Share

Bab 518. Kami Setuju

“Puas kamu tertawa?”

“Habisnya kamu ini lucu, Mel. Sudah kamu jangan berpikir tentang pakaian. Nanti aku belikan di sini sesuai dengan kemana kita akan pergi. Ok deal?” ucap Kevin terdengar santai. Senada dengan yang diucapkan Mama.

“Iya, deal,” jawabku, kemudian layar ponselpun menggelap setelah kami say goodbye. Aku tersentak mengingat sesuatu. Bukankah aku memberi tugas ke anak ini? Kok dia belum laporan? Sekali lagi aku menelponnya. Seakan hilang, dia tidak mengangkat telpon.

Pasti dia sudah bosan mendengar suaraku.

Huuft!

“Loh, Kak? Belum selesai packingnya?” Mama membuka pintu dan menunjukkan wajah heran.

Aku tersenyum. “Beres, Ma. Sudah kebayang apa yang harus Amel bawa, kok. Sudah OK.”

“Ya, sudah kalau begitu. Pending dulu. Kita makan bersama. Itu Papi sudah siap di depan,” ucapnya, kemudian menutup pintu kamar kembali.

Keluar dari kamar, Papi langsung melambaikan tangan. Menyuruhku mempercepat langkah. Kebiasaannya kalau sudah lapar dan ingin segera makan. Pantas saja Papi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status