Jelios melepaskan tubuh Belle karena dia tahu benar tidak akan terjatuh dengan posisi Belle yang berdiri seperti itu. Jelios membuang nafasnya, lalu menyentuh wajah Belle, mengusap serta menatapnya dengan tatapan yang begitu serius lalu berkata, "Aku tidak pernah ingin membunuhmu ataupun membunuh an
"Lalu, untuk apa Paman datang ke sini dan menjelaskan semua itu padaku?" tanya Belle masih tak mengerti apa maksud kedatangan pamannya itu. Belle bukannya tidak merasa senang saat pamannya datang, menjelaskan tanpa dia minta, ditambah ekspresi wajahnya yang terlihat begitu tulus dan juga bersungguh
Jelios melepaskan pelukannya, namun tak sepenuhnya menjauh karena satu tangan Jelios kini tengah menyentuh wajah Belle dan menatapnya dengan dalam. Jelios mencium kening Belle, pipinya, dan juga bibirnya sebentar lalu berkata, "Aku tahu, kau pasti masih merasa sangat sulit untuk mempercayaiku karena
Belle menatap Jelios dengan tatapan kesal karena sejak tadi terus mengikuti kemana arah langkah kakinya berjalan. Bukannya pergi seperti yang dia katakan untuk keluar dari apartemen dan mencari makanan, Jelios justru terus mengekor kepada Belle dengan tidak tahu malunya. Sungguh, wajah yang dingin
"Sebenarnya, apa yang terjadi pada kita berdua, paman?" tanya Belle yang masih tidak mengerti dengan hubungan mereka berdua. Jelios semakin mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi menggenggam tangan Belle lalu menjawab, "Tentu saja hubungan antara satu pria dengan satu wanita. Sejak awal, a
Hari itu, Belle benar-benar tidak bisa menolak pamannya yang begitu berhasrat seolah-olah sudah sangat lama sekali tidak melakukan yang namanya hubungan seksual. Untungnya, Jelios benar-benar tidak sekasar dan juga seberingas biasanya, karena mungkin dia sadar benar wanita yang sedang dia gagah tubu
Hari itu, Jelios dan juga Belle memutuskan untuk kembali ke negara asal mereka dan bersiap untuk menjalani hidup dengan begitu banyak rintangan. "Selamat datang, Tuan dan Nona Belle?" sapa Jhon yang sudah bersiap menyambut kedatangan mereka berdua. Jhon juga datang dengan beberapa orang untuk memb
Jelios membuang nafasnya dengan ekspresi wajah yang cukup lega. Bagaimanapun, masalah akan menjadi semakin besar jika sampai Yuri tahu tentang asal usul Belle yang sebenarnya. Setelah membicarakan tentang semua hal yang bersangkutan dengan Belle, Jelios juga Jhon mencoba untuk kembali memastikan be
Setelah beberapa saat, Belle sudah mulai tenang jadi, Jelios juga sudah bisa kembali berbicara. "Aku perlu melakukan itu, sayang. Wanita itu harus diberikan pelajaran yang menyakitkan agar tidak bisa macam-macam. Jadi, sekarang sudah saatnya istriku yang manja ini berhenti murung kan?" bujuk Jelios
Jelios mengusap kepala istrinya lalu berbisik, "karena anak-anak sudah tidur, ayo ikut aku sebentar. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Jelios lalu tersenyum meski ucapannya itu tak mendapat respon apapun dari istrinya. Perlahan, Jelios memindahkan putri keduanya ke box bayi, lalu berge
Jenie tersenyum, dan rona malu yang timbul di wajahnya itu benar-benar bisa terlihat dengan jelas. Rasanya, debaran jantungnya seperti akan meledak karena perasaan gugup dan juga bahagia yang menjadi satu. Saat ini, Jenie tengah bersama dengan Jelios setelah beberapa saat yang lalu Jelios menghubun
Belle semakin menjadi saat dia kembali melihat unggahan Jenie pada akun media sosial miliknya. Jenie mengatakan bahwa, dia merindukan pria yang memberikan kenangan indah di dalam kamar hotel. Sungguh, Belle menjadi semakin menjadi-jadi dengan segala pemikiran negatifnya kepada Jelios. Apalagi, saat
"Sayang?" panggil Jelios begitu dia sampai di kamar. Yah, karena istrinya tidak menyambut kepulangannya, maka Jelios bergegas menjalankan kakinya menuju ke kamar. Biasanya, Belle akan menunggu Jelios pulang di depan pintu rumah mereka, tapi karena tidak ada Belle saat Jelios pulang, maka Jelios han
Sudah tiga hari berlalu, dan jenie masih belum mendapatkan kabar apapun dari Jelios membuat dia benar-benar gelisah sepanjang hari. Jenie benar-benar ingin dengan segera menjalin hubungan yang sebenar-benarnya bersama dengan, Jelios. Namun, karena tiga hari ini masihlah tidak ada kabar sama sekali,
Jenie terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dan ternyata Jelios sudah tak lagi ada di atas tempat tidur. Jenie bangkit dari posisinya, dia mencari keberadaan ponselnya. Mendapatkan ponselnya, akhirnya Jenie bisa melihat pukul berapa sekarang ini. "Ya ampun..... " ucap Jenie keheran
Jenie mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi jemari di tangannya saling bertautan erat. Mendengar apa yang diucapkan oleh Jelios barusan, bohong saja kalau dia tidak merasa sangat gugup, dan juga takut. Bagaimanapun, sosok Jelios yang dewasa, dan juga terlihat sekali penuh dengan makna seti
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya harap, kejayaan Horrison Food akan lebih maju kedepannya. Jadi, mohon kerja samanya," ucap Jelios kepada anggota dewan direksi. Jelios yang baru saja mengenalkan diri, dan memberikan sepatah dua patah kata untuk mengatakan beberapa hal yang perlu dia