Share

Barnard Tertembak

Author: Benang Biru
last update Last Updated: 2023-12-15 19:44:55

Barnard melemparkan beberapa beberapa patung berharga do depan Xiauli, "Bagaimana? Kau masih meragukanku?"

"Wah, kupikir kau akan mati di tangan wanita itu." Xiauli meraih patung kuno yang Barnard lemparkan di depannya lalu melihat-lihat.

Semua perhiasan patung terlihat begitu mewah dengen desain kuno, harga yang ditawarkan oleh musium begitu fantastis namun tujuan Xiauli yang sebenarnya bukan itu, ia ingin membuat Barnard terjebak dalam satu masalah namun Barnard tidak menyadarinya.

"Jadi aku sudah bebas dari kontrak yang kau buat bubukan?" Barnard menatap Xiauli lalu beranjak dari tempatnya.

Memberanikan diri lagi datang ke rumah Xiauli setelah beberapa lama Barnard tidak datang ke rumah itu, mata Barnard menatap kamar yang sebelumnya berpintu baja namun kini sudah berganti dengan pintu biasa.

"Apa yang kau lihat?" tanya Xiauli saat ia menyadari Barnard menatap pintu kamar.

"Tidak ada." Barnard meninggalkan Xiauli begitu saja.

"Tunggu!" Langkah Barnard terhenti saat mendengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Rahasia Masa Lalu

    Di ruangan gelap kini Barnard berada, ia telah sadar dari pingsannya, beberapa jam yang lalu George membawanya pada Carlos dan berharap Carlos segera membuat Barnard tunduk pada salah satu bosnya namun pikiran George tidak sama dengan apa yang Carlos pikirkan. Mata Barnard menatap sekeliling, ada cahaya remang-remang di sudut ruangan, ruangan yang ia tempati saat ini begitu dingin dan tidak memakai penutup tubuh sama sekali selain pakaiannya. Barnard menggerakkan kakinya namun ia tidak bisa melakukannya sama sekali. Tak lama terlihat cahaya begitu terang, nyatanya seseorang membuka pintu namun Barnard justru memejamkan matanya kembalikembali sampai lampu ruangan telah dinyalakan. "Masih saja tertidur padahal sudah 24 jam lebih, kupikir kau akan segera sadar setelah ini." Suara yang cukup ia kenal membuat Barnard bertanya-tanya kenapa sampai ia bisa ada di ruangan gelap seperti ini. Berlahan Barnard menyipitkan matanya, ia melihat Carlos menggantikan perban yang membalut kakinya ya

    Last Updated : 2023-12-17
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Musuh Lain

    Sebulan telah berlalu, setelah penyiksaan yang membuat Starla kini berada di ruang operasi Jack justru mencari cara untuk membuat Barnard jatuh ke dalam kemiskinan kembali. Sampai saat ini Jack tidak ingin hartanya jatuh ke tangan Barnard walaupun itu sudah hak Barnard sepenuhnya. "Bangsat! keluar kau!" Jack saat ini bertolak pinggang di depan perusahaan KENKO. Berharap Barnard yang keluar namun justru seseorang yang tidak ia harapkan keluar dari dalam perusahaan itu. "Panggil Barnard, aku akan membuatnya meregang nyawa detik ini itu juga," kata Jack lalu mengambil pistol di dalam saku jasnya. "Bos sedang ada di luar kota untuk pemu ...." Nyaris saja Frans mengatakan kalau Barnard sedang berada di luar kota untuk pemilihan kondisi kesehatannya yang smakin menurun. "Pemu? Apa dia pemuja wanita? Haha ini lebih bagus, aku akan lebih mudah membuatnya jatuh." Jack terkekeh lalu melangkah meninggalkan perusahaan yang dulu begitu ia pertahankan. Penanaman modal atas janji palsu yang ia

    Last Updated : 2023-12-23
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Dipertemukan Kembali

    Siang telah berlalu, kini malam mulai menyambut dalam peristirahatan. Tubuh Barnard terkapar di bibir pantai, wajahnya pucat sementara satu kakinya penuh luka gigitan predator. "Arghh ...." "Seseorang. Tolong!" Barnard merintih lalu mencoba menyeret kakinya menjauh dari air yang begitu asin. Semakin sesekali air asin itu menyirami kakinya maka semakin terasa perih yang begitu merusak setiap sel dalam tubuhnya. Namun Barnard tidak bisa menyeret kakinya menjauh dari bibir pantai untuk lebih jauh lagi, hingga napasnya kembali tersenggal lalu ia kembali pingsan. Terlalu lama berada di dalam air dan kehabisan darah karena gigitan predator membuat Barnard kehilangan banyak darah hingga membuat ia begitu lemah. Seseorang dari kejauhan menatap Barnard begitu dalam, melepas lelah sepulang dari memuaskan orang-orang yang haus akan nafsu membuatnya merasa menyesal dan ingin menyendiri dari hiruk pikuk perkotaan. "Apa Anda baik-baik saja?" tanya wanita cantik itu sambil menguncang tubuh Barn

    Last Updated : 2023-12-24
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Rahasia Yang Belum Terkuak

    Hari ini di rumah temannya Flow, laki-laki yang ia tolong terbaring tak berdaya. Barnard tidak ingin di bawa ke rumah sakit lagi, ia lebih memilih menyembuhkan lukanya dengan membayar dokter mahal untuk mengunjunginya setiap waktu. Saat ini Barnard benar-benar tidak bisa beraktivitas, ia bahkan sulit untuk berjalan ke kamar mandi. Flow mendekati Barnard lalu duduk di tepi ranjang, lama wanita itu memandang wajah Barnard yang masih terlelap, "tampan." Wajah Flow kian dekat dengan wajah Barnard hingga napas Flow dapat Barnard rasakan sampai membuatnya terbangun. Maaf, lanjutkan tidurmu. Aku akan pergi." Flow hendak beranjak dari duduknya namun satu tangan Barnard mencegah kepergian Flow. "Kau ... kenapa kau menolongku?" tanya Barnard pada wanita yang hanya memakai tanktop tipis di depannya. "Aku ingin, apa aku harus mengulang kata-kata yang aku ucapkan kemarin, Tuan?!" terlihat Flow memandang kesal ke arah Barnard. "Tidak ... aku masih tidak percaya kalau kau mencintaiku setelah p

    Last Updated : 2023-12-26
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Kerja Sama

    Hujan membasahi kota, saat beberapa bulan telah berlalu. Kesehatan Barnard telah kembali membaik setelah Carlos mengobati diri Barnard dengan beberapa ramuan trobosan yang Carlos buat. Namun seseorang menatap Barnard dengan tatapan nyalang di ujung jalan saat Barnard hendak masuk ke dalam perusahaannya, hari ini Barnard mulai kembali aktif di perusahaannya namun sangat di sayangkan pertambangan batu bara miliknya harus di hentikan karena fitnah seseorang yang telah merugikan dirinya namun Barnard akan tetap mencari tahu siapa di balik usaha yang terus menerus membuat dirinya jatuh. Tatapan Barnard tertuju pada meja yang ada beberapa laptop dan komputer yang tidak terpakai karena karyawannya tidak dapat hadir ke perusahaan dengan segala alasan yang mereka berikan. Semenjak Barnard sakit, perusahaan miliknya telah banyak memberikan perubahan yang tidak baik, beberapa waktu lalu perusahaan itu naik pesat, penjualan pil penenang yang mereka geluti itu laku keras walaupun keuntungannya

    Last Updated : 2023-12-27
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Tergoda

    Flow memberanikan diri datang ke perusahaan Barnard lalu mengambil beberapa berkas yang ada di dalam tasnya kemudian menyerahkan pada Barnard. "Aku akan bekerja di sini, apa kau mengizinkannya?" tanya Flow pada Barnard yang masih fokus dengan laptopnya. "Hanya beberapa waktu saja."Padahal saat ini otak Barnard begitu pusing, sebenarnya ia begitu malas melayani dan berdebat dengan Flow. Sekilas ia melirik wanita yang berpenampilan seksi di depannya. Flow yang selalu memakai pakaian terbuka membuat Barnard merasa sedikit terangsang. "Kau ingin bekerja atau ke bar?" Kembali Barnard menatap laptopnya setelah mengatakan hal itu, ia berpikir sudah lama kalau Flow bisa di jadikan alat untuk menghancurkan Jack. Jack yang selalu lemah jika berada di dekat wanita dapat ia jadikan sebagai sasaran yang tepat oleh Barnard. "Bekerja di perusahaan ini, ada syaratnya yang harus di penuhi." Barnard berkata demikian lalu menutup laptopnya. "Apapun itu, aku ingin dekat denganmu." Sebenarnya ucap

    Last Updated : 2023-12-29
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Orang Asing Aneh

    Bugh .... Satu pukulan Jack berikan pada Elvaro yang masih belum menyadari kedatangan Jack yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya. Jack yang kesal karena menganggap Elvaro ingin menghianati putrinya dengan cara meninggalkan Starla begitu saja, padahal Jack melum mendapatkan yang ia inginkan dari Elvaro. "Daddy!" "Bangsat!" Satu pukulan lagi mendarat di perut Elvaro setelah sebelumnya Jack memukul wajahnya. Elvaro meringis, sudut bibirnya mengeluarkan darah. "Kau ingin menjual putriku?" lanjut Jack. Sifat Jack yang kadang sesekali berubah baik dan memperhatikan orang terdekatnya membuat Starla tidak tega jika Jack mendekam di penjara karena kasus penganiayaan pada dirinya. "Lalu apa lagi?" Tanya Jack saat Elvaro menggeleng pelan dan mundur beberapa langkah. "Segera ceraikan Starla!" pinta Jack sambil menatap nyalang ke arah Elvaro. Elvaro hanya diam, ia tidak berani mengatakan apa-apa. Elvaro takut kalau Starla bisa terluka lagi dan akan terus teraniaya oleh Jack, setelah Starl

    Last Updated : 2023-12-29
  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Penyekapan

    "Tuan, Jack. Apa Anda belum puas membuat saya menderita sejauh ini, Tuan?" tanya Barnard yang tiba-tiba saja datang menemui Jack di tambang batu bara miliknya. Sebenarnya Barnard cukup heran dengan isu yang cukup cepat beredar, bagaimana bisa secepet itu berita tersebar luas dan sampai di telinga Jack, sementara Barnard juga baru mengetahuinya. Barnard sungguh geram dengan tingkah Jack namun ia tidak bisa berbuat apapun saat ini karena sedang membangun bisnis dan nama baiknya agar ia bisa kembali bangkit di perusahaannya. Barnard telah berjanji akan membuat Jack menderita setelah mendapat segala yang ia inginkan. "Jelas ini semua menjadi urusan semua orang karena tambang milikmu ini ilegel," ketus Jack membuat Barnard geram. Memang benar seperti yang Jack katakan, beberapa orang telah hadir di sana menyaksikan apa yang membuat tambang milik Barnard mendapatkan bongkahan berlian berharga. Bugh .... Kali ini Barnard lepas kendali, ia telah membuat Jack mengeluarkan darah segar dar

    Last Updated : 2024-01-01

Latest chapter

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Jebakan

    Malam dengan gemerlap lampu diskotik menerangi ruang penuh dengan suara musik dan tawa, terdengar samar seseorang sedang berbisik di ujung bar sambil melirik ke arah seorang pria yang duduk sendiri. "Bawa minuman ini padanya!" Seorang laki-laki berpakaian jas rapi menyuruh seorang pelayan mengantarkan minuman padanya. Barnard duduk sambil menatap gelas yang berisi anggur di tangannya, pikirannya tak luput pada wanita yang kini menjadi sekretarisnya, Barnard menaruh kecurigaan kalau wanita itu menginginkan sesuatu yang lebih darinya. "Tuan, mau anggur dengan rasa khas yang agak klasik namun menarik untuk rasa yang lebih baru," ucap salah seorang pelayanan bar yang sebelumnya adalah suruhan laki-laki misterius itu. Suara pelayan itu cukup membuat Barnard terkejut namun ia masih bisa mengontrol emosinya. Barnard menegak dengan cepat minuman yang baru saja diberikan oleh pelayan namun minuman itu justru membuatnya begitu cepat pusing dan rasa ingin muntah. "Oh, Tuhan! Aku sepert

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Menginginkan Kehancuran Barnard

    "Caline, apa kau yakin bisa membuatnya tunduk padamu?" tanya Carlos sesaat mereka tiba di rumah. Berlian yang baru saja mereka curi segera mereka simpan di salah satu tempat yang begitu rahasia. Carlos tidak begitu yakin dengan rencana yang di susun oleh Caline. "Aku yakin, aku tahu siapa Barnard, satu langkah lagi ...." Bragh .... Suara pintu di dobrak begitu memekakkan telinga, terlihat seseorang berdiri sambil menodongkan pistol ke arah mereka berdua, senyum penuh kemenangan terlihat jelas di wajah itu walaupun terlihat sedikit ada dendam. "George!""Kau terkejut?" George terkekeh lalu mendekati mereka berdua. "Harusnya kau bekerja dan mengandalkan aku, bukan wanita jalang ini. Wanita bisa saja berkhianat bukan?" George terlihat begitu kesal pada Carlos namun Caline hanya diam saja. "Bukan begitu, Caline akan membuat Barnard jatuh lagi. Caline mampu menguras semua harta yang Barnard miliki dan kita akan kaya raya," terang Carlos namun George hanya diam saja. Rasa dendamnya

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Setelah Kembali Lagi

    Setelah satu tahun berlalu dari hadapan Jack dan Starla kini Barnard kembali muncul dengan gaya baru. Ia begitu muak dalam gangguan Jack dan orang-orang yang membuatnya tidak nyaman, maka sementara ia menghindari mereka karena ingin hidup tenang. Di negara ini tak cukup membuat Barnard senang, ia masih memikirkan apa yang seharusnya ia dapatkan, kini bersama dua orang pengawal yang telah menemaninya hampir dua tahun Barnard ingin membalas dendam pada Jack. "Ternyata kau lagi," ucap Jack yang sedang merapikan jasnya.Bagaimana bisa Jack lupa dengan kerja sama yang mengatasnamakan nama samaran lagi, ini kali ke dua Jack tertipu oleh Barnard, Barnard menggunakan nama pengawalnya untuk kerjasama dengan Jack, tak lain tujuannya untuk merebut perusahaan Jack lagi. "Ada masalah kah, Tuan? Bisnis tetaplah bisnis sedangkan aku akan tetap menjadi musuhmu bukan?" Barnard terlihat santai menanggapi perkataan Jack. Tampilan dan gaya Barnard saat ini sungguh bukan lagi dirinya yang dulu, pakaia

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Dendam Berujung Petaka

    Dor.... Dor.... Brandal yang sebelumnya telah di bayar oleh nyonya besar yang memiliki banyak uang dalam jumlah besar kini telah mendatangi rumah Barnard dan mereka mencari keributan dengan Barnard. "Banjingan kau, Jack!" umpat Barnard lalu bangkit dari duduknya. Cukup lama ia tidak menyelesaikan laporan keuangan di kantornya, kini pekerjaannya menumpuk tapi pengacau datang dan merusak konsetrasi yang ada. Sebelumnya Barnard berpikir kalau yang datang mengacau adalah Jack tapi ia salah, nyatanya ada beberapa berandal yang sedang terbahak di luar rumahnya sementara Jack masih berada di rumah Edgar. "Berani sekali!" Barnard tersenyum sinis lalu berjalan masuk ke dalam ruangan rahasianya dan mengambil sejatanya. "Tuan ... Tuan belum sehat betul, jadi saya mohon jangan seperti ini." Salah satu dari pengawal yang mengikutinya kini berucap sambil meraih senjata yang Barnard simpan juga. "Lalu, apa kalian berdua rela mati demi aku?" Keduanya saling menatap namun Barnard justru menin

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Balas Dendam

    "Tak ada wanita yang setia, semuanya pelacur ketika uang yang berbicara," maki Barnard lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa. Ia teramat kesal pada Flow saat ini, ia berpikir kalau Flow hanya menginginkan harta dan harta. Tak lama masuk kedua orang yang sebelumnya mengawal Barnard. Meraka terlihat tergesa-gesa dan saling dorong mendorong. "Mau apa lagi!" Barnard memasang wajah kesalnya. "Kami bertugas melindungi Anda, Tuan." Kedua pengawal yang di tugaskan untuk melindungi Barnard sama-sama membungkuk di hadapan Barnard. Laki-laki yang bernama Bobby dan Candra itu terseyum ke arah Barnard seolah mengisyaratkan agar diri mereka tidak di usir sari rumah Barnard. "Baiklah, duduk! Tapi jika kalian berani macam-macam maka kalian berdua yang akan aku habisi dengan tanganku sendiri," pungkas Barnard lalu pergi meninggalkan mereka berdua setelah mengepalkan tangannya, kedua pengawal itu bergidik ngeri tapi mereka harus melakukan ini semua karena perintah. ***Di tempat lain, wanita yang be

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Memadu Kasih

    "Kau sudah sadar?" Edgar tersenyum sinis menatap Jack yang terbaring lemah di atas ranjang tanpa alas, sementara Starla terikat di kursi besi di sudut kamar. Wanita itu terlalu banyak bicara sejak kemarin hingga membuat Edgar muak. Sebelumnya Starla menolak kalau ayahnya di bawa ke dalam rumah oleh Edgar karena Starla ingin ayahnya mendapatkan perawat yang layak dan hendak membunuh Edgar menggunakan pisau dapur namun Edgar yang licik tidak membiarkan Starla begitu saja lolos dari genggamannya. "Bajingan. Aku menyesal telah percaya padamu!" pekik Starla yang baru saja tersadar dari pingsannya, namun Edgar bersifat masa bodo pada wanita yang sempat ia katakan cinta itu. "Apa? Menyesal? Sudah terlambat, aku ingin melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku cukup puas atas pelayanan yang kau berikan jadi ...." "Diam!" Jack berteriak lalu memegang tangan Edgar yang berada tidak jauh dari ranjang di mana ia tertidur. Walaupun hanya tangannya yang bisa ia gerakkan namun Jack tidak ingin d

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Kelicikan Edgar Lagi

    "Kenapa kita ada di sini?" tanya Barnard pada Flow yang datang menjenguk Barnard dalam ruangan pengobatan. "Aku yang membawa kau kemari, itu pun karena mereka," tutur Flow, ia merasa begitu canggung karena ada Carlos yang mendengarkan percakapannya. Di samping Flow ada Carlos yang menatap ke arahnya sembari mencoba membuang angin dalam suntikan. Setiap dia jam sekali Carlos akan mengecek keadaan Barnard. "Mereka." Barnard mencoba mengingat dua orang yang di tunjukkan oleh Flow. Orang-orang itu tak terlihat begitu asing, Barnard yakin pernah melihat mereka tapi ia tidak bisa memastikan di mana. "Maaf, Tuan. Beberapa bulan lalu kami ingin membawa Anda pada seseorang namun Anda memberontak," terang dua orang yang kini berada tidak jauh dari Flow. Pikiran Barnard kembali berputar pada beberapa bulan silam, ia mengingat kembali kejadian yang membuatnya jatuh ke dalam sungai hingga terhanyut ke lautan dan berakhir terdampar di bibir pantai dengan luka sayatan ranting dan gigitan binat

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Barnard Nyaris Mati

    Dua kali tembakan ke arah Jack. Jack segera bersembunyi di balik tembok untuk menghindari tembakan mereka, Jack pun segera mengeluarkan senjatanya yang berada dalam saku jasnya dan segera menembak ke arah dua orang yang mengikuti Barnard sebelumnya, namun saat Jack menoleh ia terkejut karena telah kehilangan jejak sosok pelindung Barnard. Begitu pun dengan Barnard yang sudah tidak ada lagi di lantai, Flow juga ikut menghilang. "Bajingan!" Jack berdecak kesal, ia seakan tidak percaya telah kehilangan dua tawanannya sekaligus. "Di mana kalian?" tanya Jack sesaat setelah panggilan di terima oleh anak buahnya. "Di luar bos, kami melihat Barnard dan wanita itu di bawa oleh orang suruhanmu. Mereka sepertinya melebihi kami hebatnya, kami berdua salut, Bos," jelas anak buah Jack, Jack berdecak kesal, giginya menggertak. Ia tidak menyangka kalau anak buahnya benar-benar bodoh, kedua anak buahnya membiarkan orang asing yang telah membawa Barnard begitu saja tanpa ada pencegahan sedikit pu

  • Pembuktian Pria yang Terbuang   Jack Mempelajari Trik Barnard

    "Misi apa lagi?" Barnard menghela napas berat, ia menatap lurus ke depan walaupun lawan bicaranya saat ini berada di sampingnya. Sejujurnya Barnard cukup muak dengan printah dari orang yang menindas dirinya terus menerus. Walaupun telah melakukan apa yang di mau oleh pria yang berada di sampingnya namun pria itu masih bersikeras untuk membuat Barnard hancur. Xiauli tersenyum menatap wajah Barnard yang kini terlihat kesal. "Tidak banyak, aku hanya ingin kau membunuh wakil pejabat negeri, dia terlalu banyak alasan dan menghindar dariku," ucap Xiauli lalu tersenyum. Bukan tanpa alasan, Xiauli ingin membunuh pejabat negara sekaligus temannya itu agar ia dapat bebas dari hukuman yang telah di tetapkan, namun Barnard tidak menyadarinya, Barnard hanya menganggap Xiauli terlalu serakah dengan kedudukan dan tahta. "Bagaimana?" lanjut Xiauli saat melihat Barnard terdiam. Tidak mudah bagi Barnard untuk menerima misi lagi dari Xiauli karena ia akan mendapatkan lebih banyak musuh dan masalah

DMCA.com Protection Status