kata Hendrik kepada Hans. Saat ini Hendrik menelpon Hans. “Ya, tuan muda, sekarang saya tutup aset itu.” kata Hans dengan patuh.
“Tuan muda , ada apa lagi? Kenapa Tuan Hans dan Bobby ada di keramaian?” Tanya Small sambil menjalankan mobil meninggalkan Hotel Hendrieta. “Tidak papa, hanya orang kaya usil, selalu ada waktu untuk menghina saya.” Kata Hendrik santai. “Lalu, apakah Tuan Muda memberi pelajaran kepada dia?” Tanya Small lebih ingin tahu. “Hmmm, saya cuma mengalihkan sahamnya untuk istri saya saja, urusan kecil itu. Sudahlah tidak usah diteruskan.” Kata Hendrik santai dan rumah keluarga Elisa juga terlihat. “Mobil , taruh di kantor saja, disini sudah ada mobil ayah.” Kata hendrik sambil turun dari mobil dan membuka kunci pintu. Sebelum membuka kunci , pintu sudah terbuka dan terlihatlah Stefanus dan Samuel bertolak pinggang di depan ayah da
Keesokan harinya, Hendrik bangun agak pagi dan dia membuatkan sarapan untuk semuanya dengan beberapa masakan andalannya. Terciumlah aroma masakan yang nikmat, masakan khas daerah smalldrop, yang membuat kakek Baskoro kesenangan dan berjalan ke dapur untuk melihat, siapa yang menyiapkan masakan itu. Kalau bukan penduduk asli Smalldrop, belum tentu bisa membuatnya dan ketika melihat Kevin, Hendrik dan Kaivan yang melakukannya , kakek bingung dan bertanya… “Kevin, Kaivan, jika kalian dapat membuat masakan itu, Kenapa selama ini kalian tidak memasakkan untuk saya selama disini?” Tanya Kakek dengan mencela. “Maaf, kek, kami tidak dapat memasaknya, ini semua yang masak adalah Hendrik?” Kata Kevin menjelaskan. “Hendrik? Kapan d
Kakek Baskoro pergi ke rumah Kakek dan Nenek Layran di kota Samwell, yang merupakan orang yang terpandang di kota ini, biarpun tidak sekaya Nicken dan Snowander.Ketiga kakek itu yaitu Kakek Layran, Kakek Nicken dan Kakek Snowander adalah teman semasa mudanya, sebelum mereka menjadi ahli waris ketiga keluarga itu.Kakek Snowander adalah pemuda yang terkaya diantara semuanya dan mereka berdua bisa menjadi seperti sekarang ini adalah berkat bantuan Kakek Baskoro semasa mudanya dan mereka pernah berjanji akan menikahkan anak atau cucu mereka satu sama yang lain.Tapi saat anak mereka dewasa, mereka telah memiliki pasangan sendiri dan ketiga kakek itu menyerah lalu ketika anak atau menantu mereka hamil, mereka kembali berjanji akan menikahkan cucu mereka satu sama lain.Pada
Selesai sarapan, Hendrik kedatangan tamu yang tidak diundang yang menunggunya di depan gerbang sambil menjerit jerit. “Hendrik, menantu kurang ajar keluar kamu.” kata Merry Layran sambil menjerit dengan nada yang tinggi. Hendrik keluar ditemani dengan kakek dan nenek Layran. “Mau apa, kamu kemari, Merry?” Tanya Nenek Layran. “Saya mau Hendrik mengeluarkan Stefanus dan Samuel, kasihan Stefanus menderita di penjara, padahal dia sudah berumur.” Kata Merry Layran menghiba pada ibunya. “Ketika kalian melakukan sesuatu pada Maureen, apakah kalian kasihan padanya?” Tanya Kakek Layran dengan emosi. “Biarkan saja dia disana dulu, biar merasakan penderitaan dan menyesal telah membunuh
Hendrik mengajak kedua anak itu dan Mumu di pundaknya untuk ke depan hutan yang dilindungi oleh makhluk gaib yang baik. Di pinggir hutan, Hendrik memegang tongkat Muku dan tiba tiba tongkat itu terlepas dari tangan Hendrik dan melayang ke atas dan menghilang. Dan kemudian tidak lama kemudian datanglah makhluk aneh yang menyeramkan setinggi tiga meter dengan jalan membungkuk dengan kedua tangan yang panjangnya dua meter menyentuh tanah dan dengan kuku yang tajam, muka yang menyeramkan seperti makhluk jahat yang ada di film dan sangat mengerikan dengan otot seluruh badannya bengkak dan mengerikan. Berjalan menghampiri Hendrik dan memukulnya dengan kedua tangan panjang yang menyeramkan. Hendrik menghindar dari pukulan itu dan dia membalas serangan dengan pukulan pukulan
Kita tinggalkan Stefanus dan Samuel dulu ya. Mari kita lihat keadaan Hendrik di istana yang penuh dengan lingkungan tenaga alam ini. Setelah tinggal di istana ini, Hendrik merasa aman dan dia membiarkan kedua anak kembarnya dirawat oleh dokter Elina dan keempat perawat dan selama seminggu dalam pemulihan kedua anak kembarnya, Hendrik tidak melihat mereka . Dan Karena Elisa juga habis melahirkan jadi perawatan Elisa diserahkan ke Amanda dan selama waktu itu Hendrik tinggal di kamarnya sendiri sambil memantau bisnis dan perkumpulan jaringan Hitam Bawah tanah dan dia mengunci dirinya di kamarnya dengan pesan kepada mereka para pengawal dan kepala pelayannya… Jangan mengganggunya, jika dia telah selesai dia akan keluar sendiri dari kamarnya.
Bagaimana kabar Stefanus dan Samuel ya? Stefanus dan Samuel disidangkan terpisah, tapi mereka masing masing menjadi saksi untuk yang lain dan seperti yang kita duga, mereka pasti selalu menyalahkan lawan mereka dan mengatakan itu semua rencana lawannya. Mari kita lihat persidangan Stefanus dahulu. Saksi dipanggil dan ternyata mereka memanggil Samuel sebagai saksi. “Kamu telah disumpah dan akan memberikan kesaksian yang benar.” Kata Jaksa penuntut. “Saya hanya menanyakan satu pertanyaan, siapakah otak perencana ini? Sehingga menyebabkan nyonya Maureen Layran meninggal dan semua kegiatan yang kalian lakukan.” Tanya Jaksa Sambil menunjuk ayahnya , Samuel berkata dengan te
Dengan takjub Hendrik melihat kedua anak kembarnya, anak yang terlahir prematur tapi memiliki kondisi anak cukup bulan dan menurut pandangan Hendrik, setelah seminggu di istananya kedua anak itu akan meninggalkan inkubatornya. Anak yang dilindungi oleh kekuatan energi alam yang merupakan keturunan murni kekuatan gaib putih yang akan selalu melindungi mereka dari bahaya yang mengancamnya. Sepasang anak, laki dan perempuan yang akan saling melindungi, pantas Stefanus dan kelompoknya tidak dapat mencelakakan mereka, ya mereka dapat melindungi diri mereka sampai umur mereka tujuh tahun. “Hendrik, kamu belum menamakan ketiga anakmu.” Kata Kakek Baskoro, ketika mereka sampai di istana. “Kakek saja yang beri mereka nama.” Kata Hendrik untuk menghormati kakeknya.
Saat kaki Hendrik menapak kakinya di pintu utama rumah sakit, Hendrik menggunakan energinya, dengan menyelaraskan energi dirinya dengan alam, Hendrik mengusir kesedihannya dan membuat hatinya gembira dengan kelahiran ketiga anaknya. Dengan muka ceria , Hendrik mendatangi kamar Elisa. "Hai, apa kabar semuanya?" Sapa Hendrik dengan nada riang. Mereka semua memalingkan kepala untuk melihat Hendrik dan mereka tahu Hendrik dengan diam menyembunyikan kesedihannya. Terlihatlah Elisa sedang sarapan dengan kedua orang tuanya dan ada juga Kakek dan nenek Layran dan Elina Smith. “Hendrik, kemarilah , kenalkan dia adalah bibi kamu, adik perempuan ibu kandung kamu, juga ibu angkat Maureen dan dia adalah seorang dokter anak.” Ka
Hendrik mengatur para pengawalnya untuk melindungi Elisa dan anak anak Maureen dan juga orang tua dan kakek dan nenek Maureen, ibu Maureen dan kakak iparnya dilarang mendekati anak Kembar Maureen. Hendrik berencana mengurus acara kematian Maureen dahulu, baru kemudian menemani Elisa.Orang tua Elisa, Hendrik menyuruh mereka menemani Elisa dan anaknya dan kakek dan nenek Maureen di minta tolong untuk memantau cucucnya. “Elisa, Maureen telah meninggalkan kita, saya harap pengertian kamu, selama beberapa hari saya tidak dapat menemani kamu, saya mau mengurus pemakaman Maureen dahulu, setelah itu, baru saya menemani kamu, apakah kamu keberatan?” Tanya Hendrik mengharapkan pengertian Elisa. “Pergilah, saya ada ayah dan ibu menemani.” Kata
POV MAUREEN Saya sangat senang dengan dokter baru ini, sangat ganteng dan baik hati, dia selalu membuat saya bisa manja dengan nya. Saya tidak tahu kenapa? Tapi saya merasa dia seperti ayah saya, apa karena saya kekurangan kasih sayang dari ayah saya? Jadi saya mengharapkan cinta kasih dari orang lain. Selama sebulan saya mendapat perawatan dari dokter ini dan saya sangat senang, dia sangat telaten dan dengan teliti memeriksa kandungan saya. Setiap memeriksa kandungan, saya bersamaan waktunya dengan kakak Elisa, kakak Elisa memakai dokter lain , dia ingin dokter wanita, jadi dia menolak ketika direkomendasikan dokter kepala atau direktur rumah sakit ini. Untuk tidak mengecewakan dokter kepala, saya bers
POV DEMON Pulang ke negara leluhur bertemu dengan saudara sepupu saya, adalah hal yang menggembirakan. Tapi setelah bertemu dengan anak sepupu saya, luka lama karena kematian ibu dan adik saya terbuka kembali. Setiap melihat muka dan penampilannya yang seperti ibu saya, dendam saya sama gadis itu, kenapa dia hidup? Sedangkan ibu saya meninggal , jadi kemarahan saya saya lampiaskan kepada dia. Sayang ketika saya bertemu dengannya, kandungannya belum bisa dipacu untuk melahirkan paksa, jadi saya harus bersabar untuk menunggu kehamilannya untuk bisa dipaksa melahirkan, hal itu adalah biasa saya lakukan dan selalu terbebas dari hukum, ya, karena tiada bukti yang menguatkan Dengan senyuman yang menyakinkan saya selalu m