Share

Bab 223.  Calon Mertua Tiok

Laki-laki menyunggar rambutnya ke belakang. Cara duduknya menyiratkan kegelisahannya.

Aku tidak pernah mendapati seorang Prasetyo bersikap seperti ini. Hilang, dia yang biasanya optimis dan bersemangat. Kedua kakinya yang panjang menopang kedua tangannya yang terkulai dengan kepala menunduk lunglai. Kepalanya dibebat dengan noda darah di bagian dahi.

“Tiok, gimana cerita kok sampai begini?” Mas Suma yang mendahuluiku langsung menghampirinya. Seperti tanaman layu yang mendapatkan air, dia langsung mendongakkan wajah dengan mata penuh harap.

Aku menepuk pungung suamiku, dan diapun duduk di sampingnya. Begitu juga aku yang0 mengekori Mas Suma.

“Aku tidak membayangkan kalau mantan suaminya sebrutal dan senekad ini,” ucapnya mengawali rentetan peristiwa yang menimpa keduanya.

Pertemuan yang direncanakan siang tadi gagal karena Kalila mengambil perceraian di pengacara. Karenanya, Pak Tiok menghampirinya sekaligus merencanakan makan malam. Ternyata, mantan suaminya menguntit sejak Kalila ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status