Di sisi lain. "Kemana perginya wanita itu?" tanya Yuri setelah meletakkan gelas wine yang habis karena ia tenggak sebelumnya. "Ke luar negeri, Nona. Tetapi, dia menggunakan identitas ganda setelah translate penerbangan yang pertama. Sepertinya, ada pihak lain yang membantunya untuk melarikan diri.
Belle benar-benar tidak bisa memahami tubuhnya yang begitu tidak jelas. Dia lemas dan rasa lemas di tubuhnya itu seolah-olah tidak pernah berhenti. Padahal, dia sudah sarapan dengan sereal, dan juga susu hangat. Anehnya, meskipun dia merasakan mual dan juga ingin muntah beberapa kali sebelumnya, nam
Belle menelan salivanya bingung dan juga gugup. Dua janin? Belle mencoba untuk menyentuh bagian perut bawahnya menggunakan jari telunjuknya, masih ada cairan gel di sana, Tapi dia benar-benar bisa merasakan perut bagian bawahnya memang keras. Belle menatap dokter tersebut dengan tatapan yang begitu
Yuri tersenyum menatap Jelios yang menatapnya dengan tatapan dingin seolah ingin menggapai Yuri dan memberikan pelajaran kepada wanita itu. Akan tetapi, mana mungkin Jelios dapat melakukannya di saat seluruh tubuhnya terkunci di brankar rumah sakit?Yuri membuang nafasnya, menatap Jelios dengan tata
Yuri kehilangan senyum di bibirnya. Dia tidak ingin mengakui apa yang diucapkan oleh Jelios barusan tapi, memang seperti itulah yang sebenarnya terjadi. Yuri membuang nafas dan tersenyum kembali menertawakan semua itu. Lantas, memang kenapa jika seperti itu, tidak ada yang salah bukan? Asalkan tidak
Jelios berjalan keluar dari ruangannya setelah 2 minggu penuh terpenjara di rumah sakit. Tentu saja, luka di perut Jelios masih belum sembuh total namun, itu sudah jauh lebih baik sehingga Dokter juga tidak lagi memiliki alasan untuk menahan Jelios dan membuatnya tetap berada di sana. Jhon, pria it
Jelios menatap sekretaris pengacara itu dengan tatapan sedikit terlihat memohon lalu berkata, "Anda adalah orang yang membantu Belle untuk pergi ke luar negeri bukan? Aku datang untuk meminta tolong kepada anda memberitahu kepada ku, di negara mana Belle pergi dan jika bisa tolong belikan alamatnya
Jelios dan Jhon keluar dari rumah sekretaris pengacara tersebut dengan perasaan kesal. Sejak tadi, Jelios sudah memakai begitu banyak dan juga mengatakan kalimat-kalimat kutukan kepada sekretaris pengacara bahkan juga menyumpahinya dengan begitu sadis. Jhon, pria itu benar-benar hanya bisa terus me
Setelah beberapa saat, Belle sudah mulai tenang jadi, Jelios juga sudah bisa kembali berbicara. "Aku perlu melakukan itu, sayang. Wanita itu harus diberikan pelajaran yang menyakitkan agar tidak bisa macam-macam. Jadi, sekarang sudah saatnya istriku yang manja ini berhenti murung kan?" bujuk Jelios
Jelios mengusap kepala istrinya lalu berbisik, "karena anak-anak sudah tidur, ayo ikut aku sebentar. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Jelios lalu tersenyum meski ucapannya itu tak mendapat respon apapun dari istrinya. Perlahan, Jelios memindahkan putri keduanya ke box bayi, lalu berge
Jenie tersenyum, dan rona malu yang timbul di wajahnya itu benar-benar bisa terlihat dengan jelas. Rasanya, debaran jantungnya seperti akan meledak karena perasaan gugup dan juga bahagia yang menjadi satu. Saat ini, Jenie tengah bersama dengan Jelios setelah beberapa saat yang lalu Jelios menghubun
Belle semakin menjadi saat dia kembali melihat unggahan Jenie pada akun media sosial miliknya. Jenie mengatakan bahwa, dia merindukan pria yang memberikan kenangan indah di dalam kamar hotel. Sungguh, Belle menjadi semakin menjadi-jadi dengan segala pemikiran negatifnya kepada Jelios. Apalagi, saat
"Sayang?" panggil Jelios begitu dia sampai di kamar. Yah, karena istrinya tidak menyambut kepulangannya, maka Jelios bergegas menjalankan kakinya menuju ke kamar. Biasanya, Belle akan menunggu Jelios pulang di depan pintu rumah mereka, tapi karena tidak ada Belle saat Jelios pulang, maka Jelios han
Sudah tiga hari berlalu, dan jenie masih belum mendapatkan kabar apapun dari Jelios membuat dia benar-benar gelisah sepanjang hari. Jenie benar-benar ingin dengan segera menjalin hubungan yang sebenar-benarnya bersama dengan, Jelios. Namun, karena tiga hari ini masihlah tidak ada kabar sama sekali,
Jenie terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dan ternyata Jelios sudah tak lagi ada di atas tempat tidur. Jenie bangkit dari posisinya, dia mencari keberadaan ponselnya. Mendapatkan ponselnya, akhirnya Jenie bisa melihat pukul berapa sekarang ini. "Ya ampun..... " ucap Jenie keheran
Jenie mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi jemari di tangannya saling bertautan erat. Mendengar apa yang diucapkan oleh Jelios barusan, bohong saja kalau dia tidak merasa sangat gugup, dan juga takut. Bagaimanapun, sosok Jelios yang dewasa, dan juga terlihat sekali penuh dengan makna seti
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya harap, kejayaan Horrison Food akan lebih maju kedepannya. Jadi, mohon kerja samanya," ucap Jelios kepada anggota dewan direksi. Jelios yang baru saja mengenalkan diri, dan memberikan sepatah dua patah kata untuk mengatakan beberapa hal yang perlu dia