Share

Pot. 25

Hmm. Apa?”

Terdengar nada ancaman dari seberang telepon. Nyla mendudukkan tubuhnya tanpa sandaran dan membelalakkan matanya lebih lebar. Sebelah tangannya mencubit pipi. ‘Aww’ dia menjerit pelan merasakan sakit dari jarinya sendiri.

“Hari Minggu yang payah!” Nyla membanting handphone-nya, ia mengumpat untuk dirinya sendiri. Menyesal, pasti, karena semalam ia lupa untuk mematikan handphone. Alhasil, pagi ini telepon berdering dan langsung membuat jiwa malasnya lenyap.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, harusnya dia masih punya satu jam untuk berkelana di dunia mimpi. Mau tidak mau sekarang dia harus beranjak dari kasur empuknya.

“Ini lebih buruk dari punya kamu. Ganti!” Parta membalik layar laptop dan mendorongnya kembali ke depan Nyla.

Nyla menatap tajam orang sombong yang duduk di depannya. Empat jam ia bekerja tanpa istirahat. Bahkan perutnya, yang hanya terisi sepotong roti saat sarapan, semaki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status