Yuri kehilangan senyum di bibirnya. Dia tidak ingin mengakui apa yang diucapkan oleh Jelios barusan tapi, memang seperti itulah yang sebenarnya terjadi. Yuri membuang nafas dan tersenyum kembali menertawakan semua itu. Lantas, memang kenapa jika seperti itu, tidak ada yang salah bukan? Asalkan tidak
Jelios berjalan keluar dari ruangannya setelah 2 minggu penuh terpenjara di rumah sakit. Tentu saja, luka di perut Jelios masih belum sembuh total namun, itu sudah jauh lebih baik sehingga Dokter juga tidak lagi memiliki alasan untuk menahan Jelios dan membuatnya tetap berada di sana. Jhon, pria it
Jelios menatap sekretaris pengacara itu dengan tatapan sedikit terlihat memohon lalu berkata, "Anda adalah orang yang membantu Belle untuk pergi ke luar negeri bukan? Aku datang untuk meminta tolong kepada anda memberitahu kepada ku, di negara mana Belle pergi dan jika bisa tolong belikan alamatnya
Jelios dan Jhon keluar dari rumah sekretaris pengacara tersebut dengan perasaan kesal. Sejak tadi, Jelios sudah memakai begitu banyak dan juga mengatakan kalimat-kalimat kutukan kepada sekretaris pengacara bahkan juga menyumpahinya dengan begitu sadis. Jhon, pria itu benar-benar hanya bisa terus me
Yuri kini berbalik badan dan menatap ajudannya dengan tatapan kesal lalu berkata, "Jika kau memang tidak bisa bekerja dengan baik, maka Pergilah dan jangan pernah datang untuk bekerja padaku lagi!" Ajudan Yuri semakin tak tahu lagi harus bagaimana menjelaskan kepada majikannya tersebut bahwa, tidak
Sudah lewat dari dua Minggu, sekretaris pengacara harus terus melihat kedatangan Jelios yang terus meminta kepadanya untuk diberitahu tentang keberadaan Belle. Datang untuk kedua kalinya, Jelios sok hebat dan juga arogan sehingga asisten pengacara begitu malas menghadapi atau menyambut kedatangannya
Berbekal informasi yang didapatkan dari sekretaris pengacara, akhirnya Jelios memutuskan untuk menyusul Belle seorang diri. Dia menyerahkan semua pekerjaan kepada Jhon selama dia pergi, dia juga meminta para bawahannya untuk membantu dengan giat dan siaga agar Jhon tidak mengalami kesulitan apapun d
Jelios melepaskan tubuh Belle karena dia tahu benar tidak akan terjatuh dengan posisi Belle yang berdiri seperti itu. Jelios membuang nafasnya, lalu menyentuh wajah Belle, mengusap serta menatapnya dengan tatapan yang begitu serius lalu berkata, "Aku tidak pernah ingin membunuhmu ataupun membunuh an
Setelah beberapa saat, Belle sudah mulai tenang jadi, Jelios juga sudah bisa kembali berbicara. "Aku perlu melakukan itu, sayang. Wanita itu harus diberikan pelajaran yang menyakitkan agar tidak bisa macam-macam. Jadi, sekarang sudah saatnya istriku yang manja ini berhenti murung kan?" bujuk Jelios
Jelios mengusap kepala istrinya lalu berbisik, "karena anak-anak sudah tidur, ayo ikut aku sebentar. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Jelios lalu tersenyum meski ucapannya itu tak mendapat respon apapun dari istrinya. Perlahan, Jelios memindahkan putri keduanya ke box bayi, lalu berge
Jenie tersenyum, dan rona malu yang timbul di wajahnya itu benar-benar bisa terlihat dengan jelas. Rasanya, debaran jantungnya seperti akan meledak karena perasaan gugup dan juga bahagia yang menjadi satu. Saat ini, Jenie tengah bersama dengan Jelios setelah beberapa saat yang lalu Jelios menghubun
Belle semakin menjadi saat dia kembali melihat unggahan Jenie pada akun media sosial miliknya. Jenie mengatakan bahwa, dia merindukan pria yang memberikan kenangan indah di dalam kamar hotel. Sungguh, Belle menjadi semakin menjadi-jadi dengan segala pemikiran negatifnya kepada Jelios. Apalagi, saat
"Sayang?" panggil Jelios begitu dia sampai di kamar. Yah, karena istrinya tidak menyambut kepulangannya, maka Jelios bergegas menjalankan kakinya menuju ke kamar. Biasanya, Belle akan menunggu Jelios pulang di depan pintu rumah mereka, tapi karena tidak ada Belle saat Jelios pulang, maka Jelios han
Sudah tiga hari berlalu, dan jenie masih belum mendapatkan kabar apapun dari Jelios membuat dia benar-benar gelisah sepanjang hari. Jenie benar-benar ingin dengan segera menjalin hubungan yang sebenar-benarnya bersama dengan, Jelios. Namun, karena tiga hari ini masihlah tidak ada kabar sama sekali,
Jenie terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dan ternyata Jelios sudah tak lagi ada di atas tempat tidur. Jenie bangkit dari posisinya, dia mencari keberadaan ponselnya. Mendapatkan ponselnya, akhirnya Jenie bisa melihat pukul berapa sekarang ini. "Ya ampun..... " ucap Jenie keheran
Jenie mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi jemari di tangannya saling bertautan erat. Mendengar apa yang diucapkan oleh Jelios barusan, bohong saja kalau dia tidak merasa sangat gugup, dan juga takut. Bagaimanapun, sosok Jelios yang dewasa, dan juga terlihat sekali penuh dengan makna seti
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya harap, kejayaan Horrison Food akan lebih maju kedepannya. Jadi, mohon kerja samanya," ucap Jelios kepada anggota dewan direksi. Jelios yang baru saja mengenalkan diri, dan memberikan sepatah dua patah kata untuk mengatakan beberapa hal yang perlu dia